Oleh :
Doni Mahendra
112214026
TANJUNGPINANG
T.A 2023
E. Rentang Respon
Keterangan:
F. Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Yosep (2011) :
Resiko perilaku kekerasan (Effect)
(Causa)
Gangguan konsep diri
G. MEKANISME KOPING
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara kita
minum obat yang benar?”“Coba ibu sebutkan lagi jenis jenis obat yang
di minum! Bagaiman cara minum obat yang benar?”“Nah, sudah
berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang
kita tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya”.“Baik, besok kita ketemu lagi
untuk berlatih tentang cara mengontrol perilaku kekerasan dengan 3
cara verbal yaitu mengungkapkan, meminta dan menolak dengan
benar. Ibu maunya jam berapa? Dimana? Baiklah, Selamat siang ,
sampai jumpa.”
SP 3 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku
kekerasan secara sosial/verbal (evaluasi jadwal harian tentang dua cara
fisik mengendalikan perilaku kekerasan, latihan mengungkapkan rasa
marah secara verbal ( menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan dengan baik), susun jadwal latihan
mengungkapkan marah secara verbal).
Orientasi :
“Selamat siang bapak/ibu, sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu
sekarang kita ketemu lagi”. “Bagaimana bapak/ibu, sudah dilakukan
tarik nafas dalam, pukul kasur bantal dan obat?Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur?”“Coba saya lihat jadwal
kegiatan hariannya. “Bagus, Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan
sendiri tulis M, artinya mandiri: kalau diingatkan suster baru dilakukan
ditulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan
tulis T, artinya belum bisa melakukan. “Bagaiman kalau kita sekarang
latihan cara bicara untuk mencegah marah?”“Dimana enaknya kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat yang sama?”“Berapa
lama ibu mau kita berbincang-bincang?Bagaiman kalau 15 menit?”
Kerja :
“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul
kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang
yang membuat kita marah. Ada tiga caranya: 1. Meminta dengan baik
tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-
kata kasar. Kemarin bapak/ibu mengatakan penyebab marahnya
karena makanan tidak tersedia, rumah berantakan, Coba ibu minta
sediakan makan dengan baik:” ibu, tolong sediakan makan dan
bereskan rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju,
minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan .Bagus bu. “2. Menolak
dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan’. Coba ibu praktekkan .Bagus bu.”3.
Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang
membuat kesal ibu dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah karena
perkataan mu itu’. Coba praktekkan.Bagus.”
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara
mengontrol marah dengan bicara yang baik?’ “Coba ibu sebutkan lagi
cara bicara yang baik yang telah kita pelajari.”“Bagus sekali, sekarang
mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan
bicara yang baik? bisa kita buat jadwalnya?” “Coba masukkan dalam
jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, makanan dll.Bagus
nanti dicoba ya!”“ Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?”. “ besok
kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu
yaitu dengan cara ibadah, bapak/ibu setuju? Mau dimana ibu?Disini
lagi? Baik sampai nanti ya
SP 4 Pasien: Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan
secara spiritual (diskusikan hasil latihan mengendalikan perilaku
kekerasan secara fisik dan sosial/verbal, latihan beribadah dan berdoa,
buat jadwal latihan ibadah/ berdoa
Orientasi :
“Selamat pagi bapak/ibu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang
saya datang lagi” “Bagaiman ibu, latihan apa yang sudah dilakukan?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus
sekali, bagaiman rasa marahnya?”“Bagaimana kalau sekarang kita
latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan
ibadah?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaiman kalu
ditempat biasa?”“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?”
Kerja :
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan!Bagus, yang
mana yang mau di coba?”“Nah, kalau ibu sedang marah coba langsung
duduk dan langsung tarik nafas dalam.Jika tidak reda juga marahnya
rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu
kemudian sholat”.“ ibu bisa melakukan sholat secara teratur untuk
meredakan kemarahan.” “Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu? Bagus,
mau coba yang mana?Coba sebutkan caranya?”
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
yang ketiga ini?”“ Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita
pelajari? Bagus” “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal
kegiatan bapak/ibu.Mau berapa kali ibu sholat. Baik kita masukkan
sholat …….dan ……(sesuai kesebuatan pasien).” “Coba sebutkan lagi
cara ibadah yang dapat ibu lakukan bilasedang marah”“Setelah ini
coba lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi” “ 2 jam
lagi kita ketemu ya ,nanti kita mengevaluasi apakah ibu sudah bisa
mempraktikkan semua cara untuk mengontrol perilaku kekerasannya.
Terimakasih dan sampai jumpa lagi.