“NEGOSIASI”
Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Negosiasi” dengan baik.
Salam serta salawat tak lupa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad
SAW, seorang Nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman terang
benerang seperti yang kita rasakan seperti saat-saat sekarang ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Keperawatan dan tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari beberapa
pihak yang telah menyediakan sumber informasi dan memberikan masukan. Terimakasih kami
ucapkan kepada Ibu Ns. Erni Suprapti, M. Kep selaku Dosen pengampu pada mata kuliah
tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah yang akan kami susun selanjutnya.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat baik kepada kami sendiri
maupun pembaca
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing),
kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling). Aktivitas – aktivitas upaya
keperawatan atau difisi departemen keperawatan dan dari subunit departemen. Sedangkan
manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kepemimpinan dan
manajemen keperawatan. Malah sebenarnya, mungkin komunikasi merupakan konsep yang
paling penting dalam hidup. Komunikasi terjadi dalam setiap tahap proses manajemen,
semua dilakukan oleh pimpinan perawatan akan melibatkan komunikasi baik denngan
bawahan, atasan, maupun dengan rekan yang sejajar posisinya. Kepler (1980) menyatakan
bahwa komunikasi adalah kemampuan yang paling penting dikuasai oleh semua pemimpin.
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi juga
diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan Huston, 1998). Negosiasi
sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika digunakan sebagai strategi
menyelesaikan konflik. Selama negosiasi berlangsung, berbagai pihak yg terlibat menyerah
dan lebih menekankan waktu mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya.
Smeltzer (1991) mengidentifikasi dua tipe dasar negosiasi, yakni kooperatif (setiap orang
menang ), dan kompetitif (hanya satu orang yang menang), satu hal yang penting dalam
negosiasi adalah apakah ada salah satu atau kedua belah pihak menghendaki adanya
perubahan hubungan yang berlangsung dan meningkatkan hubungan yang lebih baik.
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui Definisi Negosiasi
2. Mampu mengetahui Langkah-langkah sebelum negosiasi
3. Mampu mengetahui Strategi negosiasi
4. Mampu mengetahui Kunci sukses dalam melakukan negosiasi
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Definisi
Negosiasi padaumumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi juga
diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan Huston, 1998). Negosiasi
sering dirancang sebagai suatu strategi menyelesaikan konflikdengan pendekatan kompromi.
Selama Negosiasi berlangsung, berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan
untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya.
Smeltzer (1991) dalam Nursalam (2012) mengidentifikasikan dua tipe dasar negosiasi,
yakni kooperatif (setiap orang menang), dan kompetitif (hanya satu orang yang menang).
Satu hal yang penting dalamnegosiasi adalah apakah ada salah satu atau kedua pihak
menghendaki adanya perubahan hubungan yang berlangsung dengan meningkatkan
hubungan yang lebih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya perbaikan hubungan, maka
akan muncul tipe kooperatif. Namun, jika hanya salah satu pihak yang menghendaki
perbaikan hubungan, maka yang muncul adalah tipe kompetitif. Meskipun dalam negosiasi
ada pihak yang menang dan kalah, sebagai negosiator penting untuk memaksimalkan
kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama, meminimalkan kekalahan dengan
membuat pihak yangkalah tetap dapat tujuan bersama, dan membuat kedua belah pihak
merasa puas terhadap hasil negosiasi.