a. Komunikasi lisan
Tidak ada percakapan yang sempurna tanpa adanya percakapan secara lisan. Percakapan
lisan memang menjadi komunikasi yang sangat sederhana. Paling mudah untuk menyampaikan
dan mengerti maksud dari lawan bicara kita. Kita harus tahu tata cara berkomunikasi yang baik
sesuai dengan situasi, kondisi dan bahkan lawan bicara kita. Kita bisa mencari cara komunikasi
yang efektif dengan pelanggan kita.
b. Body Language
Komunikasi bukan hanya terjadi secara verbal, tapi juga ada jenis komunikasi nonverbal,
seperti body language. Menguasai presentasi body language adalah sebuah keharusan. Dalam
situasi apapun, postur tubuh saat duduk ataupun berdiri tegak. Anda juga bisa melihat
bagaimana seseorang itu dari mata mereka. Bagaimana mereka gelisah, tenang dan nyaman
dengan kita. Anda bisa membaca artikel berikut ini untuk mengetahui bagaimana body
language yang tepat saat kita berkomunikasi.
c. Komunikasi tertulis
Menulis, siapa bilang pengusaha sukses tidak harus pandai dalam hal tulis menulis? Selagi
menjadi seorang pelaku di bidang bisnis, konten marketing berupa tulisan yang menghipnotis
pembaca pun harus kita kuasai. Kita harus tahu dan menguasai keterampilan menulis banyak
konten marketing, mulai dari email pemasaran, landing page, blog sampai dengan website.
Anda bisa melihat berbagai tips tulisan yang menghipnotis pelanggan Anda agar mau membeli
produk Anda di masa depan.
d. Presentasi
Sebagai pengusaha Anda tentu akan melakukan banyak persentasi baik kepada pelanggan
maupun investor bisnis. Melalui slide Anda akan menyampaikan apa maksud dan tujuan Anda
berbicara. Melalui slide juga akan ada tulisan dan konten visual yang akan Anda tampilkan dan
tunjukkan kepada mereka. Melalui Slide Anda harus bisa menyampaikan maksud secara tepat
dan membuat mereka tertarik untuk terus mendengarkan Anda persentasi. Anda bisa belajar
tips public speaking untuk persentasi
e. Negosiasi
Tidak ada bisnis yang tidak melalui proses negosiasi. Sebab hampir semua bisnis akan
melakukan kegiatan ini. Dengan negosiasi Anda tentu bisa mendapatkan apa yang Anda
inginkan tanpa membuat Anda rugi, bahkan justru akan membuat Anda untung. Dengan cara
yang efektif, mulai dari menggunakan kata yang tepat, memanfaatkan waktu yang Anda miliki
dan menggunakan pengetahuan Anda tentang fakta-fakta yang ada saat ini, akan menambah
tingkat kepercayaan diri Anda selama proses negosiasi berlangsung.
f. Mediasi
Tidak jarang ketika kita menjadi pengusaha, peran kta sebagai mediator akan berkurang.
Sebab kita lebih diperlukan sebagai seorang converse. Misalnya ketika Anda berada diantara
teman yang berdebat pendapat, ataupun sedang berada di antara 2 vendor yang tengah
bersaing. Kita harus memiliki kemampuan sebagai mediator dan membantu kedua belah pihak
keluar dari masalah mereka.
g. Debat
Kita tahu, dalam bisnis saat ini tidak ada komunikasi yang tidak melibatkan kemampuan
berdebat. Ini bisa menjadi diskusi yang sehat jika kedua belah pihak tidak menjalankan
peraturan debat dengan baik. Tugas kita dalam debat bukan untuk memihak satu diantara
keduanya, tapi untuk memahami kasus dan mendengarkan setiap opini ang jelas. Entah
dengan investor, mitra atau bahkan karyawan. Kita dapat membantu mereka menjelaskan ide
dengan keterampilan yang kita miliki.
h. Kepemimpinan
Tanggungjawab Anda sebagai seorang pemimpin harus Anda lengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi layaknya seorang pemimpin. Anda harus bisa menanamkan keyakinan dan
kepercayaan serta semangat di dalam tim Anda. Bukan hanya sekedar mengemban
tanggungjawab atas tim dan pekerjaan, tapi juga harus bisa menginspirasi orang melalui pesan
baik yang Anda sampaikan setiap harinya. Dan jika Anda berada dalam suatu organisasi, Anda
pun perlu menguasai beberapa teknik komunikasi.
i. Cross Platforming
Komunikasi yang ada saat ini jauh lebih luas dari yang sudah ada. Seperti panggilan telpon,
SMS, email, video chatting, pesan instan dan lain sebagainya. Bagaimanapun kita harus bisa
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang ada. Berkomunikasi di
banyak media atau cross platform tentu membuat kita harus pintar-pintar dan mengatur arah
komunikasi kita. Sebab tidak jarang komunikasi melalui telepon, SMS atau pesan instan lainnya
akan menciptakan persepsi yang berbeda-beda dari yang menyampaikan dan yang
menerimanya.
j. Mendengarkan
Yang terakhir adalah keterampilan komunikasi dari arah yang sebaliknya, yaitu mendengarkan.
Sebab komunikasi bukan hanya sekedar kita yang berbicara, tapi juga kita yang menjadi
seorang pendengar. Mendengar menjadi keterampilan komunikasi yang paling penting dari
semuanya. Mendengarkan secara aktif dapat membantu kita efektif dalam komunikasi, debat,
persentasi dan lain sebagainya. Kita akan tampak lebih bijaksana, berempati dan membuat
orang mau mendengarkan kita ketika kita berbicara nantinya.
a. Mendefinisikan Masalah
Tahap pertama dalam mengelola keterampilan berkomunikasi adalah mendefinisikan
masalah. Masalah muncul karena adanya perbedaan/gap antara harapan dengan
kenyataan.
4).Jadwal dan sumber, kapan komunikasi tersebut akan dilakukan dan sumber
1). Sumber primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari
sumber-sumber asli (tangan pertama) untuk tujuan tertentu.
2). Sumber-sumber sekunder akan memberikan data yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain untuk suatu tujuan tertentu. Ia berasal dari laporan-laporan tangan
kedua.
e. Memenuhi kebutuhan informasional komunikan/audience yaitu menyesuaikan isi pesan
dengan informasi apa yang dibutuhkan komunikan/audience
a. Adanya ide pokok pada bagian awal komunikasi., dengan menggunakan teknik
brainstorming
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia, yang didukung dengan data akurat
c. Menerima uraian secara komprehensif (menyeluruh).
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, singkat, jelas
e. Mempelajari sesuatu untuk memahami isi pesan yang sesuai dengan budaya,
tingkat pendidikan/kemampuan komunikan/audience.
Percaya diri sangat diperlukan bagi siapa saja, apalagi pada saat melakukan
komunikasi dalam bisnis. Beberapa ciri orang yang tidak percaya diri :
a. Identifikasi audience
b. Membuat pokok-pokok pikiran untuk membuat isi pesan
c. Menulis teks lengkap.
d. Membuat rangkuman teks pesan kedalam sub-subjudul
e. Menulis kedalam kartu ukuran kartu pos.
Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktek operasionalnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda
sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.
Tujuan utama pengelolaan komunikasi menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.
Dallas Burnet adalah sebagai berikut:
a To secure understanding, yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam
berkomunikasi. Andaikan ia sudah mengerti dan menerima, maka penerimaannya itu harus
dibina.
b. To establish acceptance, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.
d. The goals which the communicator sought to archive, yaitu bagaimana mencapai tujuan yang
hendak dicapai oleh pihak komunikator
a. Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara
sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.
b. Menjembatani “cultural gap”, misalnya suatu program yang berasal dari suatu produk
kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan milik kebudayaan sendiri
sangat tergantung bagaimana strategi mengemas informasi itu dalam dikomunikasikannya
a. Mengenal khalayak. Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan
bukan saja tejadi saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
b. Menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi
kalayak dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal efektivitas dalam
komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
Metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek: menurut cara pelaksanaannya dan
menurut bentuk isinya.
1) Menurut cara pelaksanaannya Terdiri dari metode redundancy (repetition), yaitu cara
mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak. Metode
canalizing, yaitu mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan yang disampaikan,
kemudian secara perlahan-lahan merubah sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita
kehendaki.
2) Menurut bentuk isinya Terdiri dari metode informatif: Metode ini lebih ditujukan pada
penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa:
keterangan, penerangan, berita, dan sebagainya. Metode persuasif yaitu mempengaruhi
khalayak dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikiran maupun
perasaannya. Merode edukatif, memberikan sesuatu idea kepada khalayak berdasarkan
fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kebenarannya dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah
laku manusia ke arah yang di inginkan.
d. Pemilihan sarana komunikasi Sarana yang dimaksud adalah suatu alat penunjang dalam
berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Kemajuan IPTEK telah menghadirkan
berbagai macam sarana komunikasi, hingga proses komunikasi menjadi lebih mudah. Kita
dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang
akan dicapai, pesan yang disampaikan dan teknik yang dipergunakan. Komunikasi bisa lebih
disampaikan secara tidak langsung walau jarak cukup jauh dengan tulisan atau surat, bahkan
dapat menggunakan media internet sebagai alat komunikasi.
Jenis-jenis Komunikasi
b. Komunikan (communican) Komunikan bisa disebut juga penerima, yaitu pihak yang menjadi
sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa
dalam bentuk kelompok, ataupun massa. Penerima pesan merupakan elemen penting dalam
proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi
c. Pesan (massage) Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah suatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka
atau melalui proses media komunikasi. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema)
sebagai pengarah dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.
d. Media (saluran) Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau
media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antar pribadi, panca indra dianggab sebagai media komunikasi. Dalam komunikasi
masa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber penerima yang sifatnya
teruka dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarkan. Secara sederhana,
media komunikasi adalah perantara dalam menyampaikan komunikasi dari komunikator kepada
komunikan yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan tersebut.
2) Media komunikasi visual, adalah alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat, dan
dipahami oleh alat penglihatan. Media komunikasi visual ini terdiri dari media cetak dan media
luar ruang. Media cetak adalah yaitu media komunikasi berupa surat kabar, majalah, house
journal, bulletin, majalah dinding, newsletter, dan sebagainya. Sedangkan media ruang adalah
media komunikasi dengan menggunakan spanduk, papan reklame, billboard, neon sign, baliho
(poster raksasa), dan sebagainya.
3) Media komunikasi audio – visual, adalah Adalah alat komunikasi yang dapat ditangkap,
dilihat, didengar, dan dipahami melalui alat pendengaran dan penglihatan.. Efek (hasil) Efek
atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan,
sikap dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerima pesan
a. Respect, yaitu menghargai. Dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat
dan saling menghargai merupakan hukum pertama yang penting dalam komunikasi.
b. Empaty, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau
dimengerti orang lain. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat
membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerja sama
atau sinergi dengan orang lain.
c. Audible, yaitu dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Hukum ini mengatakan
bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian sehingga
dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal, hal ini berarti
bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
d. Clarity, yaitu kejelasan dari pesan. Pesan yang disampaikan oleh komunikan harus jelas dan
mudah untuk dimengerti, karena kesalahan dalam penafsiran atau pesan yang dapat
menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
e. Humble, yaitu rendah hati. Sikap ini terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain. Sikap rendah hati ini pada intinya antara lain: sikap yang penuh
melayani (dalam bahasa pemasaran costumer first attitude), sikap menghargai, mau
mendengar dan menerima kritik tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut, penuh pengendalian diri, serta
mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan secara lisan memerlukan pengecekan ulang,
perbaikan atau pengeditan seperlunya sehingga suatu pesan bisnis dapat difahami
komunikan/audience dengan baik Contoh penyampaian pesan-pesan bisnis secara lisan dalam
bisnis yaitu: rapat/pertemuan bisnis, negosiasi dan presentasi bisnis. Walaupun pesan-pesan
bisnis tersebut disampaikan secara lisan namun diperlukan juga kerangka dasar tentang
substansi pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan.
Merevisi pesan-pesan bisnis secara lisan terdiri dari:
mengedit apakah sistematika isi pesan sudah tepat, apakah data sudah akurat
b. Pengorganisasian pesan
c. gaya bahasa
umumnya pesan-pesan bisnis secara lisan cenderung hanya bersifat outline ( garis-garis
besar) sedangkan penyajian secara lebih rinci dapat disampaikan pada saat
berlangsungnya komunikasi
Pemilihan kata yaitu penggunaan kata-kata tertentu untuk menyampaikan ide atau gagasan
ke dalam suatu kalimat yang disampaikan kepada orang lain sehingga mudah dimengerti
2. Jelaskan dan berikan contoh hal-hal yang perlu dipersiapkan saat hendak melakukan
Komunikasi ?
Komunikasi yang ada saat ini jauh lebih luas dari yang sudah ada. Seperti
panggilan telpon, SMS, email, video chatting, pesan instan dan lain sebagainya.
Bagaimanapun kita harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
dan komunikasi yang ada
Media komunikasi visual, adalah alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat,
dan dipahami oleh alat penglihatan. Media komunikasi visual ini terdiri dari media
cetak dan media luar ruang. Media cetak adalah yaitu media komunikasi berupa
surat kabar, majalah, house journal, bulletin, majalah dinding, newsletter, dan
sebagainya
Prinsip-prinsip dalam komunikasi Dalam membangun komunikasi, perlu
memperhatikan prinsip prinsip komunikasi yang dirangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merangkuh atau meraih, karena sesungguhnya komunikasi pada dasarnya
adalah upaya bagaimana komunikator mampu meraih perhatian, cinta kasih,
minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif..
Empaty, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki
sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih
dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti orang lain. Dengan memahami dan
mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan
kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerja sama atau sinergi
dengan orang lain
Respect, yaitu menghargai. Dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita
sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum pertama
yang penting dalam komunikasi..
Referensi:
Bandung
Remaja Rosdakarya,