Anda di halaman 1dari 64

EMPIEMA DEXTRA

dr. Rony Wiranto

dr. Lulu Dian Anggraini Sp.P dr. Dian Arissanthy


DAFTAR ISI

01 STATUS PASIEN 03 ANALISIS KASUS

02 TINJAUAN PUSTAKA 04 DAFTAR PUSTAKA


01 Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : Tn NIK
Usia : 48 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Link Gempol Kulon, Banten
Tanggal Masuk : 04-07-2022
Tanggal Pemeriksaan : 06-07-2022

Anamnesis
KU :
Sesak napas makin lama makin berat sejak 1 hari SMRS

KT :
Mual, batuk, badan lemas, dan nyeri perut kanan sejak 1 hari SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sesak napas (+)
- Dirasakan terus menerus sepanjang hari
- Diperberat saat berbaring ke kanan
- Lebih nyaman saat berdiri/duduk
- Lebih nyaman tidur menggunakan 2 bantal
- Tidak disertai bunyi mengi
- Tidak dipengaruhi oleh debu, serbuk bunga, maupun cuaca

Batuk (+)
± 3 minggu SMRS - Berdahak, warna putih kental
- Dirasakan terus menerus sepanjang hari
- Batuk berdahak hijau atau merah disangkal

Demam (+)
- Dirasakan terus menerus sepanjang hari
Mual (-), muntah (-), pilek (-),
- Suhu tidak diukur
penurunan BB drastis (-), keringat
berlebihan di malam hari (-), nafsu
makan menurun (-), kaki bengkak (-).
BAB dan BAK biasa Pasien belum berobat ke dokter, membeli obat penurun demam di
warung saja
Riwayat Perjalanan Penyakit

Masih mengeluh sesak napas (+), batuk (+)

Nyeri perut (+)


- Dirasakan di daerah kanan atas
± 1 minggu SMRS - Dirasakan terus menerus sepanjang hari
- Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
- Tidak menjalar ke daerah perut lain, pundak, maupun ekstremitas

Demam (-) sudah membaik, muntah


(-), BAB BAK biasa Mual (+)

Pasien belum berobat ke dokter


Riwayat Perjalanan Penyakit

Sesak napas makin lama makin berat (+)

± 1 hari SMRS Masih mengeluh nyeri perut kanan atas (+), mual (+), batuk (+)

BAB dan BAK biasa


Badan lemas (+)

Pasien berobat ke RSUD Cilegon


Riwayat Penyakit Lainnya
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat darah tinggi disangkal


• Riwayat kencing manis disangkal
• Riwayat penyakit jantung, paru, ginjal, dan keganasan disangkal
• Riwayat asma dan alergi disangkal
• Riwayat trauma di dada disangkal
• Riwayat mengeluh keluhan serupa sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat mengalami keluhan serupa disangkal
• Riwayat keganasan di keluarga disangkal
Riwayat Penyakit Lainnya

Riwayat Pengobatan
• Riwayat membeli obat di warung: obat penurun panas, pasien lupa
nama obat.

Riwayat Sosioekonomi
• Riwayat merokok (+) ± sejak 20 tahun lalu.
• Riwayat meminum alkohol (+) ± sejak 20 tahun lalu
• Riwayat bekerja sebagai tukang las dan tampal ban (+)
• Riwayat tinggal di daerah yang padat dan sempit (+)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
Berat Badan : 46 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Tekanan Darah : 130/70 mmhg
Nadi : 99x/ menit
Respiratory rate : 32x/ menit
Suhu : 37,1 C
SpO2 : 84%

Kepala :
• Bentuk : Normosefali
• Rambut : Hitam, Rontok (-) Alopesia (-), Rambut jagung (-)
• Wajah : Simetris
• Mata : Konjungtiva anemis (+/+) Sklera ikterik (-/-), pupil isokor 3mm/3mm, mata
cekung (-/-).
• Hidung : Deviasi (-), Sekret (-)
• Telinga : Sekret (-), CAE lapang.
• Mulut : Mukosa oral lembab, sianosis (-) Atropi papil (-)
Pemeriksaan Fisik
Pulmo :
• Inspeksi : Gerakan dada tampak simetris, retraksi intercostal (-) , Barrel chest (-)
• Palpasi : Stem fremitus dextra menurun dibanding sinistra
• Perkusi : Redup di basal pulmo dextra (+), Sonor di pulmo sinistra (+)
• Auskultasi : Vesikuler pulmo dextra menurun dibanding sinistra, Ronkhi (+/+)
wheezing (-/-)

Cor :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 Linear anterior aksilaris sinistra
• Perkusi :
Batas atas ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan tidak ditemukan
Batas kiri ICS V linea anterior axilary sinistra
• Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : Bising usus (+) 5 kali.
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Supel, Nyeri tekan di kuadran kanan atas (+), Murphy sign (-). Nyeri tekan di
regio epigastrium (-), Hepar dan Limpa tidak teraba

Ekstremitas :
• Bentuk : Normal
• Kulit : Palmar pucat (+/+), palmar ikterik (-/-), akral hangat (+/+), CRT < 2 detik.
• Clubbing finger : Tidak ada
• Edema : (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (Tanggal 04-07-2022)
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen thoraks
Pemeriksaan Penunjang
Serologi COVID dan USG
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Pemeriksaan Penunjang
Mikrobiologi dan Uji Resistensi
Pemeriksaan Penunjang
Imunoserologi dan Analisis Cairan Pleura
Pemeriksaan Penunjang
Sitologi Cairan Pleura
Diagnosis dan Tatalaksana IGD
Diagnosis Awal di IGD
Obs Dyspnea ec Efusi Pleura dd Ateletaksis + Abdominal Pain

Diagnosis Akhir
Empiema Pulmo Dextra ec Pneumonia + Abses Hepar

1. O2 10 lpm NRM 11. OAT Kategori 1 RHZE


2. IVFD RL 20 tpm 400/300/1000/1000
3. Inj. Omeprazole 2x40 mg 12. Inj Imipenem 3x1 gr
4. Inj. Ketorolac 3x30 mg 13. Cek Kultur resisten, BTA,
5. Inj. Metilprednisolone 3x0.3 cc TCM
6. Ambroxol 3x30 mg 14. PCT drip 3x500mg jika suhu
7. Salbutamol 3x2mg >38.0 C
8. Cetirizine 2x5 mg 15. PCT tab 3x500 mg jika suhu
9. Retaphyl 2x300 mg >37.5 C
10. Nebu 4x1
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
02
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI PARU
ANATOMI LAPISAN PLEURA
FISIOLOGI PARU
EMPIEMA
Defisini :

“Pus” di dalam rongga pleura


ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Empiema

70% 30%
Trauma, Ruptur Esofafus, infeksi leher,
Efusi Parapneumonik
operasi thoraks

CAP Gram positif -> Streptococcus


Pneumonia
HAP Pseudomonas dan MRSA

Faktor risiko alkohol,


Gram negatif
diabetes, GERD
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Faktor risiko

• Kondisi immunocompromised (infeksi Human Imunodeficiency Virus, diabetes


mellitus dan kekurangan gizi),
• Minum alkohol atau penyalahgunaan obat intravena
• Oral hygiene yang buruk
• Refluks gastrooesophageal, dan penyakit kronis parenkim paru.
• Virulensi mikroba
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Epidemiologi
Angka kematian
5-30% empiema

80.000 jiwa
USA dan UK
Memiliki risiko
erfusi pleura
PATOFISIOLOGI

Eksudatif Fibropurulen Organisasi


(Simple) (Komplikata) (Empiema)
• ↑ Produksi sitokin • Peningkatan cairan pleura • Penebalan pleura
• Peningkatan • Invasi bakteri ke cavum • Pleura menjadi tidak elastis
permeabilitas kapiler pleura • Proliferasi fibroblast
• Perubahan sel • Migrasi neutrofil dan aktivasi • Defisit fungsi paru
mesothelial pleura jalur koagulasi
• Aktivitas fibrinolitik
terhambat (PAI 1 dan 2)
• Sekat fibrin terbentuk dan
adhesi pleura
KLASIFIKASI
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
- Demam Pemeriksaan
- Nyeri dada/Sesak Penunjang
- Batuk berdahak

Pemeriksaan - Foto thoraks


AP/Lateral
Fisik - CT Scan
- Laboratorium darah
- Peningkatan RR - Analisis Cairan Pleura
- Stem fremitus paru - Biopsi dan Kultur
menurun
- Perkusi redup
- Auskultasi vesikuler
menurun
ANALISIS CAIRAN PLEURA
TATALAKSANA
Empiema

Non-
Farmakologis
Farmakologis
• Hindari pemicu terjadinya infeksi lanjutan • Antibiotik
• Terapkan PHBS • Pembedahan (WSD, VATS, Open window
• Hentikan kebiasaan merokok, alkohol, dan thoracostomy)
kebiasaan lain yang menurunkan sistem imun
• Perbanyak makan makanan bergizi
• Memakai masker selama perawatan
TATALAKSANA
Antibiotik

Bakteri anaerob, Terapi tunggal : Imipenem, ticarcillin, asam


gram negatif, aerob, klavulanat, kombinasi klindamisin dan ceftazidine
dan staphylococcus

Bakteri
pneumococcal,
streptococcus mileri Beta lactam/cefalosporin generasi ke-2

Mycobacterium RHZE dosis maksimal


tuberculosis
TATALAKSANA
Pembedahan

Single Bottle WSD


Botol penampung

Double Bottle WSD


Single + Water seal

Three Bottle WSD


Double + Pengatur suction
TATALAKSANA
Pembedahan
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi

• Kondisi sekunder : infeksi berat, sepsis, syok sepsis, atau bahkan kematian
• Pemasangan WSD (malposisi atau malfungsi), serta drainase yang tidak komplit :
pneumothoraks, fistula bronkopleura, dan fibrosis pleura.
• Komplikasi jarang : empyema necessitans dan abses hepar

Prognosis

• 20% meninggal saat terdiagnosis di tahun awal


• Risiko imunodefisiensi meningkat 1,5 kali outcome negatif
Analisis Kasus
03
Tn. NIK/48 tahun/♂

Sesak terus menerus, terutama saat


Sesak Napas Sistem organ Paru berbaring ke kanan. Keluhan batuk (+)

Sistem organ non-


Jantung Ekstemitas bengkak, nyeri dada, sesak saat beraktivitas
Paru

Ginjal Nyeri pinggang, nyeri suprapubik, gangguan berkemih

Vaskuler/ Mata berkunang, tampak tulang pipi menonjol, riwayat transfusi


Hematologi rutin
Tn. NIK/48 tahun/♂

Sesak Napas Sistem organ Paru Stem fremitus D<S, Perkusi D redup di
basal, Vesikuler D<S, batas jantung kanan
tidak ditemukan

Sistem organ non-


Jantung Murmur, pembesaran jantung, edema tungkai
Paru

Ginjal Ballotement ginjal, nyeri ketok CVA, nyeri tekan suprapubik,

Vaskuler/ Konjungtiva anemis (+/+), Fascies colley, hepatosplenomegali


Hematologi
Tn. NIK/48 tahun/♂

Gangguan Demam (+), batuk (+), riwayat tinggal di daerah padat,


Sistem Paru Infeksi
bekerja sebagai tukang las dan ban, ronki (+/+)

Non-infeksi Asma Disertai bunyi mengi, dipengaruhi oleh bahan alergen, riwayat
asma, wheezing (+/+)
Keganasan Riwayat benjolan, Riwayat keganasan di keluarga, riwayat
penurunan BB drastis
PPOK Tidak ada tanda infeksi (demam), riwayat merokok, wheezing
(+/+), Barrel chest
Tn. NIK/48 tahun/♂

Gambaran opaque yang hampir memenuhi


Rontgen thoraks lapang pulmo dextra, meniscus sign (+),
serta sudut costofrenikus tumpul

USG Abdomen Kesan efusi pleura

Dx : Efusi Pleura Dextra et Infeksi Paru


Tn. NIK/48 tahun/♂
Klebsiella pneumoniae
Bakteri Non-TB Gram negatif, anaerob fakultatif
Pemeriksaan
Laboratorium Leukosit shift to the left
TB Penurunan BB drastis, banyak
(peningkatan neutrofil)
keringat di malam hari, penurunan
nafsu makan, BTA negatif, TCM
negatif
Non-Bakteri

Virus Self-limited, sembuh sendiri, gejala prodromal, leukosit shift to the right
(peningkatan limfosit), antigen SARS COV-2 negatif

Jamur Riwayat keadaan imunodefisiensi (AIDS, DM,dll), anti-HIV


negatif
Tn. NIK/48 tahun/♂

Torakosintesis Isi pus

Analisis Cairan pleura Keruh, Rivalta test (+), leukosit tinggi Cairan Eksudat

Sitologi Tidak ditemukan sel ganas

Dx : Empiema Dextra
Tn. NIK/48 tahun/♂
Hepar Lobus Dextra
Nyeri perut
kanan atas Pankreas

Ren Dextra

Organ RUQ (Right Usus halus


Upper Quadrant)
Usus besar (Ascending dan
Transversus)
Kandung Empedu
Tn. NIK/48 tahun/♂
Hepar Lobus Dextra
Bukan organ berongga, nyeri
Pankreas dirasakan terus menerus
Nyeri perut
Ren Dextra
terus menerus
Usus halus
Organ berongga, nyeri dirasakan
Usus besar (Ascending dan hilang timbul saat berkontraksi
Transversus)
Kandung Empedu
Tn. NIK/48 tahun/♂

Hepar Lobus Dextra Mengisi sebagian besar kuadran kanan

Pankreas Riwayat minum alkohol, Nyeri di kuadran kiri atas, perubahan warna feses,
Grey’s turner sign (+), Cullen sign (+)
Ren Dextra Nyeri pinggang, nyeri ketok CVA, ballottement (+),
gangguan berkemih

USG Abdomen Kesan : Abses Hepar


DAFTAR PUSTAKA
1. Chaudhry R, Bordoni B. Anatomy, Thorax, Lungs. [Updated 2021 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470197/
2. Charalampidis C, Youroukou A, Lazaridis G, Baka S, Mpoukovinas I, Karavasilis V, Kioumis I, Pitsiou G, Papaiwannou A, Karavergou A, Tsakiridis K, Katsikogiannis
N, Sarika E, Kapanidis K, Sakkas L, Korantzis I, Lampaki S, Zarogoulidis K, Zarogoulidis P. Pleura space anatomy. J Thorac Dis. 2015 Feb;7(Suppl 1):S27-32. doi:
10.3978/j.issn.2072-1439.2015.01.48. PMID: 25774304; PMCID: PMC4332049.
3. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th edition. Philadelphia, PA: Elsevier, 2016.
4. Garvia V, Paul M. Empyema. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459237/
5. Helmia Hasan dan Devi Ambarwati. 2018. Empiema. Jurnal Respirasi: Vol 4 No 1.
6. Garrido VV, Sancho JF, Blasco LH, Gafas AP, et al. Diagnosis and treatment of pleural effusion. Arch Bronkoneumol. 2006; 42(7):349-372.
7. Helen E Davies, Robert J O Davies, on behalf of the BTS Pleural Disease Guidline Group. Management of pleural infection in adults: British Thoracic Society pleural
disease guideline 2010. Thorax 2010;65(Suppl 2): 41-53.
8. Light RW. Parapneumonic effusions and empyema. Pleural disease.
3rd ed. Baltimore: Williams & Wilkins, 1995; 129-153
9. Iguina MM, Danckers M. Thoracic Empyema. [Updated 2022 May 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544279/
10. Zisis C, Tsirgogianni K, Lazaridis G, Lampaki S, Baka S, Mpoukovinas I, Karavasilis V, Kioumis I, Pitsiou G, Katsikogiannis N, Tsakiridis K, Rapti A, Trakada G,
Karapantzos I, Karapantzou C, Zissimopoulos A, Zarogoulidis K, Zarogoulidis P. Chest drainage systems in use. Ann Transl Med. 2015 Mar;3(3):43. doi:
10.3978/j.issn.2305-5839.2015.02.09. PMID: 25815304; PMCID: PMC4356865.
11. S Tavares, Aline & Araujo, Pedro. 2017. Practical Aspects About Chest Drainage Care: A Literature Review. Revista Pesquisa em Fisioterapia. 7. 10.17267/2238-
2704rpf.v7i2.1280.
12. Kim DH. Empyema caused by transdiaphragmatic extension of pyogenic liver abscess. Clin Case Rep. 2018 Dec 4;7(1):240-241. doi: 10.1002/ccr3.1950. PMID:
30656054; PMCID: PMC6332749.
13. Lee EJ, Lee KH, Kim JH, Jeon YS, Kim JS. A CARE-compliant article: a case report of pleural empyema secondary to Klebsiella pneumoniae liver abscess with a
hepatopleural fistula. Medicine (Baltimore). 2020 Apr;99(16):e19869. doi: 10.1097/MD.0000000000019869. PMID: 32312012; PMCID: PMC7220185.
14. Ajibola, O., Aremu, T., Oluwole, O., Olayiwola, O., Khokhar, N., Apedo, M. and Cluzet, V., 2021. A Rare Case of Hepatic Abscess That Resolved after Drainage of
Pleural Empyema. Healthcare, 9(12), p.1732.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai