Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN

 SKRININING
1. SKRINING PRIMER
- Ukur suhu oleh satpam kemudian diberikan stiker warna hijau,kuning, merah
2. SKRINING COVID RANAP DAN IGD
- OLEH DOKTER : low, moderate, high probability
- untuk keluarga pasien ada juga screening namun dengan biaya mandiri
3. SKRINING RUJUKAN
- dilakukan oleh dokter di RS sebelumnya untuk menentukan ruangan di RSS
4. SKRINING PELAYANAN DI KAMAR OPERASI
- Jika dari poli --> dilakukan oleh dokter di poli --> sebelum rawat inap pasien harus dilakukan SWAB
pra bedah berlaku maksimal 7 hari dengan edukasi ketat, tidak boleh berpergian dll
- Jika dari UGD --> emergensi --> dihitung skoring jika rendah dilakukan di OK UGD dengan APD level 2,
jika high probability maka operasi dilakukan di OK UGD dan pengambilan swab dilakukan oleh
anestesi saat intubasi, post op dimasukan dalam isolasi sampai hasil swab keluar
5. SKRINING TINDAKAN INVASIF NON OPERASI
- tindakan non aerosol APD level 2
- tindakan Potensial aerosol APD level 3

 MASA ADAPTASI oleh dr Andaru Sp. PK


1. HINDARI: MAKAN BERSAMA, PENGGUNAAN PRASMANAN,BERKUMPUL
2. Pilar pengendalian infeksi dengan 3 hal hirarki: APD (paling kecil dan terakhir), dimulai dari
skrining awal, pemisahan, pengendalian sumber infeksi, meminimalisir kontak atau tindakan
bukan emergensi, dekomentasi, monitoring dan surveilans kesehatan nakes dengan nutrisi
seimbang dan waktu istirahat.
3. ZONA AREA : MERAH, KUNING, HIJAU
4. ZONA MERAH: perawatan pasien COVID
5. SONA KUNING : area transisi, butuh APD khususnya saat ada tindakan
6. ZONA HIJAU
7. APD --> TEPAT JENIS SESUAI RISIKO NYAMAN DENGAN KONTAMINASI MINIMAL
APD yang digunakan berlebihan dan tidak sesuai akan meningkatkan kontaminasi.
8. Konfirmasi NAKES yang terkena ada 7 kluster (Gizi, HCU, Cendana 2, Unit Stroke, Anestesi,
Amarta, Bougenvil 3, Radiologi, Klinik Covid, THT, MPP, Psikiatri, UPTD, INSTI, CW-2, UPD, ICU,
Bougenvil 4, Obsgyn, Homecare, Penjaminan, Kardiologi, Onkologi, 2 kasus tertular dari keluarga
yang menunggu
9. RAPID TIDAK DIREKOMENDASIKAN PRE OPERASI/TINDAKAN INVASIF --> Tidak lagi digunakan
10. Perlunya konsistensi isolasi mandiri bagi yang kontak erat --> harus bertanggung jawab
11. WASPADA PENULARAN MELALUI MAKAN BERSAMA, KULINER FOOD COURT, KANTIN
12. Perlunya kesadaran dan kerjasama untuk melaporkan dan melalukan isolasi mandiri bila
bergejala
13. GAMBAR ALUR KONTAK ERAT
14. PENGISIAN MANDIRI GOOGLE FORM --> untuk individu yang kontak erat dengan yang positif
http://cutt.ly/tracingkontak_rss
15. HOTLINE K3 085229088900
16. Usulan untuk ada sistem pembinaan bagi yang melanggar
17. Membatasi hubungan transmisi kontak antara nakes, pasien dan keluarga pasien
18. Mewaspadai potensi risiko naes yang berpergian dari luar kota, rekomendasi membuat sistem
pelaporan di satker masing-masing untuk dipantau ketat
19. Mohon cara visit, metode pembelajaran bisa disesuaikan kembali
20. Pada peningkatan kasus nakes terkonfirmasi COVID --> pemeriksaan PCR masal disemua satker
terdampak
21. Memobilisasi semua anggota civitas hospitalia yang pernah dilatih swab untuk berperan dalam
melakukan swab masal
22. RAPID TEST ANTIBODI TIDAK DIREKOMENDASIKAN
23. REKOMENDASI KANTIN DAN TEMPAT ISTIRAHAT
- take away, protokol kesehatan ketat, dekomentasi
- ventilasi di tempat istirahat memadai, akan di set up dekomentasi secara berkala
24. REKOMENDASI TATA VENTILASI
- Pintu dan jendela dibuka lebar periodik setia hari minimal 2 jam pagi, 2 jam sore
- dekontaminasi udara berkala akan dijadwalkan
25. PENGUATAN PPI --> resiko 1 resiko bersama, harapannya diadakan sistem pembinaan

TANYA JAWAB:
1. Dr. Alexandra Sp.A: skor? Untuk ruang transit sebelum rawat inap? Apakah masker bedah efektif?
- skor anak akan berbeda dan tersendiri
- skor AIFFEL masih dinilai dalam 1 bulan ini
- skor AIFFEL tidak dilakukan pada penunggu pasien, karen tujuan untuk meningkatkan waspada pada
pasien yang dirawat, bila skor tinggi segera konsul ke Paru
- sebelum dirawat skrining dengan skor, bila high probability bisa masuk ke dahlia 3 dan 4 sambil
menunggu hasil swab
- COVID utamanya ditularkan melalui kontak erat dan droplet, penggunaan masker bedah efektif
untuk mengendalikan, justru tidak diperlukan terus menerus N95 apalagi bila dipakai terus menerus
karena jika continues tapi nyaman ada kemungkinan bocor/filter tidak sesuai. Dikhawatirkan jika
memakai N95 namun bocor makan akan berisiko. Lebih disarankan masker bedah.
- Jika berhadapan dengan droplet tambahkan faceshield
- SERING CUCI TANGAN LEBIH AMAN

2. Dr Rosadi Sp.B: pelatihan swab untuk peserta PPDS

3. Dr Probo Sp PD untuk oleh oleh dari sejawat bagaiamna? Boleh diterima


4. Lutfi : apabila menggunakan masker bedah apakah boleh berkumpul? Tidak boleh
5. Pada pasien yang keluarganya di dahlia 3 dan 4 untuk ada ruang tunggu sendiri, karena pernah
didapatkan keluarga yang +
6. Untuk visite DPJP bisa digunakan sistem peer group hanya pada zona merah
7. Bagaimana pasien yang sebelumnya swab +, kapan bisa rawat inap?
- setelah 14 hari sudah tidak menular, dikembalikan pada operator apakah yakin tanpa swab lagi,
karena swab masih bisa hasil +

Anda mungkin juga menyukai