Manajemen Pemasaran
Chapter 8
Disusun Oleh :
Kelompok 2 / Manajemen F
Iis Saransi (F0220068)
Pandu Rian Pratama Putra (F0220107)
Putri Qonita Haq (F0220108)
Santi Nugraheni Nilasari (F0220125)
Produk industry
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk digunakan
dalam menjalankan suatu bisnis. Dengan demikian, perbedaan antara produk konsumen dan produk
industri didasarkan pada tujuan pembelian produk tersebut.
Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
- Bahan dan suku cadang : mencakup bahan mentah (produk pertanian dan produk alami) serta
bahan dan suku cadang manufaktur (komponen dan cadang komponen).
- Barang modal : produk industry yang membantu produksi atau operasi pembeli, termasuk
instalasi dan aksesori.
- Persediaan dan jasa : persediaan merupakan produk kebutuhan sehari-hari dalam bidang industry.
Jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa konsultasi bisnis.
Kemasan
Pengemasan melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk suatu
produk. Pada dasarnya, fungsi kemasan adalah untuk menyimpan dan melindungi produk. Namun,
sekarang kemasan menjadi sarana yang penting dalam pemasaran. Perusahaan harus menyadari
bahwa kemasan merupakan kekuatan baik yang bisa menciptakan pengakuan konsumen secara
lansung terhadap suatu merek. Kemasan yang dibuat dengan inovatif bisa memberikan manfaat
kepada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong perusahaan.
Dalam membuat keputusan pengemasan, perusahaan juga harus memperhatikan masalah
lingkungan yang berkembang. Untungnya, banyak perusahaan telah "menghijaukan"
dengan mengurangi kemasan mereka dan menggunakan bahan kemasan yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan produk juga menjadi perhatian
utama pengemasan.
Pemilihan Nama
Merek nama yang baik dapat menambah kesuksesan sebuah produk. Namun, menemukan nama
merek terbaik adalah tugas yang sulit. Ini dimulai dengan tinjauan yang cermat terhadap produk dan
manfaatnya, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diusulkan. Kualitas yang diinginkan untuk
sebuah nama merek mencakup hal berikut:
Itu harus menyarankan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk.
Harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
Nama merek harus khas.
Harus dapat diperpanjang.
Nama harus diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa asing.
Harus mampu registrasi dan perlindungan hukum. Nama merek tidak dapat didaftarkan jika
melanggar nama merek yang ada.
Sponsor Merek
Produsen memiliki empat pilihan sponsor. Produk dapat diluncurkan sebagai merek nasional (atau
pabrikan), atau produsen dapat menjual kepada pengecer yang memberikan produk merek pribadi
(juga disebut merek toko).
Merek Nasional versus Merek Toko. Merek nasional (atau merek produsen) telah lama
mendominasi kancah ritel. Namun, belakangan ini, semakin banyak pengecer dan pedagang
grosir telah menciptakan mereka sendiri merek toko (atau merek pribadi). Merek toko telah
mendapatkan kekuatan selama beberapa dekade, tetapi beberapa tahun terakhir telah melihat
ledakan merek toko.
Perizinan. Sebagian besar produsen membutuhkan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan
jutaan untuk membuat nama merek mereka sendiri. Namun, beberapa perusahaan melisensikan
nama atau simbol yang sebelumnya dibuat oleh produsen lain, nama selebritis terkenal, atau
karakter dari film dan buku populer. Untuk biaya, semua ini dapat memberikan nama merek
instan dan terbukti.
Co-branding. Co-branding terjadi ketika dua nama merek mapan dari perusahaan yang berbeda
digunakan pada produk yang sama. Co-branding menawarkan banyak keuntungan. Karena setiap
merek beroperasi dalam kategori yang berbeda, merek gabungan menciptakan daya tarik
konsumen yang lebih luas dan ekuitas merek yang lebih besar. Misalnya, Uber bermitra dengan
Spotify untuk memungkinkan Anda mengontrol musik selama perjalanan Uber Anda.
Pengembangan Merek
Sebuah perusahaan memiliki empat pilihan dalam mengembangkan merek. Itu dapat
memperkenalkan ekstensi lini, ekstensi merek, multi merek, atau merek baru.
● Ekstensi lini. Perluasan lini terjadi ketika perusahaan memperluas nama merek yang ada ke
bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari kategori produk yang ada. Sebagai contoh,
selama bertahun-tahun, KFC telah memperluas jajaran ayam “finger lickin' good” jauh
melampaui resep aslinya, ayam goreng Kentucky tulang. Sekarang menawarkan ayam panggang,
ayam goreng tanpa tulang, tender ayam, sayap panas, gigitan ayam, nugget popcorn ayam,
sandwich ayam, dan KFC Go Cups irisan ayam dan kentang di tempat cangkir mobil praktis yang
memungkinkan pelanggan ngemil saat bepergian.
● Ekstensi Merek. Sebuah perluasan merek meluas nama merek saat ini untuk produk baru atau
dimodifikasi dalam kategori baru. Misalnya, sebagian besar konsumen mengetahui merk
Birkenstock karena sandal premium klasik dan alas kaki lainnya. Dan tidak mengherankan jika
Birkenstock telah menambahkan item pakaian dan aksesori lainnya ke lininya, seperti pakaian
kaki, ikat pinggang, dan tas. Namun dalam beberapa tahun terakhir, Birkenstock telah
memperluas mereknya ke kategori baru yang menarik, termasuk produk perawatan kulit alami
Birkenstock dan bahkan sistem tidur Birkenstock.
● Multimerek. Perusahaan sering kali memasarkan banyak merek berbeda dalam kategori produk
tertentu. Multi Branding menawarkan cara untuk menetapkan fitur berbeda yang menarik bagi
segmen pelanggan yang berbeda, mengunci lebih banyak ruang rak pengecer, dan menangkap
pangsa pasar yang lebih besar. Kelemahan utama dari multi branding adalah bahwa setiap merek
mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil, dan tidak ada yang sangat menguntungkan.
● Merek Baru. Sebuah perusahaan mungkin percaya bahwa kekuatan nama merek yang ada
berkurang sehingga nama merek baru diperlukan. Atau mungkin membuat nama merek baru
ketika memasuki kategori produk baru yang tidak ada nama merek saat ini yang sesuai. Misalnya,
Toyota menciptakan merek Lexus terpisah yang ditujukan untuk konsumen mobil mewah.
C. Mengelola Merek
Perusahaan harus mengelola merek mereka dengan hati-hati. Pertama, positioning merek harus terus
dikomunikasikan kepada konsumen. Pemasar merek utama sering menghabiskan banyak uang untuk
iklan untuk menciptakan kesadaran merek dan membangun preferensi dan loyalitas.
Positioning merek tidak akan bertahan sepenuhnya kecuali semua orang di perusahaan
menghayati merek tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu melatih orang-orangnya untuk menjadi
customer centered. Lebih baik lagi, perusahaan harus melakukan pembangunan merk internal untuk
membantu karyawan memahami dan antusias dengan janji merek. Banyak perusahaan melangkah
lebih jauh dengan melatih dan mendorong distributor dan dealer mereka untuk melayani pelanggan
mereka dengan baik.
Analisis Brand Miniso
Sesuai dengan materi Chapter 8, produk yang dipasarkan Miniso dapat menarik perhatian konsumen,
melalui bentuk produk, kualitas produk, dan desain produk. Dari produk yang dipasarkan, Miniso
menciptakan pengalaman yang baik bagi pelanggan. Salah satunya melalui pemasaran tempat. Miniso
mengatur retail tokonya sesuai dengan keinginan konsumen masa kini, tempat yang instagramable untuk
anak muda berfoto di dalam toko. Brand Miniso sendiri memiliki logo seperti diatas, yang memiliki ciri
khas tersendiri dari toko ritel yang lain.
Miniso juga memutuskan untuk melakukan pembauran produknya dengan menggunakan empat
dimensi penting :
- Dimensi lebar : Miniso memasarkan bauran produk yang terdiri atas produk perawatan tubuh;
perlengkapan fashion; dan peralatan rumah tangga. Di Miniso juga menyediakan alat olahraga
seperti dumbel.
- Dimensi panjang : pada bagian perlengkapan fashion, Miniso membagi lagi menjadi beberapa
jenis, seperti tas, topi, dompet, dll.
- Dimensi kedalaman : untuk produk tas, Miniso membagi lagi menjadi beberapa model tas, baik iu
untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
- Dimensi konsistensi : Miniso secara konsisten dalam mendistribusikan produknya melalui model
ritel yang sama di setiap kotanya.
Branding strategi miniso sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah usaha “lifestyle Branding”. Karena
Miniso menciptakan beberapa jenis produk baru dari pengalaman yang cerdas, yang mana bisa kita liat di
dalam logo Miniso berupa gambar tas belanja yang menunjukkan sederhana tapi modis. Miniso juga
berusaha untuk melayani konsumen dengan lebih sederhana, lebih pintar, dan produk-produk yang
ditawarkan lebih nyaman, sehingga membuat konsumen merasaan pengalaman yang cerdas dan gaya
hidup yang modis saat berbelanja.
Selain itu, Miniso medapatkan popularitas dari konsumen melalui Core Brand Edges, yang berarti
selalu memperbaharui produk setiap tujuh hari, harga rendah, dan menargetkan pada rantai produk
konsumen cerdas. Miniso juga merupakan salah satu fast fahion retail yang tengah berkembang di
Indonesia. Dari pemilihan namanya (Miniso), membuat konsumen mudah mengingat nama brand tersebut
dan mempunyai pengucapan yang khas.