Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Komunikasi Bisnis”
Dosen Pengampu:
Sa’idi, M. E.
Di Susun oleh:
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya rapat menjadi salah satu media komunikasi dan koordinasi
yang digunakan dalam suatu organisasi bisnis maupun non bisnis untuk membahas
atau mendiskusikan suatu topik tertentu. Dalam praktiknya, rapat seringkali
berjalan tidak efektif bahkan terkesan membuang-buang waktu dan berjalan tanpa
tujuan yang jelas. Oleh karena itu, rapat yang baik perlu dipersiapkan dan dikelola
dengan baik, sehingga dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki. 1
B. Rumusan Masalah
1
Nando Hermawan dan Khoden Brottan Sitorus, “Rapat Bisnis”, makalah, (Universitas
Negeri Medan, 2021), 3.
4. Apa saja jenis-jenis rapat bisnis?
5. Bagaimana pelaksanaan rapat bisnis?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
2
Yuan Badrianto, dkk., Komunikasi Bisnis, (Bandung: CV MEDIA SAINS INDONESIA,
2022), 101.
3
Jumiyati, Yunidyawati Adina, “RAPAT: Komunikasi Bisnis yang Efektif”, JURNAL
AKRAB JUARA, (2021), 86.
B. Perbedaan Rapat Bisnis dan Non Bisnis
Salah satu faktor yang membedakan rapat bisnis dengan rapat non bisnis
adalah tujuan atau orientasi penyelenggaraan sebuat pertemuan. Dalam dunia ini
rapat bisnis tentu orientasi atau tujuan nya adalah bisnis yaitu dengan memperoleh
keuntungan (laba), disamping itu rapat bisnis umumnya bersifat resmi atau formal
dan cenderung protokoler seremonial. Sedangkan non bisnis orientasi atau
tujuannya adalah untuk tujuan kemasyarakatan, peningkatan pelayanan kesehatan,
dan pendidikan.
Rapat non bisnis, sifatnya ada yang formal (formal meeting) ada yang tidak
formal (informal meeting). Rapat non bisnis yang dilakukan oleh instansi
pemerintah memiliki sifat yang formal. Sedangkan rapat non bisnis yang dilakukan
oleh warga masyarakat (rapat warga/rapat kampung) untuk membahas kebersihan
dan peduli lingkungan sekitarnya termasuk yang tidak formal. Apa yang mereka
bahas dalam rapat tersebut cenderung santai, luwes dan mengalir begitu saja. Rapat
yang mereka lakukan jauh dari kesan seremonial. Yang penting bagi mereka adalah
kerukunan, keakraban dan kebersamaan antar warga dalam membangun daerah
mereka sendiri. Jadi, apa yang mereka lakukan benar-benar bersifat informal.
1. Rapat bisnis
Orientasinya adalah bisnis
Umumya bersifat resmi atau formal
Cenderung protokoler seremonial
2. Rapat non bisnis
Berfokus pada kegiatan dan tujuan non bisnis
Dari sisi formalitasnya bersifat formal dan non formal 4
4
Muhammad Yusuf, dkk., KOMUNIKASI BISNIS, (Medan: CV Manhaji Medan, 2019),
177.
lain berbagi informasi, penjajakan ide/gagasan (Brainstorming), evaluasi
ide/gagasan, pengambilan keputusan, membuat dokumen dan memotivasi peserta
sedangkan tujuan penyelenggaraan rapat bisnis adalah:
5
Sovia Rosalin, dkk., KOMUNIKASI BISNIS; Pendekatan Praktis, (Malang: UB PRES,
2020), 119.
6
Zahrotush Sholikhah dan Mega Murti Andhini, KOMUNIKASI BISNIS (Jakarta: PT
Pustaka Lima Jari, 2023), 205.
3. Rapat komite (committee meeting); rapat antara sekelompok orang yang
memiliki latar belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuk
memutuskan suatu masalah tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak
(voting). Kelompok yang ada dalam rapat ini memiliki otoritas, kompromi,
dan resolusi. Seringkali pada rapat komite membutuhkan waktu yang lama
untuk proses pengambilan keputusan.
4. Rapat dewan (council meeting); rapat yang diadakan oleh sekelompok orang
dengan latar belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah
tertentu dengan cara mencari konsensus bersama diantara mereka. Proses
pengambilan keputusan selalu diupayakan dengan berbagai cara melalui
konsesus atau kesepakatan bersama dan tetap menghindari proses
pengambilan keputusan melalui voting. Akan tetapi, proses pengambilan
keputusan melalui konsensus biasanya membutuhkan waktu yang lama.
5. Negosiasi (negotiation); negosiasi pasti dihadapi oleh setiap perusahaan.
Negosiasi bukanlah monopoli perusahaan yang berskala menengah dan
besar. Bahkan pada perusahaan berskala kecil dan menengah pun terjadi
proses negosiasi dalam dunia bisnis mereka. Pada bisnis yang memiliki
skala kecil proses negosiasi terjadi ketika penjual dan pembeli melakukan
transaksi tawar-menawar.
6. Rapat informasional (informational meeting); pertemuan antara dua orang
atau lebih di suatu tempat yang dimaksudkan untuk menyampaikan
informasi tertentu kepada para peserta rapat bisnis.
7. Rapat motivasional (motivational meeting); pertemuan antara dua orang
atau lebih di suatu tenpat untuk memotivasi para peserta dalam
melaksanakan sesuatu.
8. Rapat partisipatif (participaty meeting); pertemuan antara dua orang atau
lebih di suatu tempat untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat
bisnis.
E. Pelaksanaan Rapat Bisnis
1. Tahapan Pembukaan
Pada tahapan pembukaan rapat ada beberapa hal yang disampaikan
kepada peserta rapat dimana rapat dimulai tepat waktu yaitu:
a. Latar belakang diselenggarakan rapat;
b. Tujuan diadakannya rapat;
c. Agenda rapat;
d. Tata tertib rapat
Untuk pembukaan rapat bisnis dengan peserta lebih dari 30 orang,
penyelenggara rapat dapat menunjuk seorang pembawa acara/MC (Master
of Ceremony). Tugas dari MC dalam rapat bisnis adalah memandu jalannya
rapat bisnis dari awal sampai akhir berdasarkan rundown acara rapat yang
telah disusun sebelumnya.
2. Tahapan Pembahasan
Pemimpin rapat memiliki dua tugas utama yaitu menangani msalah
pokok dan memimpin peserta rapat. Selama berlangsungnya rapat,
pemimpin rapat harus dapat mengarahkan dan mengatur jalannya rapat.
Usahakan agar peserta rapat bergantian dalam menyampaikan masukannya.
Apabila terjadi perbedaan pendapat, monopoli pembicaraan, tidak
konsentrasinya peserta rapat maka pemimpin rapat dapat segera mengambil
sikap dengan penuh perhatian dan bijaksana.
Pada saat jalannya rapat, pemimpin rapat menunjuk pencatat
jalannya rapat (notulis) agar pembahasan dapat terekam dan dapat
digunakan sebagai pengingat jalannya rapat. Catatan singkat mengenai
jalannya rapat disebut dengan notula. Notula rapat yang profesional sangat
7
Asraf, dkk., Buku Ajar Komunikasi Bisnis (Jakarta: Media Sains Indonesia, 2023), 136.
diperlukan untuk mengetahui hasil rapat terdahulu dan juga bagi peserta
rapat yang tidak dapat hadir. Notula rapat didistribusikan kepada peserta
setelah rapat selesai.
3. Tahapan Penutupan
Setelah melewati tahapan pembahasan, maka rapat pada akhirnya harus
ditutup. Pada tahapan penutupan pemimpin rapat menyampaikan ringkasan
hasil yang telah dicapai. Apabila dalam rapat tersebut tidak dicapai tujuan
rapat yang diharapkan, pemimpin rapat dapat menunjuk tim khusus atau
mengadakan pertemuan kembali. Setelah tidak ada masukan atau sanggahan
maka jalannya rapat dapat ditutup. Hasil rapat berupa notula didistribusikan
kepada peserta rapat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Asraf, dkk. Buku Ajar Komunikasi Bisnis. Jakarta: Media Sains Indonesia, 2023.