BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan teori yang mendukung variabel yang
Rakhma, 2018).
adalah akibat kurangnnya sekresi insulin atau ada insulin yang cukup,tetapi
menjadi beberapa golongan atau tipe. Diantara tipe – tipe diabetes yang
1. Diabetes tipe 1
juga dapat terjadi pada orang dewasa, maka orang lebih suka
( IDDM ). Jumlah kejadian nya hanya satu sampai 10% dari semua
secara menyeluruh. Oleh karena itu, pada tipe ini Pankreas sama
sekarang, belum ada cara yang lain karena insulin akan dirusak
(Arisman, 2019).
2) Diabetes tipe 2
(Arisman, 2019).
2.1.3 Etiologi
1. DM tipe 1
1) Faktor genetic
3) Faktor lingkungan
2. DM tipe 2
diabetes
tipe 2:
1) Usia
memeriksa gula darah puasa jika usia telah diatas 45 tahun, atau
2019)
2) Kegemukan
3) Riwayat keluarga
4) Gaya hidup
3. DM pada kehamilan
2019)
pankreatitis,trauma,infeksi,pankreatektomi,dan kanker
4) Gangguan endokrin
Lemone, 2019)
6) Infeksi
2.1.4 Patofisiologi
intra sel menjadikan insulin tidak terikat dengan reseptor khusus pada
permukaan sel yang pada akhirnya gula dalam darah tidak dapat dibawa
masuk oleh sel. Gula yang tidak dapat masuk ke dalam sel
2.1.5 Pathway
DM TIPE 1 DM TIPE 2
1.Genetik 3.Faktor imunologi 1.Usia 3.Riwayat keluarga
2.Faktor lingkungan 2.Kegemukan 4.Gaya Hidup
Defisiensi insulin
Polifagia
Polidipsi
Poliura
cairan hiperosmolar.
7) Ketonuria
9) Sering asimtomatik
infeksi kulit.
18
diuresis berlebihan.
adalah :
1) Inkontinensia urine
ketidakseimbangan elektrolit.
4) Hipoglikemia
serius.
5) Neuropati perifer
20
7) Retinopati diabetik
8) Hipertensi
9) Nyeri persisten
11) Polifarmasi
Lansia biasanya minum lebih dari satu jenis obat – obat an dan
makanan selain minum air selama paling tidak 8 jam.sampel darah ini
mendiagnosis DM.
jam.
Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan >200 mg/dl selama tes
5-10 mg/dl per dekade setelah usia 50 tahun karena penurunan normal
puasa
110-125 mg/dl Glukosa Puasa Terganggu
Oral,2jam setelah
140-199 mg/dl Intoleransiglukosa
makan
terganggu
>200 mg/dl
Diagnosis DM
(<7%) dan tiap 3 bulanan pada klien yang belum mencapai target
peningkatan C-peptide
25
4) Ketonuria
Kadar keton urin dapat dites dengan tablet atau dipstrip oleh
5) Proteinuria
sebelum hal ini akan terbukti pada pemeriksaan urine rutin. (Black
2.1.8 Komplikasi
1. Komplikasi akut :
1) Hipoglekemi
gejala klinis atau GDS < 80 mg% dengan gejala klinis. Dimulai
2) Ketoasidosis diabetic
karena pada keadaan ini pasien akan jatuh kedalam kondisi KAD,
2. Komplikasi kronis :
1 Mikrovaskular :
(1) Retinopati
kapiler.
(2) Nepropati
nefropati.
(3) Neuropati
secara klinis dan bergantung pada lokasi sel saraf yang terkena.
2) Makrovaskuler :
riwayat keturunan.
30
1. Edukasi
diabetes dan obat – obat pada keadaan khusus secara aman dan
3. Olahraga
kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan
neuropati.
1. Edukasi
2. Diet
intake kalori yang masuk dan yang dibutuhkan tubuh merupakan salah
1) Karbohidrat
kalor.
2) Lemak
kebutuhan kalori.
(3) lemak tidak jenuh ganda <10 % selebihnya dari lemak tidak jenuh
tinggi.
3) Protein
tempe.
4) Natrium
5) Serat
lainnya.
2. Latiahan Jasmani
(3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit ),merupakan salah satu
5. Kembali keberat badan sebelum hamil atau berat badan ideal setelah
2.2.1 Pengertian
kadar glukosa darah mengalami kenaikan atau penurunan gula darah dari
yang kebanyakan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa dan gula
lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah bahan bakar utama
dalam tubuh serta berfungsi untuk menghasilkan energi dalam tubuh. Kadar
berlebih yang beredar dalam plasma darah dengan rentang normal glukosa
36
sewaktu 100 - 200 mg /dL, kadar glukosa puasa 80 - 130 mg/dL , kadar
glukosa darah 2 jam setelah makan 120 - 200 mg/dL (Pudiastuti, 2017).
otot, dan hati, kenaikan glukosa oleh hati serta kekurangan sekresi insulin
(PPNI, 2016)
e. Serta kadar glukosa dalam darah / urin relatif tinggi. (PPNI, 2016)
2.3.1 Pengkajian
37
1) Biodata
2) Riwayat kesehatan
2017).
sering buang air kecil (poliuria), sering merasa lapar dan haus
1) Penyakit pankreas
3) Gangguan hormonal
6) Riwayat kehamilan
kehamilan, yang terjadi hanyalah pada saat hamil saja dan biasanya
7) Riwayat psikososial
meningkat(Susilowati, 2016).
dengan jam dan porsi yang tidak teratur, karena glukosa yang
2) Pola eliminasi
Data eliminasi buang air besar pada klien Diabetes Millitus tidak
buang air kecil. Jumlah urin yang banyak akan dijumpai baik
3) Pola aktivitas
2016)
(Susilowati, 2014).
6) Aktualisasi diri
2016).
2016).
8) Pemeriksaan Fisik
(9) Kulit
ekstermitas bawah
43
mengalami infeksi.
(10) Kepala
wajah.
(11) Mata
((2) Palpasi : saat dipalpasi bola mata teraba kenyal, tidak teraba
nyeri tekan.
(12) Hidung
kelainan lain
(13) Telinga
(15) Leher
(Susilowati, 2016)
(16) Thorax
dinding dada
2018)
midklavikula sinistra.
((1) Inspeksi : warna kulit merata, ada atau tidaknya lesi, bentuk
(20) Ekstremitas
(Sudarta, 2016)
1) Glukosa darah : gula darah puasa lebih dari 130 ml/dL , tes
glukosa.
pembentukan antibody
akan insulin
mungkin meningkat.
luka.
kepatuhan
olahraga