Sejarah terjadinya suatu konflik pada suatu organisasi dimulai seratus tahun yang
lalu,dimana konflik adalah suatu kejadianyang alamiah dan pariwisata yang pasti
terjadi di organisasi .pada awal abad 20, konflik diindikasikan sebagai suatu
kelemahan manajemen pada suatu organisasi yang harus di hindari.keharmonisan
suatu organisasi sangat di harapkan,tetapi konflik slalu akan merusaknya. Ketika
konflik mulai terjadi pada suatu organisasi, meskipun dihindari dan ditolak, namun
harus diselesaikan secepatnya. Konflik sebenarnya dapat dihindari, kalau staf
diarahkan pada suatu tujuanyang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan
ketidakpuasan staf harus diekspresikan secara langsung supaya masalah tidak
menumpuk dan bertambah banyak.
Pada pertengahan abad 19, ketika ketidakpuasan staf dan umpan balik dari atasan
tidak ada, maka konflik diterima secara pasif sebagai suatu kejadian yang normal
dalam organisasi. Oleh karna itu, seorang manajer harus belajar banyak tentang
bagaimana menyelesaikan konflik tersebut daripada berusaha menghindarinya.
Meskipun konflik dalam organisasi merupakan suatu unsur penghambat staf dalam
melaksanakan tugasnya, tetapi diakui bahwa konflik dan kerjasama dapat terjadi
secara bersamaan.
Teori interaksi pada tahun 1970 mengemukakan bahwa konflik merupakan suatu hal
yang penting dan secara aktif mengajak organisasi untuk menjadikan konflik sebagai
salah satu pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa konflik dapat
mengakibatkan pertumbuhan produksi sekaligus kehancuran organisasi, keduanya
tergantung bagaimana manajer mengelolanya. Mengingat konflik adalah sesuatu yang
tidak dapat dihindarkan dalam organisasi, maka manajer harus dapat mengelolanya
dengan baik.
Konflik dapat berupa sesuatu yang kualitatif ataupun kuantitatif. Meskipun konflik
berakibat terhadap stres, tetapi dapat meningkatkan produksi dan kreativitas.
Manajemen konflik yang berkontruktif akan menghasilkan lingkungan yang kondusif
untuk didiskusikan sebagai suatu fenomena utama, komunikasi yang terbuka melalui
pengutaraan perasaan, dan tukar pikiran serta tanggung jawab yang menguntungkan
dalam menyelesaikan suatu perbedaan (Erwin, 1992).
PROSES KONFLIK
Proses konflik dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Konflik laten
Tahapan konflik tahapan yang terjadi terus-menerus (laten) dalam suatu
organisasi. Misalnya, kondisi tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat.
Kondisi tersebut memicu pada ketidak stabilan organisasi dan kualitas produsi,
meskipun konflik yang ada kadang tidak nampak secara nyata atau tidak pernah
terjadi
2. Felt conflict (konflik yang dirasakan)
Konflik yang terjadi karena adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman,
ketakutan, tidak percaya, dan marah. Konflik ini disebut juga sebagai konflik
affectiveness. Hal ini penting bagi seseorang untuk menerima konflik dan tidak
merasakan konflik tersebut sebagai suatu masalah / ancaman terhadap
keberadaannya
3. Konflik yang nampak / sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusinya.tindakan yang
dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat, atau mencari penyelesaian
konflik. Sementara itu, penyelesaian konflik dalam suatu organisasi memerlukan
upaya dan strategi sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.
4. Resolusi konflik
Resolusi konflik adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan
semua orang yang terlibat didalamnya dengan prinsip win-win solution.
5. Konflik aftermath
Konflik aftermath merupakan konflik yang terjadi akibat dari tidak
terselesaikannya konflik yang pertama. Konflik ini akan menjadi masalah besar
jika tidak segera di atasi atau dikurangi bisa menjadi penyebab dari konflik yang
utama.
diterima, jika anda dapat menyajikan sesuatu dengan baik dan menarik.
Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan apa yang tidak. Perhatikan
gerakan tunuhnya.
Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-belit.
Antisipasi penolakan.
Tahu apa yang anda berikan.
Tunjukkan beberapa alternatif pilihan.
pendapat anda.
Bersikaplah asertif, bukan agresif.
Hati-hati, anda mempunyai suatu kekuasaan untuk memutuskan.
Pergunakan gerakan tubuh, jika anda menyetujui atau tidak terhadap suatu
pendapat.
Konsisten terhadap apa yang anda anggap benar.
HINDARI