Anda di halaman 1dari 4

PERTANYAAN

1. Berikut ini disajikan data persediaan dari PT. ABC untuk bulan Januari 2006.

Harga per
Tanggal Keterangan Unit Unit

1 Saldo Awal 20 Rp. 50


5 Pembelian 30 Rp. 55
10 Pembelian 40 Rp. 60
15 Dikeluarkan 15
20 Pembelian 30 Rp. 65
25 Dikuluarkan 35

Diminta :
a. a. Susun kartu mutasi sediaan dengan metode MPKP
b. b. Buatlah jurnal transaksi tanggal 15 dan 25 Januari

2. Jelaskan secara singkat kos departemental langsung dan kos departemental tidak langsung dan berikan
contohnya.
3. Berikut ini data yang berkaitan dengan produksi PT. Ao

Berdasrakan data tersebut hitunglah :


a. a. Tarif Pembebanan Overhead Pabrik dan
b. b. Total Biaya Manufaktur untuk Produk X dan Produk Y. dengan masing-masing asumsi penggunaan
alokasi FOH berdasarkan
- Jam Tenaga Kerja Langsung
- Jam Mesin
- Biaya Bahan Baku
JAWABAN

1. a. Susunan Kartu Mutasi Sediaan dengan Metode MPKP

Tanggal Dibeli Dikeluarkan Saldo


Q P PQ Q P PQ Q P PQ
(1)Awal 20 50 1.000
(5) Beli 30 55 1.650 30 55 1.650
(10) Beli 40 60 2.400 40 60 2.400
(15)Keluar 15 50 750 5 50 250
30 55 1.650
40 60 2.400
(20) Beli 30 65 1.950 5 50 250
30 55 1.650
40 60 2.400
30 65 1.950
(25)Keluar 5 50 250 40 60 2.400
30 55 1.650 30 65 1.950
TOTAL 35 1.900

c. b. Jurnal Transaksi Tanggal 15 Dan 25 Januari

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


Barang Dalam Proses 750
15Januari
Sediaan Bahan Baku 750
Barang Dalam Proses 1.900
25Januari
Sediaan Bahan Baku 1.900

c.
Tanggal Akun-akun Ref Debit Kredit
Kas Rp. 750
15 Januari
Penjualan Rp. 750

Tanggal Akun-akun Ref Debit Kredit


Kas Rp.1.900
25 Januari
Penjualan Rp. 1.900
2. Kos Departemental Langsung dan Kos Departemental Tidak Langsung dan Contohnya
a. Kos Departemental Langsung
Kos departemental langsung merupakan departemen produksi yang mengeluarkan cost untuk membuat
produk selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang disebut dengan kos overhead. Cost
overhead tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk tetapi dalam kaitannya dengan kos overhead
yang terjadi di departemen, sebagian cost dapat ditelusuri ke departemen bersangkutan secara langsung
dan sebagian lagi tidak. Prinsip utama suatu kos termasuk dalam kos departemen langsung adalah kos
tersebut hanya terjadi di departemen yang bersangkutan. Apabila departemen tersebut ditutup maka
semua kos tersebut juga hilang. Prinsip ini berlaku untuk semua departemen baik departemen produksi
maupun departemen jasa. Contoh kos departemental langsung adalah sebagai berikut:
- Bahan Baku tidak langsung
- Depresiasi peralatan pabrik
- Kos supervisi, tenaga kerja tidak langsung dan lembur
- Perlengkapan pabrik
- Perbaikan dan pemeliharaan mesin
- Tunjangan-tunjangan yang diterima oleh tenaga kerja

b. Kos Departemental Tidak Langsung


Kos departemental tidak langsung merupakan kos yang timbul di kantor pusat. Seperti listrik, sewa,
asuransi, pajak bumi dan bangunan pabrik, yang mana jika digunakan secara bersama-sama dengan
semua departemen, maka bukan merupakan tugas departemental langsung. Kos ini tidak spesifik
berkaitan dengan departemen manapun. Kos departemen tidak langsung tersebut sebenarnya merupakan
kos bersama. Kos ini timbul untuk memberi manfaat bagi semua departemen sehingga kosnya
dialokasikan ke semua departemen. Memilih dasar alokasi kos departemen tidak langsung ke departemen
produksi dan departemen jasa adalah sangat sulit dan hampir semuanya bersifat serampangan. Tetapi
sedapat mungkin harus ditemukan dasar alokasi yang masuk akal. Sebagai contoh untuk mengalokasikan
kos sewa akan lebih masuk akal jika dasar alokasinya didasarkan pada luas lantai yang ditempati oleh
setiap departemen produksi. Contoh kos departemen tidak langsung yang harus dialokasikan ke
departemen produksi beserta dasar alokasi yang umum dipakai adalah sebagai berikut :

Kos Departemen Tidak Langsung Dasar Alokasi


Asuransi Kebakaran Luas Lantai
Asuransi Kompensasi Pekerja Biaya Gaji Departemen
Bagian Tetap (Abonemen) Listrik Luas Lantai
Bagian Variabel Listrik Kwh
Depresiasi Bangunan Luas Lantai
Pajak Bumi Dan Bangunan Luas Lantai
Pengawas Jumlah Karyawan
Perbaikan Gedung Luas Lantai
Sewa Gedung Luas Lantai
Telepon Dan Telegraf Jumlah Karyawan/Telepon
Utilitas Luas Lantai
3. a. Tarif Pembebanan Overhead Pabrik

Berdasarkan Tenaga Kerja Langsung


Overhead Pabrik 9.000.000
Total Jam Tenaga Kerja Langsung 600
Tarif 15.000
Berdasarkan Jam Mesin
OverheadPabrik 9.000.000
Total Jam Tenaga Kerja Langsung 300
Tarif 30.000
Berdasarkan Bahan Baku
Overhead pabrik 9.000.000
Total biaya bahan baku 6.000.000
150% dari
Tarif
bahan baku

d. b. Total Biaya Manufaktur untuk Produk X dan Produk Y


Produk X Produk Y
1. Berdasarkan Tenaga Kerja Langsung:
Bahan baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga kerja langsung 450.000 450.000
Overhead pabrik 4.500.000 4.500.000
Total Biaya Manufaktur 7.750.000 8.150.000

2. Berdasarkan Jam Mesin:


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 3.600.000 5.400.000
Total Biaya Manufaktur 6.850.000 9.050.000

3. Berdasarkan Bahan Baku:


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 4.200.000 4.800.000
Total Biaya Manufaktur 7.450.000 8.450.000

Terima Kasih.

Sumber Referensi :
1. I Made Narsa, 2020. Akuntansi Biaya (BMP). EKMA4315. Ed. 3. Tangerang Selatan. Universitas
Terbuka – UT

Anda mungkin juga menyukai