Anda di halaman 1dari 13

KOLABORASI &

NEGOSIASI

Disusun oleh:

Ai Raisa Q. A.
Ajep Tohajudin
Lindah Mahesyah
Mutiara Citra R.
Pranindha Nia Julyana
Definisi Kolaborasi
2

Sedangkan Menurut Nursalam (2014) yang


Kolaborasi adalah perbuatan kerja mengutip dari buku Bowditch dan Buono yang
sama; sedangkan kerja sama bejudul “A Primer on Organizing Behavior”
dapat didefinisikan sebagai dalam kolaborasi, kedua pihak yang terlibat
kegiatan atau usaha yang menentukan tujuan bersama dan bekerja
dilakukan bersama-sama oleh sama dalam mencapai suatu tujuan.
beberapa pihak (Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa, 2016).

Menurut American Medical Assosiation (AMA), dalam hubungan


profesional dokter dan perawat, kolaborasi adalah proses dimana dokter
dan perawat merencanakan dan praktik bersama sebagai kolega.
Elemen Kolaborasi
3

Praktik kolaborasi mendorong interaksi


antar sesama anggota. Gambar
samping menunjukkan elemen-elemen
kolaborasi yang berpusat pada pasien,
dan pemberi pelayanan harus saling
bekerja sama, juga dengan pasien.
4

Proses Kolaborasi
Model dari Ruble dan Thomas sangat
terbatas model tersebut tidak dapat
menggambarkan interaksi yang
kompleks yang biasa berlangsung
dalam kerja berkelompok. Itu sebabnya
penelitian kolaborasi biasanya
mengukur proses diantara pasangan
kerja atau mengabaikan seluruh proses
disaat meneliti hasil akhir yang dicapai
(Siegler & Whitney, 2000).

*kooperatif=bersifat kerja sama


Hasil Akhir Kolaborasi
5

Siegler & Whitney (2000) berpendapat bahwa hasil


akhir memegang peran penting sebagai penentu
“alasan” kolaborasi; sulit mengatakan ada kolaborasi
apabila tidak ada yang dihasilkannya. kolaborasi akan
menghasilkan perkembangan rencana perawatan baru
yang memungkinkan kecil dapat dihasilkan oleh
individu sendiri, apapun bidang yang ditekuninya.
Rencana tersebut mungkin tidak lebih baik dari apa
yang diciptakan oleh seseorang secara pribadi, tapi
setidaknya ada perbedaannya.
6

Definisi Negosiasi
» Negosiasi diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis dan
Huston, 2010). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi menyelesaikan
konflik dengan pendekatan kompromi.
» Negosiasi dalam bentuk yang paling kreatif akan sama seperti kolaborasi dan
dalam bentuk yang dikelola dengan buruk akan mirip dengan pedekatan kompetisi.
Negosiasi sering mirip dengan pendekatan kompromi jika digunakan sebagai
strategi penyelesaian konflik.
» Ketika seorang perawat berkata, “saya akan menjawab panggilan pasien itu jika
Anda yang menghitung obat narkotik ini’, ia mempraktikkan seni negosiasi
(Marquis dan Huston, 2010).
7

Tujuan utama negosiasi yang efektif adalah


membuat pihak lain merasa puas dengan
hasilnya. Fokus dalam negosiasi adalah
menciptakan situasi menang-menang. Untuk
lebih berhasil dalam negosiasi, orang perlu
melakukan beberapa hal sebelum, selama,
dan setelah negosiasi.
Sebelum Negosiasi
8

Nursalam (2014) mengemukakan bahwa


terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi
sebelum manajer setuju untuk memulai
proses negosiasi, yaitu: masalah harus
dapat dinegosiasikan, negosiator harus
tertarik terhadap “take and give” selama
proses negosiasi, dan mereka harus saling
percaya.
9

» Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi


adalah sebagai berikut (Marquis dan Huston, 2010).
1. Mengumpulkan informasi tentang masalah sebanyak mungkin
2. individu harus ingat bahwa negosiasi terjadi dalam dua tingkat
3. Manajer harus memutuskan waktu memulai negosiasi
4. tugas manajer adalah melakukan kompromi, maka mereka harus memilih
tujuan yang utama
5. Manajer yang bijak juga memiliki pilihan lain dalam benaknya ketika
menegosiasikan sumber daya yang penting
6. Manajer juga harus mencari dan meyadari agenda tersembunyi- tujuan
negosiasi tersembunyi.
Selama Negosiasi 10

» Hanya menggunakan pernyataan faktual (berdasarkan kenyataan; mengandung


Kebenaran)
» Mendengarkan dengan seksama
» Selalu berpikiran terbuka, karena negosiasi selalu menjadi bahan pelajaran.
» Mencoba untuk memahami darimana pihak lain berasal.
» Selalu berupaya mengarah pembahasan pada konflik yang terjadi.
» Mengupayakan untuk tidak memperdebatkan secara detail.
» Bersikap jujur.
» Mengawali negosiasi dengan tuntunan yang banyak sehingga penurunan jumlah
tuntunan dapat dilakukan.
» Menunda negosiasi jika dihadapkan dengan suatu yang benar tidak diperkirakan
dalam kasus seperti itu
11

Nursalam (2014) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang harus


dihindari dalam negosiasi antara lain sebagai berikut.
1. Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, dan menyepelekan.
2. Trik yang tidak baik, seperti manipulasi.
3. Distorsi (pemutarbalikan).
4. Tergesa-gesa dalam proses negosiasi.
5. Tidak berurutan.
6. Membuat hanya satu pilihan.
7. Memaksakan kehendak.
8. Berusaha menekankan pada satu pendapat.
Penutupan dan Tindak Lanjut 12

Negosiasi
Di akhir setiap negosiasi, hasilnya
harus memberikan kepuasan
pada kedua belah pihak karena
setiap pihak memenangkan
sesuatu. Menindaklanjuti
negosiasi formal secara tertulis
dengan cara mengirimkan surat
atau memo yang membuat
pernyataan yang disetujui
merupakan ide yang bagus
(Marquis dan Huston, 2010)
13

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai