Diminta :
a. Susun kartu mutasi sediaan dengan metode
MPKP Jawab :
Dibeli / Diterima Dipakai/Dikeluarkan Sisa/Saldo
Tgl Q P PQ Q P PO Q P PQ
(Jan 1) Saldo Awal 20 50 1.000
(Jan 5) Beli 30 55 1.650 30 55 1.650
(Jan 10) Beli 40 60 2.400 40 60 2.400
(Jan 15) Pakai 15 50 750 40 60 2.400
40 60 2.400
(Jan 20) Beli 30 65 1.950 30 65 1.950
13 55 715
(Jan 25) Pakai 11 60 660 10 65 650
11 65 715
35 2.090
Jurnal tanggal 25 :
Barang dalam proses Rp 2.090
Sediaan bahan baku Rp 2.090
2. Jelaskan secara singkat kos departemental langsung dan kos deparmental tidak
langsung dan berikan contohnya.
Jawab :
Kos depatemental langsung adalah suatu kos yang dimana kos tersebut dapat secara
langsung ditelusuri atau diketahui. Dikatakan kos departemental langsung karena
kos departemen ini merupakan kos yang cepat atau dapat secara langsung diketahui
dan ditelurusi. Tidak semua jenis kos bisa ditelusuri atau diketahui secara langsung,
tetapi tetap saja ada beberapa jenis kos yang bisa diketahui secara langsung dan
beberapa kos tersebut akan masuk dalam suatu kos departemen yang disebut
sebagai kos departemental langsung. Jenis kos departemental ini biasa ditemukan
dalam suatu kegiatan produksi ataupun kegiatan di bagian departemen jasa. Tapi
perlu diingat dan diperhatikan bahwa apabila dalam suatu depatemen, salah satu
kos ditutup maka semua kos departmental langsung lainnya akan ikut otomatis
tertutup. Terdapat beberapa contoh yang termasuk dalam kos depatmental
langsung diantaranya kos
supervisi, kos tenaga kerja tidak langsung, kos lembur, tujangan-tunjangan yang
diterima oleh tenaga kerja, bahan baku tidak langsung, perlengkapan pabrik,
perbaikan dan pemeliharaan mesin, dan depresiasi peralatan pabrik.
Sedangkan, kos depertemental tidak langsung adalah suatu kos yang timbul
atau muncul dari kantor pusat. Dikatakan kos yang timbul dari kantor pusat karena
kos yang tergolong dalam kos departemental tidak langsung merupakan kos yang
tidak bisa digabungkan dengan kos dari departemen lainnya. Keberadaan dari kos
departemental tidak langsung merupakan suatu kos yang akan memberikan suatu
manfaat berupa pengalokasian kos-kos yang digunakan seseui departemen yang ada.
Dengan adalanya pegalokasian akan dapat mempermudah suatu kegiatan produksi,
namun perlu diketahui pelaksanaan alokasi tidaklah mudah diperlukannya
perhitungan dan rencana yang tepat. Terdapat tiga pedoman yang harus
diperhatikan ketika memilih dasar alokasi yaitu ukuran konsumsi dari suatu sumber
daya yang dikonsumsi, ukuran output, dan pengganti yang mewakili sumber daya
yang dikonsumsi. Terdapat beberapa contoh yang merupakan kos departemental
tidak langsung diantaranya sewa gedung, pajak bumi dan bangunan, depresiasi
bangunan, asuransi kebakaran, perbaikan gedung, utilitas, pengawas, telepon dan
telegraf, asuransi kompensasi pekerja, bagian tetap listrik, dan bagian variabel listrik.