Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS TOPIK 3:

DEMAM TIFOID

Oleh: Meika Amsi Munte, S.Ked


Preseptor : dr. Hj. Yulinda Fetritura, M.Kes

PUSKESMAS TAHTUL YAMAN


IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A

Umur : 32 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Tahtul Yaman

Pekerjaan : Wiraswasta

Berobat Pkm : 27 Mei 2020

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Anamnesis:

Keluhan utama: Demam sejak ± 6 hari sebelum berobat


ke Puskesmas

Keluhan tambahan: Sakit kepala, mual, muntah, nafsu


makan menurun, lemas, konstipasi, nyeri perut, pegal-pegal.

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Perjalanan Penyakit

6 hari sebelum ke PKM 5 hari sebelum ke PKM


Pasien datang ke PKM Tahtul Yaman Pasien mengeluh sakit kepala terutama Pasien mengeluh perut terasa
dengan keluhan demam. Demam timbul dibagian depan. Pasien jg mengaku ada nyeri. Menurut pasien, kurang
secara perlahan-lahan, dirasakan tinggi mual dan muntah sebanyak 2x sehari lebih seminggu sebelum
pada sore dan malam hari, menurun pada berisi makanan dan minuman yg timbul gejala, pasien membeli
pagi atau siang hari. Menurut pasien, dimakannya, yang lama kelamaan berupa makan yang dibeli dipinggir
demam sempat turun bila minum obat cairan warna kuning. Nyeri di ulu hati (+), jalan, tidak jauh dari
penurunan panas (paracetamol), tetapi ± 4 nafsu makan menurun, namun masih bisa rumahnya. Karena keluhan
jam kemudian demam timbul lagi. Demam makan badan terasa lemas & pegal-pegal. tidak berkurang akhirnya os
tidak disertai menggigil, tidak diserta pasien belum BAB selama 4 hari. BAK dibawa ke Puskesmas
bintik merah, gusi berdarah, atau tidak ada keluhan.
mimisan.

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Keluhan Serupa (-)


• Riwayat Maag (+) sejak ± 5 tahun yang lalu
• Riwayat DM, Hipertensi (-)
• Pasien menyangkal adanya riwayat alergi makanan, obat-obatan, debu, dan
cuaca.

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat keluhan serupa (-)


• Riwayat DM, Hipertensi, disangkal
• Riwayat imunodefisiensi (-)

Riwayat Sosial Ekonomi & Kebiasaan

• Pasien belum menikah, tinggal bersama keluarga, pekerjaan swasta


• Pasien memilikii kebiasaan membeli makanan pinggir jalan
• Pasien memiliki hygiene yang kurang baik, jarang cuci tangan
• Ventilasi udara dirumah baik.
• Riwayat Pengobatan :
Pasien sudah berobat ke bidan untuk keluhan sekarang, diberi obat paracetamol,
antasid, dan antibiotik, tetapi keluhan tidak membaik.

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : E4M6V5 (GCS 15)
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit, kuat angkat isi cukup
RR : 18 x/menit
Suhu : 38,2 ºC
BB/TB : 60 Kg/160 cm (IMT: 23: Normoweight)
Kulit
PEMERIKSAAN FISIK Sawo matang, pigmentasi (-),
Mata bintik kemerahan (-)
CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, Kepala
RC (+/+)
Normocephal, rambut
Hidung
tdk mudah dicabut
Deviasi septum (-), Telinga
epistaksis (-), secret (-) bentuk normotia, serumen
-/-, otorhea -/-.
Leher
Pembesaran KGB (-) JVP Mulut
5+2cm H2O Bibir kering (+), pucat (-), atrofi papil (-), gusi
Faring berdarah (-), tifoid tongue (+) dengan tepi
Tonsil T1/T1, tdk hiperemis hiperemis Coated tongue (+), lidah tremor (-)
Paru
Inspeksi: Simetris, retraksi (-) Jantung
Palpasi: nyeri tekan (-) Fremitus I: Iktus kordis tak terlihat
taktil ka=ki P :Iktus kordis teraba di ICS
Perkusi: sonor V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: vesikuler (+/+) P :Batas jantung dbn
Rhonki (-/-) Wh (-/-) A : BJ I/II reguler
Ekstremitas sup
Abdomen Akral hangat, peteki (-),
Inspeksi : Kembung, soepel, venektasi pitting edema (-), CRT <2
(-), striae (-), rose spot (-) detik, tourniquet test (-).
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan
epigastrium (+), hepar lien dan ginjal
tidak teraba, defans muskuler (-)
Perkusi : timpani pada 4 kuadran
abdomen, nyeri ketuk CVA (-) Ekstremitas inf
Akral hangat, peteki (-),
pitting edema (-), CRT <2
PEMERIKSAAN FISIK dtk

Identifikasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksan Hasil Satuan
Hemoglobin 13,4 g/dL
Leukosit 7.800 /µL
Hematokrit 39,2 %
Trombosit 197.000 /µL
Widal
S. Typhosa H 1/160  
S. Typhosa O 1/320  
S. Paratyphosa AH NEG  
S. Paratyphosa BH NEG  
S. Paratyphosa AO 1/160  
S. Paratyphosa BO 1/320  

Kesan: Leukopenia, peningkatan titer O dan H


DAFTAR MASALAH

 Demam Diagnosis Banding:


 Mual dan Muntah  Demam berdarah dengue
 Nafsu makan menurun  Malaria
 Lemas
 Leptospirosis
 Nyeri Epigastrium
 Hepatitis A
 Sakit kepala dan pusing
 Pegal-pegal
 Tifoid tounge
 Leukopenia
 Peningkatan titer 0 dan H pada uji widal
DIAGNOSIS
Demam Tifoid

Diagnosa Sekunder: Sindroma Dispepsia


TATALAKSANA
Non-Farmakologi Farmakologi
 Perawatan di rumah: Istirahat tirah baring sampai 7 hari bebas
demam atau sekitar ± 14 hari
 Edukasi : – Kloramfenikol 4x500 mg selama 10 hari
 Jelaskan mengenai penyakit yang dialami pasien – Paracetamol tab 3 x 500 mg, PO (bila
 Jelaskan mengenai factor resiko yang menyebabkan keluhan perlu).
pasien – Domperidon tab 3 x 10 mg, PO
 Menjaga kecukupan asupan cairan yang dapat diberikan Diet
– Antasida doen syrup 3 x 1 a.c., PO (bila
bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan protein,
rendah serat. Diet bertahap : buburtimnasi perlu).
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas – Ranitidin 1 x 150 mg, PO (bila perlu).
 Edukasi Keluarga cara-cara merawat dan tanda-tanda bahaya
yang akan timbul dari tifoid
 Edukasi perbaikan sanitasi lingkungan, peningkatan higiene
makanan dan minuman, peningkatan higiene perorangan
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai