BAB 18
RAPAT BISNIS
Dalam konteks bisnis, rapat tidak harus mencakup keenam tujuan tersebut. rapat
bisnis dapat saja hanya dimaksudkan untuk menginformasikan sesuatu kepada peserta,
yang ddikuti dengan sesi tanya jawab. Di samping itu, rapat bisnis juga dimaksudkan
untuk menghasilkan sebuah dokumen penting bagi perusahaan yang sangat bermanfaat
bagi penyusunan strategi perusahaan kedepannya.
D. Jenis-jenis rapat
1. Pengarahaan (Briefing)
Dalam briefings pimpinan rapat cenderung hanya memberikan arahan atau
menyampaikan informasi kepada karyawan untuk melakukan atau menyelesaikan
tugas tertentu. Selain itu, beriefings juga dimaksudkan untuk mengingatkan
kembali karyawan tentang peran, tugas, dan tanggung jawab mereka dalam
menjada serta mengembangkan perusahaan ke depan.
2. Rapat konsultasi
Rapat konsultasi dimaksukan untuk membantu peserta rapat dalm
mengatasi permasalhan yang terjadi dalam sebuah perusahaan. di samping itu,
rapat ini juga dimaksudkan untuk mendengarkan ide, gagasan, atau pandangan
dari para peserta rapat.
3. Rapat komite (Committee Meeting)
Rapat komite merupakan pertemuan sekelompok orang yanh memiliki
latar belakang profesi yang berbeda-beda untuk memutuskan suatu masalah
tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak. Karena peserta rapat terdiri dari
berbagai profesi, terkadang dalam rapat terjadi perdebatan yang berkepanjangan
tanpa hasil, sehingga pengambilan keputusan dilakukan melalui voting.
4. Rapat dewan (Council Meeting)
Rapat dewan merupakan rapat yang dihadiri oleh sekelompok orang
dengan minat yang berbeda-nbeda untuk memutuskan masalah tertentu dengan
cara mencari consensus diantara mereka.
5. Negosisasi (Negotiation)
Rapat negosisasi diharapkan untuk memperolej kesepakatan dengan cara-
cara yang saling menguntungkan semua pihak.
6. Rapat informasional (informational meeting)
Rapat ini merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu
tempat yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para
peserta rapat bisnis. informasi tersebut dapat berupa informasi yang bersifat
umum dan rutin dan informasi khusus yang bersifat strategis.
Contoh informasi umum adalah disiplin kerja dan tata cara pelayanan
umum. Sedangkan rencana startegis contohnya adalah rencana akuisisi, ekspansi
perusahaan, dan pengembangan produk baru.
7. Rapat motivasional (motivational meeting)
Rapat ini bertujuan untuk memotivasi para peserta rapat.
8. Rapat partisipatif (participatory meeting)
Dalam rapat ini, partisipasi para peserta sangat diharapkan untuk
efektivitas dan keberhasilan rapat bisnis tersebut.
E. Perencanaan Rapat Bisnis
Untuk menghasilkan keputusan yang baik dan pelaksanaan rapat dapat berjalan
dengan baik diperlukan perencanaan rapat yang baik. Ada beberapa ciri tentang
bagaimana mendesain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara lain:
1. Cantumkan tanggal, tempat, waktu mulai dan waktu selesai
2. Cantumkan rumusan tujuan atau maksud rapat
3. Cantumkan siapa saja yang hadir
4. Daftar topik yang akan dibahas
5. Alokasi waktu untuk setiap topik yang dibahas
6. Bahan-bahan bagi peserta yang harus diselesaikan sebelum rapat dimulai
7. Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat bisnis
selambatlambatnya seminggu sebelum rapat bisnis diadakan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik,
khususnya bagi Anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara bisnis antar lain:
1. Undangan
Undangan rapat sebaiknya diedarjan bebrapa hari sebelum
penyelenggaraan rapat.
2. Waktu dan tempat
Waktu dan tempat rapat harus dipastika terlebih dahulu sebelum undangan
diedarkan ke seluruh peserta rapat.
3. Berapa lama waktu rapat bisnis
Lama waktu bisnis merujuk pada jam dimuali dan berakhirnya rapat
bisnis.
4. Pembawa acara
MC diperlukan untuk memandu acara rapat bisnis agar berjalan dengan
lancar.
5. Ketua panitia penyelenggara
Ketua panitia akan meberikan laporan mengenai pelaksanaan rapat.
6. Jumlah peserta
Jumlah peserta yang diundang oerlu diperhatikan karena berkaitan erat
dengan jumlah kursi yang disiapkan.
7. Peserta yang diundang
Perlu diperhatikan mengenai nama peserta dan jabatan fungsional peserta
dalam perusahaan.
8. Orang yang membuka dan menutup rapat bisnis
Umumnya merupakan pimpinanan tertinggi perusahaan, departemen, atau
divisi fungsional diberi kesempatan untuk membuka dan menutup secara
resmi agenda rapat.
9. Narasumber
Narasumber atau presenter dalam rapat ditentukan oileh manajemen
internal perusahaan.mereka yang ditunjuk sebagai narasumbermerupakan para
ahli dibidangnya.
10. Alokasi waktu untuk narasumber
Alokasi waktu tersebut mencakup berapa lama narasumber akan
menyampaikan materinya dan berapa lama sesi tanya jawab akan
berlangsung.
11. Waktu istirahat
Waktu istirahat diperlukan untuk penyegaran kembali energi peserta.
12. Presensi peserta
Petugas presensi sebaiknya datang lebih awal dan telah mempersiapkan
daftar peserta dengan benar.
13. Akomodasi
Akomodasi mencakup kesiaoan penginapan dan konsumsi bagi lara
peserta rapat.
14. Sound system
Panitia harus memastikan semua komponen sound system berfungsi
dengan baik, memperhatikan tata suara dalam ruangan berjalan dengan baik
dan tidak ada gema.
15. Komputer portable, LCD projector dan flip camera
Ketersediaan media presentasi akan memudahkan narasumber dalam
mempresentasikan materi yang telah disiapkan.
16. Fasilitas pendukung lainnya
Ketersediaan kamar mandi dan mussolah akan membantu kebutuhan para
peserta rapat karena biasanya rapat berlangsung untuk waktu yang panjang.
Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas serta
menyajikan fakta kepada seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu. Suatu
laporan dapat berbentuk tertulis ataupun lisan ataupun keduanya. Laporan tertulis biasanya
mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis.
Jenis laporan ini terdiri dari laporan informasional (laporan yang bersifat memberi informasi,
menyajikan fakta tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi rekomendasi)
dan laporan analitis (laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan mengintrepertasikannya,
kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi). Contoh dari laporan jenis ini adalah
laporan kemajuan pekerjaan, laporan rekomendasi, proposal dan sebagainnya.
Laporan menurut subjeknya adalah laporan berdasarkan menurut departemen atau unit
tempat laporan itu diperoleh. Contoh dari laporan jenis ini adalah laporan akuntansi, laporan
personalia, laporan produksi dan sebagainya.
Laporan jenis ini terdiri dari laporan formal (laporan panjang) dan laporan non formal
(laporan singkat). Laporan formal pada umumnya lebih dari 10 halaman dan laporan non formal
pada umumnya kurang dari 10 halaman.
Laporan jenis ini terdiri dari laporan berkala dan laporan khusus. Laporan berkala yaitu
laporan yang di susun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contohnya
adalah laporan penjualan harian. Sedangkan laporan khusus yaitu laporan atas suatu kejadian
yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
Laporan jenis ini terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk
cetakan dan laporan panjang (formal).
Laporan ini terdiri dari laporan pendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
Yang termasuk laporan jenis ini adalah agenda (suatu dokumen yang di tulis sebelum suatu
pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik yang akan di
bahas dalam pertemuan), resolusi (merupakan laporan singkat secara formal berisi pengumuman
hasil konsensus dalam suatu pertemuan), notulen (laporan resmi dalam suatu pertemuan yang
telah berlangsung yang mencangkup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan), dan laporan
pertemuan (merupakan laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil
pertemuan atau konferensi penting).
Laporan bisnis yang dibuat baik secara periodik maupun secara spontanitas harus selalu
dikembangkan baik dari sisi penampilan maupun isi atau materi yang disajikan. Tujuan
pengembangan laporan untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan mudah
dipahami.
1) Pendahuluan
Untuk laporan singkat beberapa unsur tersebut dapat digabung menjadi satu atau dua
paragraf dengan atau tanpa judul pendahuluan tapi biasanya bagian “pendahuluan ini dibuat
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari perusahaan tersebut”.
2) Teks/isi
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis sehingga maksud dari laporan bisnis dapat
dimengerti.
3) Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil
kesimpulan, atau memberi rekomendasi.