Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

“RAPAT BISNIS”

Dosen Pengampu:
Azwar Anwar, S.E., M.Si., Ak., CA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
Anugerah Awaliyah Asgar 210901501013
Andina Aulia 210901501007
Dwiputra Sumdamingpa A 210901501011
Nafiatul Ahwalah 210901502012
Miftharuly 210901501004
Tiara Patari 210901502005
Nur Asty Rhamadani Asrul 210901502003
Syifa Nur Aqilah 23232589

PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Rapat Bisnis” ini dengan tepat waktu
dan tanpa halangan yang berarti.

Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi
Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan terkait cara
berkomunikasi dalam organisasi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Azwar Anwar, S.E.,


M.Si.,Ak.,CA selaku Dosen Pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Selain itu, tak lupa pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Penulis menyadari dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah penulis selanjutnya.

Makassar, 24 Oktober 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. II

DAFTAR ISI ............................................................................................................... III

A. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

B. PEMBAHASAN .................................................................................................... 1

1. Pengertian Rapat Bisnis ..................................................................................... 1

2. Tujuan Rapat Bisnis ........................................................................................... 3

3. Jenis – jenis Rapat Bisnis ................................................................................... 4

4. Perencanaan Rapat Bisnis .................................................................................. 9

5. Pelaksanaan Rapat Bisnis................................................................................. 10

6. Etika Dalam Melaksanakan Simulasi Rapat Bisnis ......................................... 11

C. KESIMPULAN .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

III
A. PENDAHULUAN
Rapat bisnis merupakan salah satu elemen yang tak terpisahkan dalam
menjalankan sebuah organisasi atau perusahaan. Setiap perusahaan, baik besar
maupun kecil, sering kali mengadakan rapat bisnis untuk membahas berbagai
aspek operasional, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan. Rapat
bisnis bukan hanya menjadi forum untuk berbicara, tetapi juga sarana untuk
berkolaborasi, merancang strategi, dan mencapai tujuan perusahaan. Dalam era
bisnis yang kompetitif dan dinamis seperti sekarang, pemahaman tentang
bagaimana melaksanakan rapat bisnis yang efektif menjadi kunci kesuksesan.

Rapat bisnis bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi juga merupakan alat penting
untuk mengoptimalkan potensi sumber daya perusahaan dan menjawab berbagai
tantangan yang muncul dalam dunia bisnis yang dinamis. Dengan memahami
konsep, prinsip, dan praktik terbaik dalam rapat bisnis, diharapkan para pembaca
dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam konteks bisnis mereka sendiri.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Rapat Bisnis
Secara umum, rapat adalah pertemuan di mana individu atau kelompok
berkumpul dalam sebuah organisasi, perusahaan, atau lembaga pemerintah,
baik dalam konteks formal atau informal, untuk diskusi, perundingan, dan
pengambilan keputusan terkait dengan masalah tertentu, yang kemudian
mencapai kesepakatan bersama. Di sisi lain, bisnis merujuk pada organisasi
yang berfokus pada penjualan barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan
mencari keuntungan. Dengan demikian, Rapat Bisnis merupakan bentuk
pertemuan di mana berbagai kelompok bertemu, baik di dalam maupun di luar
lingkungan kantor, untuk membahas segala hal yang berkaitan dengan transaksi
jual-beli barang atau jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan.

1
Secara umum, Rapat Bisnis dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk
pertemuan yang melibatkan dua orang atau lebih yang berlangsung di berbagai
lokasi, termasuk di dalam maupun di luar lingkungan kantor, guna
membicarakan topik yang terkait dengan operasi bisnis. Secara praktis, rapat
bisnis dapat diadakan baik di dalam maupun di luar kantor perusahaan.
Rapat bisnis dapat diadakan baik di dalam kantor maupun di luar kantor,
tergantung pada kepentingan, tujuan, jumlah peserta, dan pertimbangan
finansial. Rapat bisnis yang berlangsung di dalam kantor umumnya berfokus
pada pembahasan rutin, seperti evaluasi penjualan harian, distribusi produk ke
wilayah berbeda, kebutuhan bahan baku dalam proses produksi, dan lain
sebagainya. Di sisi lain, rapat bisnis yang diadakan di luar kantor seringkali
digunakan untuk diskusi masalah yang lebih khusus dan strategis, seperti
perluasan wilayah pemasaran ke daerah baru, perencanaan akuisisi perusahaan
lain, atau menjalin kerjasama dengan entitas asing.
Rapat Bisnis dan NonBisnis tentunya berbeda, ada dua perbedaan utama antara
rapat bisnis dan rapat non-bisnis.
1) Pertama, dari segi orientasi atau tujuan, rapat bisnis berfokus pada aspek
bisnis dengan akhir tujuan untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan, sedangkan rapat non-bisnis memiliki orientasi yang tidak
terkait dengan bisnis, seperti fokus pada isu-isu sosial, kesehatan, atau
pendidikan.
2) Kedua, dari segi formalitas, rapat bisnis biasanya memiliki sifat formal,
direncanakan dengan undangan resmi. Di sisi lain, rapat non-bisnis
dapat bersifat formal atau informal, tergantung pada penyelenggaranya.
Misalnya, rapat non-bisnis yang diadakan oleh pemerintah umumnya
bersifat formal, sementara rapat non-bisnis seperti rapat warga yang
diselenggarakan oleh masyarakat bersifat informal, dengan pembahasan
yang lebih santai, lebih fokus pada keakraban, dan kerukunan di antara
para peserta rapat.

2
2. Tujuan Rapat Bisnis
Ketika sebuah organisasi berusaha untuk menyelesaikan masalah,
sangat tidak efektif jika tidak melibatkan rapat. Melibatkan anggota secara
langsung juga memudahkan untuk memberikan pendidikan atau pengetahuan
ketika mereka dihadapkan pada masalah yang serupa di masa depan. Selain itu,
menyuntik semangat agar para anggota kembali bergairah juga dapat dilakukan
melalui forum ini.
Menurut Locker dalam bukunya Business Communication: Building Critical
Skills menyatakan bahwa terdapat enam tujuan dalam sebuah rapat,yaitu:
1) Berbagai Informasi
2) Penjajakan ide / gagasan
3) Evaluasi Ide / gagasan
4) Pengambilan Keputusan
5) Membuat Dokumen
6) Memotivasi Peserta

Penyelenggaraan rapat bisnis tidak selalu harus mencakup keenam


tujuan di atas. Rapat bisnis yang diadakan oleh sebuah perusahaan dapat
memiliki berbagai tujuan yang berbeda. Contohnya, rapat bisnis dapat
digunakan untuk menginformasikan peserta tentang informasi penting yang
perlu mereka ketahui, diikuti dengan sesi tanya jawab. Rapat bisnis juga dapat
diselenggarakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada peserta, menjajaki
ide-ide baru, mengevaluasi ide yang ada, dan akhirnya membuat keputusan
penting bagi perusahaan.

Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran dapat menginformasikan


kepada peserta rapat bahwa penjualan selama satu semester terakhir telah
meningkat secara signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya, bahkan
hampir mencapai peningkatan sebesar 100%. Hasil riset pemasaran juga

3
menunjukkan permintaan produk mengalami peningkatan yang signifikan
menjelang bulan puasa dan lebaran. Berdasarkan temuan ini, perusahaan dapat
memutuskan untuk meningkatkan produksi tahun depan guna menghadapi
peningkatan permintaan selama bulan puasa dan lebaran. Dalam hal ini, rapat
bisnis digunakan untuk menginformasikan perkembangan positif ini dan
merencanakan tindakan selanjutnya.

3. Jenis – jenis Rapat Bisnis


1) Berdasarkan Tujuan
a. Rapat Penjelasan
Ini adalah rapat yang diadakan dengan tujuan memberikan
penjelasan kepada para peserta rapat oleh pimpinan. Dalam
rapat ini, peserta rapat tidak hanya mendengarkan penjelasan
dari pemimpin rapat, tetapi juga diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
b. Rapat pemecahan masalah ( problem solving conference )
Ini adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan
menemukan solusi terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi. Dalam rapat ini, peran peserta sangat penting karena
mereka memberikan masukan berupa saran atau pendapat yang
kemudian akan diolah bersama. Kesimpulan yang dicapai dalam
rapat ini digunakan sebagai langkah untuk mengatasi masalah
yang sedang dihadapi.
c. Rapat perundingan ( negotiation conference )
Ini adalah rapat yang diadakan dengan tujuan mencegah
timbulnya perselisihan atau konflik, dengan mencari solusi yang
adil agar tidak merugikan kedua belah pihak. Dalam rapat ini,

4
upaya dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang
memuaskan semua pihak yang terlibat.
2) Berdasarkan Sifatnya
a. Rapat resmi ( formal meeting )
Ini adalah rapat yang diadakan dengan perencanaan sebelumnya
dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Peserta rapat formal
biasanya akan diundang melalui surat undangan yang berisi
agenda rapat. Rapat ini diselenggarakan dengan struktur dan
format yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Rapat tidak resmi ( informal meeting )
Ini adalah rapat yang diadakan tanpa perencanaan resmi. Rapat
ini biasanya tidak memerlukan persiapan khusus dan digunakan
untuk mendiskusikan masalah yang muncul secara mendadak
dan harus segera diselesaikan. Para peserta rapat biasanya
diberitahu secara langsung tanpa undangan formal.
c. Rapat terbuka
Ini adalah rapat yang terbuka untuk seluruh anggota organisasi,
dan materi yang dibahas dalam rapat ini adalah masalah-
masalah yang tidak bersifat rahasia. Dalam rapat ini, anggota
organisasi dapat hadir dan berpartisipasi dalam diskusi tanpa
adanya pembatasan akses atau kerahasiaan.
d. Rapat tertutup
Ini adalah rapat yang hanya dihadiri oleh peserta tertentu dan
materi yang dibahas bersifat rahasia. Dalam rapat ini, hanya
mereka yang memiliki kepentingan atau otoritas terkait dengan
masalah rahasia yang diizinkan menghadiri dan berpartisipasi
dalam diskusi.
3) Berdasarkan Jangka Waktunya

5
a. Rapat mingguan
Ini adalah rapat yang diadakan setiap minggu, dan biasanya
berfokus pada masalah-masalah yang bersifat rutin atau
berulang. Rapat ini memiliki jadwal teratur untuk membahas
isu-isu yang perlu ditangani secara berkala.
b. Rapat bulanan
Ini adalah rapat yang diadakan setiap bulan sekali dan berfokus
pada masalah-masalah yang terjadi selama sebulan sebelumnya.
Biasanya, dalam rapat ini akan dibahas laporan, evaluasi, dan
perubahan yang terjadi selama bulan tersebut.
c. Rapat semester
Ini adalah rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali, yang
membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan
sebelumnya dan juga program-program yang akan dilakukan
dalam enam bulan ke depan. Rapat ini memiliki cakupan yang
lebih luas dibandingkan dengan rapat bulanan, karena mencakup
periode waktu yang lebih panjang.
d. Rapat tahunan
Ini adalah rapat yang diadakan setahun sekali. Rapat ini
umumnya berfokus pada tinjauan tahunan, evaluasi kinerja, dan
perencanaan strategis untuk tahun berikutnya. Rangkaian
keputusan dan perubahan yang dibahas dalam rapat ini biasanya
memiliki dampak yang lebih jangka panjang.
4) Berdasarkan Frekuensi
a. Rapat rutin
Ini adalah rapat yang dijadwalkan secara teratur dan memiliki
frekuensi tertentu, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan.
Rapat ini biasanya digunakan untuk membahas masalah-

6
masalah rutin atau kebijakan yang perlu diperbarui secara
berkala dalam suatu organisasi atau perusahaan.
b. Rapat insidentil
Rapat ini adalah jenis rapat yang terjadi tanpa perencanaan
sebelumnya dan tidak memiliki jadwal tetap. Rapat semacam ini
biasanya diadakan ketika muncul masalah mendesak yang
memerlukan penyelesaian segera. Para peserta rapat berkumpul
untuk membahas masalah tersebut tanpa perencanaan yang
terstruktur sebelumnya.
5) Berdasarkan Nama
a. Rapat Kerja
Rapat ini adalah pertemuan antara karyawan atau pimpinan yang
digelar untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi suatu organisasi atau instansi.
Dalam pertemuan ini, peserta membahas berbagai aspek yang
terkait dengan tugas dan tanggung jawab mereka dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari organisasi tersebut.
b. Rapat Dinas
Rapat ini adalah pertemuan di mana masalah-masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan atau tugas kedinasan dibahas.
Biasanya, rapat semacam ini dihadiri oleh orang-orang yang
bekerja di instansi pemerintahan dan membahas hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas mereka dalam konteks
instansi pemerintah.
c. Musyawarah Kerja
Suatu pertemuan atau rapat yang dilakukan oleh sekelompok
individu atau anggota organisasi untuk berdiskusi, berunding,
atau melakukan pertemuan kerja terkait dengan tugas dan
pekerjaan mereka. Dalam konteks ini, "musyawarah kerja"

7
adalah sebuah istilah yang mencerminkan upaya kolaboratif
dalam mengambil keputusan atau mengatasi masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas atau pekerjaan.
6) Berdasarkan Urgensinya
a. Rapat Biasa
Rapat yang diselenggarakan untuk membicarakan masalah-
masalah yang dianggap sebagai hal yang umum atau rutin.
b. Rapat penting
Rapat yang diadakan untuk membahas masalah-masalah yang
dianggap krusial karena akan menghasilkan keputusan yang
memiliki dampak signifikan bagi anggota organisasi atau
perusahaan itu sendiri.
7) Berdasarkan Pesertanya
a. Rapat vertical
Ini adalah rapat antara pimpinan dengan bawahan yang
bertujuan memberikan informasi tentang peraturan atau
kebijakan yang diterapkan oleh pimpinan atau untuk mengambil
keputusan bersama. Dalam rapat ini, para bawahan diberi
kesempatan untuk memberikan saran-saran, sehingga pimpinan
dapat memberikan motivasi kepada mereka untuk berpikir
kreatif.
b. Rapat horizontal
Ini adalah rapat yang diadakan antara pejabat atau pegawai yang
memiliki tingkat jabatan yang setara. Tujuan dari rapat ini
adalah untuk mencapai koordinasi dan kerjasama antara
berbagai unit dalam organisasi guna menghindari duplikasi
pekerjaan dan memastikan setiap pejabat bertanggung jawab
dalam pelaksanaan tugas mereka.

8
4. Perencanaan Rapat Bisnis
Perencanaan rapat bisnis adalah langkah penting untuk memastikan
rapat tersebut berjalan dengan efektif. Terdapat beberapa ciri tentang
bagaimana sebuah agenda rapat bisnis bisa dianggap baik, di antaranya:
1) Spesifik: Agenda harus mencantumkan topik-topik yang akan dibahas
secara spesifik. Peserta rapat harus tahu dengan jelas apa yang akan
menjadi fokus diskusi.
2) Prioritas: Agenda sebaiknya mengurutkan topik-topik berdasarkan
prioritas atau urutan yang logis. Hal ini membantu menjaga agar rapat
tetap terorganisir.
3) Waktu: Agenda harus mencantumkan estimasi waktu yang akan
diberikan untuk setiap topik. Ini membantu mengatur durasi rapat dan
menghindari perpanjangan yang tidak perlu.
4) Peserta: Agenda sebaiknya mencantumkan daftar peserta yang
diharapkan hadir dalam rapat. Ini membantu memastikan bahwa semua
pihak yang relevan hadir.
5) Tujuan: Setiap topik dalam agenda harus dikaitkan dengan tujuan yang
ingin dicapai dalam rapat. Peserta harus tahu mengapa topik tersebut
dibahas.
6) Materi Pendukung: Jika ada dokumen, laporan, atau presentasi yang
mendukung topik rapat, agenda harus mencantumkan rujukan atau
tautan ke materi tersebut.
7) Pengarah Rapat: Agenda sebaiknya mencantumkan nama pengarah
rapat atau moderator yang akan memandu rapat. Ini membantu menjaga
keteraturan dan pengendalian rapat.
8) Isi yang Diperlukan: Agenda sebaiknya tidak memuat terlalu banyak
atau terlalu sedikit topik. Cukupkan dengan topik yang relevan dan
perlu dibahas.

9
9) Diskusi atau Keputusan: Agenda sebaiknya mencantumkan apakah
setiap topik akan dibahas sebagai diskusi umum atau akan
menghasilkan keputusan tertentu.
10) Evaluasi: Rapat bisnis sebaiknya berakhir dengan waktu untuk
mengevaluasi apa yang telah dibahas dan memutuskan langkah
selanjutnya.

Agenda yang baik membantu memastikan bahwa rapat bisnis berjalan efisien,
tujuan tercapai, dan peserta terlibat secara efektif dalam diskusi.

5. Pelaksanaan Rapat Bisnis


Kegiatan yang dilakukan oleh panitia penyelenggara, narasumber, dan peserta
selama berlangsungnya rapat bisnis memainkan peran penting dalam
menentukan efektivitas rapat tersebut. Beberapa kegiatan yang relevan
mencakup:
1) Kesiapan Panitia Penyelenggara:
• Menyusun agenda rapat yang jelas dan terstruktur.
• Menyediakan peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk
presentasi dan dokumentasi.
• Memastikan kenyamanan dan ketersediaan tempat rapat.
• Menyediakan makanan ringan atau minuman, jika diperlukan.
• Mengelola daftar hadir peserta dan dokumen-dokumen penting.
2) Kesiapan Narasumber:
• Mempersiapkan materi presentasi atau topik yang akan dibahas.
• Memastikan pemahaman yang cukup tentang materi yang akan
disampaikan.
• Mempersiapkan alat bantu, visual, atau presentasi yang
diperlukan.

10
• Menyusun waktu presentasi dan menjadwalkan sesi tanya jawab
jika diperlukan.
3) Kehadiran dan Keaktifan Peserta:
• Memastikan kedatangan tepat waktu dalam rapat.
• Membaca agenda rapat dan materi yang disediakan sebelumnya.
• Mengajukan pertanyaan, memberikan masukan, dan
berpartisipasi aktif dalam diskusi.
• Mendengarkan dengan cermat dan mencatat poin-poin penting
yang dibahas.

Selain itu, interaksi yang positif, sikap terbuka terhadap ide-ide baru, dan
kolaborasi antara semua pihak juga berkontribusi pada efektivitas rapat bisnis.
Rasa hormat dan kerja sama dalam mengikuti agenda dan mencapai tujuan rapat
adalah faktor penting dalam menjadikan rapat bisnis efektif.

6. Etika Dalam Melaksanakan Simulasi Rapat Bisnis


Dalam menjalankan simulasi rapat bisnis, penting untuk memiliki
pemahaman dan menerapkan etika dengan baik. Etika ini menjadi landasan
untuk menjalankan simulasi dengan sukses dan memberikan manfaat yang
sebenarnya. Beberapa aspek etika yang harus diperhatikan dalam simulasi rapat
bisnis termasuk:
1) Hormat dan Kolaborasi:
• Menghormati kontribusi setiap peserta tanpa menghakimi ide atau
pendapat mereka.
• Membangun kerja sama dengan peserta lain dalam mencapai tujuan
simulasi.
2) Kepatuhan Peran:

11
• Menjalankan peran sesuai dengan tugas yang telah ditugaskan,
seperti menjadi pemimpin rapat, sekretaris, narasumber, atau
peserta biasa.
• Tidak mencampuradukkan peran atau berusaha mendominasi
simulasi.
3) Komunikasi yang Sopan:
• Menggunakan bahasa yang sopan dan menghormati peserta lain
dalam komunikasi.
• Menghindari penggunaan bahasa kasar, penghinaan, atau perilaku
tidak etis.
4) Kerahasiaan Informasi:
• Mematuhi perjanjian kerahasiaan jika ada, terutama jika melibatkan
informasi rahasia atau pribadi peserta lain.
5) Partisipasi Aktif:
• Berkontribusi positif dalam simulasi dan tidak hanya menjadi
penonton.
• Bertanya pertanyaan yang relevan dan memberikan saran yang
membangun.
6) Manajemen Waktu yang Baik:
• Mengelola waktu simulasi dengan efisien, menghindari pemborosan
waktu pada topik tertentu.
• Mematuhi jadwal yang telah ditentukan untuk simulasi.
7) Umpan Balik Positif:
• Setelah simulasi, memberikan umpan balik yang positif terhadap
kontribusi dan kinerja peserta lain.
• Menghindari sikap kritik atau merendahkan.
8) Sikap Terbuka:

12
• Menerima beragam pandangan dan pendapat yang muncul selama
simulasi.
• Mempertimbangkan alternatif dan solusi yang diajukan oleh peserta
lain.
9) Komitmen pada Tujuan:
• Tetap fokus pada tujuan simulasi, apakah itu pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, atau diskusi bisnis.
10) Evaluasi Diri Sendiri:
• Setelah simulasi, merefleksikan kinerja dan etika diri sendiri selama
simulasi.
• Mencari cara untuk memperbaiki dan meningkatkan partisipasi di
masa depan.

Etika memegang peran penting dalam simulasi rapat bisnis karena


mencerminkan praktik yang akan dihadapi dalam dunia bisnis nyata. Dengan
menerapkan etika yang kuat dalam simulasi, peserta akan lebih siap
menghadapi situasi bisnis yang sebenarnya, termasuk masalah etika yang
mungkin muncul.

C. KESIMPULAN
Rapat bisnis adalah forum penting di mana individu atau kelompok berkumpul
untuk membahas berbagai aspek bisnis, mulai dari pengambilan keputusan hingga
penyelesaian masalah. Dalam konteks ini, tujuan rapat bisnis sangat beragam,
mulai dari berbagi informasi, menjajaki ide-ide baru, hingga mengambil keputusan
penting. Jenis-jenis rapat bisnis dapat dibedakan berdasarkan tujuan, sifatnya,
jangka waktunya, frekuensinya, pesertanya, urgensinya, dan nama yang diberikan.
Perencanaan rapat bisnis adalah langkah kunci untuk memastikan bahwa rapat
berjalan efisien dan efektif, dengan agenda yang spesifik, prioritas, waktu yang

13
ditentukan, dan tujuan yang jelas. Pelaksanaan rapat bisnis melibatkan panitia
penyelenggara, narasumber, dan peserta, dengan fokus pada kesiapan, kehadiran,
dan keaktifan peserta. Etika memainkan peran penting dalam menjalankan
simulasi rapat bisnis, termasuk aspek-aspek seperti hormat dan kolaborasi,
kepatuhan peran, komunikasi yang sopan, kerahasiaan informasi, partisipasi aktif,
manajemen waktu yang baik, umpan balik positif, sikap terbuka, komitmen pada
tujuan, dan evaluasi diri sendiri. Memahami dan menerapkan etika dengan baik
dalam simulasi rapat bisnis adalah kunci untuk kesuksesan dan manfaat yang
sebenarnya dari forum ini, serta persiapan yang baik untuk situasi bisnis nyata
yang mungkin melibatkan masalah etika.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, H. R., Atmojo, D. T., Yudianto, R., Chrissanti A, C., & Humanitisri, N. (2016).
KOMUNIKASI BISNIS ( Rapat Bisnis). Semarang: Universitas Diponegoro
Semarang.

locker, K. o., & Kaczmarek, s. K. (2013). Business Communication : Buliding Critical


Skills. McGraw Hill : 6th Edition.

Purwanto, D. D. (2011). Komunikasi Bisnis, Edisi Empat . Jakarta: Penerbit Erlangga.

Yusuf, SH., M.SI, M., Ichsan, SE., MM, R. N., & Karim, SE., MM, A. (2019).
Komunikasi Bisnis (Business Communication). Medan: CV. Manhaji M e d a
n.

15

Anda mungkin juga menyukai