Anda di halaman 1dari 17

MENJUAL PRODUK DAN JASA KEPADA

KOSUMEN KORPORASI
Disusun Oleh: kelas SGD 3G

1. Mia Nurhayati (AK118105) 8. Redi Suwargana P (AK118140)


2. Muhammad Rizal F (AK118114) 9. Restu Nur Fitriani (AK118142)
3. Naufal Azis (AK118118) 10. Ria Fitri Marlia (AK118144)
4. Neng Wina Fitaloka (AK118121) 11. Rika Resnawati (AK118148)
5. Nisa Nadila (AK118125) 12. Riska Ayu M (AK118152)
6. Nursari Irwan (AK 118129) 13. Salma Zahra S (AK118162)
7. Putri Agnia Yuniar (AK118136)
 Menghubungi Konsumen Korporasi

Untuk melakukan penjualan kepada konsumen korporasi, maka perlu

dilakukan kegiatan sesuai dengan aktivitas bisnis yaitu melakukan

kontak atau menghubungi konsumen korporasi. Hal ini perlu

dilakukan dengan menanamkan proses aktivitas bisnis kepada

wirausaha, bahwa menghubungi konsumen korporasi harus melewati

berbagi cara hingga akhirnya mampu mencapai persetujuan atau

transaksi usaha. Menghubungi konsumen korporasi dapat dilakukan

dengan berbagai cara yaitu komunikasi lewat surat, menggunakan

telepon dan memanfaatkan pertemuan dengan konsumen.


 Definisi Konsumen Korporasi

Konsumen korporasi merupakan konsumen yang menarik untuk

didekati dalam membina usaha dan bisnis. Hal ini didasarkan

bahwa konsumen korporasi cenderung memiliki loyalitas yang

cukup tinggi selama produk dan jasa yang diberikan oleh seorang

wirausaha memenuhi kriteria yang dtetapkan. Selain itu, jumlah

pesanan dari konsumen korporasi biasanya dalam jumlah besar.

Hal ini membuat posisi konsumen korporasi juga sangat menarik

untuk dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha.


 Konsep Negosiasi

Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat

berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.

Untuk mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan antara lain:

1.    Persiapan yang cermat.

2.   Persentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.

3.   Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.

4.  Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan

yang baik dan saling menguntungkan dan saling menghormati.

5. Kemauan untuk membuat konsensi untuk mencapai kesepakatan melalui

kompromi bila terjadi kemacetan.


 Proses Bernegosiasi.

1.  Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu

merencanakan sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi.

2. Sasaran negosisasi

Sasaran negosiasi adalah hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini

merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi.

3. Strategi negosiasi

Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan

bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang

diperlukan strategi yang tepat. Antara lain :


a). Strategi Kooperatif
- Sasarannya mencapai kesepakatan kedua c). Strategi Analitis
belah pihak
- Mempunyai filosofi bahwa seorang
- Memakai semboyan win-win solution
negosiator adalah pemecah masalah, bukan
- Mempercayai pihak lawan
seorang petarung
-Melakukan kompromi jika diperlukan dan
- Memandang negosiasi sebagai bentuk
timbal balik
-Menciptakan landasan dan kepentingan latihan dalam memecahkan masalah, dan

bersama bukannya sebagai permainan


b). Strategi Kompetitif - Berusaha kreatif dan bersama-sama
- Sasaran strateginya adalah mengalahkan mencari alternatif solusinya
lawan
- Menggunakan kriteria yang objektif
- Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
dalam mengambil keputusan
- Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi,
- Membuat alasan yang rasional dan bukan
dan melancarkan tekanan.
- Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan atas dasar perasaan

semuanya
 Tipe Negosiasi

1.Distributive negotiations

Negosiasi dimana pihak-pihak yang  terlibat di dalamnya saling

bersaing untuk mendapatkan keuntungan terbesar dari negosiasi

tersebut, sehingga distributive negotiations seringkali disebut win-

lose bargaining.

2.Integrative Negotiations

Dalam integrative negotiations, pihak-pihak yang terlibat dalam

negosiasi memilih jalur  kooperatif guna mencapai keuntungan

maksimal yang mungkin dapat dicapai kedua belah pihak.


 Pola Perilaku Negosiasi

1. Moving against (pushing)

 Menjelaskan memperagakan, mengarahkan, mengulang-ulangi, menjernihkan masalah,

mengumpulkan  perasaan, berdebat, menghimbau, menghakimi, tak menyetujui, menentang,

menunjukkan pihak lain

2. Moving with  (pulling)

Memperhatikan, mengajukan gagasan, menyetujui, meringkaskan gagasan-gagasan pihak

lain, menjajagi

3. Moving away (withdrawing)

Menghindari konfrontasi, menghindari hubungan dan sengketa, menarik kembali isi

pembicaraan, berdiam diri, tak menanggapi pertanyaan.

4.  Not moving (letting be)

Mangamati, memperhatikan, memusatkan perhatian pada “here and now”, mengikuti arus,

luwes, menyesuaikan diri dengan situasi dan menyukainya.


1)  Komunikasi Lewat Surat.

Untuk melancarkan komunikasi lewat surat kepada konsumen

korporasi. Seorang wirausaha harus mampu menulis dan selalu

menambah mutu tulisannya. Prinsip dasar dari mengirimkan surat

adalah dengan membuat surat yang menarik perhatian konsumen

korporasi. Selain itu, karena korespondensi atau surat adalah cara

yang efektif, maka yang paling penting adalah memiliki daftar

konsumen potensial yang terkini, baik dibuat sendiri maupun yang

dibeli dari perusahaan penyedia jasa informasi.


2). Menggunakan Telepon

Dalam melakukan penjualan, maka aktivitas lain yang dapat

menunjang proses penjualan korporasi adalah menggunakan

telepon. Diperlukan keahlian untuk membujuk konsumen melalui

telepon untuk bertemu. Oleh karena itu, diperlukan menggunakan

teknik bertelepon yang terlatih untuk mengadakan kontak,

membuat janji pertemuan, dan menjual lewat telepon. Perlu teknik

khusus sebagai wirausaha untuk menghubungi perusahaan untuk

membuat janji bertemu dan menawarkan produk


 Teknik Presentasi Dan Negosiasi

1. Teknik Presentasi

Media presentasi terutama jika menggunakan media


powerpoint sangat berperan dalam penyampaian isi materi,
selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat
menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian.
Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung
kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens, karena
jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu
kelancaran dalam presentasi.
a. Pembuatan slide presentasi :
b. Penampilan
1. Pilih tema desain yang relevan
Menjaga penampilan pada saat presentasi
2. Hindari sajian teks panjang
juga sangat penting. Penampilan seseorang
3. Alur yang teratur
dapat meningkatkan rasa percaya diri.
4. Berikan multimedia yang relevan
Persiapkan Materi dan Bahan.
5. Satu slide, berisi satu pesan
a. Tentukan point-point penting (bukan slide
6. Perhatikan karakter huruf dan ukuran
yang penuh tulisan)
huruf
b. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan
b. Penyampaian presentasi :
point tersebut)
a. Sering Semakin banyak melakukan
c. Siapkan contoh pendukung
latihan, maka akan semakin mahir dalam
d. Susun materi dengan terstruktur
presentasi. Suatu kebolehan atau skill

bisa didapatkan jika sering berlatih.


2. Cara Penyampaian

a. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru

b. Intonasi dan bahasa tubuh

c. Interaksi

d. Bahasa yang mudah

e. Selipkan selingan atau humor

c. Struktur Presentasi

3. Pembuka

Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik

perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun

kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut

didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.


4. Isi

Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam

lmenyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan

cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari

poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk

memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi,

kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin

utama.

5. Penutup

Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan

kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.


2. Teknik Negosiasi

1. Teknik mengulur dan menarik (Push-Push Pull) Teknik ini sangat penting

dipergunakan para pelaku pemula, dimana negosiator memperhatikan

adversary, mengukur, dan kemudian diarahkan perhatiannya agar memihak

kepada negosiator. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik ini

antara lain : harus tahu prioritas butir-butir masalah dalam negosiasi,

melakukan negosiasi dengan wajar dalam suasana akrab, teknik ini

dipengaruhi untuk negosiasi yang penting.

2. Teknik Mengalah untuk Menang (Lose-Win) Teknik ini negosiator

mengorbankan butir-butir masalah lemah dan mempertahankan yang kuat


3. Teknik Membagi Perbedaan (Split The Diferent) Teknik
penyelesaian negosiasi dengan membagi selisih perbedaan
antara negosiator dengan adversary. Teknik ini hanya berlaku
untuk perundingan harga.

4. Teknik Saling Mendukung (Piggyback)

Istilah "Piggyback" artinya adalah menyelesaikan satu butir


masalah negosiasi untuk memenangkan butir-butir masalah
berikutnya. Pada dasarnya tujuan pokok dalam negosiasi adalah
melakukan kerjasama antara dua belah pihak yang saling
menguntungkan dan memuaskan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai