Komunikasi
Bisnis
14
Ekonomi dan Bisnis Manajemen F041700011 Fathihani, SE,MM
3A5315ML
Materi Kompetensi
Rapat Bisnis Mahasiswa dapat mengerti tentang Rapat
Bisnis
Pengertian Rapat Bisnis
Pada dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing dalam dunia bisnis maupun
nonbisnis, baik yang bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka
selenggarakan pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu.
Oleh karena itu pengertian Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan
dua orang atau lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk membahas
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu. Dalam dunia bisnis, Rapat Bisnis
biasa nya dapat diselenggarakan didalam maupun diluar kantor perusahaan. Rapat bisnis yang
diselenggarakan didalam perusahaan pada umumnya membahas harian atau mingguan,
menyampaika pendistribusian barang kesuatu daerah, menyiapkan berbagai kebutuhan bahan
baku untuk proses produksi berikutnya, dan menyiapkan alat-alat tulis kantor (ATK).
Sedangkan Rapat Bisnis yang diselenggarakan diluar perusahaan biasanya menyangkut hal-
hal yang sifatnya khusus dan bersifat stategis serta jumlah persertanya yan cukup banyak,
biasa nya rapat bisnis diselenggarakan di hotel. Dengan kata lain, pemilihan tempat
penyelenggaraan sebuah pertemuan (Rapat Bisnis) apakah didalam atau diluar perusahaan
dapat dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat kepentingannya, jumlah pesertanya, dan
ketersediaan factor financial (dana) pendukungnya.
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct meeting).
Dalam briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan informasi atau
memberikan arahan, perintah kepada karyawan dalam suatu perusahaan untuk
melakukan atau menyelesaikan suatu tugas tertentu. Disamping itu briefing juga
dimaksudkan untuk mengingatkan kembali para karyawan tentang peran, tugas, dan
tanggung jawab mereka dalam menjaga dan mengembangkan perusahaan kedepan.
Dalam praktiknya, pelaksanaan briefing disuatu perusahaan dapat bervariasi. Ada
perusahaan yang melakukan briefing terjadwal secara rutin dan periodic (misalnya,
setiap hari senin jam 08:00 hingga jam 09:00 atau setiap hari mulai jam 08:00 hingga
jam 09:00). Namun, ada juga perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan briefing
yang bersifat incidental. (perusahaan menyelenggarakan kegiatan briefing
sesuaidengan kebutuhan dan waktunya tidak teratur, mungkin seminggu sekali, dua
kali atau bahkan dalam satu minggu tidak ada kegiatan briefing. Atau bisa diartikan
briefing yang dilakukan secara incidental tersebut waktu nya tidak dapat dipastikan
atau tidak menentu.
2. Rapat konsultasi (advisory meeting)
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat berbagai informasi (sharing
information) kepada pihak lain. Dalam rapat tersebut dimaksudkan terjadi suatu
proses untuk saling member dan menerima ide, gagasan, pandangan, keluhan atau
masukan dari pihak lain.
3. Rapat komite (commite meeting)
Rapat komite merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok orang yang memiliki
latar belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuik memutuskan suatu
masalah tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak (voting). Kelompok yang ada
dalam rapat ini memiliki otoritas, kompromi, dan resolusi. Oleh karena itu peserta
1. Persiapan rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara rapat.
Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
Penentuan tempat.
Akomodasi.
Konsumsi.
Media/peralatan.
2. Pelaksanaan rapat.
Suasana rapat berlangsung terbuka.
Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
Adanya kendali dari ketua rapat
Hindarkan debat kusir.
Bahasa harus komunikatif.
Hindarkan monopoli ketika berbicara.
Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
Adanya notulen.
Acara rapat.
Media rapat.
Waktu.
Ada beberapa ciri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara
lain:
Cantumkan tanggal, tempat, waktu mulai, dan waktu selesai.
Cantumkan rumusan tujuan atau maksud rapat.
Cantumkan siapa saja yang hadir.
Daftar topic yang akan dibahas.
Alokasi waktu untuk setiap topic yang dibahas.
Bahan-bahan bagi peserta yang harus diselesaikan sebelum rapat dimulai.
Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat bisnis selambat-lambatnya
seminggu sebelum rapat bisnis diadakan.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi
anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain:
1. Undangan.
Undangan rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum rapat
bisnis berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-
bahan yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut. Hindari penyampaiyan rapat
bisnis secara mendadak ,misalnya sehari sebelum pelaksanaan rapat bisnis tanpa
dilengkapi dengan bahan atau materi yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
2. Waktu dan tempat.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum
undangan diedarkan keseluruh peserta rapat. Dalam hal ini waktu menunjukan
tanggal, bulan, tahun dan jam berapa rapat bisnis dilaksanakan. Sedangkan mengenai
tanggal pelaksanaan nya rapat bisnis perlu dicantumkan secara jelas dan terinci.
Misalnya; tempat pelaksanaan rapat bisnis diruang arjuna wiwaha, lantai 2 hotel
permata indah, jalan kusuma bangsa no. 223 telp. (0271)123456 Sukarta 57126.
3. Berapa lama waktu rapat bisnis.
Dalam hal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan
waktu akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting artinya
2. Narasumber (presenter)
Hadir lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
Perkenalan identitas diri.
Siap melakukan presentasi.
Manfaatkan media audio-visual.
Terbuka atas masukan dan kritik dari para peserta
Penampilannya menarik dan menyenangkan.
3. Peserta (participants)
Salah satu fasilitas pendukung yang perlu disiapkan panitia penyelenggara rapat
bisnis adalah pengaturan posisi tempat duduk (layout) yang nyaman dan memungkinkan
interaksi yang baik antara pimpinan dan peserta rapat bisnis. Menurut Dobson, ada beberapa
peraturan tempat duduk yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan rapat bisnis, antara
lain:
Dalam sebuah rapat, faktor pemimpin & peserta sangatlah penting untuk sebuah rapat.
Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai tipe-tipe pemimpin & peserta rapat. adapun
tipe-tipe pemimpin rapat :
1. Tipe otoriter
Pemimpin otoriter adalah pemimpin yang suka memaksakan kehendaknya, merasa
saling berkuasa dan merasa paling mengetahui segala hal, sehingga kurang
memberikan kesempatan kepada para peserta rapat untuk mengemukakan
pendapatnya. Hal ini akan mengakibatkan hasil keputusan rapat kurang dapat
dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan, karena bukan merupakan keputusan
bersama dan mungkin saja ada pihak-pihak yang tidak puas terhadap hasil keputusan
rapat tersebut.
2. Tipe demokratis
Pemimpin demokratis adalah pemimpin yang bersifat terbuka, mau menerima kritik
dan saran dari peserta rapat, memberikan kesempatan kepada peserta rapat untuk
mengemukakan pendapatnya, berperan sebagai pembimbing, pengarah, pemberi
petunjuk dan terlibat langsung dalam interaksi kelompok. Keputusan yang diambil
oleh pemimpin rapat merupakan hasil musyawarah kelompok.
3. Tipe laizess-faire
Pemimpin laizess-faire adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada para
peserta rapat untuk mengendalikan jalannya rapat. Pemimpin tipe ini bersifat pasif
dan cenderung masa bodoh, tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, tidak
punya inisiatif dan cenderung bersikap sebagai penonton saja. Rapat yang dipimpin
oleh pimpinan tipe ini seolah-olah tidak ada pemimpinnya, sehingga hasil keputusan
rapat biasanya tidak sesuai dengan tujuan rapat yang diharapkan.
Peserta rapat yang memiliki tipe ini biasanya memiliki moral dan disiplin kerja yang
tinggi sehingga orangnya cukup berwibawa dan disegani.
3. Tipe Inisiatif
Peserta rapat dengan tipe inisiatif biasanya akan muncul pada saat menemui kemacetan
karena kurangnya atau tidak adanya data – data yang jelas untuk menyelesaikan masalah
yang dibahas.
4. Tipe Pemersatu
5. Tipe Penyerang
Peserta rapat tipe ini gemar menyerang atau menyalahkan pendapat orang lain, sehingga
memancing timbulnya pedebatan yang panjang dan menimbulkan perpecahan dalam
kelompok.
6. Tipe Perantar
Peserta rapat dengan tipe perantara biasanya akan bertindak sebagai perantara atau
menjembatani antara orang/kelompok yang berbeda.
7. Tipe Pendengar
Peserta rapat dengan tipe pendengar biasanya bersifat pasif, hanya mendengarkan
informasi – informasi yang disampaikan oleh pemimpin rapat atau peserta rapat lainnya.