Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

Infeksi Saluran Pernafasan Akut

Sindhi Yuliza Wirta , S.Ked G1A221036

Preseptor:
dr. Nuriyah, M.Biomed
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN/KSM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

Nama :nn. Fairuz Risky


Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun 3 bulan
Pekerjaan/pendidikan : SMA
Alamat : RT. 30 Mayang Mangurai
Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga
Status perkawinan : Belum menikah
Jumlah anak/saudara : Anak 2dari 2 bersaudara
Status ekonomi keluarga : Cukup

Aspek Psikologis di Keluarga


Tidak ada masalah dalam keluarga
Keharmonisan dalam keluarga baik

Keluhan Utama
Demam sejak 3 hari yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang ke Puskesmas dibawa oleh orang tuanya dengan
keluhan demam sejak 3 hari sebelum ke puskesmas, dan demam naik
turun, demam turun ketika minum obat penurun panas, mengigil (-),
berkeringat berlebihan (-), gusi berdarah (-), mimisan (-).

Batuk tidak berdahak (+), pilek (+) dengan sekret berwarna bening,
darah (-),Bersin-bersin(+) sesak napas (-), berkeringat malam hari (-),
riwayat nyeri dada (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan sehari 3 kali.
BAB dan BAK normal seperti biasanya.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat mengalami penyakit yang sama sebelumnya (+)
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-),
riwayat asma (-)

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Riwayat mengalami penyakit yang sama (+)
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-), riwayat asma (-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA

FISIK Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan


Kesadaran : Composmentis

Suhu : Nadi : RR :
37,6°C 80 kali/ 20 xali/ menit
menit

BB :42 kg
TB 154 cm
TB/U :TB normal
BB/U :BB normal
BB/TB :Gizi Baik
PEMERIKSAAN ORGAN Kepala
Normocephal
Mata
Refleks cahaya (+/+), Pupil isokor
Telinga
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera
Nyeri tekan (-/-), secret (-/-)
ikterik (-)
Hidung
Deformitas (-), NCH (-), Mulut
Secret (+/+) Bibir kering (-), sianosis (-),
Mukosa hiperemis (-) lidah kotor (-)
Edema (-/-) Tenggorok
Leher Tonsil T1/T1
Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-) Cavum oris hiperemis (-)
Faring hiperemis (-)

Inspeksi :Pergerakan dada simetris, Jantung


retraksi dinding dada (-), sikatriks (-) I: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi :Nyeri tekan (-), fremitus taktil P : Iktus kordis teraba di ICS V linea
kanan sama dengan kiri midclavicularis sinistra
Perkusi : sonor (+/+) P : Atas : ICS II Linea parasternalis sinistra
Auskultasi :Vesikuler (+/+) Ronkhi(-/-), Kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra
Wheezing (-/-) Kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra
A : BJ I/II reguler, murmur (-), Gallop (-)
Ekstremitas superior
Akral hangat, Capilary refill time
<2 detik, sianosis (-), edema (-),
Abdomen ulkus (-)

Inspeksi : datar, massa (-), jaringan parut (-),


petekie (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan(-)
hepar, lien, ginjal kanan dan kiri
tidak teraba
Perkusi : Timpani
Ekstremitas inferior
Akral hangat, Capilary refill time
<2 detik, sianosis (-), edema (-),
ulkus (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (Darah
Lengkap)
Hemoglobin : 15.4 g%
Leukosit : 2700 sel/mm3
Eritrosit : 4.78 10⁶/uL
Trombosit : 220.000/uL
Hematokrit : 39.6 %
Pemeriksaan Penunjang Anjuran

1. Pemeriksaan Darah Rutin


2. Analisa Gas darah (AGD)
3. Foto rontgen toraks
DIAGNOSIS KERJA
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
DBD
MANAJEMEN
Promotif
• Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal ISPA bahwa ISPA
adalah penyakit yang dapat menular melalui air ludah, udara dan
menjelaskan apa yang menyebabkan terjadinya ISPA.
• Memberikan penjelasan bahwa ISPA dapat sembuh.
• Jika batuk, pilek, dan demam anak semakin parah, segera hubungi
pusat pelayanan kesehatan.

Preventif
• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
• Imunisasi
• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
• Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
MANAJEMEN
Kuratif
Nonfarmakologi

• Istirahat minimal 10 jam perhari


• Meningkatkan asupan makanan bergizi
• Bila demam beri kompres dan banyak minum
• Bila hidung tersumbat karena pilek, bersihkan lubang hidung
menggunakan sapu tangan yang bersih

Farmakologi
• Guaifenesin 100 mg 3 x 1 tab
• Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
• Cetirizine 5 mg 1x 1 tab
• vitamin c 500 mg 1x 1 tab
MANAJEMEN
Kuratif
Obat Tradisonal
Herbal Andrographis paniculata atau Sambiloto

Tanaman sambiloto memiliki kandungan andrographolide


yang dapat meningkatkan imunitas di saluran pernafasan atas
sehingga efektif untuk penyembuhan gejala.
Cara penggunaan sambiloto cukup bervariasi salah satu
cara yaitu dengan mengambil daun sambiloto segar sebanyak
1 genggam tangan kemudian ditumbuk dan ditambahkan ½
cangkir air matang lalu saring dan siap diminum. Cara yang
lain yaitu sebanyak 3 gram tanaman kering sambiloto atau 25
gram bahan segar direbus dan diminum 2 kali/hari sebelum
makan.
MANAJEMEN
Rehabilitasi
• Pasien disarankan untuk kontrol ulang ke puskesmas jika tidak
terdapat perubahan.
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi ataupun mengkonsumsi multivitamin.
• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
RESEP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan
bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri.

EPIDEMIOLOG
I
Indonesia -> angka kematian 20%-30% dari seluruh kematian anak.
Prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2018 adalah 9,3%.
Penyakit ini masih menjadi kunjungan pasien yang banyak di Puskesmas.
Prevalensi ISPA di provinsi Jambi pada tahun 2018 4,5%.
ETIOLOGI
Mayoritas penyebab ISPA adalah oleh virus, dengan frekuensi lebih dari 90% untuk ISPA bagian atas,
sedangkan untuk ISPA bagian bawah frekuensinya lebih kecil.
• Bakteri seperti Streptococcus grup B, streptococcus pneumoniae, Haemophillus influenza,
Stapylococcus aureus, dan Mycoplasma pneumoniae.
• Virus seperti RSV, Rhinovirus, dan Parainfluenza.

FAKTOR RESIKO
• Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan ISPA adalah kualitas udara dalam ruangan yang
dipengaruhi oleh polusi udara dalam ruangan.
• Faktor pejamu yang dapat mempengaruhi terjadinya ISPA antara lain, status imunisasi, Berat Badan
Lahir Rendah, dan usia.
CARA
PENULARAN
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui air ludah, udara yang telah tercemar, bibit penyakit
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, dan penyakit ISPA termasuk golongan Air Borne Disease.
Agen infeksius dapat menyebabkan timbulnya ISPA, namun keberadaan agen infeksius tidak langsung
menimbulkan ISPA karena ketahanan tubuh juga menjadi faktor penting untuk menentukan.

KLASIFIKASI
• Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut (ISPaA)

• Infeksi Saluran Pernafasan bawah Akut (ISPbA)


PATOFISIOLOGI
• Tahap prepatogenesis: penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.
• Tahap inkubasi: virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah
apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
• Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit, timbul gejala demam dan
batuk.
• Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan atelektasis, menjadi kronis dan meninggal akibat pneumonia.
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala ISPA

Ringan Sedang Berat

Gejala ISPA ringan +


Batuk, pilek, serak, pernapasan cepat, suhu Gejala ISPA ringan/sedang
suhu >37°C >39°C, tenggorokan merah, + bibir membiru, kesadaran
keluar cairan dari telinga, menurun, retraksi dinding
pernapasan terdengar dada, nadi > 160x/menit.
mendengkur
DIAGNOSIS
Diagnosis ISPA ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik seperti yang disebutkan pada
klasifikasi dan manifestasi klinis.

PENATALAKSANAA
N
Medikamentosa

• Bukan pneumonia :tanpa pemberian antibiotik, terapi berupa terapi simptomatik. Diberikan
perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein, dextrometorfsn, dan antihistamin.
• Pneumonia :diberi obat sesuai organisme penyebab.
• Pneumonia berat :dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigen dan
sebagainya.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa

• Perbanyak istirahat
• Perbanyak minum air putih
• Hindari makanan berminyak dan es
• Konsumsi makanan gizi seimbang.

Obat Tradisonal

• Herbal Andrographis paniculata atau sambiloto


• Herbal Echinacea purpurea
• Bawang putih (Allium sativum)
• Herbal Teh hijau (green tea) dan teh hitam (Black tea)
BAB III
ANALISA KASUS
Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar
● Pasien tinggal disebuah rumah permanen dengan beratap seng tanpa
plafon dengan ventilasi yang kurang baik. Didalam rumah terdapat 1
ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, dan 1 ruang dapur.
Terdapat 1 kamar mandi dan menggunakan WC jongkok. Sumber air
berasal dari air sumur yang digunakan bersama-sama dengan anggota
keluarga lainnya. Lingkungan rumah tampak sangat berdekatan/padat
antara satusama lain meningkatkan penyebaran sumber penyakit antar
warga sekitar.

● Dari kondisi rumah ada hubungan antara kondisi rumah dengan


keadaan pasien.
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan
hubungan keluarga
• Pasien tinggal bersama orang tua dan saudaranya dimana untuk hubungan
dengan keluarga, tidak ada masalah. Di dalam hubungan diagnosis dan
aspek psikologis disini tidak ada hubungan yang memperberat penyakit
akibat dari faktor psikologi pasien.

Hubungan kausal antara beberapa masalah dengan


diagnosis
• Keadaan sirkulasi udara yang kurang baik, serta keadaan rumah yang kurang
bersih menyebabkan mengendapnya debu di dalam rumah pasien. Debu ini
mengandung partikel, bakteri atau virus yang dapat menimbulkan keluhan
pasien.
• Menghindari kontak dengan penderita ISPA
• Menyarankan kepada pasien agar pasien menggunakan
masker keluar rumah.
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan memakan makanan Analisis untuk menghindari
yang bergizi faktor memperberat dan
• Pasien diminta menghindari asap rokok maupun asap
bakaran penularan penyakit
• Meningkatkan kebersihan rumah dan lingkungan
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai