Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 8 Akuntansi Biaya EKMA4315

Nama : NurHalima
Nim : 042158966
Kelas : Akuntansi Biaya 87

Soal!
Nomor 1
1). Berikut ini disajikan data persediaan dari PT ABC untuk bulan Januari 2006:
Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit
Jan 1 Saldo Awal 20 Rp 50
5 Pembelian 30 Rp 55
10 Pembelian 40 Rp 60
15 Dikeluarkan 15
20 Pembelian 30 Rp 65
25 Dikeluarkan 35
Diminta:
A) Susun kartu mutasi sediaan dengan metode MPKP
B) Buat jurnal transaksi tanggal 15 dan 25 Januari...

Jawaban:
1). Susun kartu mutasi sediaan dengan metode MPKP, Buat jurnal transaksi tanggal
15 dan 25 Januari...
A) Kartu mutasi sediaan dengan metode MPKP
Tanggal Dibeli Dikeluarkan Saldo
Q P PQ Q P PQ Q P PQ
(1)Awal 20 50 1.000
(5) Beli 30 55 1.650 30 55 1.650
(10) Beli 40 60 2.400 40 60 2.400
(15) Keluar 15 50 750 5 50 250
30 55 1.650
40 60 2.400
(20) Beli 30 65 1.950 5 50 250
30 55 1.650
40 60 2.400
30 65 1.950
(25) Keluar 5 50 250 40 60 2.400
30 55 1.650 30 65 1.950
TOTAL 35 1.900

B) Jurnal transaksi tanggal 15 dan 5 Januari (Jurnal Umum - Saat


Pemakaian)

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


Barang Dalam Proses 750
15 Januari
Sediaan Bahan Baku 750
Barang Dalam Proses 1.900
25 Januari
Sediaan Bahan Baku 1.900

Tanggal Akun-akun Ref Debit Kredit


Kas Rp. 750
15 Januari
Penjualan Rp. 750

Tanggal Akun-akun Ref Debit Kredit


Kas Rp.1.900
25 Januari
Penjualan Rp. 1.900

Nomor 2
2). Jelaskan secara singkat kos departemental langsung dan kos departemental tidak
langsung dan berikan contohnya….

Jawaban:
2). Kos Departemental Langsung dan Kos Departemental Tidak Langsung
A) Kos Departemen Langsung: Departemen produksi yang mengeluarkan cost
dalam rangka membuat produk selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung yang disebut dengan kos overhead. Cost overhead ini tidak dapat
ditelusuri secara langsung ke produk tetapi dalam kaitannya dengan kos overhead
yang terjadi di departemen, sebagian cost dapat ditelusuri ke departemen
bersangkutan secara langsung dan sebagian lagi tidak. Prinsip utama suatu kos
termasuk dalam kos departemen langsung adalah kos tersebut hanya terjadi di
departemen yang bersangkutan. Apabila departemen tersebut ditutup maka
semua kaos tersebut juga hilang. Prinsip ini berlaku untuk semua departemen
baik departemen produksi maupun departemen jasa. Contoh kos departemen
langsung adalah sebagai berikut.
a) Bahan Baku Tidak Langsung;
b) Depresiasi Peralatan Pabrik;
c) Kos Supervisi, Tenaga Kerja Tidak Langsung, dan Lembur;
d) Perlengkapan Pabrik;
e) Perbaikan Dan Pemeliharaan Mesin;
f) Tunjangan-Tunjangan yang Diterima Oleh Tenaga Kerja.
B) Kos Departemen Tidak Langsung: kos yang timbul di kantor pusat. Seperti
listrik, sewa, asuransi, pajak bumi dan bangunan pabrik, apabila digunakan
secara bersama-sama dengan semua departemen, maka bukan merupakan tugas
departemental langsung. Kos ini tidak spesifik berkaitan dengan departemen
manapun. Kos departemen tidak langsung tersebut sebenarnya merupakan kos
bersama. Kos ini timbul dalam rangka memberi manfaat bagi semua departemen
sehingga kos-nya dialokasikan ke semua departemen. Memilih dasar alokasi kos
departemen tidak langsung ke departemen produksi dan departemen jasa adalah
sangat sulit dan hampir semuanya bersifat serampangan. Tetapi sedapat mungkin
harus ditemukan dasar alokasi yang masuk akal.
Sebagai contoh untuk mengalokasikan kos sewa akan lebih masuk akal jika dasar
alokasinya didasarkan pada luas lantai yang ditempati oleh setiap departemen
produksi.
Contoh kos departemen tidak langsung yang harus dialokasikan ke departemen
produksi beserta dasar alokasi yang umum dipakai adalah sebagai berikut:
Kos Departemen Tidak Langsung Dasar Alokasi
Asuransi Kebakaran Luas Lantai
Asuransi Kompensasi Pekerja Biaya Gaji Departemen
Bagian Tetap (Abonemen) Listrik Luas Lantai
Bagian Variabel Listrik Kwh
Depresiasi Bangunan Luas Lantai
Pajak Bumi Dan Bangunan Luas Lantai
Pengawas Jumlah Karyawan
Perbaikan Gedung Luas Lantai
Sewa Gedung Luas Lantai
Telepon Dan Telegraf Jumlah Karyawan/Telepon
Utilitas Luas Lantai
Nomor 3
3). Berikut ini data yang berkaitan dengan produksi PT. Ao
Produksi – Planned (Estimasi tahun 2019) Produk X Produk Y
Bahan Baku Rp2.500.000 Rp3.500.000
TKL - Tarif per jam Rp1.500/jam 250 jam 350 jam
OHP Pabrik Rp 9.000.000
Jam Mesin 100 jam 200 jam

Produksi – Applied (Tahun 2019)


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
TKL - Tarif per jam Rp1.500/jam 300 jam 300 jam
OHP
Jam Mesin 120 jam 180 jam
Berdasarkan data tersebut. hitunglah (A) Tarif Pembebanan Overhead Pabrik dan (B) Total
Biaya Manufaktur untuk Produk X dan Produk Y. dengan masing-masing asumsi penggunaan
alokasi FOH berdasarkan: (1). Jam Tenaga kerja langsung; (2). Jam Mesin; (3). Biaya bahan
baku.
Jawaban:
3). Biaya Overhead Pabrik
A) Tarif Pembebanan Overhead Pabrik
Berdasarkan Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik 9.000.000
Total Jam Tenaga Kerja Langsung 600
Tarif 15.000
Berdasarkan Jam Mesin
Overhead Pabrik 9.000.000
Total Jam Tenaga Kerja Langsung 300
Tarif 30.000
Berdasarkan Bahan Baku
Overhead pabrik 9.000.000
Total biaya bahan baku 6.000.000
150% dari
Tarif
bahan baku
B) Total Biaya Manufaktur
Produk X Produk Y
1. Berdasarkan Tenaga Kerja Langsung:
Bahan baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga kerja langsung 450.000 450.000
Overhead pabrik 4.500.000 4.500.000
Total Biaya Manufaktur 7.750.000 8.150.000

2. Berdasarkan Jam Mesin:


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 3.600.000 5.400.000
Total Biaya Manufaktur 6.850.000 9.050.000

3. Berdasarkan Bahan Baku:


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 4.200.000 4.800.000
Total Biaya Manufaktur 7.450.000 8.450.000

Sumber Referensi:
Narsa, I Made. 2020. Akuntansi Biaya (BMP EKMA4315). Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai