Nim : 201801111
Prodi : S1 keperawatan / C
Kasus 1 :
Di Rungan Dahlia RS X sejak pandemik covid-19, telah dilakukan upaya pencegahan covid dengan
penerapan protokol kesehatan dengan ketat, namun perawat E selalu melanggar dan meremehkan
setiap SPO yang telah ditentukan, dan setiap hari tidak mau mematuhi protokol kesehatan yang
ditetapkan, Kepala ruangan telah mengingatkan secara lisan dan telah menjelaskan manfaat
protokol kesehatan, Perawat E, acuh tak acuh, karena merasa dirinya msih muda dan sehat. Suatu
ketika perawat M mencoba mengingatkan dan ternyata kata-katanya agak keras dan sangat
menyinggun perawat E sangat marah dan terjadi pertengkaran di Ruangan, Coba telaah kasus di
atas jika Saudara adalah kepala Ruagan :
JAWABAN :
B. Iyha termasuk dalam kategrori konflik Interpersonal dan masuk ketahapan proses konflik
aftermath:
a. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana nilai, tujuan, dan
keyakinan berbeda. Konflik ini sering terjadi karena seseorang secara konstan
berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan. Manajer
sering mengalami konflik dengan teman sesama manajer, atasan, dan bawahannya.
(Praktik, n.d.)
b. Konflik aftermath. Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari
tidak terselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besar
dan bisa menjadi penyebab dari konflik yang utama bila tidak segera di atasi atau
dikurangi.(Praktik, n.d.)
C. Iyha dengan cara akomodasi
Akomodasi. Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini
berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini, seseorang berusaha mengakomodasi
permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang. Pada strategi ini,
masalah utama yang terjadi sebenarnya tidak terselesaikan. Strategi ini biasanya
digunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya.
(Praktik, n.d.)
Praktik, A. (n.d.). Manajemen Keperawatan.
E. Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju untuk
memulai proses negosiasi, yaitu: masalah harus dapat dinegosiasikan, negosiator harus
tertarik terhadap “take and give” selama proses negosiasi, dan mereka harus saling percaya
(Smeltzer, 1991). Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi
adalah
sebagai berikut.
1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Oleh karena pengetahuan
adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang didapat, maka semakin besar kemungkinan
untuk menawarkan negosiasi.
2. Di mana manajer harus memulai. Oleh karena tugas manajer adalah melakukan kompromi,
maka mereka harus memilih tujuan yang utama. Tujuan tersebut sebagai masukan dari
tingkat bawah.
3. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi dan efektivitas
penggunaan waktu, anggaran, dan pegawai yang terlibat perlu juga diperhatikan oleh
manajer.
4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Agenda tersebut adalah agenda negosiasi
alternatif yang akan ditawarkan jika negosiasi tidak dapat disepakati.(Praktik, n.d.)
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan
kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka selama negosiasi berjalan.
1. Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian.
2. Dengarkan dengan saksama, dan perhatikan respons nonverbal yang nampak.
3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif informasi yang
disampaikan.
4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan bicara Anda.
Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan persetujuan.
5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah-masalah pribadi pada
saat negosiasi.
6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi.
7. Jujur.
8. Usahakan bersikap bahwa Anda memerlukan penyelesaian yang terbaik.
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir, dan mintalah waktu
untuk menjawabnya.
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi berlangsung,
istirahatlah sebentar.
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu Anda pahami. 12.
Bersabarlah (Smeltzer, 1991)
Kunci Sukses dalam Melakukan Negosiasi
Lakukan
1. Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa Anda mengetahui keinginan
orang lain.
2. Perlakukan orang lain sebagai teman dalam penyelesaian masalah, bukan sebagai musuh.
Hadapi masalah yang ada, bukan orangnya.
3. Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima, jika Anda
dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan menarik.
4. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan gerakan tubuhnya.
5. Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-belit. 6. Antisipasi penolakan. 7. Tahu apa
yang dapat Anda berikan. 8. Tunjukkan beberapa alternatif pilihan. 9. Tunjukkan keterbukaan
dan ketaatan jika orang lain sepakat terhadap pendapat Anda.
10. Bersikaplah asertif, bukan agresif.
11. Hati-hati, Anda mempunyai suatu kekuasaan untuk memutuskan.
12. Pergunakan gerakan tubuh, jika Anda menyetujui atau tidak terhadap suatu pendapat.
13. Konsisten terhadap apa yang Anda anggap benar.
Hindari
1. Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, dan menyepelekan.
2. Trik yang tidak baik, seperti manipulasi.
3. Distorsi.
4. Tergesa-gesa dalam proses negosiasi.
5. Tidak berurutan.
6. Membuat hanya satu pilihan.
7. Memaksakan kehendak.
8. Berusaha menekankan pada satu pendapat
F. Skenario Perubahan
Praktik, A. (n.d.). Manajemen Keperawatan.
Perawat M memasuki ruangan Manager
Perawat M :saya ingin memberitahukan bahwa perawat yang bernama E melanggar
protokal kesehatan.sebgai perawat seharusnya dia bisa membei teladan yang
baik bagi para pasienya bukanya malah mencontohkan tidak didiplin
.Kemudian saya tegus lagi beberapa hari berikutnya dan ketika itu dia marah
marah ke saya dia sepertinya membawa dendam
Manager :Oh begitu ceritanya Tapi sebelumnya saya konfirmasi terlebih dahulu ya Bu
supaya tidak terjadi kelahpahaman karena tadi saya meeting dan saya juga
tidak tahu kebenarannya itu seperti apa
Perawat M : Iya Bu terima kasih sebelumnya Bu ya
Manager :sama-sama Mbak
Manager memnggil perawat E kedalam ruangan
Perawat E :’’Selamat siang bu manager ada apa yha saya diapanggil?”
Manager :”Selamat siang juga bu .Disini saya ingin mengklarifikasi apakah anda
mempunyai masalah dengan perawat M tentang tidak mematuhi protokol yang ada ?
Perawat E :Iyha manager dia selalu saja menginggatkan saya padahal saya kan masih
muda otomatis aman aman saja tidak terkena penyakit atau pun corona.
Manager :Trimakasih atas klarifikasinya jadi apa yang diingkan perawat E agar solusi
ini tidak terjadi maslah antar interpersonal
Perawat E :Saya tidak mau pake hanscooon Cuma sekedar TTV saja kok pakek hanscoon
Manager :baik atas jawabnya ,Sekarang apa yang diingkan perawat M agar solusinya
tercapai
Perawat M :Saya ingin perawat E tetep mamatuhi protokol kesehatanya,agar saya juga
tida khawatir tentang diri saya sndiri jika dekat dengan perawat E
Manager : baik solusinya perewat E dan perawat M harus saling percaya satu sma
lain .Perawat M tidak usah khawatir dengan apa yanag dilakukan peawat M masing
masingkan sudah di ttv .dan perawat E harus selalu cuci tangan dengan sabun yha
dikarenakan saat pandemi sanggat snsitif terjadi penyakit maka mencuci tangannya harus
pakai sabun dan air mengalir.bagaimana apakah kalian setuju?
Perawat M :setuju
Perawat E : setuju
Manager : sekarang kalian berdua minta maaf
1. Langsung Supervisi
dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada supervisi modern
diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak
dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :
2. Mudah dipahami
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,. Supervisor tidak melihat
langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.
1. untuk mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang menyangkut
pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan.
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support (supporting) dan mangajak untuk
diikutsertakan (sharing).
(Nursalam, 2007)
D . >kekurangan tenaga keperawatan untuk dijadikan sebagai supervisi, selain kurang tenaga juga
belum adanya kebijakan dalam bentuk peraturan yang mengikat (SK pembentukan supervisi),
kurangnya dukungan manajemen, anggaran serta pendokumentasian kegiatan supervisi yang belum
ada.
> penurunan motivasi sedangkan faktor eksternal yakni beban pekerjaan ganda dan penghargaan
rumah sakit kepada supervisor dirasa masih kurang, khususnya dalam hal upah yang diberikan serta
belum ada kebijakan yang mengaturnya A. Zulkifli. (2013).
E. factor penghambat
>kekurangan tenaga keperawatan untuk dijadikan sebagai supervisi, selain kurang tenaga juga
belum adanya kebijakan dalam bentuk peraturan yang mengikat (SK pembentukan supervisi),
kurangnya dukungan manajemen, anggaran serta pendokumentasian kegiatan supervisi yang belum
ada.
> penurunan motivasi sedangkan faktor eksternal yakni beban pekerjaan ganda dan penghargaan
rumah sakit kepada supervisor dirasa masih kurang, khususnya dalam hal upah yang diberikan serta
belum ada kebijakan yang mengaturnya A. Zulkifli. (2013).
Factor pendukung
Pengembangan staf dapat dilakukan melalui pemberian pelatihan - pelatihan khusus untuk supervisi
keperawatan sangat di perlukan, dan pemberian reward untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Estelle Lilian. (2011)
F.
>Kepala ruagan perlu diberikan pelatihan mengenai supervisi keperawatan agar dapat melakukan
supervisi dengan baik dan terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan
supervisi, dimana supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan menjadi lebih baik setelah mengikuti
pelatihan.
> Salah satu aspek memanfaatkan pegawai adalah dengan memberikan motivasi/penghargaan yang
diberikan oleh pimpinan
G.
1.Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh stafdan
pelaksana keperawatan.