memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
makanan yang kita makan melewati aliran darah ke dalam sel-sel dalam tubuh
kerusakan dan kegagalan berbagai organ dan jaringan dalam tubuh mulai dari
dalam pemeriksaan kadar gula darah ditemukan nilai pemeriksaan kadar gula
darah anteprandial ≥ 126 mg/dl, dua jam setelah makan ≥ 200 mg/dl dan kadar
sedikit atau tidak sama sekali. Kombinasi kondisi genetik dan pemicu
lingkungan seperti infeksi virus, racun atau beberapa faktor diet dikaitkan
Diabetes mellitus tipe 1 dapat menyerang orang pada usia berapa pun,
tetapi biasanya sering terjadi pada anak-anak atau remaja. Orang dengan
mengontrol kadar glukosa darah, tanpa insulin tidak akan mampu bertahan
(IDF, 2020).
umum, sekitar 90% dari semua kasus diabetes mellitus. Diabetes mellitus
Bagi beberapa orang dengan diabetes tipe 2 ini akhirnya dapat menguras
hiperglikemia.
Diabetes mellitus tipe 2 paling sering terjadi pada orang dewasa yang
lebih tua, tetapi semakin terlihat pada anak-anak, remaja dan dewasa muda
karena meningkatnya tingkat obesitas, aktivitas fisik dan pola makan yang
mempengaruhi ibu hamil yang biasanya terjadi selama trimester kedua dan
ketiga kehamilan dan bisa terjadi kapan saja selama kehamilan. Diabetes
a) Genetik
b) Imunologi
c) Lingkungan
beta.
d) Usia
faktor yang berperan dalam proses terjadinya resistensi insulin antara lain:
a) Usia
b) Genetik
dengan tingginya pasien diabetes mellitus yang berasal dari orang tua
reistensi insulin, makanan, aktifitas fisik, dan gaya hidup yang tidak
sehat seperti merokok, kurang olahraga, stres dan kurang istirahat juga
Faktor risiko diabetes mellitus dibagi atas dua faktor yaitu faktor yang
dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a) Ras
salah satu faktor risiko diabetes mellitus yang berasal dari lingkungan.
b) Usia
d) Berat lahir
kategori BBLR jika bayi tersebut lahir dengan berat <2500 gram. Bayi
a) Obesitas
c) Gaya hidup
dan minum bersoda adalah salah satu gaya hidup yang dapat memicu
Pada diabetes tipe I, sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses
karena produksi glukosa yang tidak dapat diukur oleh hati. Meskipun glukosa
konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak akan dapat
menyerap kembali semua glukosa yang telah disaring. Oleh karena itu ginjal
tidak dapat menyerap semua glukosa yang disaring. Akibatnya, muncul dalam
limbah ini akan disertai dengan ekskreta dan elektrolit yang berlebihan.
Kondisi ini disebut diuresis osmotik. Kehilangan cairan yang berlebihan dapat
jaringan. Dengan tidak adanya insulin, semua aspek metabolisme lemak akan
meningkat pesat. Biasanya hal ini terjadi di antara waktu makan, saat sekresi
jumlah insulin yang disekresikan oleh sel beta pankreas. Pada penderita
gangguan toleransi glukosa, kondisi ini terjadi akibat sekresi insulin yang
berlebihan, dan kadar glukosa akan tetap pada level normal atau sedikit
meningkat. Namun, jika sel beta tidak dapat memenuhi permintaan insulin
yang meningkat, maka kadar glukosa akan meningkat dan diabetes mellitus
Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam hari
(poliuria), hal ini dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang ginjal
dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil. Dalam keadaan normal,
keluaran urine harian sekitar 1,5 liter, tetapi pada pasien DM yang tidak
terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari jumlah ini. Sering merasa
haus dan ingin minum air putih sebanyak mungkin (poliploidi). Dengan
haus sehingga penderita selalu ingin minum air terutama air dingin, manis,
dalam sel-sel tubuh kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang.
Ini adalah penyebab mengapa penderita merasa kurang tenaga. Selain itu,
sel juga menjadi miskin gula sehingga otak juga berfikir bahwa kurang
Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula
protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam
dengan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh). Kemudian gejala lain atau
(Simatupang, 2017).
1) Komplikasi Akut
a) Hipoglikemia
hipoglikemik.
b) Krisis hiperglikemia
dengan kadar glukosa serum yang biasanya lebih tinggi dari KAD
adalah defisiensi insulin, relatif ataupun absolut. Pada KAD dan SHH,
osmolaritas ekstraselular.
2) Komplikasi Kronis
a) Komplikasi Macrovaskular
atau kegemukan.
b) Komplikasi Mikrovaskular
Komplikasi mikrovaskular terutama terjadi pada penderita diabetes
rasa.