SKRININING
1. SKRINING PRIMER
- Ukur suhu oleh satpam kemudian diberikan stiker warna hijau,kuning, merah
2. SKRINING COVID RANAP DAN IGD
- OLEH DOKTER : low, moderate, high probability
- untuk keluarga pasien ada juga screening namun dengan biaya mandiri
3. SKRINING RUJUKAN
- dilakukan oleh dokter di RS sebelumnya untuk menentukan ruangan di RSS
4. SKRINING PELAYANAN DI KAMAR OPERASI
- Jika dari poli --> dilakukan oleh dokter di poli --> sebelum rawat inap pasien harus dilakukan SWAB
pra bedah berlaku maksimal 7 hari dengan edukasi ketat, tidak boleh berpergian dll
- Jika dari UGD --> emergensi --> dihitung skoring jika rendah dilakukan di OK UGD dengan APD level 2,
jika high probability maka operasi dilakukan di OK UGD dan pengambilan swab dilakukan oleh
anestesi saat intubasi, post op dimasukan dalam isolasi sampai hasil swab keluar
5. SKRINING TINDAKAN INVASIF NON OPERASI
- tindakan non aerosol APD level 2
- tindakan Potensial aerosol APD level 3
TANYA JAWAB:
1. Dr. Alexandra Sp.A: skor? Untuk ruang transit sebelum rawat inap? Apakah masker bedah efektif?
- skor anak akan berbeda dan tersendiri
- skor AIFFEL masih dinilai dalam 1 bulan ini
- skor AIFFEL tidak dilakukan pada penunggu pasien, karen tujuan untuk meningkatkan waspada pada
pasien yang dirawat, bila skor tinggi segera konsul ke Paru
- sebelum dirawat skrining dengan skor, bila high probability bisa masuk ke dahlia 3 dan 4 sambil
menunggu hasil swab
- COVID utamanya ditularkan melalui kontak erat dan droplet, penggunaan masker bedah efektif
untuk mengendalikan, justru tidak diperlukan terus menerus N95 apalagi bila dipakai terus menerus
karena jika continues tapi nyaman ada kemungkinan bocor/filter tidak sesuai. Dikhawatirkan jika
memakai N95 namun bocor makan akan berisiko. Lebih disarankan masker bedah.
- Jika berhadapan dengan droplet tambahkan faceshield
- SERING CUCI TANGAN LEBIH AMAN