Anda di halaman 1dari 20

MODUL 1

KONSEP NEGOSIASI

Pendahuluan

Negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai
kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu & berbicara dengan maksud untuk
mencapai suatu kesepakatan.( Robert.H & caroline.V , 1988 )

Negosiasi melibatkan :

1. Persuasi/bujukan untuk mencapai suatu maksud, mendorong & berusaha meyakinkan


pihak lain untuk menerima hal-hal yang kita inginkan
2. Kompromi yang konstruktif / membangun : menyesuaikan posisi kita sebagai
tanggapan terhadap atas kekurangan kita untuk bias diterima.

Kapan diperlukan negosiasi :

1. Bila tidak punya kuasa untuk melaksanakan suatu hasil yang kita inginkan
2. Ada kompilik kedua belah pihak, yang tidak mempunyai cukup kekuatan / kekuasaan
untuk menyelesaikan.

Setelah mempelajari mudul 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan


pengertian, keterlibatan Negosiasi, Kapan diperlukan negosiasi, Kapan negosiasi tidak
diperlukan, tipe negosiasi, kriteria yang harus dimiliki sebelum proses negosiasi, Langkah-
langkah disiapkan sebelum negosiasi, konsep yang harus dimiliki negosiator, Hal-hal yang
diperhatikan selama negosiasi berjalan, Strategi negosiasi, Kunci sukses negosiasi.

Modul 1 berjudul negosiasi yang sedang anda pelajari, ini dikemas dalam satu kegiatan
belajar yang di susun dengan urutan sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar 1 : konsep negosiasi


KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP NEGOSIASI

Salam hangat, semoga anda selalu sehat dan penuh semangat dalam mempelajari
modul negosiasi ini. Mulailah belajar secara berurutan di mulai dari kegiatan belajar 1 berikut
ini. Kegiatan belajar 1 modul satu ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada anda tentang negosiasi meliputi pengertian, keterlibatan Negosiasi, Kapan diperlukan
negosiasi, Kapan negosiasi tidak diperlukan, tipe negosiasi, kriteria yang harus dimiliki
sebelum proses negosiasi, Langkah-langkah disiapkan sebelum negosiasi, konsep yang harus
dimiliki negosiator, Hal-hal yang diperhatikan selama negosiasi berjalan, Strategi negosiasi,
Kunci sukses negosiasi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan anda memahami konsep


negosiasi secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
atau praktek keperawatan yang berkualitas.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan anda dapat:

1. Menjelaskan Pengertian Negosiasi

2. Menjelaskan Keterlibatan Negosiasi

3. Menjelaskan Kapan Diperlukan Negosiasi

4. Menjelaskan Kapan Negosiasi Tidak Diperlukan

5. Menjelaskan Tipe Negosiasi

6. Menjelaskan Kriteria Yang Harus Dimiliki Sebelum Proses Negosiasi

7. Menjelaskan Langkah-Langkah Disiapkan Sebelum Negosiasi

8. Menjelaskan Konsep Yang Harus Dimiliki Negosiator

9. Menjelaskan Hal-Hal Yang Diperhatikan Selama Negosiasi Berjalan

10. Menjelaskan Strategi Negosiasi

11. Menjelaskan Kunci Sukses Negosiasi

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, maka secara berurutan pokok-
pokok materi yang akan di paparkan dimulai dengan pengertian negosiasi, selanjutnya
keterlibatan Negosiasi, Kapan diperlukan negosiasi, Kapan negosiasi tidak diperlukan, tipe
negosiasi, kriteria yang harus dimiliki sebelum proses negosiasi, Langkah-langkah disiapkan
sebelum negosiasi, konsep yang harus dimiliki negosiator, Hal-hal yang diperhatikan selama
negosiasi berjalan, Strategi negosiasi, Kunci sukses negosiasi.
A. Pengertian Negosiasi

Negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai
kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu & berbicara dengan maksud untuk
mencapai suatu kesepakatan. ( Robert.H&caroline.V, 1988 )

B. Negosiasi Melibatkan :
1. Persuasi/bujukan untuk mencapai suatu maksud, mendorong & berusaha
meyakinkan pihak lain untuk menerima hal-hal yang kita inginkan
2. Kompromi yang konstruktif / membangun : menyesuaikan posisi kita sebagai
tanggapan terhadap atas kekurangan kita untuk bias diterima.

C. Kapan Diperlukan Negosiasi :


1. Bila tidak punya kuasa untuk melaksanakan suatu hasil yang kita inginkan
2. Ada kompilik kedua belah pihak, yang tidak mempunyai cukup kekuatan /
kekuasaan untuk menyelesaikan.

D. Kapan Negosiasi Tidak Diperlukan :


1. Persetujuan atau kesepakatan bukan lah tujuan yang kita inginkan
2. Salah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau mengancurkan
pihak lain
3. Negoisotor tidak mempunyai kekuasaan untuk mewakili kelompoknya.

E. 2 Tipe Negosiasi (Smelzer, 1991) :


1. Kooperatif (setiap orang menang)
2. Kompetitif ( hanya satu orang yang menang )

Yang penting dalam negosiasi atau apakah salah satu atau kedua belah pihak
menginginkan perbaikan hubungan maka akan muncul tipe kooperatif, bila salah
satu ingin perbaikan hubungan, maka akan muncul kompetitif.

F. Ada 3 Kriteria Yang Harus Dimiliki Sebelum Proses Negosiasi :


1. Masalah harus dapat di negosiasikan
2. Negosiator harus tertarik terhadap “take and give”
3. Saling percaya

G. Langkah-Langkah Disiapkan Sebelum Negosiasi :


1. Mengumpulkan informasi masalah sebanyak mungkin
2. Melakukan kompromi
3. Memilih alternative terbaik terhadap sarana dan parasarana, efisien dan efektif
penggunaan waktu, anggaran dan pegawai.
4. Mempunyai agenda yang disembunyikan. Ditawarkan jika negosiasi tidak dapat
disepakati
H. Ada 3 Konsep Yang Harus Dimiliki Negosiator :
1. BATNA (Best Alternatif to a Negotiated Agreement) adalah langkah-langkah
atau alternatif yang akan dilakukan bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan
2. Reservation Price, adalah nilai atau tawaran rendah yang dapat diterima sbg
sebuah kesepakatan
3. ZOPA (zone of Posible Agreement), adalah suatu arena atau area/tempat yang
memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.
I. Hal-Hal Yang Diperhatikan Selama Negosiasi Berjalan :
1. Pilih fakta yang rasional berdasarkan penelitian
2. Dengan seksama. Perhatikan respon nonverbal
3. Berpikir positif & selalu terbuka untuk menerima semua informasi
4. Upayakan memahami pandangan yang disampaikan, konsentrasi & perhatikan
dan tidak tidak hanya memberikan persetujuan
5. Diskusikan ttg komplik yang terjadi, hindari masalah pribadi saat negosiasi
6. Hindari menyalahkan orang lain atas komplik yang terjadi
7. Jujur
8. Usaha kan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang terbaik
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir dan
mintalah waktu untuk menjawabnya
10. Jika kedua pihak lelah,maka beristirahat dulu
11. Dengarkan dan tanyakan ttg pendapat yang belum anda pahami.

J. Strategi Negosiasi :
1. Win-win solution : penyelesaian masalah menguntungkan kedua belah pihak
2. Win-lose solution: penyelesaian masalah satu pihak saling berkompetensi untuk
mendapat kan hasil yang memuaskan
3. Lose-lose solution: kedua belah pihak tidak mendapatkan hasil yang di harapkan
4. Lose-win solution: salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapat kan
manfaat dari kekalahan mereka

K. Kunci Sukses Negosiasi


1. Jelaskan tujuan negosiasi, pastikan anda mengetahui keinginan orang lain
2. Perlakukan orang lain sebagai teman bukan sebagai musuh, hadapin masalahnya
bukan ortangnya
3. Ingat, semua orang mengiginkan penyelesaian yang bisa di teima
4. Dengarkan baik-baik apa yang di kata kata dan respon non verbalnya
5. Lakukan sesuatu yang sederhana jangan berbelit-belit
6. Antisipasi penolakan
7. Tahu apa yang dapat anda berikan
8. Tunjukan keterbukaan, dan ketaatan jika orang lain sepakat dengan pendapat
anda
9. Bersikap asertif bukan agresif
10. Pergunakan gerakan tubuh, jika anda menyetujui atau tidak terhadap suatu
pendapat
Ringkasan

Negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai
kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu & berbicara dengan maksud untuk
mencapai suatu kesepakatan. ( Robert.H&caroline.V, 1988 )

Yang penting dalam negosiasi atau apakah salah satu atau kedua belah pihak
menginginkan perbaikan hubungan maka akan muncul tipe kooperatif, bila salah satu
ingin perbaikan hubungan, maka akan muncul kompetitif.

Teori Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat :

1. Langkah- langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi, yaitu


sebagai berikut. Kecuali :
a. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin
b. Mengutarakan pendapat yang dimiliki
c. Melakukan komromi dengan anggota
d. Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana
e. Mempunyai agenda yang disembunyikan

2. Disebuah ruangan rumah sakit terjadi sebuah perdebatan antara perawat A dan kepala
ruangan yang berbeda pendapat tentang masalah pasien . tentang tindakan yang bisa
di lakukan kepada pasien, setelah sekian lama mereka berinteraksi akhirnya kepala
ruangan setuju tentang tindakan yang di lakukan oleh perawat A.
Dari kassus diatas menurut smelezer 1991 tipe negosiasi seperti apa ?
a. Kooperatif
b. Kompetitip
c. Degenerative
d. Deduktif
e. Aduktif

3. Salah satu kunci sukses diagnosis dari kasus diataas adalah ?


a. Jelaskan tujuan degenerasi dalam pemenuhan askep pasien Y dan
perawatan A DAN B saling mengetahui dari kegiatan interpensi dari
masing – masing perawat
b. Tampak menjelaskan tujuan dan langsung mengambil tindakan
c. Langsung melakukan tindakan keperawatan A
d. Langsung melakukan tindakn perawatan B karena lebih benar
e. Jangan melakukan tindakan yang sederhana .dan harus berbelit – belit
4. Perawat erni sedang negosiasi dengan dokter Y .tentang pasien yang mengalami
penyakit dm dan di mana pada saat negosiasi tersbut dokter Y tidak setujuh tentang
perawatan untuk pasien DM yang disarankan oleh perawat erni karena dokter Y dari
berangapan bahwa akan terjadi kompilkasi da perawat erni setujuh dan mengalah
Strategi dan negosiasi apa yang di pakai dalam kasus tersebut?
A win-win solution
B.win –lose solution
C. Lose-lose solution

D.lose-win solution

5. Perawat mengkaji sebuah desa yang penduduk nya percaya terhadap seorang dukun
dalam menghadapi perasalinan asumsi tersebut begitu kuat sehingga mayoritas
penduduk lebih mengandalkan dukun di banding petugas kesehatan .
Apakah tindakan perawat untuk mengubah asumsi masyarakat?
A.penyuluhan dengan masyarakat
B.sebagai advokasi masyarakat

C.negosiasi dengan masyarakat


D.kolaborasi dengan masyarakat

Tulis umpan balik dan tindak lanjut.

Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban anda test formatif satu yang terletak pada
bagian akhir mudul ini. Hitunglah jawaban benar selanjutnya berikanlah penilaian dengan
menggunakan rumus untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terkait materi pada kegiatan
belajar 1.

Jumlah jawaban benar

Tingkat Pengetahuan = x 100%

jumlah soal
Arti tingkat penguasaan:

90-100% =baiksekali

80-89% = baik

70-79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila anda mencapai nilai 80% atau lebih, anda dapat meneruskan mempelajari kegiatan
belajar 2, BAGUS! TINGKATKAN KEMAMPUAN ANDA!

Jika masih dibawah 80%, berarti anda harus mengulangi kembali mempelajari materi
kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda sukai

KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF

Kegiatan Belajar 1
1. B
2. B
3. A
4. D
5. C
MODUL 2

KONSEP KOLABORASI

Pendahuluan

Istilah kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama dan melibatkan peoses kerja masing –masing maupun kerja
bersama dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Motivasi utamanya biasanya adalah
memperoleh hasil – hasil kolektif yang tidak mungkin dircapai jika masing – masing piahak
bekerja sendiri –sendiri . selain seperti kerja sama , para pihak berkolaborasi biasanya dengan
harpan mendapatkan hasil – hasil yang inovatif , terobosan , dan / istimewa atau luar biasa ,
serta perstasi kolengtif yang memuaskan . kolaborasi biasanya di lakukan agar menungkinkan
muncul / berkembangnya saling pengertian dan realisasi visi bersama dalam lingkungan dan
sistem kompleks .

Dari pengertian ahli tersebut pada dasarnya kolaborasi adalah bentuk kerja sama ,
interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu , lembaga atau piahak –
pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat.
Nilai – nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama , persamaan
persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan maanfaat , kejujuran , kasisayang
serta berbasis masyarakat . konsep kolaborasi didefinisikan juga digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang di lakukan pihak tertentu .sekian banyak
pengertian di kemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama
yaitu mengenai kebersamaan , kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan , dan tanggung jawaba.
Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya
menjadi essensi dari kegiatan ini .

Setelah mempelajari mudul 2 ini , mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan


pengertian, keterlibatan Kolaborasi, peranan kolaborasi, penerapan kolaborasi.

Modul 2 berjudul Kolaborasi yang sedang anda pelajari, ini dikemas dalam satu kegiatan
belajar yang di susun dengan urutan sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar 1 : konsep kolaborasi


KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP KOLABORASI

Salam hangat, semoga anda selalu sehat dan penuh semangat dalam mempelajari
modul kolaborasi ini. Mulailah belajar secara berurutan di mulai dari kegiatan belajar 1
berikut ini. Kegiatan belajar 1 modul 2 ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada anda tentang kolaborasi meliputi pengertian kolaborasi, keterlibatan Kolaborasi,
peranan kolaborasi, penerapan kolaborasi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan anda memahami konsep


kolaborasi secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
atau praktek keperawatan yang berkualitas.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 diharapkan anda dapat:

1. Menjelaskan pengertian kolaborasi

2. Menjelaskan keterlibatan Kolaborasi

3. Menjelaskan peranan kolaborasi

4. Menjelaskan penerapan kolaborasi

Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 1, maka secara berurutan


pokok-pokok materi yang akan di paparkan dimulai dengan pengertian kolaborasi,
keterlibatan Kolaborasi, peranan kolaborasi, penerapan kolaborasi.
A. Pengertian Kolaborasi
Istilah kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan melibatkan peoses kerja masing –
masing maupun kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Motivasi
utamanya biasanya adalah memperoleh hasil – hasil kolektif yang tidak mungkin
dircapai jika masing – masing piahak bekerja sendiri –sendiri . selain seperti kerja
sama , para pihak berkolaborasi biasanya dengan harpan mendapatkan hasil – hasil
yang inovatif , terobosan , dan / istimewa atau luar biasa , serta perstasi kolengtif yang
memuaskan . kolaborasi biasanya di lakukan agar menungkinkan muncul /
berkembangnya saling pengertian dan realisasi visi bersama dalam lingkungan dan
sistem kompleks .

Pengertian dan pentingnya kolaborasi menurut para ahli :

1. Jonathan ( 2004 ) mendefinisikan kolaborasi sebagai proses interaksi di antara


beberapa orang yang berkesinambungan .
2. Menurut kamus heritage amerika ( 2000 ) , kolaborasi adalah berkerja bersama
kususnya dalam usaha pengabungan pemikiran
3. Gray ( 1989 ) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses perpikir
di mana pihak yang terlibat memndang aspek – aspek perbedaan dari suatu
masalah seta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan
pandangan mereka terhadap apa yang dapat di lakukan .
4. Kolaborasi merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing
pengetahuan yang direncanakan yang di sengaja, dan menjadi tanggung jawab
( lindeke dan siecert , 2005 )
5. Shortridge et, AL., ( 1986 ) mendefinisikan kolaborasi terutama di bidang
kesehatan sebagai hubungan timbal balik di mana ( pemberi pelayanan )
memegang tanggung jawab paling besar untuk perawarn pasien dalam rangka
kerja bidan respektif mereka . praktek kolaborasi menekankan tanggung jawab
bersama dalam manajeman perawatan pasien dengan proses pembuatan
keputusan bilateral yang di dasarkan pada masing – masing pendidikan dan
kemampuan praktik .

Dari pengertian ahli tersebut pada dasarnya kolaborasi adalah bentuk


kerja sama , interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu ,
lembaga atau piahak – pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung
yang menerima akibat dan manfaat. Nilai – nilai yang mendasari sebuah
kolaborasi adalah tujuan yang sama , persamaan persepsi, kemauan untuk
berproses, saling memberikan maanfaat , kejujuran , kasisayang serta berbasis
masyarakat . konsep kolaborasi didefinisikan juga digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang di lakukan pihak tertentu
.sekian banyak pengertian di kemukakan dengan sudut pandang beragam
namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan , kerja sama,
berbagi tugas, kesetaraan , dan tanggung jawaba. Namun demikian kolaborasi
sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya menjadi
essensi dari kegiatan ini .

Berdasarkan Heritage amerika ( 2000 ) kolaborasi adalah berkerja


bersama kususnya dalam asuhan penggabungan pemikiran . hal ini sesuai
dengan apa yang di kemukakan oleh gray ( 1989 ) menggambarkan bahwa
kolaborasi sebagai suatu peroses berpikir dimana pihak yang terlibat
memandang aspek – aspek perbedaan dari suatu masalah seta menemukan
solusi dari perbedaan tersebut dan ketrbatasan pandangan mereka terhadap apa
yang dapat di lakukan . kolaborasi juga di maknai sebagai kebersamaan ,
kerjasama, berbagi tugas, kesetaraan , dan tanggung jawab di mana pihak –
pihak yang berkolaborasi memiliki tujuan yang sama , kesamaan persepsi ,
kemauaan untuk berproses, saling memberikan manfaat , kejujuran ,
kasisayang serat berbagi dalam masyarakat .

Pada sektor publik misalnya , kolaborasi dipahami sebagai


kebersamaan , kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan , dan tanggung jawab
antara beberapa entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayaan pubilik dalam ranggka memenuhi
kebutuhan dan hak pubik di mana pihak – pihak yang bekolaborasi memiliki
tujuan yaang sama , pesamaan pesepsi , kemauan untuk berproses, saling
memberi manfaat , kejujuran , serta berbasis masyarakat . pihak – pihak entitas
yang berkolaborasi di sadari govemment , civil society , dan perivate sector
.tujuan utama dalam kolaborasi sektor pubilk diperuntukkan pada peningkatan
pelayanan pada masyarakat .

Juga kolaborasi dalam bentuk kematiaan diri bidang teknologi


misalnya , dapat berupa hubungan umum antara 2 piahak atau lebih , yang
dapat bersifat koordinatif , bentuk kerja sama tersebut atau pun kolaborasi
yang lebih khusus / spesifik di bidang teknologi . walaupun begitu , dalam
beberapa literatur , istilah kemitraan sering dipertukarkan dengan kejasama
dan / atau kolaborasi , ataau bahkan sebatas koordinasi . konteks kemitraaan
teknologi itu sendiri , terutama dari perseptif kebijakan , yang menjelaskan
maksud hubungan atara para pihak dalam suatu praktek kemitraan iptek
tertentu .

Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli , dapat disimpulkan


bahwa kolaborasi adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan beragam ,
yang melibatkan beberapa orang untuk bekerja sama dengan menggabungkan
pemikiran secara berkesinambungan dalam menyikapi suatu hal dimana setiap
pihak yang terlibat saling ketergantungan didalamnya. Adapun bentuk dan
tempatnya , kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang
memberikan perspektif kepada seluruh kolabolator.
Menurut Carpenter (1990), kolaborasi mempunyai pencapaian
karakteristik,yaitu :

1. Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis


2. Partisipan bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian
kesuksesan.
3. Adanya tujuan yang masuk akal.
4. Adanya pendefinisian masalah
5. Partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain.
6. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagai pilihan
7. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang
terlibat
8. Parisipan selalu mengetahui perkembangan situasi.

B. Peranan Kolaborasi
Apa Itu Kolaborasi

1. Tindakan kerjasama antara satu orang atau lebih untuk mencapai sesuatu
2. Berhianat karena bekerja dengan musuh pada situasi perang
3. Usaha memecahkan “masalah atau konflik” secara bersma-sama bukan
melalui proses mediasi

Manfaat Kolaborasi

1. Memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas dengan


menggabungkan keahlian unik profesional
2. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan efesiensi sumber daya
3. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja
4. Meningkatkan kohesivitas antar pelaku yang terlibat di dalamnya
5. Mmemberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar pelaku yang
terlibat di dalamnya.

Struktur Elemen-Elemen Kolaborasi

Praktik kolaborasi mengganti pendekatan pengelompokan hirarkis dengan


pendekatan yang mendorong interaksi antara sesama anggota. Model hirarkis
menekankan komuniksi satu arah, terdapat tokoh yang dominan. Model praktik
kolaboratif menekankan komunikasi dua arah, tetapi tetap menempatkan salah
satu tokoh pada posisi utama. Model melingkar menekankan kontinuitas, kondisi
timbal balik satu dengan yang lain dan tak ada satu anggota stakeholder yang
melalkukan kolaborasi mendominasi terus menerus.

Tujuan Kolaborasi

Secara singkat kolaborasi bertujuan untuk :


1. Memecahkan masalah
2. Menciptakan sesuatu
3. Menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan.

Sedangkan hambatan dalam berkolaborasi, doketahui karena :

1. Keahlian
2. Waktu
3. Biaya
4. Kompetisi
5. Kearifan konvensional

Mengapa diperlukan kolaborasi ?

1. Membangun pemahaman melalui sharing gagasan , informasi, antara


berbagai pihak, memberikan mekanisme penyelesaian suatu ketidakpastian
2. Membangun mekanisme pengambilan keputusan yang efektif memlaui
proses yang fokus pada masalah bersama,dan membangun dukungan
3. Menghasilkan alat kerja yang efektif melalui koordinasi lintas batas,
manajemen bersama, dan mobilisasi perluasan gagasan
4. Mengembangkan kapasitas bersama multi pihak untuk menghadapi
tantangan dimasa depan.

C. Penerapan Kolaborasi
Apa Itu Manajemen Kolaborasi?
1. Manajemen = pengelolaan
2. Kolaborasi = bersama-sama menuangkan gagasan, ide pemikiran ,
masalah, dalam suatu program
3. Pembagian wewenang politis,pendanaan, dan administrasi antar para pihak
yang mewakili berbagai lapisan kelembagaan para pihak yang mewakili
berbagai lapisan kelembagaan pemerintah, masyarakat sipil dan sektor
swasta. Sebuah sistem yang merupakan perpaduan berbagai aspek
desentralisasi, dekonsentrasi dan demokratitasi untuk secara efektif
mencapai keseimbangan antara hak dan tanggung jawab dalam
pengelolaan sumber daya alam.

Tujuan Manajemen Kolaborasi

1. Menyediakan instrumen untuk mengenali stakeholder


2. Meningkatkan kerjasama antar stakeholder
3. Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
4. Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
5. Menciptakan mekanisme pembelajaran yang dialogis
6. Memperbaiki tindakan-tindakan perlindungan sumber daya hutan
7. Menyediakan sistem manajemen yang terbuka dan selalu melakukan
improvement

Kendala kolaborasi (Gray 1989)

1. Komitmen yang bertentangan dengan kolaborasi


2. Sejarah permusuhan yang dilandasi perbedaan ideology dalam waktu lama
3. Kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan lokasi SD
4. Perbedaan persepsi atas resiko
5. Kerumitan bersifat teknis
6. Budaya kelembagaan dan politik / no legitimasi
7. Unilateral action ( satu pihak memiliki power melaku kan aksi sepihak )

Factor sukses kolaborasi( yaffe 2000 )

1. Common ground (pandangan yang sama )


2. Kesempatan baru berinteraksi
3. Pelembagaan bersama dalam interaksi yang intens
4. Pelembagaan bersama dalam inetraksi yang intens
5. Mengtasi masalah dengan cara – cara baru dan berbeda
6. Peka terhadap tanggung jawab dan komitmen (them =us)
7. Kemitraan inti = individu2 bukan lembaga
8. Energik, penuh pengabdian, proaktif, berani, inovatif
9. Mendapatkan dan menghargai bantuan pihak lain

Elem penting pada tahapan kolaborasi

1. Inisiasi dan motivasi


2. Media komunikasi/informasi
3. Analisis bersama situasi
4. Negosiasi dan kesepakatan stakeholder
5. Membangun kepasitas peruibahan
6. Kemitraan dan analisis pelaksanaan
7. Membuat dan memilihara proses
8. Membuat dan mendorong mekanisme kelola konflik

Tahapan I membangun kolaborasi

1. Menetapkan masalah
2. Mendefinisikan bersama
3. Membangun komitmen bermitra
4. Menemukenali stakeholder
5. Memperjelas legitimasi stakeholder
6. Mengenal cirri pelaksana setiap pertemuan
7. Menemu kenali sumberdaya

Tahap Ke II Menetapkan arah

1. Menetapkan aturan main


2. Menyusun agenda
3. Pengorganisasian sub kerlompok
4. Penyelidikan informasi bersama
5. Mengeksplorasi pilihan mencapai kesepakatan dan penutup

Tahap II Pelaksanan

1. Menangani konstituen
2. Membangun dukungan ekternal
3. Strukturisasi
4. Monitoring kesepakatan dan jaminan pengaduan

Prinsip kolaborasi dalam konflik

Dalam salah satu penerapannya, kolaborasi diperlukan apa bila terjadi sesuatu
konflik dalam organisasi atau antara organisasi. Untuk itu diperlukan prinsip
kolaborasi dalam mengatasi konflik sebagai berikut :

1. Mmmelibatkanparapihak yang relevana


2. Membangun consensus secara bertahap
3. Merancang peta proses
4. Merancang proses fasilitasi
5. Mengendalikan memori kelompok

Ciri – cirri penanganan konflik

Dari cara – cara penanganan konflik yang terjadi dalam organisasi maupun
antara organisasi, maka terdapat ciri – ciri penanganan konflik apabila dilakukn
dengan konfrontasi, yaitu :

1. Posisi selalu sebagai musuh


2. Intervensi pihak ke 3
3. Mencari fakta mendukung posisi
4. Polarisasi pihak dan isu
5. Keterbatasan kontrak
6. Argumentasi kemenangan
7. Curiga dan emosi tinggi
8. Kepusan ditangan hakim
9. Keputusan tidak memuaskan stakeholder
10. Meningkatkan kesengsaraan, ketidakpercaya jangka panjang
11. Tidak ada penyelesaian isu2

Sedangkan apabila penangan konflik terjadi dalam organisasi maupun anatara


organisasi dengan melakukan kolaborasi maka terdapat ciri – cirri sebagai berikut :

1. Para pihak berposisi sebagai penyelesaian problem bersama


2. Isu – isu di identifikasi sebelum meng Kristal
3. Tawar – menawar berbasis kepentingan
4. Penyelikan untuk pkok – pokok yang mendsari bkepentingan
5. Diskusi dan tatap muka pihak yang berselisih
6. Mempersempit pilihan secara cepat
7. Mengupayakan pilihan –pilihan yang dapat di laksanakan
8. Hasil –hasil penyelesaian melalui integrasi kepentingan
9. Memperluas bidang pilihan
10. Keputusan oleh para pihak
11. Rasa hormat dan penetapan alasan
12. Memuas kan semua pihak, kepercayaan dan hubungan positif

Kolaborasi Manajemen Dalam Kelola Social

1. Menyadari penting nya peranan para pihak untuk mencapai tujuan kelola
social
2. Mengenali potensi para pihak dalam mengembangkan program
3. Membangun consensus bersama untuk kerjasama yang saling
4. Membangun consensus bersama untuk kerjasama yang saling
menguntungkan
5. Membangun kesepakatan, berbagi informasi dan berbagi peran
6. Membangun rencana kelola social partisipatif
7. Pro aktif dalam mengiinisiasi pertemuan
8. Menjadi reminder dalam pelaksanaan program danevaluasi

Prinsip Kolaborasi :

1. Transparan dan saling menghormati


2. Pembagian peran yang bertanggungjawab
3. Hubungan kerja yang efektif
4. Membangun kearifan local
5. Menghormati perbedaan dan keragaman
6. Kontinyu dan adaptif
7. Skala lebih luas.
Ringkasan

Kolaborasi menurut Gray ( 1989 ) adalah menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai


suatu proses perpikir di mana pihak yang terlibat memndang aspek – aspek perbedaan
dari suatu masalah seta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan
pandangan mereka terhadap apa yang dapat di lakukan .

Praktik kolaborasi mengganti pendekatan pengelompokan hirarkis dengan


pendekatan yang mendorong interaksi antara sesama anggota. Model hirarkis
menekankan komuniksi satu arah, terdapat tokoh yang dominan. Model praktik
kolaboratif menekankan komunikasi dua arah, tetapi tetap menempatkan salah satu tokoh
pada posisi utama. Model melingkar menekankan kontinuitas, kondisi timbal balik satu
dengan yang lain dan tak ada satu anggota stakeholder yang melalkukan kolaborasi
mendominasi terus menerus

Teori Formatif

1. Perawat A akan melakukan tindakan perawatan luka pada Tn. N. Dalam melakukan
tindakan tersebut, perawat A bekerjasama dengan perawat B yang seorang ahli
perawatan luka. Tindakan apa yang dilakukan perawat A ?
a. Negosiasi
b. Bertanggung jawab
c. Meminta bantuan
d. Kolaborasi
e. Resolusi

2. Perawat ruangan dan ahli gizi sedang berkolaborasi dalam pemberian ASKEP di
rumah sakit, untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlian unik profesional.
Dari kasus diatas, itu merupakan bagian dari.......
a. Tujuan kolaborasi
b. Manfaat kolaborasi
c. Nilai kolaborasi
d. Pengertian kolaborasi

3. Kedua perawat yang bebeda pendapat sedang berkolaborasi tentang pemecahan


masalah agar dapat menemukan tujuan,persamaan persepsi,dan saling memberikan
manfaat satu sama lain.
Dari maslah diatas itu merupakan dari.......
a. Nilai-nilai kolaborasi
b. Proses kolaborasi
c. Aspek kolaborasi
d. Tingkatan kolaborasi
e. Tahap kolaborasi
4. Dua orang perawat sedang berkolaborasi tentang masalah yang terjadi. Disebuag
ruanagan mereka beradu pendapat tentang masalah tersebut dan memendang aspek-
aspek apa saja yang membedakan pendapat mereka.
Dari kasus diatas kolaborasi yang dilakukan diatas adalah menurut.....
a. Jonathan
b. Gray
c. Shortridge
d. Dr.Affif ammar
e. Jannata harmansyah

5. Menetapkan masalah, mendefenisikan bersama, membangun komitmen bermitra,


memperjelas legitiminasi stakeholder, mengenal ciri pelaksana setiap pertemuan
adalah cintih dari tahapan kolaborasi. Daro proses itu termasuk dalam tahap
berapa....?
a. Tahap ke I
b. Tahap ke II
c. Tahap ke III
d. Tahap ke IV
e. Tahap ke V
Tulis umpan balik dan tindak lanjut.

Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban anda test formatif satu yang terletak pada
bagian akhir mudul ini. Hitunglah jawaban benar selanjutnya berikanlah penilaian dengan
menggunakan rumus untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terkait materi pada kegiatan
belajar 1.

Jumlah jawaban benar

Tingkat Pengetahuan = x 100%

jumlah soal
Arti tingkat penguasaan:

90-100% =baiksekali

80-89% = baik

70-79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila anda mencapai nilai 80% atau lebih, anda dapat meneruskan mempelajari kegiatan
belajar 2, BAGUS! TINGKATKAN KEMAMPUAN ANDA!

Jika masih dibawah 80%, berarti anda harus mengulangi kembali mempelajari materi
kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda sukai
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF

Kegiatan Belajar 1
1. D
2. B
3. A
4. B
5. A
MANAJEMENT KEPERAWATAN

MODUL KOLABORASI DAN NEGOSIASI

NAMA KELOMPOK

1. HANA AFIFAH PUTRI


2. MEZI GRASELIA
3. LAILA ZUWITA
4. DESI BR SIANGAIN
5. AGUNG PURNOMO
6. NIMI OKTA PUTRI

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS BENGKULU

Anda mungkin juga menyukai