1. Perencanaan dan logistik rapat, yang pada tahap ini, kita melakukan halhal seperti berikut.
a. Bertanya pada kita sendiri: apakah rapat ini memang kita perlukan dan apa yang harus ada dan
kita lakukan untuk mencapai maksud dan tujuan rapat?
b. Menentukan siapa yang seharusnya hadir dalam rapat tersebut.
C. Memastikan orang yang harus hadir dalam rapat bisa datang dan berpartisipasi dalam rapat.
d. Menyusun agenda dan menangani pendokumentasiannya.
e. Mempersiapkan bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan rapat,
seperti materi presentasi, ruang untuk rapat, perlengkapan presentasi dan — biasanya —
konsumsi rapat.
2. Mengkaji-ulang dan perencanaan rapat, yang pada dasarnya merupakan penjabaran dari
maksud dan tujuan rapat. Pada tahap ini, kita memiliki 3 jenjang perencanaan, yaitu:
a. Perencanaan strategis yang lebih menekankan pada apa yang akan kita peroleh dari satu rapat
dan skenario seperti apa yang hendak kita jalankan dalam penyelenggaraan rapat tersebut.
b. Perencanaan operasional yang merupakan penjabaran dan rencana strategis. Di sini kita
membahas secara lebih detil misalnya skenario besar yang dibuat pada perencanaan strategis
kemudian diturunkan pada perencanaan yang lebih operasional.
c. Perencanaan fungsional yang berarti kita melakukan pembagian sumber daya manusia yang
ada untuk menjalankan fungsi-fungsi dalam penyelenggaraan rapat seperti siapa yang
bertanggung jawab alas materi rapat, penyebaran undangan dan orang yang mencatat
keseluruhan proses dan hasil rapat.
d. Setelah semua rencana tersebut disusun dengan baik, kita perlu melakukan peninjauan-ulang
untuk memastikan bahwa rencana kita memang bisa dijalankan dengan baik.
3. Penetapan model rapat, yang pada dasarnya sudah kita susun pada pembuatan skenario rapat
pada tahap perencanaan operasional. Tentu saja di sini yang kita perlukan adalah
penyelenggaraan rapat yang produktif, sehingga pada penetapan model rapat ini kita
memperhatikan:
a. Model rapat apa pun pada dasarnya tidak terlalu banyak memperhatikan berapa banyak orang
yang hadir dalam rapat, namun lebih pada apa yang akan dihasilkan oleh rapat. Oleh sebab itu,
kita jangan terlalu memperhatikan jumlah peserta rapat dalam menetapkan model rapat yang kita
selenggarakan.
b. Sering kali kita lebih asyik membahas berapa lama waktu untuk rapat. Padahal dalam
perencanaan dan penyelenggaraan rapat, yang hendaknya lebih kita perhatikan bukanlah berapa
lama kita rapat melainkan seberapa baik kita memanfaatkan waktu rapat.
c. Form atau bentuk rapat seperti apa yang hendak kita selenggarakan, apakah rapat formal yang
biasanya menghasilkan keputusan yang mengikat atau rapat informal yang biasanya dilakukan
untuk mencairkan suasana atau sekedar membuka katup-katup komunikasi yang mampat.
d. Prosedur rapat seperti apa yang hendak kita pilih. misalnya untuk pengambilan keputusan
apakah dilakukan secara musyawarah atau pemungutan suara. Bila dilakukan pemungutan suara,
bagaimana mekanisme pelaksanaannya. Bila dilakukan musyawarah siapa yang akan memimpin
dan bagaimana proses berjalannya musyawarah itu. Keluaran rapat seperti apa yang kita
inginkan akan mempengaruhi modal penyelenggaraan rapat. Untuk rapat formal pengambilan
keputusan tentu akan berbeda modelnya dengan rapat informal untuk memecahkan kebuntuan di
kalangan anggota satu tim.
e. Langkah tindak lanjut,yang penting kita perhatikan karena sering terjadi rapat terselenggara
dengan keputusan yang hanya menjadi catatan. Tidak ada langkah lebih lanjut yang justru sangat
penting.
4. Pengumpulan fakta dan informasi, yang juga bisa kita lakukan dalam penyelenggaraan rapat
sesuai dengan maksud dan tujuan rapat. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk
mengumpulkan fakta dan informasi tersebut, yaitu:
a. Kemutakhiran data yang tersedia secara berkala yang selanjutnya dapat dijadikan bahan rapat
atau menyelenggarakan rapat untuk memperoleh data paling mutakhir tentang sesuatu seperti
data pemasaran.
b. Kelompok diskusi terfokus.
c. Urun-rembug.
d. Dialog.
e. Konsultasi.
f. Analisis kesenjangan dan kebutuhan.
g. Analisis isu.
5, Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, yang dilakukan dengar menetapkan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Temu-kenal masalah dan merumuskan masalah.
b. Pendekatan pemecahan masalah: berpikir linear-rasional atau lateral-kreatif yang akan kita
pakai.
c. Gaya untuk pengambilan keputusan. musyawarah atau pemungutan suara.
4. Pelaksanaan Rapat
Maka langkah utamanya adalah mengenai pelaksanaan rapat yang berjalan lancar dan efektif.
Efektifitas rapat bisnis sangat ditentukan oleh tiga elemen utama Yaitu kesiapan panitia
penyelenggara, kesiapan narasumber dalam mempersiapkan materi dan keaktifan peserta dalam
mengikuti rapat bisnis.
Dalam pelaksanaannya, beberapa hal penting yang harus dilakukan supaya bisa berjalan efektif,
efisien dan berkualitas antara lain :
- Mencatat hal penting dalam rapat (masalah, saran dan kesepakatan)
- Mengontrol berjalannya rapat supaya tetap terkendali
- Memastikan pelaksanaan rapat tepat waktu sesuai agenda rapat yang sudah ditetapkan
- Melarang penggunaan gadget selama rapat
- Mengusahakan durasi rapat bisnis yang singkat
Setelah melakukan beberapa persiapan tersebut, berikut cara menyusun teks laporan bisnis :
- Membuat topik atau kriteria laporan rapat
- Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian rapat
- Mendeskripsikan lokasi atau tempat
- Menjelaskan berbagai proses atau prosedur dalam rapat
- Menyusun urutan tingkat pentingnya topik beserta solusinya secara alphabet
- Menyusun urutan tingkat pamiliaritas
- Menyusun sumber-sumber yang digunakan
- Pemecahan masalah