Anda di halaman 1dari 3

Tanaman hias semusim

1. Portulaka ( Portulaca grandiflora )

Nama Bali :
Nama Indonesia : Krokot/Cantik Manis/Sutera Bombay/Bunga Pukul Sembilan
Nama Inggris : Portulaca

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulacaceae
Genus : Portulaca
Spesies: Portulaca grandiflora Hook.

Bunga yang kerap disebut juga sebagai Cantik Manis dan Sutera Bombay ini
merupakan tanaman terma semusim yang berbatang basah. Batang tanaman sepanjang
antara 15-30 cm dan sering bercabang mulai dari pangkalnya. Batangnya mampu tumbuh
tegak atau sebagai menjalar di permukaan tanah. Warna batang krokot ini merah atau hijau
dengan rambut-rambut tipis batas ruas batangnya.

Bunga Pukul Sembilan (Portulaca grandiflora) memiliki daun tunggal, tidak


bertangkai, berbentuk silindris dan tebal berdaging dan berair. Ukuran daun ini memiliki
panjang sekitar 1 – 3,5 cm. Bunganya berkelompok 2 – 8 yang muncul diujung batang.
Bunga ini mekar pagi hari sekitar pukul 9 dan layu ketika sore hari. Warna bunganya
bervariasi mulai merah, putih, orange, hingga kuning. Karena kebiasaan mekarnya pada
menjelang pukul sembilan pagi, bunga ini kerap disebut sebagai Bunga Pukul Sembilan.

Memiliki buah berukuran sangat kecil, berukuran 5-8 mm berbentuk bulat telur.
Biji Bunga Cantik Manis ini berbentuk bulat kecil dengan warna cokelat muda. Tanaman
hias dari famili Portulacaceae ini mudah tumbuh pada dataran rendah hingga daerah
berketinggian 1.400 meter dpl. Bunga Portulaka termasuk bunga yang mudah
perawatannya dan tidak memerlukan banyak air. Perbanyakan tumbuhan ini bisa
menggunakan stek daun atau pun menggunakan biji.
Portulaka memiliki kandungan portulal, betacyanin, betanin, serta betandin
sehingga dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan, memar, radang kulit, dan
luka bakar.

Tanaman Sutera Bombay ini dapat dijadikan ground cover (tanaman penutup
tanah) atau pun ditanam di dalam pot.

2. Tanaman Thunbergia ( Thunbergia grandiflora )

Nama Bali :-
Nama Indonesia : Thunbergia
Nama Inggris : Black eye-susan vine

Divisi : Eudicots
Kelas : Asterids
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Thunbergia
Spesies: Thunbergia grandiflora

Thunbergia memiliki bunga berwarna kuning, putih, atau ungu yang tumbuh secara
bergantian dan bergantungan ke bawah menyerupai tandan. Mekar maksimal pada pagi
hari dan mulai layu menjelang siang. Memiliki batang yang lumayan keras dan daunnya
berbentuk segitiga berwarna hijau.
Daunnya berbentuk hati, jadi tampak indah ya. Berambut (pubescent) dengan
panjang tangkai antara 4 – 12 cm berambut juga. Rambut tersebut dapat menyebabkan
gatal-gatal pada kulit. Mungkin karena itu ulat dan belalang tidak suka berpesta di sana.
Dari seluruh bagian tanaman, bagian inilah yang paling rentan diserang oleh hama dan
penyakit. Biasanya yang menyerang adalah kutu putih yang bisa terbang dan kecil sekali
ukurannya. Daun segera menguning dan rontok.
Thunbergia mempunyai batang yang mampu mencapai panjang 15 – 20 meter.
Berambut, walau tak selebat rambut pada daun. Batang ada yang terbenam atau timbul di
permukaan tanah. Membutuhkan sinar matahari yang banyak agar tumbuh banyak bunga
pada batang dan cabang-cabangnya. Batang muda berongga, mudah patah|tertekuk atau
penyet, serta lunak. Dengan keadaan yang fleksibel seperti itu, batang muda mampu
membelit apa saja yang ada di sekitarnya. Jadi jauhkan dari tanaman hias lainnya agar tidak
menjadi korban belitannya. Bila tidak ada panjatan, batang akan menjalar ke sana kemari
di atas tanah. Batang tua mengeras namun tidak bersifat mengayu karena memang tidak
berkambium. Apabila ada batang patah akan segera menumbuhkan tunas-tunas baru. Pada
pangkal batang terbawah akan mengeluarkan banyak cabang hampir di segala arah jam.
Bunga dari Thunbergia sangat indah dengan warna putih. Rongga bunga berwarna
pucat kekuningan. Tanaman ini berbunga dari batang atau cabang-cabangnya. Selama
cabang tidak patah, dia akan terus mengeluarkan bunga dari lokasi tersebut. Saat masih
kuncup, semut-semut sangat gemar berkerumun disana. Di musim panas yang terik, siang
hari jam 12 – 13 mahkota bunga akan gosong dan layu. Bila siang tidak terlalu terik, bunga
akan terlihat segar kembali pada pukul 14 untuk layu di sore hari. Pada musim penghujan,
bunga bisa bertahan selama 2 hari.
Thunbergia sangat cocok digunakan di lahan sempit yang ingin terlihat hijau,
karena dengan arah tumbuh yang merambat dan sangat cepat Thunbergia merupakan
pilihan yang tepat bagi orang-orang yang ingin memiliki taman minimalis yang indah.

Anda mungkin juga menyukai