Rapat Bisnis
Rapat Bisnis
A.Pengertian Rapat Bisnis
Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau lebih disuatu
tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis tertentu.
B. Perbedaan Rapat Bisnis dengan Rapat Non-Bisnisess
Salah satu factor yang membedakan rapat bisnis dengan rapat non-bisnis adalah tujuan atau
orientasi penyelenggaraan sebuat pertemuan. Dalam dunia ini rapat bisnis tentu orientasi atau
tujuan nya adalah bisnis yaitu dengan memperoleh keuntungan (laba), disamping itu rapat
bisnis umumnya bersifat resmi atau formal dan cenderung protokoler seremonial.
Sedangkan non-bisnis orientasi atau tujuannya adalah untuk tujuan kemasyarakatan,
peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Berdasarkan sifatnya rapat non-bisnis
bersifat formal dan tidak formal.
D. Jenis-Jenis Rapat.
Oliver Serrat dalam Conductin Effective Meetings mengelompokan rapat ke dalam lima jenis,
antara lain:
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct meeting). rapat
cenderung hanya menyampaikan informasi atau memberikan arahan, perintah kepada
karyawan dalam suatu perusahaan untuk melakukan atau menyelesaikan suatu tugas tertentu.
2. Rapat konsultasi (advisory meeting)
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat berbagai informasi (sharing information)
kepada pihak lain. Dalam rapat tersebut dimaksudkan terjadi suatu proses untuk saling member
dan menerima ide, gagasan, pandangan, keluhan atau masukan dari pihak lain.
3. Rapat komite (commite meeting)
Rapat komite merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok orang yang memiliki latar
belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuik memutuskan suatu masalah
tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak (voting).
4. Rapat dewan (council meeting)
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan latar belakang
minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu dengan cara mencari
consensus bersama diantara mereka.
5. Negosiasi (negotiation)
Sedangkan menurut “Streibel dalam The Manager’s Guide To Effective Meetings”, rapat dapat
dikelompokan kedalam tiga jenis, yaitu:
1. Rapat informasional (informational meeting)
Rapat informasional merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat yang
dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para peserta rapat bisnis.
Informasi yang diberikan dapat berupa informasi umum yang bersifat rutin, misalnya: informasi
tentang diseiplin kerja, tata cara pelayanan umum, dan persiapan kebutuhan alat tulis kiantor
(ATK) dan informasi khusus yang bersifat strategic, misalnya: informasi tentang pengembangan
produk baru, rencana akusisi perusahaan lain, ekspansi perusahaan ke mancanegara, serta
perubahan visi dan misi perusahaan.
2. Rapat motivasional (motivational meeting)
Rapat motivasional merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat
untuk memotivasi para peserta rapat dalam melakukan sesuatu. Contoh: pimpinan rapat yang
sekaligus sebagai seorang manajer pemasaran memotivasi para peserta rapat bisnis untuk
bekerja dengan lebih bersemangat, mengingatkan komitmen nya, meningkatkan kedisiplinan
kerja, mengingatkan keterampilan berkomunikasi, serta meningkatkan kemampuan
bernegosiasi.
3. Rapat partisipatif (participatory meeting)
Rapat partisipatif merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat
untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat bisnis.
D.Perencanaan Pesan Bisnis
Untuk menghasilkan sebuah keputusan rapat bisnis yang baik dan pelaksanaannya berjalan
dengan baik, diperlukan perencanaan sebaik-baiknya. Perencanaan (planning) yang baik tentu
akan membantu mempermudah pencapaian tujuan yang di kehendaki. Untuk memberikan
arahan selama rapat bisnis berlangsung, perlu disiapkan rancangan agenda rapat bisnis mulai
dari awal hingga akhir (selesai).
Ada beberapa ciri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara
lain:
· Cantumkan tanggal, tempat, waktu mulai, dan waktu selesai.
· Cantumkan rumusan tujuan atau maksud rapat.
· Cantumkan siapa saja yang hadir.
· Daftar topic yang akan dibahas.
· Alokasi waktu untuk setiap topic yang dibahas.
· Bahan-bahan bagi peserta yang harus diselesaikan sebelum rapat dimulai.
· Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat bisnis selambat-lambatnya
seminggu sebelum rapat bisnis diadakan.
Ada beberapahal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi anda
yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain:
1. Undangan.
Undanga rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum rapat bisnis
berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-bahan yang akan
dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
2. Waktu dan tempat.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum
undangan diedarkan keseluruh peserta rapat..
3. Berapa lama waktu rapat bisnis.
Dalam hal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan waktu akan
dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting artinya bagi para peserta rapat
bisnis.
4. Pembawa acara.
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk memandu rapat bisnis agar berjalan
dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik sebuah agenda rapat bisnis.
5. Ketua panitia penyelenggaraan.
Pada umumnya, ketua panitia memberikan laporan atas pelaksanaan rapat bisnis.
6. Jumlah peserta.
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat bisnis tersebut.
Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat dengan jumlah kursi yang harus disiapkan,
bahan-bahan rapat bisnis, kamar penginapan yang disediakan (bila harus menginap dihotel),
dan konsumsi yang harus disediakan bagi para peserta rapat bisnis.
7. Peserta yang diundang.
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai devisi, departemen, atau bagian dalam dan luar
perusahaan. Dalam hal ini perlu dipastikan nama peserta dan jabatan fungsional dalam suatu
perusahaan
8. Orang yang membuka atau menutup rapat bisnis.
Pada umumnya, pimpinan tertinggi suatu perusahaan, departemen atau divisi fungsional diberi
kesempatan untuk membuka dan menutup acara resmi agenda rapat bisnis, namun dalam
praktiknya pejabat yang diundang untuk membuka dan menutup suatu rapat bisnis dapat
dilakukan pejabat yang berbeda. Hal ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi
pada saat itu.
9. Narasumber.
Penunjukan siapa yang diminta menjadi narasumber (presenter) dalam rapat bisnis sangat
tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan,
10. Alokasi waktu untuk narasumber.
Pada umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas berapa
waktu untuk masing-masing nara sumber yang akan menyampaikan materinya dalam rapat
bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk sesi Tanya jawab.
11. Waktu istirahat.
Agenda rapat bisnis seharus nya sudah memperhitungkan waktu khusus untuk beristirahat,
sholat dan makan siang, atau makan malam.
12. Presensi peserta.
Petugas yang diberi tugas untuk mengecek presensi (kehadiran) peserta sudah selayaknya
datang lebih awal disbanding dengan peserta rapat bisnis.
13. Akomodasi.
Petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis berperan penting dalam kesuksesan
sebuah rapat bisnis, dalam hal ini bidang akomosdasi mencangkup kesiapan penginapan dan
konsumsi bagi peserta rapat bisnis.
14. Sound system.
Sebelum kegiatan rapat bisnis berlangsung, patikan semua komponen sound system berfungsi
dengan baik dan tidak ada yang bermasalah. Pastikan bahwa mikrofon bagi narasumber dan
peserta berfungsi dengan baik.
15. Computer portable, LCD projector dan flip charts.
Diera teknologi dan informasi yang semakin pesat, ketersediaan computer portable (laptop),
LCD projector, dan flip charts untuk penyelanggaraan rapat bisnis sudah menjadi kebutuhan
bagi para pelaku bisnis.
16. Fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitas pendukung yang sebainya disiapkan oleh panitia penyelenggaraan tempat bisnis adalah
ketersediaan kamar kecil (toilet) dan mushola.
a) Ruangan, dekorasi dan sound system siap digunakan untuk rapat bisnis.
b) Semua panitia siap melakukan tugasnya dan hadir lebih awal.
c) Melakukan registrasi peserta.
d) Penyambutan peserta dengan ramah, sopan dan santun.
e) Pembawa acara dapat memulai rapat tepat waktu dan selesai tepat waktu.
f) Acuan agenda rapat bisnis yang sudah disiapkan.
g) Semua fasilitas (meja, kusi, laptop, LCD projector, flip charts, konsumsi) tersedia cukup dan
dalam.
h) Kondisi siap digunakan dengan baik.
i) Moderator siap memandu rapat bisnis.
j) Siapkan petugas notulen yang cekatan dan terampil.
k) Siapkan dokumentasi audio-visual.
l) Dokumentasi hasil rapat bisnis.
2. Narasumber (presenter)
a) Hadir lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
b) Perkenalan identitas diri.
c) Siap melakukan presentasi.
d) Manfaatkan media audio-visual.
e) Terbuka atas masukan dan kritik dari para peserta
f) Penampilannya menarik dan menyenangkan.
3. Peserta (participants)
a) Semua peserta hadir tepat waktu dan melakukan registrasi peserta.
b) Berpakaian rapih dan sopan.
c) Mamakai kartu identitas peserta.
d) Membawa kelengkapan bahan-bahan untuk rapat.
e) Menjadi peserta yang aktif dan penuh inisiatif.
f) Menjaga kelancaran, ketenangan dan keterampilan selama rapat berlangsung.
g) Respek (menghargai) terhadap pandangan peserta lain.
h) Bertanya sesuai dengan topic yang dibahas dan pada poin yang di tuju.
i) Mengikuti kegiatan sesuai agenda rapat yang telah disediakan.
Salah satu fasilitas pendukung yang perlu disiapkan panitia penyelenggara rapat bisnis adalah
pengaturan posisi tempat duduk (layout) yang nyaman dan memungkinkan interaksi yang baik
antara pimpinan dan peserta rapat bisnis. Menurut Dobson, ada beberapa peraturan tempat
duduk yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan rapat bisnis, antara lain:
1. Gaya persegi empat (Boardroom style)
Susunan tempat duduk yang berbentuk/gaya persegi empat (boardroom style) dapat digunakan
untuk rapat bisnis denan jumlah peserta rapat bisnis yang relative terbatas.
2. Bentuk huruf “U” (“U” Shape Style)
Susunan tempat duduk yang berbentu huruf “U” (U shape) lebih sesuai digunakan untuk jumlah
peserta yang lebih banyak dari pada bentu persegi empat.
3. Gaya ruang kelas (classroom style)
Susunan tempat duduk yang bergaya ruang kelas (classroom style) dapat digunakan untuk rapat
bisnis yang dihadiri oleh para peserta rapat bisnis dalam jumlah yang bisa mencapai ratusan
orang.
4. Gaya melingkar (circular style)
Susunan gaya tempat duduk dengan gaya melingkar (circular style) memberikan peluang
interaksi antar peserta menjadi lebih baik dan dalam jumlah yang relative sedikit.
Selain itu, susunan (layout) tempat duduk juga dapat disusun dalam berbagai gaya (bentuk)
lain,
1. Gaya chevron (chevron style)
tempat duduk pada gaya ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi audiens untuk dapat
lebih memuaskan perhatian atau focus pada pembicara yang berada didepan. Susunan tempat
duduk pada gaya ini berbentuk huruf “V”.
2. Gaya modifikasi (modified style)
Tempat duduk dengan gaya seperti ini sama dengan gaya chevron, hanya perbedaannya
menempatkan barisan tempat duduk di sisi tengah antara sisi sebelah kiri dan sisi sebelah
kanan, secara umum tampilannya masih berbentuk huruf “V”.
3. Gaya setengah melingkar (semi-circular style)
Tempat duduk seperti ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi pembicara untuk bisa
berinteraksi dengan audiensnya lebih dekat.
4. Gaya kelompok (cluster style)
Tempat duduk seperti ini biasanya disusun berdasarkan kelompok-kelompok kecil dimana
audiens duduk dikursi yang telah disusun secara melingkar.
Tindak Lanjut Rapat Bisnis
Apa yang dihasilkan dalam rapat bisnis hendaknya didokumentasikan dengan baik, terutama
hasil kesepakatan selama pembahasan topic, sesuai dengan agenda rapat yang telah disetujui
bersama, semua bentuk dokumentasi selama rapat bisnis berlangsung perlu ditinjau ulang, baik
pidato pengarahan pimpinan perusahaan, pandangan para nara sumber, catatan hasil diskusi
Tanya-jawab selama rapat bisnis berlangsung, serta dokumen lainnya yang berbentuk rekaman
audio-visual.
Tim perumus yang telah disepakati dalam pelaksanaan rapat bisnis tersebut perlu
menindaklanjuti apapun yang telah dirumuskan sementara selama rapat bisnis tersebut hingga
menjelang usai. Selanjutnya, begitu rapat bisnis dinyatakan selesai, tim perumus segera
melakukan kompilasi semua bahan selama rapat bisnis berlangsung, termasuk dokumentasi
audio-visual. Dalam hal ini tim perumus perlu melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan
dokumen penting hasil rapat bisnis tersebut. Selanjutnya, secara formal pihak-pihak yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan rapat bisnis tersebut membubuhkan tanda tangan
dan menyerahkannya ke pimpinan perusahaan untuk menjadi dokumentasi penting yang harus
ditindak lanjuti dikemudian hari.
Apabila rapat bisnis tersebut melibatkan mitra bisnis dari perusahaan lain, sudah selayaknya
mitra bisnis tersebut memperoleh laporan hasil akhir rapat bisnis. Hal ini karena mereka terlibat
secara aktif bahkan menjadi sponsor penting dalam rapat bisnis tersebut.
D.MELAKUKAN PENELITIAN
Nilai laporan Anda tergantung pada kualitas suatu informasi. Pada saat Anda
mengumpulkan informasi, perhatian Anda untuk pertama kali adalah bagaimana
mengorganisasi informasi yang Anda peroleh. Apabila Anda melakukan penelitian secara
berkelompok, Anda harus dapat melakukan koordinasi dengan anggota lainnya.
Rencana kerja yang telah Anda siapkan akan sangat membantu Anda selama
penelitian berlangsung. Dalam kaitan ini, bagaimana Anda memperoleh informasi yang Anda
perlukan baik melalui sumber-sumber primer (primary sources) maupun sekunder (secondary
resources).
Sumber primer akan memberikan informasi atau data yang dikumpulkan dari sumber-
sumber asli (tangan pertama) untuk tujuan tertentu. Sedangkan sumber sekunder akan
memberikan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu. Data sekunder
tersebut berasal dari laporan tangan kedua.
1. Sumber-sumber Primer
Apabila informasi yang Anda perlukan tidak tersedia dari sumber-sumber sekunder,
Anda harus mengumpulkan dan menafsirkan data dengan melakukan penelitian primer. Anda
harus melakukan penelitian secara langsung ke dalam dunia nyata. Ada 4 cara untuk
mengumpulkan data primer, yaitu memeriksa dokumen0dokumen ,observasi, survey, dan
melakukan eksperimen.
a. Dokumen
Dokumen – dokumen bisnis yang termasuk ke dalam data primer antara lain laporan
penjualan, neraca, laporan laba rugi, kebijakan-kebijakan, korespondensi dengan pelanggan
dan pemasok, dan kontrak. Di samping itu, dokumen-dokumen resmi pemerintah juga
termasuk sumber-sumber primer.
b. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan salah satu cara untuk memperoleh
sumber data primer dalam dunia bisnis. Anda mungkin dapat mengunjungi atau mengamati
suatu kegiatan yang tengah berlangsung dalam suatu bisnis
c. Survey
Suatu cara untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan
adalah bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pengalaman atau keahlian yang relevan
dengan bidang keahliannya.Anda dapat melakukan survey dengan menggunakan suatu daftar
pertanyaan yang telag Anda susun sedemikian rupa sehingga memudahkan Anda untuk
melakukan wawancara. Melakukan wawancara nampaknya sederhana, tetapi kalau tidak
dipersiapkan dengan cermat akan sia-sia saja hasilnya.
Suatu survey formal memerlukan beberapa keputusan penting yang mencakup antara
lain
1. Apakah Anda ingin wawancara tatap-muka, lewat telepon, atau lewat daftar pertanyaan?
2. Berapa jumlah sampek yang akan Anda teliti?
3. Pertanyaan khusus apa yang harus Anda ajukan agar memperoleh suatu gambaran yang
valid?
Pengembangan suatu daftar pertanyaan memerlukan keterampilan tertentu. Ada
beberapa bentuk pertanyaan yang dapat Anda gunakan untuk memperoleh informasi dari para
responden, antara lain dengan menggunakan pertanyaan terbuka, ya atau tidak, pilihan, skala,
checklist, peringkat, dan isian.
d. Eksperimen
Kegiatan eksperimen (eksperiment) lebih banyak dilakukan untuk bidang-bidang teknis.
Hal ini disebabkan karena suatu eksperimen memerlukan manipulasi factor-faktor yang
tercakup di salamnya secara lebih ekstensif. Di samping itu, biaya yang diperlukan untuk
melakkan eksperimen pada umunya relative mahal dan untuk mengetahui eksperien perlu
waktu ng cukup lama.
Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui apakah ada pengaruh terhadap produktivitas
kerja antara pekerja biasa dengan pekerja yang diberi bonus atau insentif atas prestasi
kerjanya. Untuk dapat mengetahui hasilnya, kedua kelompok pekerja tersebut perlu diuji coba
dan diteliti secara lebih mendalam.
2. Sumber-sumber Sekunder
Meskipun penelitian Anda kebanyakan menggunakan sumber-sumber primer, pertama
kali Anda akan menelaah informasi yang berasal dari sumber sekunder. Dalam kaitanyya
dengan sumber-sumber sekunder, Davis menyatakan bahwa dengan semakin berkembangnya
teknologi dewasa ini, banyak informasi yang dapat diperoleh melalui Internet (online) mauoun
yang tersimpan dalam bentuk CD-ROM (Compact Disc- Read Only Memory).
Ada bebrapa alasan yang melatarbelakangi mengapa orang menggunakan sumber-
sumber sekunder, yaitu melalui jasa online atau jaringan Internet.
a. Hemat Waktu
b. Ketelitian
c. Relevansi
d. Efektivitas Biaya
E. ANALISIS DATA
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang Anda inginkan, selanjutnya
Anda perlu melakukan analisis terhadap hasil temuan Anda tersebut. Proses analisis pada
dasarnya merupakan suatu pencarian hubungan di antara fakta-fakta yang telah Anda temukan
tersebut. Dengan melihat data yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sudut pandang, Anda
akan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang Anda siapkan dalam suatu rencana kerja (work
plan)
1. Perhiutungan Stastistik
Kebanyakan data yang Anda peroleh dari suatu penelitian berbentuk angka-angka. Dengan
perhitungan statistic secara sederhana, Anda dapat menghitung rata-rata (average) ,
perkembangan (trends), dan korelasi (correlations).
Salah satu cara untuk melihat data adalah dengan mencari rata-ratanya. Dalam hal ini, rata-rata
dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu mean, median, dan mode.
2. Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dapat didsarkan pada suatu kombinasi antara fakta-fakta yang
tersedia, pertimbangan nilai, dan asumsi-asumsi. Oleh karena itu, sangat jarang pengambilan
kesimpulan hanya disadarkan pada penemuan fakta semata. Meskipun demikian, Anda juga
perlu tahu bahwa pengambilan kesimpulan terhadap suatu kasus dapat mengandung unsur-
unsur yang bersifat subjektif.
3. Rekomendasi
Kesimpulan berbeda dengan rekomendasi. Kesimpulan merupakan opini atau penafsiran
terhadap suatu pokok bahaasan tertentu, sedangkan rekomendasi adalah sran yang diberikan
untuk melakukan tindakan tertentu.
Suatu rekomendasi yang baik (good recommendations), paling tidak mencakup tiga
criteria yaitu (1) praktis, (2) dapat diterima oleh pembaca, dan (3) penjelasannya cukiup rinci
sehingga pembaca dapat melakukan suatu tindakan.