Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MPI 3

Materi : PPI
Fasilitator Misran Fauzi., S.kep.Ns

Puskeskmas Jelai
Nama :
1. Bayu Sumantri., S.Kep.Ns (No Urut 19)
2. Eko Saktiantoro., S.Kep.Ns (No Urut 20)
3. Jarot Setiawan., A.Md.Kep (No Urut 21)

STUDI KASUS1:

DBD

1. Tanggal 3 Mei 2020 Tn.Mdatang ke Puskesmas A , kecamatan B,Kabupaten Kapuas


dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu . Demam disertai kulit berbintik bintik
merah yang baru muncul hari ini. Saat menggosok gigi, didapatkan gusi yang
berdarah. Tidak ada keluhan batuk pilek hanya badan seluruh tubuh terasa pegal pegal.
Saat dating ke puskesmas dan di lakukan pemeriksaan ternyata suhu Tn M 38,5C.
Setelah dilakukan pemeriksaan darah, ternyata trombosit Tn.M saatini 90 ribu. Petugas
Kesehatan menduga Tn.M terkena Demam Berdarah dan rencana akan merujuk ke RS
atau puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap.

Penugasan:

A. APD apa yang harus di gunakan petugas saat menerima pasien ini
Jelaskan ?
Jawab:
APD yang harus di gunakan petugas saat menerima pasien ini
1. Baju Kerja
2. Handscood
3. Masker Medis /Bedah 3ply

B. Bagaimana penempatan pasien ini di poliklinik,Kenapa ?


Jawab:
Tidak ada perbedaan pada penempatan pasien ini di poliklinik, karena DBD bukan
merupakan tergolong Penyakit infeksius atau penyakit yang menular
C. Pada saat apa saja kita harus cuci tangan,dan jelaskan tahapannya.?
Jawab:
5 Kondisi (saat) harus mencuci tangan
1) Sebelum bersentuhan (kontak) dengan pasien.
2) Sebelum melakukan tindakan medis (asepsis)
3) Sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien.
4) Sesudah bersentuhan dengan pasien.
5) Sesudah bersentuhan dengan lingkungan sekitar
pasien.

6 Langkah Tahapan cuci tangan


1) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan

STUDI KASUS2:
COVID 19

2. Tanggal 21 Juni 2020 Puskesmas B, Kecamatan Jaya Kelapa,Kabupaten Kotim,


Provinsi Kalteng kedatangan pasien Tn.S /35 thn /Laki-laki. Alamat: Jl.BambuRaya
No.3,RT.08/RW.3,Kelurahan Kelapa, Kecamatan Jaya Kelapa, Kab. Kotim Lahir : 3
Maret 1985. Pekerjaan : Swasta dengan keluhan utama penciuman berkurang. Pasien
tidak bisa merasakan makanan sejak hari ini. Pasien mengeluh demam sejak empat hari
yang lalu yang sedikit berkurang dengan minum obat warung. Pasien juga mengeluh
nafas terasa berat, nyeri tenggorokan, batuk kering. Sebelumnya Tn.S sempat kontak
dengan teman kerja yang positif Covid-19 1 minggu yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan data TD:120/80 mmhg, N:100x/m, RR 30x/ menit
dan sempat dilakukan pengukuran Saturasi Oksigen 92%,suhu 38 C. Pasien dicurigai
sebagai kasus suspek Covid19, kemudian rencana dirujuk ke RS Rujukan di Kabupaten
Kotim
Penugasan:

A. Diskusikan bagaimana penempatan pasien ini saat datang ke puskesmas untuk berobat.?
1. Tempatkan pasien infeksius (covid-19) terpisah dengan pasien non infeksius.
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien
(kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri.
3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain
yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan system cohorting. Jarak antara
tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat disatukan
dalam satu ruangan, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Komite atau Tim
PPI.
4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaanberdasarkan
jenis transmisinya (kontak,droplet, airborne).
5. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannyaseyogyanya
dipisahkan tersendiri.
6. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara (air borne)
agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
menghindariterjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.

B. Apa yang harus di lakukan petugas Kesehatan saat akan merujuk pasien Tn. S ?
Kewaspadaan standar harus selalu diterapkan di seluruh pelayanan ambulans dalam
melakukan transfer pasien dengan kecurigaan terinfeksi COVID-19,yaitu:
1) Pasien yang ditransfer menggunakan masker medis apabila dapat ditoleransi.
2) Bagi Petugas (Medis/Perawat/Bidan) Ambulans;
 Petugas menerapkan 5 momen kebersihan tangan (WHO).
 Mengenakan masker medis dan sarung tangan medis ketika membawa pasien dengan
ambulans
 Penggunaan masker N95 apabila melakukan transfer dengan pasien yang diperlukan
tindakan medis yang menyebabkan aerosol menyebar (nebulisasi, bagging, intubasi,
ventilator mekanis).
 Menggunakan baju cover anti air (jika tidak anti air, gunakan apron didalamnya)
dengan cara yang benar.
 Menggunakan google/face shield.
 Jika merujuk pasien dalam pengawasan dan/atau kasus konfirmasi/probable COVID-19
maka petugas menerapkan kewaspadaan kontak, droplet dan airborne.
 APD harus diganti setiap menangani pasien yang berbeda dan dibuang di RS tujuan.
Adapun SOP Rujukan dari FKTP ke RSUD
1. Dokter melakukan pemeriksaan pada pasien, mempersiapkan pasien untuk
dilakukan rujukan ke RSUD untuk ditangani lebih intensif.
2. Petugas melakukan komunikasi dengan Rumah sakit yang dituju.
3. Menjelaskan kepada pasien/keluarga Inform consent mengenai rujukan yang
akan dilakukan
4. Petugas mengisi blanko surat pengantar rujukan.
5. Rujukan menggunakan mobil ambulance.
6. Petugas pendamping dan Supir ambulance menggunakan APD Level 3 lengkap.
Dan membawa bekal baju ganti.
7. Petugas membawa obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan.

A. Tn.S akan dirujuk dengan menggunakan ambulans. Sayangnya tidak ada sekat diantara
ruang pasien dengan driver. Petugas driver adalah Tn.B dan perawat yang mendampingi
adalah Tn.D .APD apa yang harus dipakai mereka? Apabila selesai merujuk, bagaimana
untuk dekontaminasi ambulansnya ?
Jawab :
a. Petugas pendamping dan Supir ambulance menggunakan APD Level 3 lengkap untuk
mencegah penularan, walaupun pertukaran udara di dalam ambulan baik dengan cara
tetap membuka/menurunkan kaca jendela mobil serta membawa bekal baju ganti ketika
hendak pulang kembali.
b. Disinfeksi Ambulance :
1. Dengan bahan klorin / bayclin yang berlabel “EPA-APPROVED”
2. Melarutkan 100cc Bayclin dengan 900cc Air (1:9)
3. Petugas menggunakan APD Lengkap.
4. Jika di ambulans dilakukan tindakan yang menghasilkan Aerosol, disinfeksi dengan
Dry Mist dengan bahan H202
5. Pembersihan dilakukan dari tempat bersih ke tempat kotor
6. Dilakukan dari dalam ke luar kabin
B. APD Level 3 dipakai pada saat menghadapi kasus atau keadaan apa saja?, dan Bikinkan
video cara memasang dan melepas APD Level 3 saat menghadapi pasien covid-19.?
Jawab:
1. Penggunaan APD Level 3 ditujukan kepada petugas medis yang kontak langsung atau
merawat pasien positif covid 19 baik yang sudah terkonfirmasi secara pemeriksaan swab
nasofaring ataupun suspect dengan gejala.
2. Petugas pemulasaran jenazah saat melakukan pembungkusan jenazah.

Anda mungkin juga menyukai