Berikut laporan rugi laba PT. A Tbk yang berakhir 31 Desember 2017 :
PT. A Tbk
Laporan Perhitungan Laba-rugi
per 31 Desember 2017
4. Mesin diperoleh pada awal januari 2014 dengan harga perolehan mesin Rp.
50.000.000,00 dan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda, mesin tersebut
memiliki umur ekonomis 4 tahun ( Kel.I) .
5. Kendaraan harga perolehan 300 jt, nilai residu 30 jt, umur golongan 2, tanggal
perolehan 1 Juli 2015. Metode penyusutan fiskal garis lurus.
6. Mebel harga perolehan 60 jt, nilai risidu 10 jt, umur golongan 2, tanggal perolehan 1
januari 2016. Metode penyusutan fiskal double declining.
7. Gedung dengan harga perolehan Rp. 250.000.000,00 disusutkan oleh perusahaan sebesar
10% setahun (metode garis lurus), menurut pajak gedung masuk bangunan permanen
dengan umur 20 tahun ( Kel.IV)
8. Dalam biaya lain-lain termasuk biaya sanksi terlambat membayar pajak penghasilan,
terlambat membayar PBB dan perbaikan rumah manajer masing-masing sebesar
Rp.500.000, Rp.1.500.000 dan 2.000.000,-
9. Data yang berkaitan dengan biaya kerugian piutang sbb: pembentukan cadangan kerugian
piutang selama setahun 1.500.000, penghapusan piutang sebesar 1.000.000,- saldo CKP
sebesar 500.000,-
10. 75 % dari total penjualan menggunakan dana APBN
11. PT. A mempunyai perusahaan di malaysia dengan penghasilan 200 jt (pajak 5%), dan di
Filipina penghasilan 300 jt (pajak 10%) dan telah dibayar pajak penghasilan dinegara
yang bersangkutan.
Diminta :
a. Buatlah laporan rekonsiliasi fiskal (kertas kerja koreksi) untuk menghitung laba-rugi
fiskal PT. A Tbk per 31 Desember 2017.
b. Berapa selisih PPh setelah dan sebelum dilakukan koreksi fiskal ?.
c. Tentukan besarnya kridit pajak dan berapakah PPh yang masih harus dibayar oleh PT. A
Tbk untuk masa pajak 2017.
d. Berapakah angsuran PPh pasal 25 yang harus di bayar PT.A pada tahun pajak 2018?
Penjelasan Tugas :
Pertemuan : Tugas 8
Materi : Rekonsiliasi Fiskal 1
1. Untuk menjawab pertanyaan point a terlebih dahulu kerjakan perhitungan pada “data
tambahan” pada no. 1, 2 , 3 s/d 9 ( data tambahan berikutnya dikerjakan pada
pertemuan selanjutnya), dengan menggunakan petunjuk tabel dibawah ini.
2. Hasil perhitungan 1,2 dan 3 akan digunakan sebagai deductable expens perusahaan
(sebagai biaya pengurang penghasilan kena pajak) atau sebagai non deductable expens
(bukan pengurang biaya )pada akun biaya gaji karyawan(no.1)pada akun HPP (no.2)
dan akun biaya penyusutan (no.3 s/d 7)dan no. 8 koreksi akun biaya lain2 dan no.9
akun kerugian Piutang pada rekonsiliasi fiskal pertanyaan point a .
3. Pertanyaan selanjutkan beserta penjelasanya akan diberikan pada materi pertemuan
berikutnya.
Jawaban :
Data tambahan no.1 :
1. Perusahaan memberi tunjangan PPh pasal 21 karyawan pada seluruh karyawan yang
membayar pajak pasal 21 sebesar 20.000.000,-belum di akumulasi pada biaya perusahaan.
Petunjuk : Berikan argumentasi data diatas tergolong deductable expens atau non deductable
expens beserta penjelasanya.
Jawaban :
Termasuk deductible expense karena tunjangan termasuk beban gaji yang belum dimasukkan
sehingga akan di koreksi negatif dan beban bertambah, laba dan pajak perusahaan berkurang.
2. Dalam jumlah gaji karyawan sebesar Rp. 100.000.000,00 termasuk didalamnya biaya
kesejahteraan karyawan yang diberikan berupa natura pada karyawan senilai
25.000.000,-
Petunjuk : Berikan argumentasi data diatas tergolong deductable expens atau non deductable
expens beserta penjelasanya.
Jawaban:
Termasuk non deductible expense karena biaya kesejahteraan merupakan kenikmatan bagi
karyawan dan bukan penghasilan sehingga akan di koreksi positif
Data tambahan no.2 :
3. Hasil stock opname yang dihitung oleh perusahaan persediaan akhir senilai
615.000.000,- dan menurut fiskus untuk menentukan persediaan akhir dan HPP
diperoleh data dengan metode penilaian persediaan menggunakan FIFO sbb :
Petunjuk :Gunakan perhitungan nilai persediaan dengan menggunakan tabel sbb:
55 675,00 367,500,0
SALDO AKHIR 0 0 00
Setelah dilakukan perhitungan terdapat selisih saldo persediaan akhir antara pencatatan
perusahaan dengan kartu stock yang dibuat
Data tambahan no. 4, 5, 6,7,8 dan 9 :
Petunjuk : hitunglah dan beri penjelasan berapakan masing2 biaya penyusutan aktiva yang
masuk sebagai dedactible expen (materi sudah dibahas materi sebelum UTS), kemudian akan
dikoreksi pada form rekonsiliasi fiskal ,dibandingkan dg hitungan komersial perusahaan.
Pertemuan : Tugas 10
Materi : Rekonsiliasi Fiskal 2
Pertanyaan point “a “ b “ c ”dan “d “:
1. Untuk menjawab pertanyaan point ” a” berikutnya yaitu menyusun kertas kerja (form)
rekonsiliasi fiskal dengan koreksi perhitungan yang sudah dikerjakan pada tugas 8 dan
9, dengan menggunakan form dibawah ini.
2. Bila akun terdapat koreksi maka saldo pada lap. Keuangan fiskal akan berubah dan
selisih koreksi dicantumkan pada kolom beda positif/negatif.( baca kasus PT. Marchel
Revisi).
3. Untuk menjawab pertanyaan “b” tarif pajak badan dikalikan laba komersial dan laba
fiskal (setelah koreksi) kemudian dikurangkan.( baca kasus PT. Marchel Revisi).
4. Untuk menjawab pertanyaan “C” hitung kridit pajak terlebih dahulu meliputi pasal 22
dan 24 , kridit pajak dikurangkan pada pajak terhutang fiskal (baca PT. Marchel
Revisi).
5. Untuk menjawab pertanyaan “d” Pajak terhutang fiskal dalam negri dibagi 12. (baca
PT. Marchel Revisi).
Jawaban :
Pertanyaan “a” :(Menyusun kertas kerja rekonsiliasi fiskal, baca kasus PT. Marchel)
Penghasilan Usaha
1,320,000,00
1 Penjualan 1,320,000,000
0
(505,000,00
2 HPP (752,500,000)
0) 247,500,000
815,000,00
3 Laba Kotor 815,000,000
0
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Laporan Koreksi Koreksi
Laporan Keuangan
Keuangan Fiskal Fiskal
No Keterangan
Komersial Positif Negatif Fiskal
Beban Usaha
(150,000,00 25,000,00 20,000,00
14 Gaji Karyawan (155,000,000)
0) 0 0
(10,000,00
15 Penyusutan Mesin (10,000,000)
0)
(25,000,00 12,500,00
16 Penyusutan Gedung (12,500,000)
0) 0
(33,750,00 3,750,00
17 Penyusutan Kendaraan (37,500,000)
0) 0
(6,250,000 8,750,00
18 Penyusutan Mebel (15,000,000)
) 0
(2,000,000
19 Biaya Listrik (2,000,000)
)
(500,000
20 Biaya Telpun (500,000)
)
(200,000
21 Sanksi Administrasi (200,000)
)
Sumbangan Korban (500,000
22 (500,000)
Gunung Kelud )
(1,500,000 500,00
23 Penghapusan Piutang (1,000,000)
) 0
(2,000,000
24 Biaya Bunga Bank (2,000,000)
)
(30,000,00
25 Pelatihan Karyawan (30,000,000)
0)
(57,500,00
26 Biaya Lain-lain (53,500,000)
0) 4,000,000
27
28
29
30
495,800,000 421,300,000
Laba Usaha
Pendapatan Lain-lain
10,000,000 10,000,000
Bunga deposito
Pertanyaan b :
b.Berapa selisih PPh setelah dan sebelum dilakukan koreksi fiskal ?.
Petunjuk : tarif pajak badan dikalikan laba komersial dan laba fiskal (setelah koreksi)
kemudian dikurangkan.
Pertanyaan c :
Petunjuk :hitung kridit pajak terlebih dahulu meliputi pasal 22 dan 24 , perhitungan kridit
pajak dikurangkan pada pajak terhutang fiskal (baca PT. Marchel Revisi).
Jawab c1( Perhitungan PPh pasal 22):
: PPh pasal 22 (1,5% x 80% x 765.300.000) = Rp 9.183.600,-
Penghasilan DN 220.400.000
Penghasilan LN 1.250.000.000 +
Pertanyaan d :
Petunjuk : Pajak terhutang fiskal dalam negri dibagi 12.(baca PT. Marchel Revisi)
Jawab: