Anda di halaman 1dari 2

Rapat : Peningkatan kasus varian baru covid 19

Kamis, 21/12/2023

Hasil rapat :

1. Dr kiki : tidak semua kasus di swab, harus ada indikasi mengarah ke pneumoni. Peningkatan
kewaspadaan bagi petugas dengan peningkatan apd, kebersihan tangan. Jika dpjp menganjurkan swab,
harus informed consent. Penjelasan dengan bahasa yang di mengerti. Jika pasien tidak bersedia, buat
form penolakan. Jika positif, keluarga boleh di tungguin 1 orang, dan di swab di IGD. Tidak boleh
bergantian jaga. Untuk ruangan, jika positif. Berada di isolasi MDR ( sekarang jadi ruang TB wanita).
Ruangan TB paru wanita di pindahkan. Ruang kelas 1 tidak di anjurkan utk covid.

Persiapan hcu utk covid.

Persiapan obat : monoravid

Pasien yang di swab, bagi yang mau di rawat inap. Atau pegawai RS paru/klg pegawai RS paru.

Ingatkan cs dan pegawai llain untuk menggunakan masker. Tidak membuka masker.

Satpam : pantau ketat jam besuk.

2. PPI : vaksin min booster 1 (vaksin ke 3) semua PNS, p3k, satpam, cs dan lainya). Warning utk
tambahan vaksin. Kebersihan tangan dg 6 langkah, 5 momen, Memakai masker, etika batuk,
penggunaan apd lebih optimal. Menerapkan semua petugas menggunakan masker. Tindakan aerosol
(nebu, cek swab) gunakan masker N95, gunakan kacamata atau face Shield. Mesin nebu pisahkan yang
suspek dg pasien biasa. Ruangan suspek covid IGD berada di prioritas 1. Desinfektan permukaan lebih di
pertegas oleh cs. Setelah pasien pindah/pulang. Desinfektan semua ruangan. Bersamaa dg PKRS agar
semua pasien menggunakan masker, tidak membuka masker. Penggunaan apd perpasien.

Khusus screening : pasien tidak perlu di screening, anamnesa pasien biasa.

Pasien dg suspek covid : di aula IGD lantai 3.

3. Dr Esti : persiapan natal dan tahun baru. Kemungkinan resiko kasus peningkatan tinggi. Utk petugas
kesehatan minimal sampai vaksin booster 1. Buat SOP indikasi pengambilan swab, kriteria pasien
indikasi swab. Alur : dari IGD. Zona 1, jika positif, pindah ke ruang isolasi. Setiap ruangan cek apd level 3.
Minimal skor, face Shield, N95, masker bedah.

Teman2 di IGD anjurkan pemakaian apd level 3.

Rawat jalan/inap : TT covid ada 2 per 19 Desember. Di ruangan Sutan Syahrir. Jika pasien lebih, akan
ada perubahan sktt. Maksimal 8 TT.

Di IGD siapkan informed consent, hati2 komunikasi untuk swab ke pasien.

Labor dan Rontgen siapkan dahulu, setelah Rontgen jika ada klinis dan gambaran pneumoni. Konsulkan
ke dpjp dan siapkan swab segera.

Pasien isolasi hilang hak kelas BPJS.


Logistik : persiapan antigen dan pcr. Antigen stok 100bh. Expired lama. Alur pcr. Obat2 an covid yang
ditanggung.

Untuk klaim BPJS apakah swab saja atau pakai PCR?

Pasien di Rohana Kudus (ruang covid) di buat tidak ada jam besuk.

Pelaporan data pasien, data kunjungan, nama penyakit. Akan di share ke karu untuk di isi setiap hari.

Cuti bersama sampe tgl 26. Pasien di layani di IGD.

4. Dr lusi : tidak semua pasien di swab. Dengan indikasi pneumoni yang di swab. Hrs ada sop nya.

5. Rida ayu : alat nebu terbatas, pemakaian alat tidak Masalah 1 bersama. Karena keterbatasan alat.
Dengan catatan alat di bersihkan setelah pemakaian. Semua tenaga perawat bersiap2 untuk setiap
waktu di rolling ke ruangan lain jika di butuhkan.

6. ICU/HCU : Pasien hcu covid di Rohana Kudus (RI paru). Dengan bantuan tenaga dr perawat ruangan
lain. Alat hfnc untuk bisa di gunakan. Kekurangan nya kompresor.

7. Dr Selly : kelas 3, M Hatta tidak pernah di pakai bisa Untuk pasien suspek pneumonia.

8. Dr Eko : pasien covid di tanggung oleh BPJS dan umum bayar pribadi jika tidak ada bpjs.

Per 1 sept . Pasien dg covid tidak ditanggung Kemenkes.

Mesin kompresor rusak, telaah staf sudah di naikkan. Tapi belum ada jawaban.

Anda mungkin juga menyukai