1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. AF
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tanggal lahir : 1 Juni 2011
Usia : 4 tahun 7 bulan
Agama : Islam
Tanggal masuk : 9 Januari 2016
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien anak laki - laki masuk rumah sakit dengan keluhan demam (+) sejak
5 hari yang lalu. Demam dirasakan naik turun dan turun dengan pemberian
obat penurun demam. Sakit kepala (-), pusing (-), kejang (-). Pasien juga
mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang muncul dari belakang telinga
dan menyebar ke wajah, leher, dada, perut, punggung, tangan serta kaki
sejak tadi pagi. Pasien juga mengalami batuk berlendir (+), flu (+) dan perih
pada bagian mata. Mual (+), muntah (+) 3 kali sejak tadi siang berisi
makanan yang baru saja dimakan. BAB (+) 1 kali kemarin malam, ampas
banyak dan padat serta berwarna cokelat. BAK (+) lancar.
Riwayat penyakit sebelumnya : Pasien belum pernah menderita gejala
seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga : Kakak kandung menderita gejala yang
sama
Riwayat Persalinan : Anak lahir normal dibantu oleh dokter,
BBL 3700 gram, PBL 40 cm. Tidak ada masalah saat lahir
Kemampuan bayi : Pasien sudah bisa merangkak usia 4 bulan,
berbicara “mama-papa” usia 6 bulan, duduk usia 7 bulan, berdiri usia 9
bulan dan berjalan usia 1 tahun.
Anamnesis makanan : Pasien mengkonsumsi ASI dari usia 0 – 1
bulan, susu formula usia 1 bulan – 3 bulan, air gula usia 3 bulan – 6 bulan,
bubur usia 6 bulan – 1 tahun dan nasi 1 tahun – sekarang.
Riwayat Imunisasi :
- Vaksin Hepatitis B : Usia 1 bulan, 2 bulan dan 6 bulan
- Vaksin Polio : Usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan
- Vaksin BCG : Usia 3 bulan
- Vaksin DPT : Usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan
- Vaksin Campak : Tidak imunisasi
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Berat Badan : 14 kg
Tinggi Badan : 101 cm
Status Gizi : Gizi baik (Z score (-1) - (-2) SD)
Tanda Vital
- Denyut nadi : 102 kali/menit
- Suhu : 39,7 oC
- Respirasi : 24 kali/menit
- TD : 110/70 mmHg
Kulit : Makulopapular (+) pada kulit wajah, badan, tangan dan kaki
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva bulbi hiperemis (+/+)
Hidung : Rhinorrhea (+)
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-), bibir kering (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
Telinga : Otorrhea (-/-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
Paru-paru
- Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi dinding dada (-)
- Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri kesan normal, nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
- Auskultasi : Bronkovesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II
Batas kanan jantung SIC IV linea parasternal dextra
Batas kiri jantung SIC V linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : Bentuk datar, massa (-)
- Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
- Perkusi : Timpani di 4 kuadran abdomen
- Palpasi : Organomegali (-), nyeri tekan (-)
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
Laboratorium (Tanggal 9 Januari 2016)
Red Blood Cell 3,78 1012/L (3,60-6,50 1012/L)
Hemoglobin 12,6 g/dL (11,5-16,5 g/dL)
Hematocrit 31,6 % (35,0-55,0%)
MCV 82,2 fL (80-100 fL)
MCH 33,3 pg (25-34 pg)
MCHC 40,5 g/dL (30-35 g/dL)
Platelet 19. 109/L (150-450 109/L)
White Blood Cell 3,6. 109/L (3,5-10,0 109/L)
5. RESUME
Pasien anak laki - laki masuk rumah sakit dengan keluhan demam (+) sejak 5
hari yang lalu. Demam dirasakan naik turun dan turun dengan pemberian obat
penurun demam. Pasien juga mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang
muncul dari belakang telinga dan menyebar ke wajah, leher, dada, perut,
punggung, tangan serta kaki sejak tadi pagi. Pasien juga mengalami batuk
berlendir (+), flu (+) dan perih pada bagian mata. Mual (+), muntah (+) 3 kali
sejak tadi siang berisi makanan yang baru saja dimakan. BAB (+) 1 kali kemarin
malam, ampas banyak dan padat serta berwarna cokelat. BAK (+) lancar.
Pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi : 102 kali/menit, Suhu : 39,2 oC,
Respirasi : 24 kali/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Konjungtiva bulbi
hiperemis (+/+), rhinorrhea (+), makulopapular eritema (+) di wajah, badan,
tangan dan kaki. Laboratorium: Red Blood Cell 3,78 1012/L, Hemoglobin 12,6
g/dL, Hematocrit 31,6 %, White Blood Cell 3,6. 109/L, MCV 82,2 fL, MCH 33,3
pg, MCHC 40,5 g/dL dan Platelet 19. 109/L.
6. DIAGNOSIS
Morbili
7. TERAPI
Medikamentosa :
IVFD RL 18 tpm
Paracetamol sirup 4 x 1 ½ cth
Cotrimoxazole sirup 2 x ½ cth
GG ½ tab + Salbutamol 2 mg (3 x 1 pulv)
Inj. Dexamethasone 3,5 mg / 12 jam / IV
Non medikamentosa :
Tirah baring
Menjaga kebersihan tubuh
Menjaga asupan nutrisi yang seimbang
8. ANJURAN
Pemeriksaan isolasi virus (apusan mukosa hidung)
Pemeriksaan serologi
FOLLOW UP
Kasuari, 10 Januari 2016
Subjek (S) : Demam (+), muntah (-), batuk (+), flu (+)
Objek (O) :
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Kompos mentis
c. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 92 kali/menit, kuat angkat
o Respirasi : 22 kali/menit
o Suhu : 38,10C
o TD : 110/70 mmHg
d. Pemeriksaan Fisik
- Konjungtiva bulbi hiperemis (+/+)
- Rhinorrhea (+)
- Makulopapular eritema (+) pada kulit wajah, badan, tangan dan kaki
e. Pemeriksaan Penunjang
-
Assesment (A) : Morbili
Plan (P) :
IVFD RL 18 tpm
Paracetamol sirup 4 x 1 ½ cth
Cotrimoxazole sirup 2 x ½ cth
GG ½ tab + Salbutamol 2 mg (3 x 1 pulv)
Inj. Dexamethasone 3,5 mg / 12 jam / IV
DISKUSI
a. Stadium prodromal
Stadium ini berlangsung selama 4-5 hari disertai gambaran klinis seperti
demam, malaise, batuk, fotofobi, konjungtivitis, dan coryza. Menjelang akhir
dari stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, terdapat bercak
koplik berwarna putih kelabu sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema,
lokasinya di mukosa bukalis, yang berhadapan dengan molar bawah. Secara
klinis, gambaran penyakit pada stadium ini memberikan gejala menyerupai
influenza dan sering didiagnosis sebagai influenza. Diagnosis perkiraan yang
besar dapat di tegakkan jika adanya bercak koplik dan penderita pernah kontak
dengan penderita morbili.1
b. Stadium erupsi
Coryza dan batuk bertambah. Timbulnya enantema atau timbulnya titik-
titik merah pada palatum durum dan palatum mole. Kadang-kadang terlihat
bercak koplik. Terjadi eritema bentuk makulopapular disertai naiknya suhu
badan. Diantara makula terdapat kulit normal. Mula-mula eritema timbul
dibelakang telinga, bagian atas lateral tengkuk sepanjang batas rambut dan
bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan pada kulit.
Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari ke-3
munculnya ruam dan menghilang sesuai urutan terjadinya atau munculnya
ruam.1
c. Stadium konvalesensi
Pada stadium ini erupsi berkurang dan menimbulkan bekas yang
berwarna lebih atau hiperpigmentasi (gejala patognomonik) yang lama
kelamaan akan menghilang dengan sendirinya. Selain itu ditemukan pula
kelainan kulit bersisik. Suhu menurun sampai normal, kecuali ada komplikasi.1
Prognosis dari kasus morbili ini adalah baik karena penyakit ini merupakan self
limiting disease sehingga dalam penatalaksanaanya hanya dibutuhkan terapi yang
berdasarkan gejala. Tetapi jika gejala simptomatiknya tidak diatasi dapat
mengakibatkan timbulnya komplikasi sehingga dapat mengakibatkan prognosis yang
buruk. Pada kasus ini prognosis baik karena tanpa adanya penyulit.2
DAFTAR PUSTAKA
2. Soedarmono, P,S,S., Garna, H., Hadinegoro, S,R,S., Buku Ajar Ilmu kesehatan
Anak. Jakarta : IDAI. 2002.
3. Kurniawan, A,S., Penyakit tropik dan infeksi Anak. Kapita Selekta Kedokteran,
edisi III, jilid 2, Jakarta : FKUI. 2004.
6. Rampengan, H.T., Penyakit infeksi Tropik pada Anak. Jakarta : EGC. 2006.