Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NADYA ASHAKINA

NIM : 043729502
JURUSAN : S1 MANAJEMEN
DISKUSI 8 SESI 8

Berikut ini disajikan data persediaan dari PT ABC untuk bulan Januari 2006:

Tanggal Keterangan Unit Harga per Unit


Jan 1 Saldo Awal 20 Rp 50
5 Pembelian 30 Rp 55
10 Pembelian 40 Rp 60
15 Dikeluarkan 15
20 Pembelian 30 Rp 65
25 Dikeluarkan 35

Diminta:

Susun Kartu mutase sediaan dengan metode MPKP

Tanggal Dibeli Dikeluarkan Saldo


Q P PQ Q P PQ Q P PQ
1 (awal) 20 50 1000
5 (Beli) 30 55 1650 30 55 1650
10 (Beli) 40 60 2400 40 60 2400
15 (Keluar) 15 50 750 5 50 250
30 55 1650
40 60 2400
20 (Beli) 30 65 1950 5 50 250
30 55 1650
40 60 2400
30 65 1950
25 (Keluar) 5 50 250 40 60 2400
30 55 1650 30 65 1950
Total 35 1900
Buat jurnal transaksi tanggal 15 dan 25 januari

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


15 januari Barang Dalam Proses 750
750
Sediaan Bahan Baku
25 Januari Barang Dalam Proses 1900
1900
Sediaan Bahan Baku

Tanggal Akun-akun Ref Debit Kredit


15 Januari Kas Rp 750
Rp 750
Penjualan
25 Januari Kas Rp 1900
Rp 1900
Penjualan

Jelaskan secara singkat kos departemental langsung dan kos departemental tidak langsung
dan berikan contohnya….

Kos Departemental Langsung

Departemen produksi mengeluarkan kos dalam rangka membuat produk selain bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung yang disebut dengan kos overhead. Kos overhead ini tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke produk. Tetapi dalam kaitannya dengan kos overhead yang
terjadi di departemen, Sebagian kos dapat ditelusuri ke departemen bersangkutan secara
langsung dan Sebagian lagi tidak. Kos yang dapat ditelusuri ke departemen secara langsung di
sebut Kos Departemen Langsung.

Contoh kos departemen langsung adalah:

a. Kos Supervisi, tenaga kerja tidak langsung, dan lembur


b. Tunjangan-tunjangan yang diterima oleh tenaga kerja
c. Bahan baku tidak langsung
d. Perlengkapan pabrik
e. Perbaikan dan pemeliharaan mesin
f. Depresiasi peralatan pabrik.

Prinsip utama suatu kos termasuk dalam kos departemen langsung adalah kos tersebut hanya
terjadi di departemen yang bersangkutan. Apabila departemen tersebut ditutup maka semua kos
tersebut hilang. prinsip ini berlaku untuk semua departemen baik departemen produksi maupun
departemen jasa.

Kos Departemen Tidak Langsung

Secara Sederhana kos departemen tidak langsung adalah kos yang timbul di kantor pusat. Kos
seperti listrik, sewa, asuransi, pajak bumi dan bangunan pabrik, apabila digunakan secara
bersama- sama dengan semua departemen, maka bukan merupakan kos departemen langsung.
kos ini tidak spesifik berkaitan dengan departemen manapun. Kos departemen tidak langsung
tersebut sebenarnya merupakan kos bersama (Common cost). Kos ini timbul dalam rangka
memberi manfaat bagi semua departemen sehingga kosnya dialokasikan ke semua departemen.
Memilih dasar alokasi kos departemen tidak langsung ke departemen produksi dan departemen
jasa adalah sangat sulit dan hamper semuanya bersifat serampangan (arbritrer). Tetapi sedapat
mungkin harus ditemukan dasar alokasi yang masuk akal. Sebagai contoh untuk mengalokasikan
kos sewa, akan lebih masuk akal jika dasar alokasinya didasarkan pada luas lantai yang ditempati
oleh setiap departemen produksi. Pemilihan dasar ini juga bukan tanpa tentangan. Pihak lain
berpendapat bahwa dasar alokasinya harus didasarkan pada nilai investasi setiap departemen.
Pedoman umum yang diperhatikan Ketika memilih dasar alokasi adalah (1) ukuran konsumsi
dari suatu sumber daya; (2) ukuran output; (3) proxy atau pengganti yang mewakili sumber daya
yang dikonsumsi.
Berikut ini data yang berkaitan dengan produksi PT. Ao

Produksi – Planned (Estimasi tahun 2019) Produk X Produk Y


Bahan Baku Rp2.500.000 Rp3.500.000
TKL – Tarif per jam Rp1.500/jam 250 jam 350 jam
OHP Pabrik Rp9.000.000
Jam Mesin 100 jam 200 jam

Produksi – Applied (Tahun 2019)


Bahan Baku Rp2.800.000 Rp3.200.000
TKL – Tarif per jam Rp1.500/jam 300 jam 300 jam
OHP
Jam Mesin 120 jam 180 jam

Berdasarkan data tersebut. hitunglah (1) Tarif Pembebanan Overhead Pabrik dan (2)
Total Biaya Manufaktur untuk Produk X dan Produk Y. dengan masing-masing asumsi
penggunaan alokasi FOH berdasarkan: (a) Jam Tenaga kerja langsung; (b) Jam Mesin; (c)
Biaya bahan baku.

1) Tarif Pembebanan Overhead


Berdasarkan Tenaga Kerja Langsung
Overhead Pabrik (FOH) 9.000.000
Total Jam Tenaga Kerja Langsung (TKL) 600
Tarif 15.000/jam
Berdasarkan Jam Mesin
Overhead Pabrik (FOH) 9.000.000
Total Jam 300
Tarif 30.000/jam
Berdasarkan Bahan Baku
Overhead pabrik 9.000.000
Total biaya bahan baku 6.000.000
Tarif 150% dari
bahan baku

2) Total Biaya Manufaktur


Produk X Produk Y
Berdasarkan Tenaga Kerja
Bahan baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 4.500.000 4.500.000
Total Biaya Manufaktur 7.750.000 8.150.000

Berdasarkan Jam Mesin


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 3.600.000 5.400.000
Total Biaya Manufaktur 6.850.000 9.050.000

Berdasarkan Bahan Baku


Bahan Baku 2.800.000 3.200.000
Tenaga Kerja Langsung 450.000 450.000
Overhead Pabrik 4.200.000 4.800.000
Total Biaya Manufaktur 7.450.000 8.450.000

Sumber: BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya modul 9.


Jika jawaban saya kurang tepat, tutor dan rekan mahasiswa dapat menanggainya.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai