PEMASARAN TERINTEGRASI
PERENCANAAN BISNIS
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. M. Raditya Anantanur ( 05 )
2. Abdul Mubarok ( 15 )
3. Fandora Eka Putri ( 25)
4. Wardatus sholihah ( 29)
PROGRAM STUDI
D III ADMINISTRASI BISNIS
DEPARTEMEN BISNIS & HOSPITALITY
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunianya, sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah Komunikasi Pemasaran Terintegrasi yang berjudul “
PERENCANAAN BISNIS” dengan tepat waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Karisma Sri Rahayu S.S.T., M.AB. selaku pengampu mata kuliah Komunikasi Pemasaran
Terinegrasi, dan pihak terkait yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, Kami mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pentingnya Perencanaan...................................................................................................5
2.2. Pengertian Business Plan...........................................................................................5
2.3 Kerangka Rencana Usaha.................................................................................................7
2.4 Bentuk Formal Business Plan........................................................................................15
2.5 Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha............................17
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................18
3.2 SARAN...........................................................................................................................18
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1 Mengetahui pentingnya perencanaan bisnis atau perencanaan usaha
2 Mengetahui seperti apa perencanaan bisnis itu
3 Mengetahui kerangka perencanaan bisnis
4 Mengetahui bentuk formal dari perencanaan bisnis atau usaha
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Perencanaan
Menurut David H. Bangs Jr (1995) menyatakan, orang yang tidak bisa membuat
perncanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Dari hasil pengamatan, para pemilik
usaha kecil yang meluangkan waktu untuk mengkaji strateginya dengan cara
menggunakan informasi untuk menguji pendapatnya, serta bisa mengenali
kekurangan dari dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.
Bussines Plan merupakan legitimasi dari usaha yang akan didirikan. Pihak lain
perlu mengetahui segala sesuatu mengenai bisnis anda. Sehingga dapat menciptakan
peluang untuk berkerja sama dengan bisnis anda.
Tujuan menyusun Bussines Plan:
1. Sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dari usaha baru. Anda perlu yakin akan
keberhasilan dan anda juga harus bisa meyakinkan pihak lain bahwa usaha yang
anda dirikan tidak akan mengalami kerugian jika menjalin kerjasama dengan
usaha anda. Adanya bantuan kerjasama dari berbagai pihak maka diharapkan
usaha anda akan berkembang dan mencapai goals dengan waktu singkat.
Bantuan yang diharapkan antara lain, berupa pinjaman melalui bank atau
pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial.
2. Membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain y a n g saling
menguntungkan. Misalnya, dari para produsen yang dapat diharapkan
memasok barang untuk perusahaan anda atau perusahaan-perusahaan lebih
besar yang memberikan suatu kontrak atau pekerjaan yang dapat dikerjakan
oleh perusahaan anda.
3. Business Plan juga dapat menjajdi daya tarik untuk orang-orang yang memiliki
potensial atau memiliki keahlian sehingga nantinya dapat bergabung dan
menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda. Namun, anda juga harus
tetap waspada jika menerima orang- orang tertentu yang dapat
menjerumuskan perusahaan anda.
4. Rencana bisnis juga berguna untuk merger dan akuisisi, misalnya jika anda menjual
bisnis anda kepada perusahaan besar, perusahaan besar tersebut perlu membaca rencana
bisnis anda, atau mungkin anda ingin membeli perusahaan lain, maka rencana bisnis
bisa memberikan kepercayaan kepada perusahaan lain yang ingin mengakuisisi.
5. Tujuan dari rencana bisnis adalah untuk memastikan bahwa berbagai tujuan pribadi
perusahaan diperhitungkan. Seiring dengan semakin kompleksnya bisnis dari waktu ke
waktu, rencana bisnis menjadi sangat penting supaya pemilik bisnis tetap pada jalurnya.
5
wirausahawan, yang menggambarkan semua elemen penting internal dan eksternal yang
berkaitan dengan pendirian perusahaan. Isinya sering kali berupa rencana pemasaran,
modal, produksi, dan sumber daya manusia yang komprehensif.
Rencana bisnis adalah dokumen yang disiapkan oleh seorang pengusaha berdasarkan
pendapat para penasihat profesionalnya, yang berisi rincian tentang situasi masa lalu,
masa kini, dan tren masa depan perusahaan. Isi dari dokumen rencana bisnis meliputi
analisis permasalahan manajemen, kondisi fisik bangunan, karyawan, produk, sumber
permodalan, informasi operasional perusahaan hingga saat ini dan posisi pasar
perusahaan.
Rencana bisnis juga memuat informasi mengenai hasil, neraca perusahaan, dan
perkiraan arus kas untuk dua tahun ke depan. Ini juga mencakup pandangan dan gagasan
anggota manajemen. Hal ini berlaku pada strategi pencapaian tujuan perusahaan.Rencana
bisnis disusun dalam bentuk jangka pendek atau jangka panjang, yang pertama kali
diikuti selama tiga tahun. Rencana bisnis adalah perjalanan atau peta jalan yang diikuti
oleh seorang wirausaha. Sebuah rencana bisnis sepertinya menjawab pertanyaan: Di
manakah saya sekarang? Ke mana saya pergi Bagaimana saya bisa sampai ke sana?
Calon investor bank, konsultan, karyawan, pemasok, dan bahkan konsumen mempelajari
rencana bisnis ini.
Pembaca dapat menilai rencana bisnis tersebut dengan memberikan penilaian sangat
baik, baik, sedang dan kurang baik. Kedalaman dan detail rencana bisnis sangat
bergantung pada skala bisnis yang Anda jalankan, apakah itu industri berskala besar atau
sekadar toko kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik, tentu akan
mencantumkan secara jelas dan rinci informasi yang menyangkut:
a. Lokasi pabrik
b. Proses Produksi
c. Masalah bahan baku
d. Masalah mesin dan perlengkapan
e. Masalah karyawan yang terlatih
f. Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan di masa
yang akan datang
g. Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar
Rencana bisnis yang buruk menyebabkan kegagalan di masa depan karena beberapa
faktor:
6
1. Tujuan yang ditetapkan pengusaha tidak masuk akal, pengusaha kurang bertanggung
Jawab
2. Pengusaha kurang pengalaman dalam perencanaan bisnis.
3. Pengusaha tidak memahami risiko dan kelemahan perusahaan itu sendiri
4. Konsumen tidak mengharapkan perusahaan memberikan produk dan layanan.
1) Nama Perusahaan
Nama yang Anda buat untuk bisnis Anda harus dipertimbangkan dengan
cermat karena nama bisnis ini memiliki dampak jangka panjang. Oleh karena itu,
nama depan tidak hanya harus fokus pada faktor-faktor yang penting saat ini, tetapi
juga harus lebih relevan dengan prospek masa depan. Misalnya, ada orang yang
menyebut usahanya “Ganefo”, padahal Ganefo merupakan kegiatan sementara yang
populer pada saat itu. Cannon dan Wichert menyatakan bahwa ciri-ciri merek yang
baik adalah:.
1. Short-pendek 8. Ada hubungan dengan barang
2. Simple-sederhana dagangan
3. Easy to spell-mudah dieja 9. Apabila diekspor gampang
4. Easy to remember-mudah diingat dibaca oleh orang luar negeri
5. Pleasing when read-enak dibaca 10. Tidak menyinggung perasaan
6. No disagreeble sound-tak ada kelompok atau seorangan dan
nada sumbang tidak negatif
7. Does not go out of date- tak 11. Memberi sugesti penggunaan
ketinggalan zaman produk tersebut
7
2) Lokasi
a. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola
perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat
perusahaan beroperasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada
beberapa perbedaan sebagai berikut:
1. Tempat yang baik untuk berbisnis belum tentu merupakan tempat yang baik
untuk berbisnis
2. Memilih lokasi bisnis lebih mudah dibandingkan memilih lokasi bisnis
3. Suatu badan ekonomi yang mempunyai beberapa perusahaan harus memilih
lokasi yang berbeda untuk setiap perusahaannya, karena faktor yang
mempengaruhi setiap perusahaan tidak sama (ada aspek yang berbeda)
4. Pemilihan tempat tinggal suatu perusahaan sangat tergantung pada keuntungan
yang diharapkan, seperti keuntungan proses produksi, murahnya bahan baku,
transportasi kerja dan sejenisnya. Sementara itu, lokasi unit usaha
mempengaruhi aspek hukumnya. Misalnya perusahaan berlokasi di Jakarta
dan perusahaan berlokasi di daerah Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.
b. Lokasi Pertokoan
Lokasi toko dilihat dari minat konsumen. Konsumen
biasanya tertarik untuk membeli di lokasi yang memiliki berbagai macam produk
dan mempunyai reputasi lokal yang menawarkan produk terbaik namun dengan
harga bersaing. Lokasi pertokoan terdapat di area terminal bus atau di pusat
perbelanjaan di area alun-alun..
c. Lokasi Pabrik/Industri
Untuk menentukan lokasi pabrik yang harus diperhatikan adalah:
Dekat dari sumber material
Dekat dari pasar
Mudah memperoleh tenaga kerja
Mudah dalam fasilitas transportasi
Mudah mendapatkan bahan bakar
Mudah mendapatkan air
Sikap pemerintah dan masyarakatnya
8
Jadi, bisa disimpulkan bahwa, terdapat dua hal utama yang harus dilihat dalam
memilih lokasi :
1. Backward linkage, artinya pertalian ke belakang, yakni bagaimana sumber daya
(resourches) yang akan dipergunakan, termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana
dan kondisi masyarakat sekitar.
2. Forward linkage, artinya pertalian ke depan, yakni daerah pemasaran hasil
produksi. Dilihat dari ketersediaan atau tidaknya konsumen yang cukup untuk
mengambil hasil produksi
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk partner, misalnya ada
anggota yang aktif dalam menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya
diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh
umum, tetap dia tidak turut aktif menjalankan bisnis, ini disebut silent partner. Ada
10
pula partner yang tidak aktif, dan juga tidak dikenal umum, ini disebut dormant
partner (dormant = tidur).
Ada lagi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya sebagai
pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua
tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan senior
partner dan anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan yunior
partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat
persetujuan bersama dan disepakati bersama baik didepan notaris ataupun tidak, agar
segala sesuatunya diatur secara tertulis. Sebab banyak kemungkinan yang bisa terjadi
setelah usaha berjalan lancar ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah
yang membuat kericuhan yangg belum diatur sebelumnya. Maka dari itu dalam
mengelola bisnis bersama partner kerja dibutuhkan persetujuan persetujuan bersama
dan kesepakatan-kesepakatan bersama partner kerja
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dimuat dalam persetujuan itu ialah
menyangkut :
a Nama-nama partner
b Jumlah penyertaan modal
c Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
d Gaji dan honor
e Pembagian laba atau kerugian
f Prosedur menambah partner
g Prosedur memberhentikan partner
h Penambahan karyawan
i Tanggung jawab dan otoritas
Berikut ini merupakan elemen elemen yang bisa digunakan untuk promosi:
1. Advertising , yaitu berupa iklan di berbagai media.
2. Personal selling , merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko
(pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion , yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk
korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya
4. Publik relation , artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang
perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang
membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.
Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa
perlu mengadakan promosi sederhana dapat dilakukan dengan cara :
1. Memasang nama/label perusahaan
2. Memasang spanduk seperti misal “Grand Opening...” serta memaparkan
keunggulan yang dimiliki produk
3. Menyebarkan poster, brosur, atau semacamnya untuk mempromosikan
wirausaha baru tersebut
4. Memanfaatkan relasi yang ada untuk mempromosikan produk dan
mengajak mereka untuk mencoba produk
Dengan promosi tersebut diharapkan akan menarik peminat atau konsumen
untuk datang ke wirausaha yang dibuat. Apabila mereka tertarik dan merasa produk
tersebut cocok bagi mereka, otomatis mereka akan datang kembalo di lain waktu dan
juga mereka akan menyarankan produk kepada orang-orang terdekatnya agar juga
mencoba produk tersebut. Dengan itu maka wirausaha yang dibuat akan semakin
berkembang.
Faktanya, tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, namun pada
umumnya business plan memuat hal-hal berikut :
1. Halaman Depan
Mencantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab
dan bisa dihubungi sewaktu-waktu.
2. Daftar Isi
3. Rangkuman Eksekutif
14
Ranguman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang dapat menarik
perhatian pembaca.
Mengungkap pasar yang dituju dan menganalisis seberapa besar potensi pasar dan
manajemen yang mengelola perusahaan.
7. Permodalan
8. Apendix
Berikut ini dapat disimak outline dari business plan oleh Hisrich-Peters, isi dari
Business Plan :
I. Pendahuluan
a. Nama dan alamat perusahaan
b. Nama dan alamat pemilik
c. Nama dan alamat penanggung jawab yang dapat dihubungi sewaktu-
waktu
d. Informasi terhadap bisnis yang dijalankan
II. Rangkuman eksekutif kurang lebih tiga halaman yang memaparkan secara
komplit isi dari business plan.
III. Analisis industri
a. Pandangan untuk masa depan industri
b. Analisis persaingan
c. Segmentasi pasar
15
d. Ramalan-ramalan tentang produk yang dikeluarkan
IV. Deskripsi tentang usaha
a. Produk yang dikeluarkan
b. Jasa pelayanan
c. Ruang lingkup bisnis
d. Personalia & perlengkapan kantor
e. Latar belakang dari identitas pengusaha
V. Rencana produksi
a. Proses pabrikasi
b. Keadaan gedung & perlengkapannya
c. Keadaan mesin & perlengkapannya
d. Sumber bahan baku
VI. Rencana pemasaran
a. Penetapan harga
b. Pelaksanaan distribusi promosi yang akan dilaksanakan
c. Pengembangan produk
VII. Perencanaan Organisasi
Bentuk kepemilikan & struktur organisasi
a. Informasi tantang partner
b. Uraian dari partner
c. Latar belakang dari anggota tim manajemen
d. Peranan & tanggung jawab personalia dalam organisasi
VIII. Resiko
a. Evaluasi dari kelemahan bisinis
b. Gambaran teknologi
IX. Perancanaan permodalan
Neraca permulaan perusahaan
a. Proyeksi aliran kas
b. Data penelitin pasar
c. Surat-surat kontrak & dokumen perjanjian-perjanjian
d. Daftar harga dari pemasok barang
2.5 Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha
i. Latar belakang
Memasukkan latar belakang pendirian perusahaan keadaan persaingan,
terbukanya peluang usaha, fasilitas yang ada dan prospek usaha di masa yang akan
datang.
16
iii. Data perusahaan
Mencantumkan nama perusahaan, alamat kantor, nomor telepon, bidang usaha,
bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, dan susunan pengurus.
v. Aspek pemasaran
Menjelaskan sistem distribusi, sistem pembayaran pembeli, sasaran konsumen,
wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, & rata-rata keuntungan dari
penjualan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rencana bisnis harus disusun karena merupakan legitimasi perusahaan yang akan
didirikan. Rencana bisnis yang disusun merupakan alat yang memandu perusahaan dan
memastikan fokus bisnis perusahaan tidak menyimpang.
Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang pengusaha yang
menggambarkan semua elemen penting internal dan eksternal perusahaan. memulai
perusahaan baru. Isinya sering kali merupakan rencana terpadu yang terkait dengan
pemasaran, permodalan, produksi, dan sumber daya manusia
.Rencana bisnis mencakup nama perusahaan, lokasi, bahan baku budidaya, pelanggan
sasaran, pasar yang akan dimasuki, mitra yang diajak bekerja sama, karyawan yang
dipercayakan manajemen . dari perusahaan. perusahaan, jumlah modal yang diharapkan dan
tersedia, peralatan yang dipasok oleh perusahaan, distribusi kampanye.
17
3.2 SARAN
Keputusan dan tindakan paling baik diambil dalam berbagai bentuk organisasi dengan
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Saat merencanakan, Anda perlu mengetahui tujuan desain dan memperhatikan segala
hal yang menghalangi desain..
18
DAFTAR PUSAKA
Hisrich,Robert.D.,Peters M.P.1995.Entrepreneurship.Chicago:Irwin
19