Nama
NIM
: 130012043
Kelas
: 6A
B. Kategori Konflik
Di dalam organisasi, konflik dipandang secara vertikal dan horizontal (Marquis dan
Huston, 1998). Konflik vertikal terjadi antara atasan dan bawahan. Konflik horizontal terjadi
antara staf dengan posisi dan kedudukan yang sama, misalnya konflik yang meliputi
wewenang, keahlian, dan praktik. Konflik dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni, konflik
intrapersonal, interpersonal, dan antarkelompok.
C. Penyebab Konflik
1. Perilaku menentang
2. Stres
3. Ruang
4. Kewenangan dokter
5. Keyakinan, nilai, dan sasaran
E. Proses Konflik
Proses konflik dibagi menjadi 5, antara lain :
1. Konflik laten
Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi.
Misalnya, konflik tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat.
2. Konflik yang dirasakan (felt comflats)
Konflik yang terjadi karena adanya sesuatu yang diraskan sebagai ancaman,
etakutan, ketakutan, tidak percaya, dan marah. Konflik ini disebut juga sebagai
konflik affectivejnees. Hal ini penting bagi seseorang untuk menerima konflik dan
tidak
merasakan
konflik
tersebut
sebagai
masalah
ancaman
terhadap
keberadaannya.
3. Konflik yang tampak / sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya. Tindakan yang
dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, depat atau mencari penyelasaian
konflik. Setiap orang secara tidak sadar belajar menggunakan kompetisi, kuasaan dan
agresivitas dalam menyelesaikan konflik.
4. Resolusi konflik
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan
semua orang yang terlibat di dalamnya dengan prinsip win win Slotutioni.
5. Konflik aftermath
Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari tidak
terselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besar dan
bisa menjadi penyebab dari konflik yang utama bila ibu tidak segera diatasi atau
dikurangi.
5. Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah
yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah.
Strategi ini biasanya dipilih bila ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak, biaya
penyelesaian lebih besar dari pada menghindar, atau perlu orang ketiga dalam
menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya.
6. Kolaborasi
Strategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi, kedua pihak
yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu
tujuan (Bowditch dan Buono, 1994).
Konsep Negosiasi
a.
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi, negosiasi juga
diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif. Negosiasi sering dirancang sebagai
suatu strategi menyelesaikan konflik dengan pendekatan kompromi. Selama negosiasi
berlangsung, berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan untuk
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan negosiasi adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan kondisi yang
persuasive, asertif, dan komunikasi terbuka selama negosiasi berjalan.
1.
2.
3.
Berfikirlah positif dan selalu terbuka untuk menerima semua alternative informasi yang
disampaikan
4.
Upayakan untuk memahami pandangan apa yang disampaikan lawan bicara anda.
Konsentrasi dan perhatikan, tidak hanya memberikan persetujuan
5.
Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi. Hindarkan masalah-masalah pribadi pada
saat negosiasi
6.
7.
Jujur
8.
9.
Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berfikir, dan mintalah waktu
untuk menjawabnya
Penilaian Kinerja
A. Pengertian Kinerja Perawat
Kinerja atau performance menurut suprianto dan ratna (2007) adalalah efforts (upaya atau
aktifitas) ditambah achievements (Hasil kerja atau pencapaian hasil upaya), selanjutnya
kinerja dirumuskan sebagai P = E+A
Performance= efforts (upaya atau aktifitas) ditambah achievements (hasil kerja atau
pencapaian hasil upaya)
Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya :
1. Melakukan, melaksanakan, menjalankan (to do or carry of a execute)
2. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu intence atau niat (to discharge of fulfill)
3. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or complete an
understanding)
4. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau machine (to do what is expected
of a persone, macine)
Robine as, 1996 mendefinisikan kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan
(A=Ability), motivasi (M=Motivation), dan kesempatan (O=Opportunity)