Anda di halaman 1dari 59

+

Presentasi Kasus
Pneumonia

Adetya Rahma Dinni


Noor Hafizah Zaihanah
Sonia Rahma Anindyayati
+
Identitas Pasien

Nama : An. AVA


Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 2 tahun 11 bulan
Tempat Tinggal : Sebokarang
Tanggal Masuk RS : 21 Maret 2015

Ayah Ibu
Nama Bpk H Ibu S
Pekerjaan Buruh Karyawan
Umur 29 tahun 28 tahun
Pendidikan SMK SMA
Tempat Tinggal Sebokarang Sebokarang
+
Keluhan Utama

Sesak Nafas
+Riwayat Penyakit Sekarang
4HSMRS Anak mulai demam tinggi sekitar
pukul 20.00. Suhu saat itu 38,4 derajat
celcius.

3HSMRS anak mulai batuk berdahak


disertai pilek. Dahak dikatakan ibu
berwarna kehijauan. Nafas anak mulai
agak cepat. Demam tinggi menetap. Anak
rewel pada malam hari. Nafsu makan dan
minum menurun.

1HSMRS Anak dibawa ke dokter diberikan


pengobatan puyer paracetamol dan obat
+

HMRS dikatakan orang tua anak tampak


sesak. Demam tinggi, pengukuran suhu
saat itu 39, 6 derajat celcius. Anak sulit
makan dan minum. BAB dan BAK
terakhir pagi hari jam 06.00
+
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat mondok di RSUD Wates sebanyak 2


kali
Usia 6 bulan , demam sebab bakteri
Usia 10 bulan, fimosis

Kesan : Terdapat riwayat demam


dengan sebab bakteri dan fimosis
+
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat batuk pilek pada keluarga (-)
Riwayat Asma pada keluarga (+) sepupu
Riwayat rhinitis (+) pada ayah anak
Riwayat batuk lama pada keluarga disangkal
Riwayat Alergi pada keluarga disangkal

Kesan: Riwayat Asma pada keluarga


+
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Antenatal

Ibu hamil usia 26 tahun. G2P1A0

Rutin kontrol di bidan setiap bulan

Sepanjang kehamilan dilakukan Imunisasi TT 2x.

Rutin konsumsi Tablet zat besi dan asam folat

Demam (-) Perdarahan (-) ruam kemerahan (-)

Keluhan pada saat kehamilan (-)

Kesan : Antenatal Care cukup baik


+
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Natal

Bayi laki-laki lahir secara Spontan di RSUD Wates.


Dikatakan saat Lahir langsung menangis kuat. BBL 3700 g
PB= 50cm . Tidak ada gangguan selama persalinan. Bayi
dan Ibu langsung rawat bersama

Postnatal

Anak menetek kuat, tidak terputus-putus, tidak biru, tidak kuning.


Dilakukan injeksi Vit K, imunisasi Hep B hari 0, perawatan tali
pusat, edukasi ASI ibu-bayi, dan edukasi waktu kontrol bayi

Kesan : Riwayat natal dan postnatal


cukup baik
+
Riwayat Makanan
0-6 Bulan : ASI ekslusif sesuka bayi, durasi 15
menit
6 bulan- 10 bulan : ASI sesuka bayi, durasi 15
menit ditambah bubur cerelac sebanyak 1 kali
(sore) porsi 1 mangkok kecil habis. Pada siang
hari, anak diberikan Biskuit bayi dilumatkan 1
keping, habis.
10 bulan 12 bulan : Asi sesuka bayi ditambah
nasi tim 2 kali sehari. Terkadang pada siang hari,
anak diberikan Biskuit bayi 1 keping, habis.
12 bulan sekarang : Nasi, sayur, tempe, tahu
terkadang ikan dan ayam. Makan 2 kali
sehari.porsi makan 1 piring habis. Pada siang hari,
anak cemil biskuit.

Kesan : kuantitas kurang , kualitas


kurang baik
+Pertumbuhan dan Perkembangan
(Anamnesis ibu)
Sesuai usia

Kesan : Perkembangan anak baik


+
Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Anak tinggal bersama ayah, ibu, kakak dan kakek nenek,


om dan tante di rumah dengan luas 56 m persegi.
Kamar tidur ada 3, setiap kamar ada jendela terbuka.
Kamar mandi ada 2, jarak dari sumur ke kamar mandi
lebih dari 10 meter.
Sumber air minum, air sumur dimasak, masak dengan
kompor gas, asap langsung keluar rumah
Ayah anak bekerja sebagai buruh, Ibu anak bekerja
sebagai Karyawan swasta dengan pendapatan total
kurang lebih 1 juta per bulan

Kesan : Ekonomi golongan menengah,


lingkungan rumah kurang
+
Anamnesis Sistem

Sistem serebrospinal : demam (+) rewel (+)


Sistem kardiovaskular : kebiruan pada mulut dan bibir (-)
Sistem respiratorius : batuk (+), pilek (+), sesak (+), napas
cepat (+)
Sistem gastrointestinal : diare (-), BAB lendir (-), BAB darah
(-), muntah (-), konstipasi (-)
Sistem urogenital : BAK normal
Sistem muskuloskeletal: gerak bebas (+), terkesan lemah
(-)
Sistem integumentum : Ruam (-), kebiruan (-), pucat (-)
+
PEMERIKSAAN FISIK

Kesan Umum
Kesadaran compos mentis, tampak sesak dan anak
tampak rewel.

Tanda Vital
Nadi : 130x/menit
Tekanan darah :-
Napas : 52x/menit
Suhu : 38,6 C
Sp02 : 97%

Kesan: Takipneu
+
Status Gizi

LD : 53cm
LK :49cm BB//U:
LP : 55 cm Normoweight
LLA : 17 cm TB//U:
BB : 14,5 kg Normoheight
PB : 95 cm BB// TB : Gizi Baik
BB//U : 0 Z 2 SD
TB//U : -2 Z 0 SD
BB//TB : 0 Z 1 SD

Kesan: Gizi Baik


+
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : sianosis (-) ikterik(-)
Leher : limponodi leher tidak teraba
Otot : eutrofi
Tulang : tidak ditemukan deformitas
Sendi :tidak ada tanda dislokasi atau kekakuan

KESAN: tidak ada kelainan


+ PEMERIKSAAN FISIK
Kepala

Bentuk : mesosefal

UUB : ubun-ubun datar

Mata : tidak ada konjungtiva anemis

Hidung : nafas cuping hidung (+), tidak ada discharge

Telinga : tidak ada discharge

Mulut : bibir tidak tampak sianosis

Pharynx : hiperemis (-)

Gigi : Karies dentis (-)

Kesan : Terdapat Nafas Cuping Hidung


+PEMERIKSAAN FISIK
Dada

Dinding dada normal, Simetris, terdapat retraksi


intercostal
Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak


Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC 4 LMCS
Perkusi : SIC II LPS Dex SIC II LPS Sin

SIC IV LPS Dex SIC III-IV LMC Sin

Auskultasi : S1regular S2 split tak konstan, bising (-)

KESAN: normal
+PEMERIKSAAN FISIK
Paru-paru

Kanan Kiri
Simetris, tidak ada Inspeksi Simetris, tidak ada
ketinggalan gerak, retraksi ketinggalan gerak, retraksi
intercostal (+) intercostal (+)

Taktil Fremitus simetris Palpasi Taktil fremitus simetris

Sonor Perkusi Sonor


Suara dasar vesikular (+) Auskultasi Suara dasar vesikular (+)
Ronkhi (+) Ronkhi (+)
Krepitasi (-) Krepitasi (-)
Wheezing (-) Wheezing (-)

KESAN: terdapat retraksi intercostal,


dan suara tambahan ronkhi pada dua
+PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen

Inspeksi : DP = DD, distensi dinding perut (-)

Auskultasi : Bising usus normal

Perkusi : tympani , ascites (-)

Palpasi :supel, turgor kulit kembali cepat, tidak


ada nyeri tekan,

Hati : Tidak teraba

Limpa : Tidak teraba


KESAN: Normal
+ Pemeriksaan fisik

Ekstremitas Kanan Kiri

Edema (-) Edema (-)


Nadi Kuat Nadi Kuat
Atas
Akral Hangat Akral Hangat
Cyanosis (-) Cyanosis (-)

Edema (-) Edema (-)


Pitting Edema(-) Pitting Edema(-)
Bawah
Nadi kuat Nadi kuat
Akral Hangat Akral Hangat

KESAN: pemeriksaan ekstremitas dalam


batas normal
+
Diagnosis Kerja

Pneumonia
+

Pemeriksaan
Penunjang
+Pemeriksaan Lab 21/3/2015
Pemeriksaa Hasil Nilai Rujukan Satuan
n
Hb 10.7 11.0-16.0 g/dl
Hematokrit 29.9 32.0-44.0 %
Leukosit 7,94 4.0-10.5 10^3/uL
Trombosit 160 150-450 10^3/uL
MCV 73.0 80.0-97.0 fL
MCH 26.1 27.0-32.0 pg
MCHC 35.8 32.0-38.0 g/dl
Neu % 66.7 50-70 %
Limf% 26.7 25-40 %
Mono% 4.6 3-9 %
Eos% 1.5 0.5-5 %
Baso% 0.5 0.0-1 %
+
Rontgen Thorax
Uraian hasil (Expertise)

Bronchitis dengan kalsifikasi perihilar

Hilus tidak memadat

Konfigurasi cor dbn


+

sekian
+
Pneumonia

Pneumonia is a form
of acute respiratory
infection that affects
the lungs ( WHO,
2014)
+
Epidemiologi
+
Epidemiologi ( Depkes,2013)
+Faktor Risiko (WHO)
+
Etiologi

Usia Bakteri Virus


< 5 tahun Staphylococcus RSV
Aureus
Streptococcus Adenovirus
pneumoniae
Mycoplasma Influenza A dan B
Pneumoniae
Pseudomonas Parainfluenza 1,2,3

Klebsiella Human
Pneumoniae metapneumovirus
+
+
Pathogenesis
+
Klasifikasi WHO
2) Anak 2 bln 5 thn
1) Bayi < 2 bln Pneumonia

Pneumonia berat : ringan : nafas


nafas cepat @ cepat.
retraksi berat. Pneumonia berat :
Pneumonia sangat retraksi.
berat : tidak mau Pneumonia sangat
menetek/minum, berat : tidak dapat
kejang, letargis, ma/mi, kejang,
demam atau letargis, malnutrisi.
hipotermia,
bradipnea @ nafas
ireguler.
+
UNICEF/WHO, Pneumonia: The
forgotten killer of children,
2006
+
Diagnosis (PPM-IDAI 2010)

Anamnesis

batuk kering kemudian menjadi produktif dengan


dahak purulen bahkan bisa berdarah

Sesak nafas

Demam

Kesulitan makan minum

Tampak lemah

Serangan pertama
+
Diagnosis (PPM-IDAI 2010)

Pemeriksaan Fisik

KU anak, RR dan HR

Takipnea

Retraksi subcostal

Batuk

Krepitasi

Demam dan sianosis


+
Pemeriksaan Penunjang
(PPM IDAI, 2010)

1) Pemeriksaan Radiologi :

tidak direkomendasikan secara


rutin pada anak dengan infeksi
saluran nafas bawah akut
ringan tanpa komplikasi.

Direkomendasikan pada pasien


rawat inap @ bila tanda klinis
membingungkan

Follow up adanya kolaps


lobus, kecurigaan komplikasi,
pneumonia berat, gejala
menetap @ memburuk, tidak
respon antibiotik
+(The Management of Community-Acquired
Pneumonia in Infants and Children Older That 3
Months of Age IDSA Guidelines 2011)

A repeated chest radiograph


should be obtained in children
who fail to demonstrate
clinical improvement and in
those who have progressive
symptoms or clinical
deterioration within 4872
hours after initiation of
antibiotic therapy
(strong recommendation;
moderate-quality evidence)
+
Pemeriksaan Penunjang

2) Pemeriksaan Laboratorium

AL & MDT menentukan pemberian antibiotic

Kultur & pewarnaan Gram sputum dengan kualitas yang baik

Kultur darah pasien rawat inap dg kondisi berat & pasien susp.
Pneumonia bacterial

Deteksi antigen virus, pungsi cairan pleura (jika efusi pleura) dan
pemeriksaannya, C-reactive Protein (CRP), jika fasilitas tersedia.

Uji tuberculin pd pasien dg riwayat kontak TBC


+What Diagnostic Laboratory and Imaging Tests Should Be
Used in a Child With Suspected CAP in an Outpatient or
Inpatient Setting?

(The Management of Community-Acquired Pneumonia in Infants and


Children Older That 3 Months of Age IDSA Guidelines 2011)
+
Pemeriksaan Lain
Pulse oximetry should be
performed in all children with
pneumonia and suspected
hypoxemia (strong
recommendation; moderate
Pada setiap anak yang dirawat
quality evidence)
inap karena pneumonia,
seharusnya dilakukan
pemeriksaan pulse oximetry.
(The Management of Community-
Acquired Pneumonia in Infants and
Children Older That 3 Months of Age
+
Kriteria Mondok

Bayi : Anak :
SpO2 92%, sianosis SpO2 < 92%, sianosis
RR > 60 x/mnt
RR > 50 x/mnt
Distres pernapasan,
Distres pernapasan
apnea intermiten @
grunting Grunting

Tidak mau Terdapat tanda dehidrasi


minum/menetek
Keluarga
tidak bisa
Keluarga tidak bisa
merawat di rumah
merawat di rumah
+
+
Tatalaksana
Umum
SpO2 92% room air NK, headbox @ sungkup
untuk mempertahankan SpO2 > 92%.
Pneumonia berat @ asupan oral kurang cairan
IV + BC ketat.
Antipiretik dan analgetik (simtomatis).
Nebu 2-agonis dan/atau NaCl memperbaiki mucociliary
clearance.
Pasien yang mendapatkan terapi oksigen harus
diobservasi setidaknya setiap 4 jam sekali +
SpO2
+
Antibiotik

Lini pertama pada anak < 5 thn : AMOXICILLIN 15-25


mg/kgBB/8jam P.O.

Lini pertama pada anak 5 thn : Makrolid

Antibiotik IV (atas indikasi) : ampisilin, kloramfenikol,


co-amoxiclav, ceftriaxone, cefuroxime, cefotaxime

Antibiotik oral harus dipertimbangkan sekiranya


terdapat perbaikan setelah mendapatkan antibiotic IV
+
Pilihan
Antibioti
k IV
+
Antibiotik Dosis Keterangan
Frekuensi Relative
cost
Penisilin G 50.000 Tiap 4 rendah S. Pneumonia
unit/kg/kali. jam
Dosis tunggal
maks. 4.000.000
unit
Ampisilin 100 mg/kg/hari Tiap 6 Renda
jam h
Kloramfenik 100 mg/kg/hari Tiap 6 Renda
ol jam h
Ceftriaxone 50 mg/kg/kali 1 x/hari Tinggi S. pneumonia, H.
Dosis tunggal influenza
maks. 2 gr
Cefuroxime 50 mg/kg/kali Tiap 8 Tinggi S. pneumonia, H.
Dosis tunggal jam influenza
maks. 2 gr
Clindamycin 10 mg/kg/kali Tiap 6 Renda Group A streptococcus,
Dosis tunggal jam h S. aureus, S.
maks. 1,2 gr pneumoniae
Eritromisin 10 mg/kg/kali Tiap 6 Renda S. pneumoniae, C.
Dosis tunggal jam h pneumonia, M.
+
Rekomendasi UKK
Respirologi
Antibiotik untuk community acquired
pneumonia:
Neonatus 2 bln : Ampisilin + gentamisin
> 2 bln:
Lini pertama Ampisilin bila dalam 3 hari tidak ada
perbaikan dapat ditambahkan kloramfenikol.
Lini kedua Seftriakson.

Bila klinis perbaikan antibiotic IV dapat diganti


oral dengan antibiotic golongan yang sama dg
antibiotic IV sebelumnya.
+ Which Anti-Infective Therapy Should Be Provided to a Child
With Suspected CAP in Both Outpatient and Inpatient
Settings?
(The Management of Community-Acquired Pneumonia in
Infants and Children Older That 3 Months of Age IDSA
Guidelines 2011)
+
+
Nutrisi

Distres pernapasan berat makanan oral


dihindari. Beri lewat NGT atau IV. Hati-hati
karena NGT dapat menekan pernapasan,
khususnya pada bayi/anak dengan lubang
hidung yang kecil, jika memang dibutuhkan,
gunakan ukuran terkecil.

Balans Cairan ketat tidak mengalami


overhidrasi karena pada pneumonia berat
terjadi peningkatan sekresi hormone
+
Kriteria
Pulang
Gejala dan tanda pneumonia menghilang
Asupan per oral adekuat
Antibiotik dapat diteruskan di rumah (P.O.)
Keluarga mengerti dan setuju terapi lanjut di
rumah, dan rencana kontrol
Kondisi rumah memungkinkan rawat di rumah
+
Can Pediatric CAP Be
Prevented?
(The Management of Community-Acquired Pneumonia
in Infants and Children Older That 3 Months of Age
IDSA Guidelines 2011)
+
UNICEF/WHO, Pneumonia: The
forgotten killer of children,
2006
+

Terimakasih
Mohon saran dan asupan

Anda mungkin juga menyukai