Preseptor:
dr. Nuriyah, M.Biomed
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama
Demam sejak 3 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke Puskesmas dibawa oleh orang tuanya dengan
keluhan demam sejak 3 hari sebelum ke puskesmas, dan demam naik
turun, demam turun ketika minum obat penurun panas, mengigil (-),
berkeringat berlebihan (-), gusi berdarah (-), mimisan (-).
Batuk tidak berdahak (+), pilek (+) dengan sekret berwarna bening,
darah (-),Bersin-bersin(+) sesak napas (-), berkeringat malam hari (-),
riwayat nyeri dada (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan sehari 3 kali.
BAB dan BAK normal seperti biasanya.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat mengalami penyakit yang sama sebelumnya (+)
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-),
riwayat asma (-)
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Riwayat mengalami penyakit yang sama (+)
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-), riwayat asma (-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA
Suhu : Nadi : RR :
37,6°C 80 kali/ 20 xali/ menit
menit
BB :42 kg
TB 154 cm
TB/U :TB normal
BB/U :BB normal
BB/TB :Gizi Baik
PEMERIKSAAN ORGAN Kepala
Normocephal
Mata
Refleks cahaya (+/+), Pupil isokor
Telinga
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera
Nyeri tekan (-/-), secret (-/-)
ikterik (-)
Hidung
Deformitas (-), NCH (-), Mulut
Secret (+/+) Bibir kering (-), sianosis (-),
Mukosa hiperemis (-) lidah kotor (-)
Edema (-/-) Tenggorok
Leher Tonsil T1/T1
Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-) Cavum oris hiperemis (-)
Faring hiperemis (-)
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
DBD
MANAJEMEN
Promotif
• Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal ISPA bahwa ISPA
adalah penyakit yang dapat menular melalui air ludah, udara dan
menjelaskan apa yang menyebabkan terjadinya ISPA.
• Memberikan penjelasan bahwa ISPA dapat sembuh.
• Jika batuk, pilek, dan demam anak semakin parah, segera hubungi
pusat pelayanan kesehatan.
Preventif
• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
• Imunisasi
• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
• Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
MANAJEMEN
Kuratif
Nonfarmakologi
Farmakologi
• Guaifenesin 100 mg 3 x 1 tab
• Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
• Cetirizine 5 mg 1x 1 tab
• vitamin c 500 mg 1x 1 tab
MANAJEMEN
Kuratif
Obat Tradisonal
Herbal Andrographis paniculata atau Sambiloto
EPIDEMIOLOG
I
Indonesia -> angka kematian 20%-30% dari seluruh kematian anak.
Prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2018 adalah 9,3%.
Penyakit ini masih menjadi kunjungan pasien yang banyak di Puskesmas.
Prevalensi ISPA di provinsi Jambi pada tahun 2018 4,5%.
ETIOLOGI
Mayoritas penyebab ISPA adalah oleh virus, dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas,
sedangkan untuk ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil.
• Bakteri seperti Streptococcus grup B, streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza,
Stapylococcus aureus, dan Mycoplasma pneumoniae.
• Virus seperti RSV, Rhinovirus, dan Parainfluenza.
FAKTOR RESIKO
• Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan ISPA adalah kualitas udara dalam ruangan yang
dipengaruhi oleh polusi udara dalam ruangan.
• Faktor pejamu yang dapat mempengaruhi terjadinya ISPA antara lain, status imunisasi, Berat Badan
Lahir Rendah, dan usia.
CARA
PENULARAN
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui air ludah, udara yang telah tercemar, bibit penyakit
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, dan penyakit ISPA termasuk golongan Air Borne Disease.
Agen infeksius dapat menyebabkan timbulnya ISPA, namun keberadaan agen infeksius tidak langsung
menimbulkan ISPA karena ketahanan tubuh juga menjadi faktor penting untuk menentukan.
KLASIFIKASI
• Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA)
PENATALAKSANAA
N
Medikamentosa
• Bukan pneumonia :tanpa pemberian antibiotik, terapi berupa terapi simptomatik. Diberikan
perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein, dextrometorfsn, dan antihistamin.
• Pneumonia :diberi obat sesuai organisme penyebab.
• Pneumonia berat :dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan
sebagainya.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Perbanyak istirahat
• Perbanyak minum air putih
• Hindari makanan berminyak dan es
• Konsumsi makanan gizi seimbang.
Obat Tradisonal