Anda di halaman 1dari 7

RESUME SHARING VIA WHATSAPP (SWAP)

“Mengenal Lebih Dekat Sekolah Pasar Modal dan Sukuk Ritel SR012”

SWAP atau Sharing via WhatsApp adalah cara alternatif untuk berbagi pengetahuan secara online
menggunakan media grup WhatsApp tematik. SWAP akan menghadirkan narasumber dan moderator
sebagai pemandu jalannya diskusi sesuai tema yang akan dibahas.

Hari, Tanggal : Kamis, 12 Maret 2020


Tempat : WhatsApp Grup
Tema : Mengenal Lebih Dekat Sekolah Pasar Modal dan Sukuk Ritel SR012
Moderator : Retyan Laksita Mutiary – Subbagian Komunikasi Publik, TIK BPPK
Narasumber : 1) Yunan Akbar – Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah, Bursa Efek
Indonesia
2) Muhammad Reza – Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi SBSN, Direktorat
Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko
Peserta Sharing : Umum
Jumlah Peserta : 250 orang

1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator, Retyan Laksita Mutiary


2. Moderator menyampaikan agenda kegiatan SWAP sebagai berikut:
a. Rabu, 11 Maret 2020
15.00 WIB – Pembagian materi dari narasumber
20.00 WIB – Batas waktu pengumpulan dan vote pertanyaan melalui sli.do
b. Kamis, 12 Maret 2020
15.15 WIB - Opening oleh moderator
15.30-17.30 WIB - Sesi diskusi dengan Narasumber
3. Moderator menjelaskan tata tertib diskusi dengan uraian sebagai berikut:
1. Sampai dengan sesi diskusi, kami harapkan grup dalam kondisi tenang untuk kenyamanan
sesama anggota grup.
2. Narasumber akan menyampaikan materi sesuai dengan topik.
3. Pertanyaan dapat diajukan melalui sli.do.
4. Peserta diskusi dapat menanggapi materi/jawaban dari narasumber setelah dipersilakan oleh
moderator.
5. Kode dalam diskusi:
Kode menanggapi atau bertanya
Sudah selesai/cukup
6. Jika ada pertanyaan tambahan, akan kami pertimbangkan sesuai waktu yang tersisa

Sobat SWAP yang mempunyai pertanyaan mengenai topik terkait bisa diajukan melalui sli.do.
Caranya:

1
1. Buka browser
2. Masuk ke sli.do
3. Ketikkan kode #SWAP12
4. Silakan ajukan pertanyaan, jika ada pertanyaan yang sama dengan Sobat SWAP lain cukup di-
vote pada di pertanyaan tersebut
5. Harap mencantumkan Nama dan Instansi dan nomor pendaftaran SWAP. Contoh: Edmin, BPPK,
14. Jika tidak, maka pertanyaan tidak akan dipilih. Nomor peserta didapat di baris akhir chat
japri terakhir Edmin.
10 pertanyaan yang memiliki vote terbanyak akan diajukan pada sesi materi. Untuk Sobat SWAP
yang pertanyaannya belum terpilih pertanyaannya dapat diajukan kembali saat sesi tanya jawab
langsung setelah materi ya! Edmin akan merekap pertanyaan sampai dengan pukul 20.00
WIB.
4. Alur SWAP ini adalah moderator akan menyampaikan setiap pertanyaan yang masuk kemudian
Narasumber akan memberikan tanggapan, dan penanya/Sobat SWAP akan diberikan kesempatan
untuk memberikan tanggapan kembali dan diharapkan tidak memberikan pertanyaan baru di luar.

5. Pembahasan 1 dari Firda Amalia, Mahasiswa PKN STAN,10


Pertanyaan:
1) Dalam saham syariah adakah treasury share juga?
2) Ketika treasury shares dibeli pada jumlah yang besar maka dapat mempengaruhi kenaikan harga
saham. Tolong penjelasan mengenai penyebab mengapa hal tersebut dapat terjadi.
3) Apakah ada kemungkinan SOTS dapat di hack? Dan bagaimana sistem keamanannya dapat
mengantisipasi ancaman hacker supaya pihak yang bertransaksi saham syariah merasa aman

Jawaban:
Yunan Akbar: Mohon izin untuk mengklarifikasi, mungkin yang dimaksud saham shariah adalah saham
yang masuk dalam kategori daftar efek syariah. Jika betul begitu, saham treasury ada dalam saham-
saham yang masuk dalam kategori syariah.
Untuk pertanyaan kedua: Mohon izin untuk mengklarifikasi lagi, apakah yang dimaksud adalah
aksi pembelian kembali atau buy back saham yang beredar menjadi treasury stock dapat
mempengaruhi harga saham? Jika Iya begitu maksud pertanyaannya, maka dalam paradigma supply
dan demand, dengan perseroan melakukan buy back akan berakibat peningkatan sisi demand. Di saat
pasar kelebihan supply karena aksi jual dari investor yang dapat menyebabkan harga semakin
tertekan, maka perseroan yang melakukan buy back akan meningkatkan sisi demand sehingga
penurunan harga dapat dikurangi. Di sisi lain dengan dilakukan buy back maka saham beredar juga
akan berkurang, sehingga dividen yang diperoleh akan dibagi dengan jumlah saham yang lebih sedikit.
Untuk pertanyaan ketiga: Karena SOTS menggunakan internet yang merupakan jaringan publik,
maka kemungkinan itu ada. Tapi Bursa mensyaratkan kepada Anggota Bursa yang memiliki sistem
perdaganan online untuk menerapkan sistem keamanan andal yang berupaya untuk meminimalkan
kemungkinan terjadi kebocoron atau pencurian informasi.

2
Tanggapan:
Terima kasih pak atas jawabannya. Ijin menanggapi yang nomor 3. Jika kemungkinan hack itu dapat
terjadi, lalu langkah apa yang akan dilakukan jika hack itu memang benar terjadi, mengingat hack ini
nantinya dapat merugikan. Lalu kerugian itu nantinya siapa yang akan menanggungnya? Terima
kasih

Jawaban:
Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa Anggota Bursa harus menerapkan sistem
keamanan untuk aplikasi trading online mereka seperti yang disyaratkan Bursa, di antaranya ada
firewall dan sistem otentifikasi berlapis.

Tanggapan:
Ijin menanggapi lagi pak, kalau penggunaan aplikasi firewall dll bukannya itu sebagai antisipasinya?
Kalau sudah benar-benar terjadi pencurian informasi dll itu penanganannya bagaimana? Apakah
selama ini masih aman dari ancaman hack?

Jawaban:
Iya betul itu antisipasi. Alhamdulillah seajuh ini belum ada laporan hack pada sistem trading online.

6. Pembahasan 2 dari Muhammad Ilham Apladiba, DJBC, 14


Pertanyaan:
Hal apa saja yang perlu diketahui sebelum berinvestasi bagi orang yang sama sekali belum paham
terkait investasi?

Jawaban:
Yunan Akbar: Baik akan coba saya jawab. Selain pemahaman ttg investasi dan manfaatnya, juga harus
diinformasikan risiko dari investasi.

Tanggapan:
Izin menanggapi pak, contoh risiko dari investasi sendiri apa saja ya pak?

Jawaban:
M. Reza: Kalau boleh menambahkan, kalau dari sisi SBN/Bonds/Sukuks, ada 4 risiko utama yang
diperhatikan: Market Risk/Risiko Pasar; Liquidity Risk; Default Risk --> instrumen investasinya aman
dari pailit atau tidak; terakhir Refinancing Risk, risiko instrumen ini bisa di refinance, tapi ini lebih tepat
untuk penerbit instrumennya (issuer).
Yunan Akbar: Saya akan coba tambahkan sedikit tetang risiko berinvestasi: Risiko penurunan harga,
risiko sulit untuk menjual kembali produk investasi, dan Risiko imbal investasi yang tidak sesuai
dengan harapan bahkan lebih kecil dari kenaikan harga atau inflasi.
M. Reza: Pemilihan instrumen investasi perlu memperhatikan profil risiko kita sebagai investor. Jika
kita tergolong punya karakter Risk Taker, mungkin cocok untuk instrumen yang risiko relatif tinggi.

3
Tapi kalau kita masuk karakter risk adverse yang begitu liat IHSG seminggu ini merah terus langsung
mules, maka mungkin instrumen yang cocok adalah instrumen yang less risky atau bahkan risk free.

7. Pembahasan 3 dari Dimas Khosyi Triangga, POLINEMA, 236


Pertanyaan:
Saya telah mendaftar akun saham. tapi saat pendaftaran akun, saya menggunakan akun non-syariah,
apakah saya bisa mengubahnya ke akun saham syariah?

Jawaban:
Yunan Akbar: Saat ini belum bisa mengubah ke akun syariah, investor harus membuka rekening baru
dengan akun syariah. Untuk akun syariah akan menggunakan rekening dana nasabah (RDN) dari bank
syariah.

Tanggapan:
Mau menanggapi, jadi investor dapat memiliki lebih dari satu akun?

Jawaban:
Karena sistem trading online syariah dan reguler berbeda, maka bapak akan memiliki 2 user login tapi
SID tetap satu.

8. Pembahasan 4 dari Frienly Martin Lukas, DJBC, 69


Pertanyaan:
Apa saja faktor yang mempengaruhi harga sukuk ritel dan bagaimana mitigasi risiko pasar (market
risk) sukuk ritel?

Jawaban:
M. Reza: Untuk faktor yang mempengaruhi harga sukuk ritel maka ada dua faktor utama, faktor
domestik dan global. Faktor domestik punya peran lebih besar dibanding faktor global walaupun
dalam saat-saat tertentu faktor global juga punya peranan namun akan ditransmisikan dulu ke faktor
domestik. Faktor domestik seperti sosial politik misal policy-policy yang sifatnya signifikan atas
kegiatan bisnis atau pasar finansial, atau faktor sosial seperti kestabilan kondisi di masyarakat.
Faktor lain seperti perkembangan ekonomi yang mana paling utama ada di PDB dan inflasi,
sedangkan faktor global seperti yang kita alami sekarang adalah wabah Covid-19 yang menimbulkan
volatilitas yang tinggi di pasar keuangan baik global maupun domestik. Ini juga dapat berpengaruh ke
naik turunnya harga atau yield Sukuk Ritel.

4
Terkait mitigasi risikonya kami di Kemenkeu (DJPPR) ada beberapa langkah, yang pertama
pemerintah bisa buyback/pembelian kembali SBN baik melalui lelang buyback atau langsung di pasar
sekunder. Yang kedua pemerintah bisa melakukan debt switch (pertukaran seri), baik itu melalui
mekanisme lelang atau langsung debt switch di pasar sekunder. Untuk kasus mitigasi risiko pasar SR,
Pemerintah dapat saja melakukan transaksi buyback atau debt switch untuk seri-seri SR namun
semuanya akan dianalisis terlebih dahulu dari sisi cost & risk benefit beserta pros & cons-nya.

9. Pembahasan 5 dari I Kadek Apdila Wirawan, Pengadilan Negeri Madiun, 20


Pertanyaan:
Apakah tidak ada resiko gagal bayar SBN khususnya SR 012 mengingat imbas virus corona juga
berdampak terhadap perekonomian di Indonesia?

Jawaban:
M. Reza: Terima Kasih Pak Kadek Apdila Wirawan atas pertanyaannya. Mengingat pertanyaannya
mengenai risiko gagal bayar atau sering disebut Default Risk maka ada beberapa legal standing yang
perlu saya sampaikan. Dalam pengelolaan SBSN di-backup oleh 2 Undang-Undang, yaitu Undang-
Undang No. 19 / 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara dan Undang Undang APBN (yang terbit
setiap tahun).
Pada UU SBSN di pasal 9 ayat 2 dinyatakan bahwa Pemerintah wajib membayar Imbalan dan Nilai
Nominal setiap SBSN, baik yang diterbitkan secara langsung oleh Pemerintah maupun Perusahaan
Penerbit SBSN, sesuai dengan ketentuan dalam Akad penerbitan SBSN. Kemudian pasal 9 ayat 2 ini
diperkuat lagi dengan pasal 9 ayat 3 yang berbunyi: Dana untuk membayar imbalan dan Nilai Nominal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
setiap tahun sampai dengan berakhirnya kewajiban tersebut.
Tambah lagi dengan UU APBN yang di dalam nya sudah menjamin pembayaran
kupon/imbalan/bunga dan pokok SBSN dan SUN. Dalam UU APBN 2020 Pemerintah telah
menganggarkan belanja bunga selama tahun 2020 (bisa dicek di item belanja di Nota Keuangan 2020)
dan pembayaran pokok (di bagian Pembiayaan NK 2020) dan pembayaran pokok yang jatuh tempo di
tahun 2020 (di bagian Pembiayaan NK 2020). Detail nya dapat dilihat di Nota Keuangan 2020 di bagian
Belanja dan Pembiayaan https://www.kemenkeu.go.id/media/14041/nota-keuangan-beserta-apbn-
ta-2020.pdf.
Nah, khusus untuk SR0012 di Memorandum Informasi kami juga telah cantumkan jadwal
pembayaran kupon nya yaitu setiap tanggal 10 setiap bulannya sampai jatuh tempo pada 10 Maret
2023. Memorandum Informasi dapat di download di Landing Page Sukuk Ritel SR012
https://www.kemenkeu.go.id/sukukritel
https://www.kemenkeu.go.id/media/14551/memo-info-sr012.pdf
Dengan demikian, risiko gagal bayar SBN sangat minim bahkan dapat dibilang tidak ada risiko
gagal bayar atau dengan kata lain SBN dan khususnya SR adalah Risk Free instruments

10. Pembahasan 6 dari Rahmat Al Fian, DJBC, 17


Pertanyaan:

5
1) Ijin bertanya, apa yang mempengaruhi besar kecilnya nominal bunga/presentase imbal hasil dari
produk obligasi pemerintah?
2) Apa langkah ke depan yang akan diambil BEI dalam mengatasi kondisi bursa saat ini? Aturan
buyback tanpa RUPS, ARB 10%, IHSG -5% di suspend, news+ sudah dilakukan.

Jawaban:
M. Reza: Pertanyaan ini masih mirip dengan pertanyaan pak Frienly Martin tentang Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Harga Sukuk Ritel. Hanya saja menjadi lebih luas karena terkait obligasi
pemerintah tidak hanya SR. Jadi faktor Domestik dan Global sangat berpengaruh di sini. Dari domestik
seperti tadi saya jelaskan di atas, ada faktor ekonomi, sosial dan politik. Faktor ekonomi seperti
kebijakan ekspansi atau kontraksi ekonomi yang ditunjukan dengan ekspansi --> kenaikan defisit APBN
oleh pemerintah selaku otoritas fiskal dan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (Bank Sentral)
selaku otoritas moneter.

Faktor lain adalah likuiditas seri obligasi tersebut. Makin likuid obligasi pemerintah maka akan makin
mudah diperjual belikan, setiap mau beli ada yang mau jual ada setiap mau jual ada yang mau beli.
Kemudian ada faktor pasar keuangan sendiri kalau domestik misal di 2005 kita mengalami krisis
reksadana d imana terjadi redemption besar-besaran karena investor panik.

Ini sempat kena ke obligasi pemerintah sehingga yield obligasi pemerintah (SBN) naik tinggi. Tapi
begitu issue reksadana mereda yield SBN kembali turun. Ada lagi faktor global misal saat Brexit di
2015, CMIIMW, yield SBN kembali Volatile. Lalu faktor Trump menang pemilu US bulan November
2016, yield SBN tiba2 naik, IHSG juga sempat turun waktu itu. Tapi ada faktor lain juga yng mendukung
penurunan yield SBN seperti faktor Rating, dari S&P dan Moodys.

Waktu kita naik rating dari BBB- menjadi BBB dan akhirnya BBB+ (masuk kategori investment grade),
yield SBN terus mengalami penurunan dan cost yang ditanggun pemerintah jadi turun. Masih banyak
faktor-faktor lain yang bisa disampaikan tapi intinya faktor domestik berpengaruh dan faktor global
juga sangat berpengaruh apalagi di era internet ini dimana kabar berita baik yang valid maupun hoax
sangat mudah menyebar. Maka faktor global jadi sangat berpengaruh ke pergerakan yield SBN.

Yunan Akbar: Pertanyaan yang sangat sulit. Kondisi saat ini menghantam hampir semua bursa global.
Bursa telah mengeluarkan kebijakan yang dapat mengurangi imbas dari pengaruh global tersebut.
Semua kebijakan tersebut terus dipantau dan review efektivitasnya dan berharap kondisi ini tidak
terus memburuk dan segera berlalu.

11. Pembahasan 7 dari Idha, Mahasiswa, 129


Pertanyaan:
1) Kalau kita lihat nilai kupon setiap penerbitan SR berbeda-beda, apa faktor yang menyebabkan
perbedaan nilai kupon tersebut?
2) SR ini dapat diperjualbelikan (tradable) antar investor domestik. Bagaimana mekanisme penjualan
SR yang kita punya di pasar sekunder?
3) Apa kekurangan dan kelebihan Reksa Dana Syariah dibanding Saham, Sukuk? Bagaimana prospek
ke depan karena lihat dari grafik jumlahnya 12%? Saya mulai invest RD di salah satu app.

6
Jawaban:
M. Reza: Izin menjawab nomor 1. Masih ada kaitan dengan jawaban saya di atas yang faktor global
dan domestik tapi ada sedikit tambahan. Selain faktor-faktor di atas kami biasa mencermati
pergerakan 7 days Reverse Repo BI. Suku bunga LPS, LPS rate, lalu bunga deposito dari bank-bank
umum baik yang publish maupun over the counter, dan yield harian SBSN di pasar sekunder yang
tenornya bersesuaian dengan tenor SR (biasnaya tenor 3 tahun).
Untuk yield harian referensinya dari IBPA sekarang PT PHEI http://www.ibpa.co.id/ dan dari
Bloomberg Terminal. Untuk mekanisme perdagangan pertanyaan nomor 2 investor dapat
memperdagangkan SR lewat Bursa Efek dengan mekanisme yang ditentukan oleh Bursa. Mekanisme
lain adalah melalui mekanisme Over the Counter atau analogi di pasar saham di pasar negosiasi. Nanti
investor bisa datang ke Midis tempat waktu pertama beli untuk membantu penjualan SR.

Yunan Akbar: Terima kasih Pak Reza. Penjualan SR dapat dilakukan melalui Bursa atau luar bursa
(OTC). Midis dan investor yang menentukan mana yang akan dipilih, tapi umumnya Sukuk dilakukan
melalui OTC. Kelebihan reksa dana syariah dibandingkan dengan saham adalah risiko akibat
pergerakan harga lebih kecil dibandingkan saham. Sedangkan kekurangan dari reksa dana syariah
dibandingkan saham adalah karena risiko lebih kecil maka return yang akan diperoleh juga bisa lebih
kecil dari pada saham. Dibandingkan dengan sukuk, reksa dana memiliki return yang bisa bergerak
sesuai kinerja dari pasar. sedangkan sukuk memiliki pendapatan tetap.

Notulis,
Arimbi Putri

Anda mungkin juga menyukai