Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KONFLIK DALAM

KEPERAWATAN

Dosen Pengajar :
Ariani Sulistyorini, S.Kep.Ns.,M.Kep.

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2023/2024
Anggota Kelompok 1
1. Desyta Sillviya Anggraeni (202203009)
2. Dewi Retno Asmaul Nafita (202203013)
3. Dinanisa Indah Sela (202203014)
4. Fanella Balqist Aurellia (202203019)
5. Syifa Adela Saufika (202203056)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi konflik?
2. Sebutkan kategori konflik!
3. Apa saja tahap konflik?
4. Sebutkan jenis jenis konflik!
5. Apa saja lima strategi manajemen konflik yang dapat di pelajari?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi konflik


2. Mengetahui kategori konflik
3. Mengetahui tahap konflik
4. Mengetahui jenis jenis konflik
5. Mengetahui lima strategi manajemen konflik yang dapat di pelajari
Definisi Konflik
Pengertian konflik menurut Putnam dan Poole dalam Miller (2009, p.160)
mendefinisikan konflik sebagai “interaksi dari orang-orang yang saling
tergantung yang merasakan tujuan, target, dan nilai-nilai yang
bertentangan, dan yang melihat pihak lain berpotensi mengganggu
realisasi tujuan”, sedangkan menurut Robbins dan Judge (2011, p.488)
konflik adalah “proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap pihak
lain secara negatif mempengaruhi, atau akan secara negatif mempengaruhi
sesuatu yang menjadi kepedulian pihak pertama”.
Kategori Konflik

a. Konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang
memiliki hirearki. Contohnya: konflik antar buruh bangunan dengan mandornya atau manager, konflik
antara nelayan dengan juragan kapal.

b. Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki
kedudukan yang relatif lama. Contohnya: konflik yang terjadi antar organisasi sekolah.
Tahapan Konflik
1. Pra-konflik : Ini merupakan periode di mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau
lebih, sehingga timbul konflik.
2. Konfrontasi : Pada tahap ini, konflik menjadi semakin terbuka. Jika hanya satu pihak yang merasa
ada masalah, mungkin para pendukungnya mulai melakukan aksi demonstrasi atau perilaku
konfrontatif lainnya.
3. Krisis : Tahap ini merupakan puncak konflik, ketegangan dan/atau kekerasan terjadi paling hebat.
Komunikasi normal di antara kedua pihak kemungkinan putus.
4. Akibat : Suatu krisis akan menimbulkan akibat. Satu pihak ingin menaklukan pihak lain, satu pihak
mungkin menyerah atau menyerah atas desakan pihak lain.
5. Pasca-konflik : Situasi diselesaikan dengan cara mengakhiri berbagai konfrontasi kekerasan,
ketegangan berkurang dan hubungan mengarah normal di antara kedua pihak.
Jenis Jenis Konflik
1. Konflik Intrapersonal yaitu konflik yang terjadi pada individu sendiri
2. Konflik Interpersonal yaitu konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih
dimana nilai, tujuan, dan keyakinan berbeda
3. Konflik antar kelompok yaitu konflik yang terjadi antara dua atau lebih,
kelompok, departemen, atau organisasi. Sumber konflik : hambatan dalam
mencapai kekuasaan dan otoritas , keterbatasan prasarana
Lima strategi manajemen konflik
yang dapat di pelajari
1. Akomodatif
Strategi akomodatif mengharuskan salah satu pihak mengalah untuk bisa menyelesaikan suatu konflik.
2. Menghindari
Strategi menghindari ini dilakukan dengan menghindari pengambilan keputusan.
3. Kolaborasi
Kolaborasi dilakukan dengan mengintegrasikan ide-ide yang ditetapkan oleh banyak orang.
4. Kompromi
Dalam strategi kompromi ini dilakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang berkonflik untuk mau
mengalah.
5. Kompetisi
Manajemen konflik dengan kompetisi ini menggunakan pendekatan ‘menang-kalah’, dimana kamu
berusaha menyelesaikan konflik dengan mengalahkan pihak lawan.
Pembahasan Kasus
Perawat R, sebelumnya bertugas di ruang perawatan anak, kemudian dipindahkan dan diberikan tugas untuk mengelola ruang bersalin. Perawat R
tidak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak menguasai bagaimana melakukan perawatan pada bayi baru lahir sehingga perawat R mengajukan
keberatan. Sebagai kepala ruangan, anda menilai bahwa perawat R orang yang kompeten terhadap tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut,
anda mengalami konflik personal dan professional.

Pilih strategi penyelesaian konflik yang sesuai berdasarkan hasil analisa data dan identifikasi masalah, kemudian susun rencana solusi yang anda
tawarkan.

Jawaban :
Strategi penyelesaian konflik
Smoothing : karena dalam kasus diatas kepala ruangan berupaya untuk mencapai kebersamaan.
1. Pengkajian
a. Jenis konflik interpersonal : karena dalam kasus diatas kepala ruangan mengalami konflik dengan perawat
R.
b. Perawat R keberatan saat dipindah ke ruangan bersalin oleh kepala ruangan karena perawat R tidak
menguasai bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir
c. Yang terlibat dalam kasus diatas adalah kepala ruangan dan perawat R.
d. Situasi dapat diubah ketika perawat R tidak keberatan saat diberi tugas oleh kepala ruangan.

2. Analisa data dan memastikan isu yang berkembang


a. Perawat R dipindahkan dari ruang anak ke ruang bersalin. Namun, perawat R tidak menguasai bagaimana
melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
b. Masalah utamanya kepala ruangan memberikan tugas kepada perawat R tetapi perawat R mengajukan
keberatan dikarenakan perawat R tidak menguasai asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Jadi, kepala ruangan
tidak berhak menuntut perawat R harus langsung bisa menguasai asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.

3. Tujuan
Meminta agar perawat R bisa belajar kepada perawat lain yang lebih kompeten dalam bidang asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir
4. Identifikasi
Mengelola perasaan
Hindari respon emosional karena sikap setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata,
ekspresi dan tindakan.

5. Intervensi
a. Perawat R memahami tentang asuhan keperawatan pada bayi baru lahir.
b. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi yaitu smoothing.
Yaitu merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi, komponen emosional dalam konflik.
Pada strategi ini, individu yamg terlibat dalam konflik berupaya mencapai kebersamaan dari pada
perbedaan dengan penuh kesadaran intropeksi diri. Strategi bisa diterapkan pada konflik yang ringan,
tetapi untuk konfik yang besar, misalnya persaingan pelayanan atau hasil produksi, tidak dapat
dipergunakan.
Buat tujuan, strategi dan keterampilan khusus untuk menyelesaikan konflik.
Tujuan:
Masalah perawat R bisa menguasai dalam penulisan Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir.
Strategi:
a. Mengumpulkan segala informasi tentang masalah yang terjadi sebanyak mungkin. Mulai dari jumlah perawat yang
kompeten dibidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir, jadwal kerja, dan manajerial rumah sakit.
b. Kepala ruangan meminta kepada perawat yang kompeten dibidang Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir untuk
membantu perawat X yang baru pindah ruangan.
c. Memilih alternatif lainnya seperti kolaborasi perawat antar ruangan, jadi jika ada ruangan yang jumlah perawatnya
mencukupi bisa dialihkan keruangan yang kekurangan tenaga.
Keterampilan khusus :
a. Perilakukan orang lain sebagai teman dalam menyelesaikan suatu masalah bukan sebagai musuh.
b. Hadapi masalah yang ada tapi bikan orangnya.
c. Masalah dapat diterima jika disampaikan dengan baik.
d. Tunjukkan ketaatan dan ketekunan jika orang lain sepakat terhadap pendapat kita.
Kesimpulan
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Praesent rutrum maximus mauris sed sodales. Ut
rhoncus lacinia nisi eu tempus. Proin justo eros, mollis
laoreet massa non, tincidunt pharetra leo. Cras facilisis
leo non nibh congue volutpat.
Saran
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Praesent rutrum maximus mauris sed sodales. Ut
rhoncus lacinia nisi eu tempus. Proin justo eros, mollis
laoreet massa non, tincidunt pharetra leo. Cras facilisis
leo non nibh congue volutpat.
- jalan jalan sama dinda
jangan lupa membeli good time
terimakasih atas perhatian anda
and see you next time -
"Sekian dari kelompok kami ,
kami siap menerima semua pertanyaan,
kecuali menerima kenyataan kalau kita
hanya sebatas teman"

Anda mungkin juga menyukai