Npm : 202143501772
Kelas : S5M
Mata Kuliah : Kecakapan Antar Personal (Interpersonal Skill)
Lembar jawaban :
2. a. Matrik USG :
No Masalah Urgensi Mendesak Pertumbuhan Total
1 Diskriminasi tempat kerja 5 5 5 15
2 Kurangnya pelatihan 3 4 2 9
3 Konflik tim 4 3 5 12
Diskriminasi memiliki skor tertinggi, sehingga memiliki prioritas tertinggi untuk segera diatasi
4. Prof. Sardjono, seorang pakar dalam bidang manajemen dan negosiasi, menyajikan empat prinsip
negosiasi yang dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan. Berikut adalah empat prinsip
negosiasi menurut Sardjono:
1) Prinsip Keberlanjutan (Sustainability):
- Prinsip ini menekankan pentingnya menciptakan kesepakatan yang dapat berlangsung secara
berkelanjutan dan saling menguntungkan jangka panjang.
- Dalam konteks negosiasi, pihak-pihak yang terlibat diharapkan dapat mencapai solusi yang tidak
hanya memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga memperhitungkan implikasi dan dampaknya di
masa depan.
- Keberlanjutan di sini mencakup pemeliharaan hubungan baik dan memastikan bahwa hasil
negosiasi tidak merugikan salah satu pihak secara berlebihan.
2) Prinsip Keterbukaan (Transparency):
- Keterbukaan adalah kunci dalam negosiasi yang berhasil. Pihak-pihak yang terlibat diharapkan
untuk berkomunikasi secara terbuka mengenai kepentingan, harapan, dan batasan masing-
masing.
- Dengan keterbukaan, timbul kepercayaan di antara pihak-pihak yang berunding, yang dapat
membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan kemungkinan mencapai kesepakatan
yang adil.
3) Prinsip Keadilan (Fairness):
- Prinsip keadilan menekankan pentingnya mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak
yang terlibat.
- Pemahaman yang seimbang tentang kepentingan dan kontribusi masing-masing pihak dianggap
krusial untuk menciptakan kesepakatan yang diterima oleh semua pihak.
- Memastikan bahwa solusi yang dihasilkan merata dan tidak merugikan salah satu pihak secara
tidak wajar.
4) Prinsip Kemandirian (Autonomy):
- Prinsip ini menekankan pada hak dan kewenangan setiap pihak untuk membuat keputusan
sendiri, sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing.
- Dalam negosiasi, penting untuk menghormati otonomi dan kebebasan pihak-pihak terlibat
dalam menentukan pilihan mereka sendiri.
- Memahami bahwa setiap pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang mungkin berbeda,
sehingga memberikan ruang bagi kemandirian dalam pengambilan keputusan.
5. Pernyataan "Presentasi adalah tentang melayani audiens. Presentasi yang baik bukan tentang Anda,
namun tentang audiens" mencerminkan pendekatan yang berpusat pada audiens dalam proses
penyampaian informasi. Pernyataan ini dapat dihubungkan dengan konsep Komunikasi Berpusat pada
Audiens dan prinsip-prinsip dari teori komunikasi yang relevan, seperti Teori Komunikasi Persuasif.
1) Komunikasi Berpusat pada Audiens:
- Konsep ini menekankan bahwa komunikator harus fokus pada kebutuhan, kepentingan, dan
tingkat pemahaman audiens. Pesan disusun dengan mempertimbangkan latar belakang, nilai-
nilai, dan harapan audiens.
2) Teori Komunikasi Persuasif:
- Teori ini menyoroti pentingnya menciptakan koneksi emosional dengan audiens dan memahami
keberlanjutan persuasif pesan.
- Komunikator perlu memahami cara berpikir, nilai, dan sikap audiens untuk menghasilkan
presentasi yang meyakinkan dan relevan.