Anda di halaman 1dari 3

UPTD PUSKESMAS BUNTOK

DISKUSI 1
1. Perbedaan Kelompok dan Tim
 Kelompok dua orang atau lebih yang bekerja untuk mencapai tujuan
bersama, namun tidak memiliki totalitas dalam mengerjakannya.
 Tim dapat di deskripsikan sebagai sekumpulan orang dalam jumlah kecil
dengan kemampuan untuk saling melengkapi dan memiliki tujuan yang
sama, kinerja, totalitas, dan kedekatan yang mengharuskan mereka saling
bertanggung jawab.

2. Hakikat dan Ciri Organisasi Sebagai Tim


 Bekerja sama dengan tujuan tertentu
 Bersediamenerima perbedaan dan menyumbangkan pemikiran masing-
masing anggota yang memilika kemampuan bebeda-beda
 Pemecahan masalah positif (terkendali) tanpa ada kebencian
 Saling berbagi ilmu, pengetahuan, informasi, dan keterampilan agar seluruh
tim memiliki kemampuan yang sama
 Jika terjadi perbedaan pendapat maka akan duduk bersama dan
memecahkannya dengan terbuka dan berkepala dingin
 Pembagian tanggung jawab dengan orang-orang yang bekerja secara
mandiri tetapi tetap dalam kerangka kerja sama
 Saling berbagi dan menerima saran untuk perbaikan kinerja organisasi
 Seluruh anggota tim tidak ragu mengambil inisiatif dan tindakan yang
diperlukan, tanpa rasa takut terhadap perbedaan pendapat

3. 1. Tanamkan visi & misi


2. Menghargai perbedaan pendapat
3. Saling percaya
4. Lakukan komunikasi yang intensif dan efektif
5. Adakan kegiatan bersama
6. Saling menghargai kinerja antar anggota
7. Tingkatkan kompetensi anggota tim

4. Hambatan dalam Kerjasama tim adalah :


a) Kurangnya kesadaran dan rasa tanggung jawab anggota tim
b) Kepemimpinan lemah dan peran tidak jelas
c) Konflik dan hubungan buruk antar rekan kerja
d) Komunikasi tidak lancer dan kurang teliti
e) Tidak tersistem dengan baik, mengganggur dan tidak produktif
DISKUSI 2

1. Win-Win Solution dengan Pendekatan Langsung


 Memfokuskan perhatian anggota dengan tujuan bersama
 Melaporkan konflik kepada atasan dan meminta arahan untuk
menanggulangi konflik
 Mendesain ulang organisasi
 Pembentukan Sikap
Contohnya:
Sebuah tim TGC ingin menyelidiki sebuah kecurigaan terhadap kasus
KLB DBD di Kecamatan A, namun karena tim tidak mengetahui alamat
dari pasien tersebut, akhirnya tim melapor dan meminta tolong kepada
atasan. Sehingga atasan berkoordinasi dengan Lurah dan RT/RW
setempat untuk mencari alamat pasien tersebut. Sehingga didapat alamat
pasien yang akan dikunjungi tersebut.

2. Win-Win Solution dengan Pendekatan Tidak Langsung melalui Resolusi


Konflik (lose-lose)
 Konflik harus ditanggulangi dengan cara menghindari, mengakomodasi,
dan berkompromi. Pada situasi ini tidak ada satu pihak pun yang
mendapatkan yang mereka inginkan, karena munculnya konflik tidak
pernah teridentifikasi dan tidak tertanggulangi.
Contohnya:
Ada seorang warga RT A yang melaporkan pasien B yang mengalami
kondisi demam tinggi, flu, sesak nafas. Karena dirasa mengarah ke
Covid-19, tim pun meluncur ke rumah pasien untuk melakukan
kunjungan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan RDT. Namun
saat ingin diperiksa pasien menolak karena tidak ingin dianggap terkena
Covid-19, di sisi lain warga setempat takut jika pasien A menularkan
penyakit tersebut ke warga lainnya. Akhirnya petugas kesehatan hanya
memberikan pemahaman dan pengertian agar pasien tersebut tidak
keluar rumah sementara agar tidak terjadi keributan dan jika keluhan
semakin parah diharap segera menghubungi petugas kesehatan.
3. Tehnik pemecahan masalah dengan win win solution dengan pendekatan
tidak langsung melalui resolusi konflik win lose.
 Win lose adalah salah satu pihak berhasil memaksa pihak lain
mengikuti kemauan pihak lainnya dalam bernegosiasi.
Contohnya:
Salah satu pihak berhasil memaksa seseorang untuk main basket
walaupun pihak kedua tidak bisa bermain

4. Teknik pemecahan masalah secara win win:


 Sadar memiliki konflik dan harus diselesaikan
Kedua belah pihak yang sedang bermasalah harus menyadari bahwa
mereka sedang memiliki masalah yang harus diselesaikan dan tidak
boleh ditunda – tunda
 Prioritaskan hubungan baik
Masing-masing pihak harus memastikan bahwa permasalahan
terjadi tidak sepenuhnya karena kesalahan seseorang. Tetapi semua
pihak harus merasa sama-saman bertanggung jawab akan konflik
yang sedang terjadi, dan Bersama-sama mencari solusi atas masalah
tersebut
Contoh:
Saat akan melakukan kunjungan ke rumah pasien yang memiliki
riwayat penyakit diabetes dan hipertensi, diperlukan adanya tenaga
Dokter, Perawat, Analis Kesehatan, dan Apoteker yang saling
melengkapi dengan kemampuan masing saat melakukan
pemeriksaan pada pasien tersebut untuk mencapai tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai