Anda di halaman 1dari 10

BAB IPENDAHULUAN1.

Latar belakang

Dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah diperlukan dan penting. Sebab, seorang pemimpin
harus berkomunikasi dengan bawahan, pelanggan atau pihak manapun yang berhubungan
dengan lembaganya seperti pemerintah dan dinas pajak. Kemampuan berkomunikasi jelas
merupakan suatu hal mendasar yang harusdipunyai oleh pelaku bisnis.Sebagai seorang
komunikator (sumber informasi) harus menguasai komunikasisecara efektif terutama memiliki
kemampuan untuk menyampaikan, menerima,sertamenulis suatu pesan. Mereka harus tahu
bagaimana menempatkan kata yangmembentuk suatu arti, menyampaikan ide-ide dengan
tegas dan jelas, membuatsebuah komunikasi yang baik melalui pesan tertulis seperti surat-
surat atau memo, penggunaan kalimat efektif dan pemilihan kata yang tepat.

1.2 LANDASAN TEORI

Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang artinya bersama.
Komunikator berusaha untuk mencari kebersamaan dengan sipenerima pesan. Menurut
Ivancevich, et. al., (2007) yang dikutip oleh Sunyoto dan Burhanudin dalam bukunya
yang berjudul Perilaku Organisasional (2011,h70) “Komunikasi dapat didefenisikan
sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui penggunaan simbol-simbol bersama dari
satu orang atau kelompok pihak lain, simbol-simbol tersebut dapat verbal maupun
nonverbal”. Menurut Djoko Purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Bisnis(2006,
h35), “Komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut
secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik”. Menurut Greenberg dan
Baron (2003) dalam Sunyoto dan Burhanudin(2011. h70), “Komunikasi adalah proses di
mana individu, kelompok/group atau organisasi mengirimkan berbagai bentuk informasi atau
pesan kepada orang lain, kelompok atau organisasi”. Berdasarkan definisi ini maka baik
individu, kelompok atau organisasi dapat bertindak sebagai pengirim/sender maupun sebagai
penerima/receiver.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis


Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya menuangkan
pesan tersebut. Khususnya dalam bentuk tulisan, dapat pula diterapkan untuk komunikasi
lisan. Dimulai dengan menyusun kata-kata, kalimat, paragraf serta menentukan
ilustrasi dan keterangan yg dapat membantu mengekspresikan ide pokok.

B. Pemahaman Konsep Komposisi


Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1. Perencanaan, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu penting yang perlu
diperhatikan, yaitu mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan memilih saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
2. Pengorganisasian, proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih
ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya. Perlu diperhatikan
bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, paragraf yang sederhana,mudah dipahami,
dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3. Revisi, kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi atau
perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai
seefektif mungkin.

C. Penentuan Tujuan
1. Mengapa tujuan harus jelas, tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan untukmencapai
tujuan yang dikehendaki dan dapat membantu proses pengambilankeputusan yang
mencakup, antara lain :a) Keputusan untuk meneruskan pesanb) Keputusan untuk menanggapi
audiensc) Keputusan untuk memusatka isi pesand) Keputusan untuk menetapkan media yang
akan digunakan

2.Tujuan komunikasi bisnisSecara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu :


a) Memberi informasi, adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis
kepada pihak lain.
b) Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.
c) Melakukan kolaborasi, adalah melakukan kerja sama antar seseorang dengan orang lain

3) Cara Menguji Tujuan


untuk menguji apakah suatu tujuan tersebut sudah baik atau belum,diperlukan pengujian
dengan 4 pertanyaan sebagai berikut :
a) Apakah tujuan tersebut realistik? (Dalam arti bahwa ide atau gagasan yang hendak
disampaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan yang ada seperti (finansial, manajeria,
sumber daya)
b) Apakah waktunya tepat? (Dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan, hendaknya
dipertimbangkan masalah ketepatan waktu).
c) Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat? (Ketidaktepatan dalam menentukan
siapa yang layak untuk menyampaikan suatu pesan akan berpengaruh terhadap efektivitas
penyampaian suatu pesan).
d) Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan? (tujuan penyampaian
suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara keseluruhan)

D. Analisis Audiens
1. Cara Mengembangkan Profil Audiens
a. Menentukan ukuran dan komposisi audiens
b. Siapa audiensnya
c. Reaksi audiens
d. Tingkat pemahaman audiens
e. Hubungan komunikator dengan audiens

2. Cara Memuaskan Audiens akan Kebutuhan Informasi


a. Temukan atau cari apa yang diinginkan oleh audiens
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Pastikan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens

3. Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audiens Beberapa jenis pesan bertujuan


memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini
sering kali mengalami hambatan. Hal ini disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak
mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya
adalah dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional.

E. Penemuan Ide Pokok Topik dan ide pokok

merupakan 2 hal yang berbeda adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok
adalah pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut
sehingga dapat diterima oleh audiens.
Dalam suatu surat pendek atau memo, ide pokok mungkin jelas. Namun, dalam surat yang
kompleks, menentukan ide pokok, hal-hal penting yang harus diperhatikan :
1. Teknik curah pendapat, yaitu memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari berbagai
kemungkinan menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan tujuan, audiens, dan fakta
yang ada.
2. Pembatasan cakupan, yaitu ide pokok dari pesan-pesan selebihnya disesuaikan dengan
waktu yang tersedia sehingga poin-poin yang penting tidak sampai terabaikan.

F. Seleksi Saluran dan Media


1. Komunikasi lisan Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan
umpan balik dengan segera. Saluran ini digunakan bila pesan yang disampaikan sederhana,
tidak diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih nyaman. Komunikasi lisa
mencakup antara lain percakapan antara 2 orang atau lebih, pembicaraan lewat telepon,
wawancara kerja, pertemuan kelompok kecil, seminar, dan presentasi lainnya.

2. Komunikasi tertulis Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis
mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
Pesan tertulis memiliki berbagai macam bentuk, antara lain surat, memo, proposal, dan laporan.
G. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tidak Terorganisasi dengan Baik
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada para
bawahannya, kadang kala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan pesan-pesan
yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang
dikehendakinya. tidak terorganisasinya komunikasi dengan baik dapat disebabkan oleh
beberapa hal sebagai berikut :
1. Bertele-tele Pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang menyebabkan pembaca
memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Penyampaian informasi yang tidak relevan hanya membuang waktu, sehingga
pesan- pesan yang disampaikan sulit dipahami
3. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
menyebabkan komunikasi antara komunikator dengan audiens akan sulituntuk dipahami. Untuk
itu, penyampaian ide juga harus dapat diterima oleh logika kita agar tidak terjadi pemahaman
bermakna lain.
4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
Bahan yang seharusnya menjadi topik bahasan terabaikan oleh karena pembahasanhal yang
hanya bersikap sebagai pelengkap atau pendukung saja, sehingga poin penting dari bahasan
tak tersampaikan

II Pentingnya Pengorganisasian yang Baik

Untuk mengorganisasikan pesan-pesan bisnis yang baik, ada 4 hal yang perlu diperhatikan :
a. Subjek dan tujuan harus jelas
b. Semua informasi harus berhubungan yang jelas dengan subjek dan tujuan
c. Ide ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan logis
d. Semua informasi yang penting harus tercakup

Apabila pengorganisasian dilakukan dengan baik maka kita akan memperoleh manfaat seperti :
1. Membantu audiens memahami suatu pesan dengan mengemukakan poin poin penting ,
menyusun ide yang logis dan runtun
2. Membantu audiens menerima suatu pesan
3. Menghemat waktu, dimana penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan akan
menghemat waktu audiens tanpa harus memeras otak mereka dan mengerutkan dahi.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator, dikarenakan penyampaian pesan disampaikan
dengan pengorganisasian yang baik sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu.
Maka pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien. Inilah hal yang sangat penting dalam
dunia bisnis.

I. Mendefinisikan dan Mengelompokan Ide

Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional Untuk dapat menentukan urutannya, ada
2 pendekatan penting, yaitu :
1. Pendekatan Langsung (deduktif) Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan
bukti-bukti pendukungnya.
2. Pendekatan Tidak Langsung (induktif) Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti
dengan ide pokoknya. Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan
singkat (memo dan surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk
memilih diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens
terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan. Setelah dianalisis
kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum, maka dapat dipilih
rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut :
a. Direct Request Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan
menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan permintaan langsung
( direct request ). Oleh karena itu, permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung,
karena langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill Pesan-pesan rutin, good news , atau goodwill
lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung. c. Pesan-pesan Bad News
Pendekatan yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak langsung. Jika
mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya ditempatkan pada bagian
pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan Persuasif Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan
yang disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung.

J. Rencana-Rencana Organisasional

1. Permintaan langsung ( direct request ) Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan
adalah penyampaian langsung pada poin yang dituju. Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling
sering digunakan adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat
berbebtuk surat dan memo. Contoh dari pesan permintaan langsung ini dapat terlihat pada
pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit rutin. Isi dari
sebuah surat Direct Request harus terdiri dari 3 bagian antara lain.
a. Bagian Awal Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang berisi
tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang digunakan
hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya adalah agar pihak atau
orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih paham akan maksud yang tergan dung
dalam surat permintaan tersebut.

b. Bagian Pertengahan Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada
bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan. Teknis
penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian pertanyaan terutama jika
permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan
mengenai teknis, dimensi serta kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari
satu jenis, sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan.

c. Bagian akhir Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu
permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi terhadap
apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca, sebaiknya perlu
mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang
dapat dihubungi.

2. Permintaan Informasi Rutin

Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti penolakan suatu lamaran,
penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, audiencepada umumnya akan
kecewa. Pesan-pesan persuasi: untuk melakukan tindakantertentu seperti penagihan
pinjaman, penjualan produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi.

K. Permintaan Tidak Langsung dan Pesan Persuasif

Menuliskan Pesan Goodwill Dan Good News. Pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan
tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis. Beberapa bentuk goodwill yang
sering dibuat oleh perusahaan adalah ucapan selamat (congratulations), message of
appreciation, condolences dan ucapan selamat (congratulations). Cara menyusunnya:
pertama-tama ide pokok diletakkan pada bagian awal pesan. Setelah itu diikuti dengan rincian
atau informasi tambahan yang mendukung ucapan selamat. Selanjutnya diakhiri dengan
penutup. Usahakan meyakinkan danmenggambarkan penerima memang layak
mendapatkan itu :
1. Penghargaan (Messages of Appreciation)
Dapat diberikan pada individu yang tepat yang memang seharusnya medapat penghargaan.
Atau pada relasi bisnis, karena jasanya terhadap per sahaan.
2. Ucapan (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu. Bencana atau
musibah dapat berupa perusahaan yang mengalami bencana seperti kebakaran, kemalingan,
kerugian lain. Penyusunan ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan atau kalimat
yang menunjukkan rasa simpati.
4. Ucapan salam (greetings)
Ucapan salam biasanya diberikan kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan
ataupun pada relasi seperti pemasok, konsumen. Tujuan ucapan salamadalah
menunjukkan hubungan yang ramah/hangat diantara mereka.
Kualifikasi bentuk goddnews dalam komunikasi bisnis :
a. Goodnewa tentang pekerjaan
Umumnya surat yang menginformasikan kabar baik atau berita yang menyenangkan (good
news) menggunakan pendekatan langsung. Contoh goodnews berkaitan dengan masalah
pekerjaan, antara lain penerimaan kerja,kenaikan pangkat/ jabatan/ posisi, memperoleh
bonus kerja, tunjangan hari raya,kenaikan gaji dan pengakuan/ penghargaan prestasi kerja
b. Good News Tentang Produk
Good News yang berkaitan dengan produk antara lain, pembicaraan diskon harga
produk, sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis (buy3 get 1 free), pemberian
kupon diskon harga produk, membeli produk dalamjumlah tertentu akan memperoleh hadiah
tertentu (seperti kalender tahun baru,produk aksesoris atau produk pelengkap).
3. Pesan-Pesan GoodwillGoodwill adalah suatu perasaan positif yang dapat
mendorong oranguntuk menjaga hubungan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, seseorang dapat
juga mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok atau
pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian .

L. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif


Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk
menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau
pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju. Pesan-pesan persuasif
bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau
gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada
perencanaan strategis yang cukup ketat. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
menuliskan pesan-pesan persuasive antara lain :

-Analisis Audiens Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara
menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasi
perbedaan individual, maka perlu menganalisis audiens dan
kemudian menyusun suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka. Cara
yang paling mudah dalam menilai kebutuhan audiens adalah dengan berpedoman pada teori
kebutuhan dari Maslow yang menyatakan bahwasanya manusia memiliki lima kebutuhan yang
sifatnya berjenjang.
-. Mempertimbangkan Perbedaan Budaya Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada
bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu
bagaimana mereka akan memberikan penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya yang
berbed akan berbeda cara memberikan persuasinya.
- Memilih Pendekatan Organisasional Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat
sasaran dan sesuai dengan apa yang dikehendaki maka perlu diperhatikan cara
penyampaiannya kepada audiens, apakah menggunakan pendekatan langsung atau tidak
langsung.

Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu :


a. Menetapkan kredibilitas Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas
seseorang adalah menjadi seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu, antusias terhadap
materi yang disampaikan, objektif dalam penilaian sesuatu, sikap hormat dapat membantu
memfokuskan kebutuhan audiens, kejujuran dapat menumbuhkan penghargaan audiens,
intensitas yang baik akan membantu minat audiens, dan pengalaman latar belakang baik sikap,
kepercayaan sebelumnya dapat membantu mengidentifikasi audiens.
b. Membuat kerangka argumentasi audiens Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan
rencana organisasional AIDA ( Attention, Interest, Desire dan Action ).
- Attention (Perhatian), meyakinkan audiens dibagian permulaan bahwa ada sesuatu yang akan
disampaikan. Memperkenalkan suatu masalah atau ide yang membuat audiens mau
mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan
- Interest (Minat), menjelaskan relavansi pesan-pesan yang disampaikan dengan audiens.
Mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama secara rinci.
Menghubungkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang
dapat dinikmati oleh audiens.
- Desire (Hasrat), mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimanaperubahan
yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagiaudiens, dan berusaha untuk
mengimplementasikan ide atau gagasan.
- Action (Tindakan), menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadapaudiens. Perlu
juga dipikirkan bagaimana audiens akan memperoleh manfaatdari tindakan yang dilakukan,
serta menemukan cara agar tindakan tersebutmudah untuk dilakukan.

C. Memilih Daya Pemikat


Umumnya pesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika(logical
appeals) dan daya pemikat emosional (emotional appeals) untukmelakukan persuasi
audiens. Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbanganapabila tergantung pada tindkan
yang diharapkan, harapan para audiens, tingkatresistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide
atau gagasan tersebut.

1) Pemikat Emosional
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi dengan suatu
argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audienssepanjang pemikat emosional
bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi
seseorang seperti kebebasan,keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan
keamanan.

2) Pemikat Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti membuat aduan
(claim) dan memberikan dukungan atas aduan tersebutdengan memberikan alasan
dan bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan ini didasari atas berbagai alasan
diantaranya :
a) Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-
bukti fisik pula.
b) Induksi, adalah memberikan berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik menuju
kesimpulan umum.
c) Deduksi, Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulanyang khusus.

3) Pertimbangan Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan .emberikan informasi
dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal.
Hal yang paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkanperhatian yang
jujur kepada audiens dengan memenuhi kebutuhan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya menuangkan pesan tersebut.
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Revisi

Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu:


1. Memberi informasi, Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar
apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.
2. Melakukan kolaborasi adalah melakukan kerja sama antara seseorang denganorang
lain.Topik dan ide pokok merupakan 2 hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yanglebih
luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.

B. Rekomendasi
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku
mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan.Hal ini
disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatuyang ada
dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah denganmemberikan
argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan menggunakan
argumentasi ini , merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk mencoba
menggunakan pendekatan emosi audiens.

2.Bagaimana tindakan anda dalam melakukan komunikasi antar budaya agar tercipta hubungan
yang baik?

Komunikasi antarbudaya perlu dijalankan dengan cara yang baik sehingga hubungan yang
tercipta pun menjadi baik. Cara yang baik untuk melakukan komunikasi antarbudaya adalah
dengan menerapkan etika komunikasi. Berikut beberapa etika komunikasi antarbudaya dapat
dilakukan :
- Jujur
- mau mendengarkan
- sabar
- bersikap terbuka untuk berkomunikasi antarbudaya
- Bersikap terbuka terhadap perbedaan.
- Menerapkan tindak komunikasi yang suportifMenghindari sikap etnosentrime
-Menghindari sikap stereotip (prasangka)
-Menunjukkan kepekaan terhadap keberagaman
-Mempergunakan dorongan umpan balik deskriptif

Komunikasi antarbudaya merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terlebih bagi bangsa
Indonesia yang beragam. Komunikasi antarbudaya tersebut dapat membuat setiap etnis di
dalam masyarakat dapat saling mengenal. Prasangka negatif yang mungkin terjadi pada tiap
etnis atau juga kelompok masyarakat lain dapat dihindari.Di samping itu, komunikasi
antarbudaya juga dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman diskriminasi di dalam
masyarakat. Kesalahpahaman dan diskriminasi tersebut termasuk salah satu pemicu konflik
yang umum terjadi di masyarakat.Melakukan komunikasi antarbudaya menjadi kunci utama
yang dapat membuat setiap kelompok di masyarakat, terutama kelompok etnis, dapat
melakukan interaksi secara baik. Dengan begitu hal-hal yang dapat memicu konflik dan
perselisihan dapat dihindari.Meski begitu, komunikasi antarbudaya bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan. Diperlukan suatu cara untuk membangun komunikasi antarbudaya tersebut,
yakni dengan menerapkan etika komunikasi antarbudaya. Hal tersebut menunjukkan
pentingnya mempelajari etika komunikasi antarbudaya.Di samping itu, mempelajari etika
komunikasi antarbudaya juga memiliki banyak manfaat, antara lain:
•memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai etikakomunikasi antarbudaya
yang baik secara umum.
•Memberi pemahaman bahwa setiap kelompok budaya memiliki standar etikanya masing-
masing
•Dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antarbudaya di dalam masyarakat.
•Dapat memberi pembelajaran yang penting untuk menghadapi situasi konflik yang mungkin
terjadi di masyarakat.

Melakukan komunikasi antarbudaya dengan menerapkan etika yang benar dan tepat, akan
membuat masyarakat mampu menjadi dan membangun hubungan yang baik di antara
kelompok kebudayaan. Baiknyahubungan tersebut menjadikan masyarakat mampu bertindak
secara bijaksana dan saling menghargai antara satu sama lainnya, meski dengan beragam
perbedaan. Dengan demikian, kerukunan dan keharmonisan dalam masyarakat dapat tercapai

Anda mungkin juga menyukai