Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MENEJEMEN KEPERAWATAN negosiasi

O
L
E
H
NAMA: NONO NGADU
TINGKAT/KELAS: ll/ C

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KUPANG
PRODI D III KEPERAWATAN WAIKABUBAK
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugerah-Nya dan
kemurahan dan kasih setia yang besar, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “negosiasi ”. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi
kami maupun orang lain. Kesalahan kata-kata yang yang kurang berkenan dan
saya memohon dengan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah di masa yang akan datang. Kami ucapkan terimah kasih.

Waikabubak, 30September 2022


Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Secara umum kata "negosiasi" berasal dari kata to negotiate, to be
negotiating dalam bahasa inggris yang berarti "merundingkan, membicarakan
kemungkinan tentang suatu kondisi, dan atau menawar". Sedangkan kata-kata
turunanya adalah antara lain "negotiation" yang berarti "menunjukkan suatu
proses atau aktivitas untuk merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk
disepakati dengan orang lain", dan "negotiable" yang berarti "dapat dirundingkan,
dapat dibicarakan, dapat ditawar". Fenomena negosisasi saat ini sedang marak,
banyak manusia yang menggunakan negosiasi pada setiap kegiatan berinterais
baik dari segi interaksi sosial maupun bisnis. Hal ini dilakukan agar kedua belah
pihak atau pihak yang bernegosiasi mendapatkan sesuatu hal yang sama sama
saling menguntungkan tanpa merugikan salah satu pihak. Sehingga negoasiasi
merupakan susat hal yang penting yang tekniknya harus dikuasai setiap manusia
agar dapat menemukan solusi yang baik dalam setiap permasalahan yang
ditemukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan negosiasi ?
2. Apa tujuan dilakukannya negosiasi ?
3. Apa manfaat dari negosiasi ?
4. Hambatan apa saja yang ada dalam melakukan negosiasi ?
Bab ll
pembahasan

A. Pengertian
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi,
negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan
Huston, 1998). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi menyelesaikan
konflik dengan pendekatan kompromi. Selama negosiasi berlangsung, berbagai
pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan untuk mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antara keduanya.
Smeltzer (1991) dalam Nursalam (2012) mengidentifikasi dua tipe dasar
negosiasi, yakni kooperatif (setiap orang menang), dan kompetitif (hanya satu
orang yang menang). Satu hal yang penting dalam negosiasi adalah apakah ada
salah satu atau kedua pihak menghendaki adanya perubahan hubungan yang
berlangsung dengan meningkatkan hubungan yang lebih baik. Jika kedua pihak
menghendaki adanya perbaikan hubungan, maka akan muncul tipe kooperatif.
Namun, jika hanya salah satu pihak yang menghendaki perbaikan hubungan,
maka yang muncul adalah tipe kompetitif. Meskipun dalam negosiasi ada pihak
yang menang dan kalah, sebagai negosiator penting untuk memaksimalkan
kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama, meminimalkan
kekalahan dengan membuat pihak yang kalah tetap dapat tujuan bersama, dan
membuat kedua belah pihak merasa puas terhadap hasil negosiasi.
Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju untuk
memulai proses negosiasi, yaitu: masalah harus dapat dinegosiasikan, negosiator
harus tertarik terhadap “take and give” selama proses negosiasi, dan mereka harus
saling percaya (Smeltzer, 1991 dalam Nursalam, 2012).
B. Tujuan negosiasi
1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung
kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan
2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan
keluar dari masalah yang dihadapi bersama
3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan
dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution)
4. Maka jika melihat dari tujuan dasar adanya negosiasi tersebut
sesbenarnya tidak ada pihak yang dirugikan atau salah satu saja
yang diuntungkan.
C. Langkah-langkah Sebelum Negoisasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi adalah
sebagai berikut. (Nursalam. 2015)
a) Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin. Oleh
karena pengetahuan adalah kekuatan, semakin banyak informasi yang
didapat, maka semakin besar kemungkinan untuk menawarkan negosiasi.
b) Di mana manajer harus memulai. Oleh karena tugas manajer adalah
melakukan kompromi, maka mereka harus memilih tujuan yang utama.
Tujuan tersebut sebagai masukan dari tingkat bawah.
c) Memilih alternatif yang terbaik terhadap sarana dan prasarana. Efisiensi
dan efektivitas penggunaan waktu, anggaran, dan pegawai yang terlibat
perlu juga diperhatikan oleh manajer.
d) Mempunyai agenda yang disembunyikan. Agenda tersebut adalah agenda
negosiasi alternatif yang akan ditawarkan jika negosiasi tidak dapat
disepakati.

D. Strategi Negosiasi
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan
kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka selama negosiasi berjalan.
1. Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian.
2. Dengarkan dengan saksama, dan perhatikan respons nonverbal yang
nampak.
3. Berpikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternatif
informasi yang disampaikan.
4. Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan
bicara Anda. Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan
persetujuan.
5. Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah-
masalah pribadi pada saat negosiasi.
6. Hindari menyalahkan orang lain atas konflik yang terjadi.
7. Jujur.
8. Usahakan bersikap bahwa anda memerlukan penyelesaian yang terbaik.
9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berpikir, dan
mintalah waktu untuk menjawabnya.
10. Jika kedua belah pihak menjadi marah atau lelah selama negosiasi
berlangsung, istirahatlah sebentar.
11. Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang belum begitu Anda
pahami.
12. Bersabarlah (Smeltzer, 1991).
E. Hambatan dalam Keberhasilan Negosiasi
1. Melihat negosiasi sebagai konfrontasi
Konfrontasi tidak diperlukan dalam negosiasi. Kenyataannya,
negosiasi yang efektif dicirikan dengan pihak-pihak yang
bekerjasama untuk mendapatkan solusi, daripada masing-masing
pihak berupaya MEMENANGKAN kontes keinginan.
Selalu diingat bahwa sikap yang anda tunjukkan pada saat
negosiasi (msl. keras, korporatif) akan menentukan tone dalam
interaksi. Jika anda melakukan konfronasi, anda akan berkelahi
dengan tangan anda.
2. Mencoba Menang Dengan Berbagai Cara
Jika anda "menang" maka harus ada yang kalah, dan akan
menciptakan situasi yang kian sulit. Perspektif terbaik dalam
negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua
pihak"menang" . Jangan melihat negosiasi sebagai kontes yang
harus dimenangkan.
3. Menjadi emosional
Adalah hal yang wajar menjadi emosional pada saat melakukan
negosiasi yang penting. Namun, semakin kita emosional, semakin
kita kurang membangun negosiasi yang konstruktif. Sangat penting
untuk menjaga kendali.
4. Tidak mencoba memahami orang lain
Karena kita mencoba menemukan solusi yang dapat diterima kedua
belah pihak, kita perlu memahami kebutuhan dan keinginan orang
lain . Jika kita tidak tahu kebutuhan atau keinginan orang lain, kita
tidak dapat melakukan negosiasi dengan baik. Yang sering terjadi,
ketika kita mencoba mencari tahu tentang seseorang, yang kita
temukan adalah ketidaksetujuan yang tidak signifikan.
Fokus pada kepribadian, bukan isu Biasanya, dengan orang yang
tidak begitu kita sukai, kita cenderung menganggap betapa sulitnya
orang tersebut. Ketika hal tersebut terjadi, negosiasi yang efektif
tidak mungkin dilakukan. Maka penting untuk berpegang pada isu,
dan menyingkirkan rasa suka atau tidak suka pada individu.
5. Menyalahkan orang lain
Pada konflik atau negosiasi, masing-masing pihak memberikan
kontribusi, yang menjadikannya lebih baik atau buruk. Jika anda
menyalahkan orang lain karena kesulitan yang dibuat, anda akan
menciptakan situasi kemarahan. Jika anda bertanggung jawab
terhadap masalah, anda menciptakan semangat kerja sama.

F. Kunci Sukses dalam Melakukan Negosiasi


Adapun kunci sukses dalam melakukan negosiasi yang dikemukakan oleh
Nursalam (2015), yaitu :
a. Lakukan
1) Jelaskan tujuan negosiasi, bukan posisinya. Pastikan bahwa Anda
mengetahui keinginan orang lain.
2) Perlakukan orang lain sebagai teman dalam penyelesaian masalah,
bukan sebagai musuh. Hadapi masalah yang ada, bukan orangnya.
3) Ingat, bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat
diterima, jika Anda dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan
menarik.
4) Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak.
Perhatikan gerakan tubuhnya.
5) Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-belit.
6) Antisipasi penolakan.
7) Tahu apa yang dapat Anda berikan.
8) Tunjukkan beberapa alternatif pilihan.
9) Tunjukkan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sepakat
terhadap pendapat Anda.
10) Bersikaplah asertif, bukan agresif.
11) Hati-hati, Anda mempunyai suatu kekuasaan untuk memutuskan.
12) Pergunakan gerakan tubuh, jika Anda menyetujui atau tidak
terhadap suatu pendapat.
13) Konsisten terhadap apa yang Anda anggap benar
b. Hindari
1) Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, dan menyepelekan.
2) Trik yang tidak baik, seperti manipulasi.
3) Distorsi.
4) Tergesa-gesa dalam proses negosiasi.
5) Tidak berurutan.
6) Membuat hanya satu pilihan.
7) Memaksakan kehendak
8) Berusaha menekankan pada satu pendapat.

Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi
juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan Huston, 1998).
Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi menyelesaikan konflik dengan
pendekatan kompromi. Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak yang terlibat
menyerah dan lebih menekankan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara
keduanya.

Pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang kompleks dan sering


didefinisikan sebagai suatu upaya memutuskan serangkaian tindakan tertentu.
Pengambilan keputusan sering dianggap sinonim dengan manajemen
Daftar Pustakaan

Blais, K. K. 2006. Praktik Keperawatan Profesional : Konsep dan Prespektif. Jakarta: EGC.

Bowditch, L.J., dan A.F. Buono. 1994. A Primer on Organizing Behavior. New York: Wiley

Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Marquis, B.L., dan C.J. Huston. 1998. Management Decision Making 124 Case Studies.
Edisi 3. New York: Lippincott-Raven

Marquis, B.L., dan C.J. Huston. 2010. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan:


Teori dan Aplikasi. Jakarta. Edisi 4. EGC.

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Siegler, E.L. dan Whitney, F.W. 2000. Kolaborasi perawat – dokter. Jakarta: EGC.

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta : CV. Trans
Info Media

Swanburg, R.C, 2000. Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk


Perawat Klinis. Jakarta :EGC

Esti sonia bulu

Anda mungkin juga menyukai