Anda di halaman 1dari 5

SLIDE 3 PENDAHULUAN

· Penggunaan pipa nasogastrik merupakan prosedur yang sering dilakukan pada


pemeriksaan laparoskopi atau pembedahan abdominal mayor
· Pemasangan pipa nasogastrik cukup sulit pada pasien yang terintubasi dan teranestesi
dengan kepala pada posisi netral.
- pada pasien yang teranestesi dan terintubasi tersebut tidak ada reflek menelan dan ada balon
fiksasi intubasi pada proximal trakea yang menyebabkan pipa menjadi sulit masuk terbelit di
rongga mulut
- struktur NGT yang fleksibel juga menjadi penyebab terjadi ny pipa terbelit dan menyebabkan
kegagalan pemasangan
- bnyak penelitian sebelumnya melaporkan rendahnya tingkat keberhasilan pemasangan NGT
pada percobaan pertama dan sering terjadi komplikasi pada pasien teranestesi & terintubasi
dengan posisi kepala netral
- Para peneliti ini berhipotesis bahwa penggunaan berbagai teknik pemasangan NGT dapat
meningkatkan tingkat keberhasilan dibandingkan dengan teknik konvensional pada pasien yang
teranestesi dan terintubasi

- Karena itu dilakukan penelitian ini dengan membandingkan 4 teknik, teknik konvensional,
lateral head position, endotrakeal tube assisted technique, dan McGrath MAC Video
larnygoscope. Untuk dinilai tingkat keberhasilan, durasi pemasangan, kejadian komplikasi (pipa
terbelit dan perdarahan mukosa) dari tiap teknik

SLIDE 4 METODE PENELITIAN

- Penelitian ini di evaluasi dan di setujui oleh komite etik dari training and research hospital ,
Antalya, Turkey

- Dan terdaftar di clinical trial.gov

- Setiap pasien mendapatkan inform consent tertulis untuk ikut serta dalam penelitian ini

- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui perbedaan tingkat keberhasilan percobaan
pertama pemasangan NGT dari masing2 teknik, Mengetahui durasi pemasangan, komplikasi
(terbelit dan perdarahan mukosa)
- sampel penelitian ini adlaah 200 orang pasien dewasa, yang mendapat General Anesthesia
untuk operasi elektif abdomen yang memerlukan pemasangan NGT.

- Dibagi menjadi 4 grup secara acak menjadi grup konvensional (grup C), grup lateral head
position (grup L), grup ETT assisted (Grup ET), grup McGrath video laryngoscope (Grup MG)

- Kriteria ekslusi pada pasien dengan riwayat koagulopati, nasal stenosis, anomali traktus
respiratorius atas, varix esofagus, hiatus hernia esofagus, fraktus basis cranii, loose teeth,
mallampati skor 3 / 4

- Semua pemasangan NGT dilakukan oleh 3 dokter anestesi yang sama. dengan menggunakan
NGT ukuran Fr.16 121 cm pada semua pasien

- Perlakuan pada pasien diruang operasi sama, yaitu dilakukan pemasangan IV line, monitor
standart (tekanan darah, five lead EKG, pulse oxymetri), dilakukan GA pada semua pasien
dengan Pemberian IV propofol 2mg/kg, fentanil 2 mikrogr/kg, rocoronium 0,6mg /kg, semua
pasien terintubasi trakea, pada wanita ETT diameter internal 7,5mm, pada laki-laki diameter
internal ETT 8mm.

SLIDE 5 GAMBAR
Gambar teknik ETT assisted dan McGrath Video Laryngoskop

SLIDE 6 METODE PENELITIAN


variabel yang dinilai adalah

· Tingkat keberhasilan dari tiap teknik (percobaan pertama, kedua dan seluruhnya)
· durasi pemasangan
· komplikasi (terbelit dan perdarahan mukosa)

- Keberhasilan pemasangan NGT dikonfirmasi dengan cara auskultasi mendengar suara gurgitasi
pada bagian epigastrium saat menginjeksi 10ml udara ke NGT. Setiap pasien dilakukan
pemeriksaan laringoskopi direk untuk menilai perdarahan mukosa setelah pemasangan NGT

- durasi pemasangan diukur dengan menggunakan stopwatch oleh perawat anestesi. Durasi
dimulai saat memasukan NGT melalui hidung sampai terkonfirmasi berhasil pada percobaan
pertama. Jika percobaan pertama tidak berhasil, maka NGT dikeluarkan seluruhnya, dibersihkan,
dilubrakasi, dan prosedur diulang menggunakan teknik yang sama. Jika percobaan kedua tidak
berhasil maka teknik tersebut dinilai gagal.

· - SPSS versi 21
· Tes Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov
· Data kategorik dianalisis Pearson Chi-square / Fisher exact test
· Data kontinu dianalisis uji ANOVA / Krukal-Wallis

SLIDE 8 HASIL PENELITIAN


- Tingkat keberasilan pemasangan NGT pada percobaan pertama rendah pada grup C
dibandingkan dengan grup ET dan MG. Tingkat keberhasilan keseluruhan juga menunjukan grup
C lebih rendah dibanding grup ET dan MG. Tidak ada perbedaan statistik yang bermakna antara
tingkat keberhasilan grup L, ET dan MG

- Rata2 durasi keberhasilan pemasangan NGT pada percobaan pertama lebih lama pada grup ET
di bandingkan grup lain. Untuk waktu total grup C lebih lama diabndingkan grup L dan MG

SLIDE 9 HASIL PENELITIAN


- Komplikasi kinking lebih tinggi pada grup C. Perdarahan mukosa rendah pada grup MG di
bandingkan grup lain

SLIDE 10 DISCUSSION
- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan NGT dengan teknik konvensional memiliki
tingkat keberhasilan yang rendah dan lebih sering terjadi komplikasi

- Ada beberapa study lain yang membandingkan teknik pemasangan NGT

- Study dari Mohariri dkk, membandingkan teknik NGT konvensional dengan GlideScope video
larnygoscope pada 80 pasien. Tingkat keberhasilan percobaan pertama pada teknik
konvensional sebesar 57.5 % dan pada Glidescope Group 85%. Hasil yang hampir sama pada
penelitian ini

- Tingkat keberhasilan keseluruhan pada teknik konvensional mereka lebih tinggi dibandingkan
di penelitian ini, 95% berbanding 66% secara berurutan.
- Study lain dari Okabe, dkk memabandingkan teknik pemasangan NGT konvensional dengan
King Vision video laryngoscope pada 60 pasien. Tingkat keberhasilan keseluruhan 90% pada
teknik konvensional dan 100% pada King Vision grup.

- Dari kedua study tersebut menunjukan tingkat keberhasilan yang tinggi pada penggunaan
video laryngoscope, hal tersebut menunjukan kefektifan dari pemasangan NGT jika kita dapat
melihat secara langsung

SLIDE 12
- Trauma dapat terjadi sepanjang traktus dari nares sampai esofagus, pada saat pemasangan
NGT sehingga menyebabkan pendarahan.

- Kinking dari NGT merupakan komplikasi yang tersering terjadi pada teknik konvensional
menurut study terdahulu dan sesuai dengan hasil penelitian ini.

- Study terdahulu mengatakan bahwa Direct Vision dapat mengurangi durasi pemasangan NGT
dan trauma pada pasien yang teranestesi . Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini dimana
komplikasi paling rendah ditemukan pada grup MG

SLIDE 13
- Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa teknik video laryngoscope dan ETT assisted
meningkatkan tingkat keberhasilan pada percobaan pertama dan mengurangi tingkat
kejadian tube terbelit dibandingkan dengan teknik konvensional.
· Teknik video laryngoscope mengurangi durasi pemasangan NGT dibandingkan dengan
teknik ETT assisted.
· Teknik video laryngoscope mengurangi kejadian komplikasi perdarahan mukosa
dibandingkan dengan teknik lain.

Anda mungkin juga menyukai