Anda di halaman 1dari 30

EFUSI PLEURA

EFUSI PLEURA
FAJAR APRIYANDI
KARINA ASTARI
LYDIA AMALIYA
RANI BUDIWIDYANINGRUM

IDENTITAS
Nama : Tuan N
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 18 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Cisarua
Pekerjaan : Pelajar SMA
Pendidikan terakhir : SMP
IDENTITAS
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ayah pasien
pada tanggal 9 Februari 2011
Sesak napas sejak 1 minggu
SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu
SMRS. Sesak napas dirasakan semakin hari semakin
bertambah berat. Sesak napas dirasakan baik saat
beraktivitas maupun saat istirahat. Sesak sedikit berkurang
dengan perubahan posisi, yaitu miring ke kanan. Menurut
keterangan dari ibu pasien, sesak tidak disertai bunyi ngik-
ngik
CONT
Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri dada kiri, yang dirasakan
semakin bertambah ketika pasien menarik napas. Nyeri
dada tidak menjalar dan dirasakan sepeti tertindih beban
berat. Pasien juga mengeluhkan demam tinggi. Demam
dirasakan sejak + 2 minggu SMRS. Demam juga disertai
menggigil. Pasien sudah berobat ke dokter di dekat
rumahnya dan diberikan obat obatan. Pasien dan ayah
pasien lupa nama obatnya. Menurut pasien dan ayah
pasien, demam tidak berkurang setelah minum obat
tersebut.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Riwayat penurunan BB (+)
Nafsu makan menurun (-)
Keringat dingin (+)
Mual (+)
Muntah (-)
Riwayat batuk lama (-)
Riwayat pengobatan paru yang
diberikan 6 bulan (-)
BAB dan BAK lancar.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat Hipertensi tidak diketahui
Riwayat penyakit jantung tidak diketahui
Riwayat asma disangkal

Riwayat Keluarga :
Tidak diketahui

Riwayat Sosial :
Pasien tinggal di rumah bersama ayah, ibu, tiga kakak, dua
adik, dan satu keponakan. Rumah hanya memiliki sedikit
ventilasi. Sirkulasi udara dirasa buruk. Cahaya matahari
langsung kurang. Pasien tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol. Riwayat pemakaian obat terlarang
disangkal.


PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kesan Umum: TSS
Kesadaran : Compos mentis
TB/BB : 160 cm/45 kg
BMI : 17.5

TANDA VITAL
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 68 x/menit reguler, isi cukup
Suhu : 36.5 c
FN : 17 x/menit
HIDUNG : deformitas (-)
LEHER : JVP 5-2 cmH
2
O , KGB tdk teraba membesar
MATA
Pemeriksaan Kanan Kiri
Konjungtiva anemis (-) (-)
Sklera ikterik (-) (-)
Arcus senilis (-) (-)
Pemeriksaan Paru
Inspeksi dada Kanan Kiri
Depan Simetris saat statis dan dinamis
Belakang Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi dada Kanan Kiri
Depan Vocal fremitus kiri melemah dibandingkan kanan
Belakang Vocal fremitus kiri melemah dibandingkan kanan
Perkusi dada Kanan Kiri
Depan Sonor Redup mulai ICS III
Belakang Sonor Sonor
Auskultasi paru Kanan Kiri
Depan Vesikuler (+), wheezing
(-), rhonki (-)
Vesikuler (+) melemah,
wheezing (-), rhonki (-)
Belakang Vesikuler (+), wheezing
(-), rhonki (-)
Vesikuler (+), wheezing
(-), rhonki (-)
JANTUNG:
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS IV MCLS
Perkusi
Batas paru-hati : ICS VII linea midklavikula dextra
Batas paru-lambung : Tidak dapat dinilai
Batas pinggang jantung: Tidak dapat dinilai
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dekstra
Batas jantung-kiri : Tidak dapat dinilai
Auskultasi : BJ S1 & S2 regular, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN : datar, supel, nyeri tekan (+) pada regio hypocondrium kiri, hepar
dan lien tdk teraba, BU (+) normal

EKSTREMITAS : akral hangat, udem (-)
CONT
CONT
PEMERIKSAAN 7/2/2011 9/2/2011 NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
LED

13 g/dL
34 %
6.000 /ul
167.000 /ul
4,41 juta/ul
45,0 mm

-
-
-
-
-
-

13,2 17,3 g/dL
33 45 %
5.000 10.000 /ul
150.000 440.000 /ul
4,40-5,90 juta/ul
0,0 10,0 mm
VER/HER/KHER/RDW
VER
HER
KHER
RDW

77.1
26.1
33.9
15.0

80-100
26.0-34.0
32.0-36.0
11.5-14.5
Fungsi Hati
SGOT
SGPT
Protein Total
Albumin
Globulin
Bilirubin Total
Bilirubin Direct
Bilirubin Indirect

40 U/L
54 U/L
8.40 g/dL
4.20 g/dL
-
1.10 mg/dL
0.40 mg/dL
0.50 mg/dL

66 U/L
68 U/L
8.7 g/dL
4.20 g/dL
1.10 mg/dL
0.40 mg/dL

0 34 U/L
0 40 U/L
6.00 8.00 g/dL
3.40 4.80 g/dL
2.50 3.00 g/dL
0.00 1.00 mg/dL
<0.4 mg/dL
<0.6 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin

26 mg/dL
0,6 mg/dL

29 mg/dL
0.9 mg/dL

20-40 mg/dL
0,6 1,5 mg/dL
Glukosa
GDS

86 mg/dL

122mg/dL

70 140 mg/dL
RONTGEN
Pemeriksaan Sputum BTA
Hasil : Negatif


RESUME
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 bulan SMRS. Sesak tidak disertai
bunyi ngik-ngik. Pasien merasa lebih nyaman jika tiduran dengan 2 bantal dan dengan
posisi miring ke kiri. Pasien juga mengeluh nyeri dada kiri, seperti tertekan benda
berat, tidak menjalar, dan memberat saat pasien menarik napas. Pasien juga mengeluh
demam disertai keringat dingin sejak 2 minggu SMRS. BB turun, nafsu makan biasa.
Riwayat batuk lama dan pengobatan paru selama 6 bulan disangkal. Mual (+), muntah
(-). Pasien sudah diberi obat namun lupa nama obatnya. Tidak ada perubahan setelah
minum obat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan umum tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis, BMI 17,5, TD 110/80 mmHg, nadi 68x/mnt, suhu 36,5 c, napas
17x/mnt.
Pada pemeriksaan fisik thoraks didapatkan hasil inspeksi Simetris saat statis dan
dinamis ,Vocal fremitus kiri melemah dibandingkan kanan, perkusi dada kiri depan
redup mulai ICS III, Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonkii (-/-). Pemeriksaan fisik lain
dalam batas normal.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan SGOT dan SGPT tidak lebih
dari 2 kali nilai normal.
Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan gambaran perselubungan pada
hemitoraks sinistra serta kostofrenikus yang tudak terlihat.
Pada pemeriksaan sputum BTA didapatkan hasil negative.


Diagnosis Kerja
Efusi pleura sinistra e.c TB

Diagnosis Banding
Efusi pleura sinistra ec keganasan


Anjuran Pemeriksaan Penunjang
Serial Rontgen Thoraks
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan serial fungsi hati
CT Scan Thoraks

RENCANA PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Melakukan pola hidup sehat
Makan makanan bergizi tinggi kalori dan protein

Medikamentosa
Rifampisin 1 x 450 mg
INH 1 x 300 mg
Pirazinamid 1 x 750 mg
Etambutol 1 x 750 mg
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidine 2 x 1 amp
Hepa Q 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 mg
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

FOLLOW UP
Subjective mual (-), muntah (-), Batuk dahak (+)
Objective a. KU/kes : TSS/Kompos Mentis
b. Tanda vital TD : 93/65 mmHg, Nadi : 64 kali / menit, P : 20 kali / menit, Suhu : 36.8 C
c. Mata : CA -/-, SI -/-
d. Leher : KGB ttm, JVP tidak meningkat
e. Cor : S I, II regular, murmur (-), gallop (-)
f. Pulmo : suara napas vesikuler melemah pada paru kiri, wheezing (-/-), rhoncii (-/-)
g. Abdomen: supel, datar, lien tidak teraba, bising usus (+) meningkat BU (+), NT(+) pada
region hipochondirum kiri
h. Ekstremitas : Akral hangat : +/+ Edema : -/-
Assessment Efusi pleura bilateral e.c TB
Planning
Rifampisin 1 x 450 mg
INH 1 x 300 mg
Pirazinamid 1 x 750 mg
Etambutol 1 x 750 mg
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidine 2 x 1 amp
Hepa Q 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 mg
Proove pungsi cairan 1 cc
Loading RL 200 cc TD : 110/70 mmHg
Pungsi pleura 100 cc, berwarna seroxanthocrom, tidak dilakukan pemeriksaan
sitologi.
8 Februari 2011
Subjective
sesak ()
Objective a. KU/kes : TSS/Kompos Mentis
b. Tanda vital TD : 100/70 mmHg, Nadi : 64 kali / menit, P : 16 kali / menit, Suhu : 36.7 C
c. Mata : CA -/-, SI -/-
d. Leher : KGB ttm, JVP tidak meningkat
e. Cor : S I, II regular, murmur (-), gallop (-)
f. Pulmo : suara napas vesikuler melemah pada paru kanan, wheezing (-/-), rhoncii (-/-)
g. Abdomen: supel, datar, lien tidak teraba, bising usus (+) meningkat BU (+),
NT(+) pada region hipochondirum kiri
h. Ekstremitas : Akral hangat : +/+ Edema : -/-
Assessment Efusi pleura sinistra e.c TB
Planning
Rifampisin 1 x 450 mg
INH 1 x 300 mg
Pirazinamid 1 x 750 mg
Etambutol 1 x 750 mg
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidine 2 x 1 amp
Hepa Q 3 x 1 tab
Curcuma 3 x 1 mg
9 Februari 2011
TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN
PUSTAKA
PLEURA
EFUSI PLEURA
Penumpukan cairan di dalam rongga pleura
akibat transudasi atau eksudasi yang
berlebihan dari lapisan pleura
PARIETAL VISERAL
JUMLAH EFUSI PLEURA
< 100 cc sulit ditentukan, belum ada gejala, pada foto
thoraks sinus kostofrenikus menghilang
100 cc s/d 500 cc pengurangan volume paru, terjadi
gangguan restriksi ventilasi.
> 500 cc dapat ditentuka secara klinis, terjadi mediastinum
ke sisi yang berlawanan
Terlokalisir terjadinya karena adhesi / perlengketan, bisa
interlobus, parietal, perilobus, subperilobus atau
subpulmoner
Perbedaan Biokimia Efusi Pleura
Transudat Eksudat
Kadar protein dalam efusi (g/dl) <3 >3
Kadar protein dalam efusi <0,5 >0,5
Kadar Protein dalam serum
Kadar LDH dalam efusi (I.U)
Kadar LDH dalam efusi

<200
<0,6

>200
>0,6
Kadar LDH dalam serum
Berat jenis cairan efusi
Rivalta

<1,016
Negatif

>1,016
Positif
PATOGENESIS
Meningkatnya tekanan hidrostatik di dalam sirkulasi
mikrovaskuler
Menurunnya tekanan negatif di dalam sirkulasi mikrovaskuler
Menurunnya tekanan negatif di dalam rongga pleura
Meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah pleura
Terganggunya penyerapan kembali cairan pleura ke pembuluh
getah bening
Perembesan cairan dari rongga peritoneum ke dalam rongga
pleura
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSATAKA

1. Mangunnegoro, Hadiarto. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan TB di Indonesia.
FKUI: Jakarta, 2004
2. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. FKUI: Jakarta, 2001
3. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia. Indah offset Citra Grafika: Jakarta, 2006
4. Yunus, Faisal. Pulmonologi Klinik. FKUI: Jakarta, 1992
5. Sudoyo W, Aru. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid II Edisi IV. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI: Jakarta, 2006
6. Kumar V, Cotran R, Fausto. Robbins and Cotrans Pathologic Basis Of Disease. 7
th

Ed. 2007 Saunders :
7. Kasper, Braunwald, et al. Harrisons Principles Of Internal Medicine Vol II. 16
th
Ed.
2005. McGraw-Hill : New York
8. Pedoman nasional penanggulangan tuberculosis. Edisi 2. Departemen kesehatan RI.
2007

Anda mungkin juga menyukai