Anda di halaman 1dari 5

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Negosiasi

A. PENGERTIAN UMUM
Secara umum kata "negosiasi" berasal dari kata to negotiate, to be negotiating dalam bahasa
inggris yang berarti "merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi, dan atau
menawar". Sedangkan kata-kata turunanya adalah antara lain "negotiation" yang berarti
"menunjukkan suatu proses atau aktivitas untuk merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk
disepakati dengan orang lain", dan "negotiable" yang berarti "dapat dirundingkan, dapat
dibicarakan, dapat ditawar".
Negosiasi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari dengan kita sadari maupun tidak, sebagai
contoh ketika kita sedang berbelanja atau membeli sesuatu di pasar, maka kita akan terlibat suatu
proses tawar-menawar harga barang yang akan kita beli (kecuali apabila kita membeli
disupermarket/minimarket kita tidak akan bisa menawar), dalam hal ini berarti kita sedang
melakukan praktik negosiasi. Begitu juga ketika kita sedang meminta sesuatu kepada orang tua
kita, misalkan kita menginginkan handphone (HP) namun orang tua kita malah membujuk kita
dengan janji akan dibelikan sepeda dan tidak membelikan HP dengan alasan tertentu, dalam hal
ini orang tua kita melakukan proses negosiasi dengan kita.

Bagi beberapa orang, untuk contoh kasus pada saat kita berbelanja di atas, beberapa orang
merasa cukup dengan harga yang ditawarkan oleh penjual, sementara yang lain merasa perlu
untuk melakukan negosisasi dengan menawar harga kembali untuk mendapatkan harga yang
lebih murah. Kesadaran untuk "merasa perlu untuk menawar kembali" ternyata menghasilkan
suatu bentuk penghematan. Berawal dari kesadaran inilah kemudian menjadi dasar telenta yang
dikembangkan sebagai suatu bentuk negotiation skill.

B. DEFINISI NEGOSIASI
Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan bisnis antara
dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi merupakan
perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar
menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang
dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang
ditentukan dengan kesepakatan bersama.
C. TUJUAN NEGOSIASI
Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis, yaitu antara lain :

1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi,
saling pengertian dan persetujuan.

2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah
yang dihadapi bersama.

3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-


masing pihak merasa menang (win-win solution).

D. MANFAAT NEGOSIASI
Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari
sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :

1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi
ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling
pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta
sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup perekonomian.
Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu
proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.

2. Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk
menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang
diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan
menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang
lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah
perusahaan.
E. Ciri-Ciri negosiasi

Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).


Mengarah pada tujuan praktis.
Memprioritaskan kepentingan bersama.
Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

Hambatan dalam Keberhasilan Negosiasi

Melihat negosiasi sebagai konfrontasi tidak diperlukan dalam negosiasi. Kenyataannya,


negosiasi yang efektif dicirikan dengan pihak-pihak yang bekerjasama untuk mendapatkan
solusi, daripada masing-masing pihak berupaya MEMENANGKAN kontes keinginan.

Selalu diingat bahwa sikap yang anda tunjukkan pada saat negosiasi (msl. keras, korporatif) akan
menentukan tone dalam interaksi. Jika anda melakukan konfronasi, anda akan berkelahi dengan
tangan anda. Mencoba Menang Dengan Berbagai Cara

Jika anda "menang" maka harus ada yang kalah, dan akan menciptakan situasi yang kian sulit.
Perspektif terbaik dalam negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua
pihak"menang" . Jangan melihat negosiasi sebagai kontes yang harus dimenangkan.

Menjadi emosional

Adalah hal yang wajar menjadi emosional pada saat melakukan negosiasi yang penting. Namun,
semakin kita emosional, semakin kita kurang membangun negosiasi yang konstruktif. Sangat
penting untuk menjaga kendali.

Tidak mencoba memahami orang lain

Karena kita mencoba menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, kita perlu
memahami kebutuhan dan keinginan orang lain . Jika kita tidak tahu kebutuhan atau keinginan
orang lain, kita tidak dapat melakukan negosiasi dengan baik. Yang sering terjadi, ketika kita
mencoba mencari tahu tentang seseorang, yang kita temukan adalah ketidaksetujuan yang tidak
signifikan.
Fokus pada kepribadian, bukan isu Biasanya, dengan orang yang tidak begitu kita sukai, kita
cenderung menganggap betapa sulitnya orang tersebut. Ketika hal tersebut terjadi, negosiasi
yang efektif tidak mungkin dilakukan. Maka penting untuk berpegang pada isu, dan
menyingkirkan rasa suka atau tidak suka pada individu.

Menyalahkan orang lain

Pada konflik atau negosiasi, masing-masing pihak memberikan kontribusi, yang menjadikannya
lebih baik atau buruk. Jika anda menyalahkan orang lain karena kesulitan yang dibuat, anda akan
menciptakan situasi kemarahan. Jika anda bertanggung jawab terhadap masalah, anda
menciptakan semangat kerja sama.

F. Teknik Negosiasi
Negosiasi memiliki beberapa tahapan dan proses. Tahapan negosiasi biasanya diawali dengan
penyampaian pendapat seseorang kepada pihak lainnya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan bagaimana
tanggapan pihak kedua tersebut menanggapi pendapat pihak pertama. Apabila pihak kedua langsung
setuju dengan hal yang disampaikan oleh pihak pertama, maka negosiasi tidak perlu dilakukan. Namun
apabila pihak kedua kurang setuju dan memiliki pendapat lain tentang suatu hal tersebut, maka akan
dilakukan negosiasi sampai menemukan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Salah satu cara negosiasi yang dapat dilakukan adalah melalui komunikasi terarah yang dilakukan dengan
cara berdiskusi. Negosiasi yang baik dilakukan oleh seseorang yang tahu dan mengertikapan harus
negosiasi dan kapan harus berhenti berbicara untuk mendengarkan pendapat yang disampaikan pihak
kedua. Seseorang tersebut harus melihat dan membaca situasi dan keadaan baik kondisi psikologis lawan
bicaranya, maupun posibilitas hal yang ingin dinegosiasikan.
Negosiasi efektif dilakukan melalui teknik negosiasi yang dimiliki oleh seseorang yang memilikiskill
negosiasi yang baik. Seorang negosiator mampu membaca situasi dimana dia harus melanjutkan
proses negosiasi atau harus menunggu terlebih dahulu. Yang terpenting dalamnegosiasi memang tidak
hanya menyampaikan pendapat yang ingin disampaikan, namun juga mendengar dan memahami apa yang
ingin disampaikan lawan bicara. Dengan memahami maksud yang ingin disampaikan pihak kedua, maka
seseorang setidaknya dapat mengatur strategi lainnya dalam bernegosiasi. Jurus-jurus dalam
negosiasi bermacam-macam, antara lain dibagi kedalamquadrant negosiasi sebagai berikut :

1. Membuat target pencapaian negosiasi. Tentu seseorang yang melakukan negosiasi memiliki target dan

goal yang ingin dicapai dalam negosiasi tersebut.

2. Melakukan riset yang komprehensif. Pengetahuan yang luas dapat digunakan sebagai landasan pendapat

dalam sebuah diskusi negosiasi.

3. Fokus tujuan utama negosiasi. Harus ada batasan dalam bahasan topik yang ingin dibahas. Jangan sampai

hal yang dibahas menjadi tidak menentu dan berkembang hingga keluar dari topik utama yang ingin
dibahas.

4. Bersikap adil dengan pendapat pihak lain. Bersikap sangat kaku dan mengunggulkan pendapat pribadi

dapat membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman. Dan hal ini dapat berakibat negosiasi berjalan tidak
lancar.

5. Menyiapkan alternatif win-win solutions. Apabila negosiasi sudah berjalan cukup lama namun belum

menemukan kesepakatan, maka Anda dapat menawarkan kesepakatan lain yang juga dapat
menguntungkan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai