Anda di halaman 1dari 2

a.

Pemain-pemain utama dalam rantai pasok Tehbotol Sosro adalah:

 Pemasok
PT. Sinar Sosro memperoleh bahan baku seperti daun teh, gula pasir, bunga melati,
bunga gambir, dan kemasan dari beberapa pemasok yang telah bekerja sama selama
puluhan tahun untuk menjaga kualitas produk yang terstandar.

 Pabrik
PT. Sinar Sosro memiliki pabrik-pabrik di berbagai kota di Indonesia (Medan,
Palembang, Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan
Gianyar). Di pabrik-pabrik inilah bahan-bahan baku diolah menjadi produk akhir, yaitu
Tehbotol Sosro.

 Kantor Penjualan Wilayah (KPW)


merupakan kantor penjualan yang tersebar di seluruh Nusantara dan bertanggung jawab
untuk mendistribusikan produk Tehbotol Sosro ke Kantor Penjualan di setiap kota dan
kabupaten.

 Kantor Penjualan (KP)


KP bertanggung jawab menjual produk Tehbotol Sosro ke pengecer (retailer) di setiap
kota dan kabupaten.

 Pengecer
adalah pemain terakhir dalam rantai pasok Tehbotol Sosro yang menjual produk secara
langsung kepada konsumen.

b. Fungsi atau peran pemain-pemain utama dalam rantai pasok Tehbotol Sosro adalah:

 Pemasok: Menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh PT. Sinar Sosro untuk
menghasilkan produk Tehbotol Sosro dengan kualitas yang terstandar.

 Pabrik: Mengolah bahan-bahan baku menjadi produk Tehbotol Sosro dengan standar
kualitas yang terjamin.

 Kantor Penjualan Wilayah (KPW): Mendistribusikan produk Tehbotol Sosro ke Kantor


Penjualan di setiap kota dan kabupaten.
 Kantor Penjualan (KP): Menjual produk Tehbotol Sosro ke pengecer di setiap kota dan
kabupaten.

 Pengecer: Menjual produk Tehbotol Sosro secara langsung kepada konsumen akhir.

c. Dalam rantai pasok Tehbotol Sosro, tidak ada peran atau fungsi dari perantara eksternal
selain pengecer. Pengecer merupakan pemain terakhir dalam rantai pasok yang menjual
produk secara langsung kepada konsumen akhir. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Sinar Sosro
menggunakan saluran distribusi yang efisien karena tidak melibatkan perantara eksternal
lainnya yang dapat menambah biaya dan waktu dalam rantai pasok.

2. Model distribusi produk yang digunakan oleh PT. Buana Pratama adalah model distribusi
langsung (direct distribution). Model distribusi langsung merupakan model dimana produsen
atau pabrik manufaktur mengirimkan produk langsung kepada konsumen tanpa melalui
perantara atau distributor. Pada kasus PT. Buana Pratama, konsumen dapat memilih produk
furnitur rakitan dengan spesifikasi yang diinginkan dan melakukan pemesanan melalui
retailer. Namun, pemesanan tersebut langsung diteruskan ke produsen atau pabrik manufaktur
dan produk dikirim langsung ke gudang transit untuk kemudian dikirimkan langsung kepada
konsumen. Dengan menggunakan model distribusi langsung, PT. Buana Pratama dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen dengan memastikan bahwa
produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan konsumen dan dapat dikirimkan
langsung kepada konsumen dengan efisien

3. Untuk menghitung peramalan permintaan pada bulan ke-6 dengan metode moving average,
kita perlu mengambil rata-rata permintaan dari tiga bulan terakhir (bulan ke-3, ke-4, dan ke-5)
dan menggunakan nilai rata-rata tersebut sebagai peramalan untuk bulan ke-6. Berikut adalah
langkah-langkahnya:

Jumlahkan permintaan pada bulan ke-3, ke-4, dan ke-5: 70 + 65 + 66 = 201


Hitung rata-rata permintaan pada tiga bulan terakhir: 201 / 3 = 67
Gunakan nilai rata-rata tersebut sebagai peramalan untuk bulan ke-6: Peramalan permintaan
pada bulan ke-6 = 67

Dengan demikian, peramalan permintaan pada bulan ke-6 adalah sebesar 67.

Anda mungkin juga menyukai