Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Akuntansi Biaya

1. Data Persediaan PT ABC


a. Kartu persediaan metode MPKP

DITERIMA DIKELUARKAN SALDO


Tanggal Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga J
01-Jan             20 Rp50
05-Jan 30 Rp55 Rp1.650       20 Rp50
              30 Rp55
10-Jan 40 Rp60 Rp2.400       20 Rp50
              30 Rp55
              40 Rp60
15-Jan       15 Rp50 Rp750 5 Rp20
              30 Rp55
              40 Rp60
20-Jan 30 Rp65 Rp1.950       5 Rp20
              30 Rp55
              40 Rp60
              30 Rp65
25-Jan       5 Rp20 Rp100      
        30 Rp55 Rp1.650 40 Rp60
              30 Rp65
                   
Jumlah 100   Rp6.000 50   Rp2.500 70  

b. Jurnal Transaksi
Tgl 15 Januari
(D)Kas Rp750
(K) Penjualan Rp750

(D) HPP Rp 4.150


(K) Persediaan Brg Dagang Rp 4.150

Tgl 25 Januari
(D) Kas Rp 1.750
(K) Penjualan Rp 1.750

(D) HPP Rp4.350


(K) Persediaan Brg Dagang Rp4.350

2. Kos Departemental Langsung= Biaya langsung mengacu pada biaya yang berkaitan dengan
memproduksi barang dan dapat dilacak kembali ke objek tertentu. Biasanya, biaya langsung
berada di bawah kendali manajer departemen dan konstan untuk setiap unit produksi. Biaya
langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya
atau produk.
Kos Departemental Tidak Langsung = Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi. Umumnya,
biaya tidak langsung mencakup listrik dan utilitas, distribusi dan penjualan, pemeliharaan
gedung, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan kantor.

3. Menghitung Biaya Produksi


a. Tarif Pembebanan Overhead Pabrik
Untuk Produk X >>

Untuk Produk X = FOH dianggarkan


Taksiran dasar
pembebanan

= Rp9.000.000
100

= 90.000

Untuk Produk Y>>

Untuk Produk Y = FOH dianggarkan


Taksiran dasar
pembebanan

= Rp9.000.000
180

= 50.000
b. Total Biaya Manufaktur Peroduk x dan Y
1) Alokasi FOH Berdasarkan Jam tenaga kerja langsung
Produk X

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Tenaga Kerja
Langsung

= Rp9.000.000
250

= 36.000

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = Rp36.000 x 120 Jam= Rp 4.320.000
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp 2.800.000 + Rp 450.000 + Rp 4.320.000
= Rp7.570.000

Produk Y

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Tenaga Kerja
Langsung

= Rp9.000.000
350

= 25.714

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = Rp25.714 x 180 Jam= Rp 4.628.571
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp 3.200.000 + + Rp 450.000 + Rp 4.628.571

= Rp8.278.571

2) Alokasi FOH Berdasarkan Jam Mesin


Untuk Produk X

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Jam Mesin

= Rp9.000.000
100

= 90.000

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = Rp90.000 X 120 Jam= Rp 10.800.000
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp 2.800.000 + Rp450.000 + 10.800.000

= Rp14.050.000

Untuk Produk Y

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Jam Mesin

= Rp9.000.000
200

= 45.000

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = Rp45.000 X 180 Jam= Rp 8.100.000
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp 3.200.000 + Rp450.000 + Rp 8.100.000

= Rp11.750.000

3) Alokasi FOH Berdasarkan Biaya Bahan Baku


Untuk Produk X

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Biaya Bahan Baku

= Rp9.000.000 x 100%
2.500.000

= 360%

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = 360% x Rp.2800.000= Rp 10.080.000
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp 2.800.000 + Rp450.000 + 10.080.000
= Rp13.330.000

Untuk Produk Y

Tarif FOH = Taksiran FOH


Taksiran Biaya Bahan Baku

= Rp9.000.000 x 100%
3.500.000

= 257%

Maka produksi pada tahun 2019 dibebani FOH = 257% x Rp3.200.000= Rp 8.995.000
Sehingga Total biaya Manufaktur = Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP
= Rp3.200.000 +450.000+ Rp 8.995.000
= Rp12.645.000

Anda mungkin juga menyukai