Anda di halaman 1dari 4

 

PROSEDUR PENERIMAAN DAN PERUJUKAN PASIEN


 
ODP/PDP COVID-19 DI RS UNIVERSITAS MATARAM
 
 
  No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
   

Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh


STANDAR RS Universitas Mataram
PROSEDUR 14 April 2020 Direktur
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Ahmad Taufik S, Sp.OT
NIP. 19810331200604 1 002
Menerima pasien di Instalasi Rawat Jalan RS Universitas Mataram, baik
PENGERTIAN di Instalasi Gawat Darurat maupun di poliklinik untuk pasien rujukan
maupun pasien yang datang sendiri. Pasien bisa datang dengan status
suspek COVID-19 atau kasus terkonfirmasi COVID-19 atau pasien non
COVID-19.

TUJUAN Untuk memudahkan petugas di RS Universitas Mataram dalam


menerima, menangani dan merujuk pasien dengan suspek/kasus
terkonfirmasi COVID-19. Serta untuk memastikan keselamatan petugas,
pasien dan pengunjung RS Universitas Mataram.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK Direktur No. 011/UN18/RS/DIR/HK/2020 tentang kebijakan


pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi di
Rumah Sakit Universitas Mataram.

PROSEDUR Setting lokasi IGD

1. Pasien datang menuju IGD (rujukan maupun non rujukan),


diterima oleh pekarya. Pekarya melakukan skrining awal
menggunakan form skrining yang telah disediakan.

Form skrining terisi diserahkan ke meja triage.

❖ Pasien yang akan di rujuk via telpon, harus di lakukan


skrining Covid-19 via telpon oleh dokter IGD yang
menerima rujukan. Pasien Pro tindakan (misal: SC,
laparatomi dll) boleh di terima bila skrining awal tidak
masuk kriteria ODP/PDP.

2. Perawat IGD melakukan assessment cepat terhadap form skrining


tersebut dan menentukan status pasien (ODP/PDP). Bila pasien
dicurigai ODP/PDP, perawat dan dokter IGD menggunakan APD
yang sesuai dan melakukan pemeriksaan pasien di ruang triage
pinere. Pasien dan pengantar dipasangkan masker bedah.

3. Dokter IGD menghubungi DPJP. Apabila diperlukan


pemeriksaan laboratorium, perawat IGD menghubungi
laboratorium. Petugas laboratorium mengantarkan kelengkapan
yang diperlukan dalam wadan tertutup. Pengambilan sampel
dilakukan di tempat (ruang triage pinere) oleh perawat triage
pinere. Sampel dimasukkan ke dalam plastik klip dan dimasukkan
ke dalam wadah tertutup yang telah disediakan. Selanjutnya
dibawa kembali ke laboratorium oleh petugas laboratorium.
  PROSEDUR PENERIMAAN DAN PERUJUKAN PASIEN
 
ODP/PDP COVID-19 DI RS UNIVERSITAS MATARAM
 
 
  No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
   

Petugas lab cukup mengunakan masker dan gloves (handschoen).

4. Apabila diperlukan pemeriksaan radiologi (foto thorax), perawat


IGD menghubungi bagian radiologi untuk melakukan persiapan.
Pemeriksaan radiologi dilakukan di instalasi radiologi. Pasien
diantar oleh perawat yang menangani dengan ambulans ke
instalasi radiologi. Petugas ambulans menggunakan APD yang
sesuai. Pasien diantarkan ke ruang radiologi setelah mendapat
aba-aba dari peúgas radiologi. Petugas ambulans menggunakan
APD yang sesuai.

5. Radiografer menggunakan APD yang sesuai. Setelah


pemeriksaan selesai, pasien dikembalikan ke ruang triage pinere
oleh perawat triage (menggunakan ambulans). Lakukan
desinfeksi pada ruang dan peralatan yang digunakan sesuai
prosedur.

6. Setelah hasil lab dan foto thorax telah ada, dokter IGD
melaporkan ke DPJP untuk menentukan status pasien
(ODP/PDP).

7. Bila status Pasien ODP dan data dipulangkan untuk melakukan


isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari, berikan
PROTOKOL ISOLASI MANDIRI kepada pasien. Dokter jaga
IGD melakukan pencatatan dan melaporkan ke ketua satgas
Covid-19 untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
Mataram.

8. Bila status pasien adalah PDP, DPJP melaporkan ke ketua satgas


Covid-19 RS UNRAM. Ketua Satgas Covid-19 RS UNRAM
melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Mataram. Karena saat ini
RS Unram belum menyelenggarakan perawatan PDP COVID-19,
apabila pasien memerlukan tindakan lebih lanjut, rujuk ke RS
Rujukan COVID-19. Dokter jaga IGD menghubungi RS Rujukan
atas instruksi DPJP dan Ketua Satgas Covid-19 RS Unram.
Lakukan pencatatan data pasien pada form data internal RS
Unram yang sudah disediakan.

* Saat ini RS Unram telah memiliki fasilitas pemeriksaan rapid


test, untuk indikasi penggunaan, dokter IGD/DPJP harus
mengkonsultasikan ke ketua Satgas COVID-19 RS Unram.

9. Apabila telah disetujui, pasien dirujuk mengunakan ambulans


ditemani oleh satu orang perawat triage pinere (sopir ambulans
menggunakan APD yang sesuai). Namun bila rujukan tidak
disetujui, maka keputusan menunggu rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Kota Mataram.

10. Apabila telah selesai menangani pasien, lakukan pelepasan APD


  PROSEDUR PENERIMAAN DAN PERUJUKAN PASIEN
 
ODP/PDP COVID-19 DI RS UNIVERSITAS MATARAM
 
 
  No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
   

secara benar. Lakukan dekontaminasi menyeluruh pada seluruh


peralatan, ruangan, dan ambulans sesuai prosedur desinfeksi oleh
petugas kebersihan yang bertugas jaga saat itu. Petugas
kebersihan diharapkan untuk tetap berada di area IGD selama
shift jaga.

11. Semua petugas yang menangani pasien ODP/PDP harus


melakukan dekontaminasi dengan melepaskan APD sesuai
prosedur di ruang yang sudah disediakan.

12. Jika terjadi kasus Cito yang tidak mungkin untuk di rujuk ke RS
lain (SC ec gawat janin, henti jantunng, syok ec pendarahan dll),
semua tindakan harus dilakukan dengan memperhatikan
Universal Precaution level III. Segera hubungi Ketua Satgas
Covid-19 RS Universitas Mataram untuk berkoordinasi.

Setting lokasi : Poli Rawat Jalan

1. Pasien datang menuju admisi/ruang pendaftaran poli rawat jalan


(rujukan maupun non rujukan), diterima oleh Satpam. Satpam
mengenakan APD berupa masker bedah. Satpam meminta pasien
untuk mencuci tangan dan memastikan semua pasien sudah
menggunakan masker. Satpam memberikan nomor antrian kepada
pasien. Satpam memastikan pasien menunggu di ruang tunggu
dengan memastikan jarak minimal antar pasien. Satpam
melakukan cuci tangan rutin.

2. Petugas admisi melakukan skrining awal ODP/PDP


menggunakan form skrining yang telah disediakan. Admisi
mengenakan APD berupa masker bedah, jaga jarak dengan pasien
minimal 1 m. Form skrining yang telah terisi disertakan dalam
status. Lakukan cuci tangan rutin setiap pergantian pasien. Bila
ada salah satu dari isian tersebut yang positif, pasien ditempatkan
di ruang tunggu khusus di sebelah kiri admisi (poli jantung lama)
untuk kemudian dilayani oleh perawat dan dokter MCU dengan
APD yang sesuai.

3. Apabila pasien ODP/PDP, hubungi petugas ruang MCU


menghubungi IGD untuk menginformasikan pasien. Bila sudah
disetujui, pindahkan pasien ke ruang triage pinere dengan diantar
oleh perawat MCU melalui pintu luar. Lakukan desinfeksi
berkala pada ruang tunggu dan ruang periksa MCU setiap
selesai/pergantian pasien.

4. Bila pasien hanya datang untuk minta tambahan obat (pasien


penyakit kronik), selesai proses pendaftaran, pasien diberikan
formulir pengambilan obat. Pasien dipersilahkan pulang dan
kembali pada jam yang sudah ditentukan untuk mengambil obat.
Berkas Rekam medik pasien tetap diserahkan ke poli masing-
  PROSEDUR PENERIMAAN DAN PERUJUKAN PASIEN
 
ODP/PDP COVID-19 DI RS UNIVERSITAS MATARAM
 
 
  No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
   

masing untuk diisi oleh DPJP (bisa digantikan dr MCU bila DPJP
tidak hadir dengan mengkonfirmasi ke DPJP). Pengisian SIM RS
tetap dilakukan seperti biasa. DPJP/dr MCU dapat memberikan
resep untuk 2x1 bulan dengan membuat 2 buah resep (pastikan
tanggal dan bulan yang berbeda pada resep)

5. Petugas admisi melakukan skrining sesuai jenis poli yang dituju


oleh pasien (sesuaikan dengan masing-masing poli/DPJP). Alur
pasien poli dilakukan seperti biasa.

6. Pemeriksaan di poli spesialis memperhatikan prinsip universal


precaution sesuai Aturan terbaru. Penyediaan APD dilakukan
sesuai prosedur dan dilakukan secara rutin dan teliti oleh Karu
setiap hari. Perhatikan cara memakai dan melepas APD yang
benar.

7. Apabila ada kasus kecurigaan kuat ODP/PDP di poli spesialis


oleh petugas, hubungi Karu setempat. Karu menghubungi IGD
dan bila telah diijinkan, pasien dipindahkan ke ruang triage Pinere
oleh Karu dengan APD level II. Lakukan desinfeksi sesuai aturan
pada ruangan dan peralatan yang digunakan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi ruang bedah


2. Instalasi gawat darurat
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi rawat jalan
5. Cleaning Service
6. Administrasi Pelayanan
7. Instalasi Radiologi
8. Instalasi Laboratorium
9. Ambulance

Anda mungkin juga menyukai