Anda di halaman 1dari 16

(Mariati, 2004)MAKALAH

MANAJEMEN RAPAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Manajemen Perkantoran & Kearsipan

Dosen Pengampu :

Dr. H. Abdullah Aminuddin Aziz, M.Pd.i

Disusun oleh kelompok 10 :


Mahfudz Burhanudin (NIM : 2193244021)
Saskia Muslikhul Hasanah (NIM : 2193244008)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing penulis dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abdullah Aminudin
Aziz, M.Pd.i. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Perkantoran &
Kearsipan yang senantiasa mendampingi seluruh mahasiswa dan mahasiswi Prodi
Manajemen Pendidikan Islam semester 4A menuju arah yang lebih baik. Dan
ucapan terima kasih selanjutnya penulis tujukan kepada beberapa pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Manajemen Rapat” dengan tepat waktu.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan


bagi penulis khususnya dan segenap pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan untuk memenuhi kesempurnaan makalah.

Jombang, 03 Juni 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................3

A. Pengertian Manajemen Rapat ...........................................................3


B. Perencanaan Rapat ............................................................................3
C. Pelaksanaan Rapat ............................................................................6
D. Pengendaliaan Rapat .........................................................................6
E. Pemimpin dan Kepemimpinaan Rapat ..............................................8
F. Macam-Macam Rapat .......................................................................9
G. Tipe Rapat Dan Macamnya ..............................................................10
H. Notulen ..............................................................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................13

A. Kesimpulan .......................................................................................13
B. Saran ................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi, baik organisasi laba maupun
nirlaba, kegiatan rapat tidak boleh dianggap remeh. Keberadaannya
dalam sebuah organisasi menjadi urgen karena berperan penting
untuk keberlangsungan organisasi tersebut, mulai dari kegiatan
perencanaan, penyusunan program, penilaian, evaluasi dan
kegiatan manajerial lainnya. Tidak menganggap penting kegiatan
rapat merupakan kesalahan besar, baik pimpinan maupun tenaga
manajerial, karena jika aktivitas rapat masih dipandang sebelah
mata, maka kelumpuhan dan penurunan organisasi tinggal
menunggu waktu saja.
Rapat harusnya dapat dikelola sedemikian rupa, secara
optimal dan berkualitas. Seringkali agenda rapat hanya
menghabiskan waktu cukup banyak tanpa memeroleh hasil yang
memuaskan, sehingga seringkali rapat hanya dianggap sebagai
pemborosan waktu. Sebetulnya rapat merupakan sarana yang
penting bagi komunitas untuk mendapatkan dan memberikan
informasi, untuk merundingkan atau memutuskan atau untuk
menghasilkan sesuatu1. Rapat juga merupakan media seseorang
atau sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna
melaksanakan program kegiatan tertentu. Pada pengertian lain
rapat dapat diartikan sebagai kumpulan sekelompok orang yang
bersifat formal yang melibatkan empat orang atau lebih dengan
tujuan untuk menjalin komunikasi, membuat perencanaan,
menetapkan kebijakan, mengambil keputusan, dan memberikan
motivasi2.

1
Merry Mariati, “Pembicara Rapat Selain GM, Adalah Marketing Manager, Operation/Manajemen
Rapat Yang Efektif Dan Efisien,” Bina Ekonomi 8, no. 2 (2004): 1–76.
2
Achmad Behori and Badrul Alamin, “ENotulen Rapat Di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah
Sukorejo Situbondo,” Jurnal Ilmiah Informatika 3, no. 1 (2018): 199–205

1
B. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas dalam mempelajari topik pembahasan
dalam makalah, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian rapat?
2. Bagaimana perencanaan rapat?
3. Bagaimana pelaksanaan rapat?
4. Bagaimana pengendalian rapat?
5. Bagaimana pemimpin dan kepemimpinan rapat?
6. Apa saja macam-macam rapat
7. Apa saja tipe-tipe dan fungsi peserta rapat?
8. Apa itu Notulen rapat?

C. Tujuan Pembahasan
Dalam penulisan makalah ini, penulis memiliki beberapa
tujuan pembahasan masalah yang ingin dicapai, yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen rapat.
2. Untuk mengetahui tujuan perencanaan rapat.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan rapat.
4. Untuk mengetahui pengendalian rapat.
5. Untuk mengetahui pemimpin dan kepemimpinan rapat.
6. Untuk mengetahui macam-macam rapat.
7. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe dan fungsi peserta rapat.
8. Untuk mengetahui Notulen rapat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemn Rapat


Manajemen rapat adalah mencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengontrol rapat yang merupakan suatu kegiatan
tatap muka resmi yang telah diagendakan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang bertujuan untuk membahas suatu
permasalahan, mencari jalan keluarnya dan mengambil
keputusannya agar mencapai tujuan3. Rapat dapat juga diartikan
sebagai media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan
sering diselenggarakan atau dilakukan oleh banyak organisasi
swasta ataupun pemerintah4. Manajemen rapat meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rapat. Perencanaan
rapat perlu memerhatikan mengapa, apa, siapa, bilamana, di mana,
dan bagaimana rapat akan diselenggarakan. Dengan manajemen
rapat yang baik diharapkan rapat dapat diselenggarakan dengan
efektif dan efisien5.
B. Perencanaan Rapat
Langkah pertama adalah membuat perencanaan rapat,
langkah ini sangat penting karena dapat menentukan keberhasilan
rapat yang akan dibuat. Sebelum membahas hal-hal yang harus
direncanakan dalam rapat, penulis akan membahas pengertian
perencanaan (planning).
Menurut Jones, George and Hill, (Jones, George and Hill,
2000) Planning adalah: "ldentifying and selecting appropriate
goals and courses of action" Perencanaan adalah proses
mengidentifikasi dan memilih tujuan yang tepat dan langkah-

3
Hanifah Nurbaeti, M. Ibnu Choldun R, and Shiyami Milwandhari, “Sistem Informasi Agenda
Rapat Di Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia,” Improve 11, no. 1 (2019)
4
Behori and Alamin, “E-Notulen Rapat Di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
Situbondo.”
5
Ibid.

3
langkah tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada dua hal yang penting yaitu:
1. Menetapkan tujuan rapat
2. Menetapkan tindakan-tindakan yang dibutuhkan.
Untuk menetapkan 2 hal ini penulis selalu berpatokan pada
5W 1H, yaitu Why, What, Who, When, Where, How.
Why (Mengapa) yaitu menetapkan alasan dan tujuan yang
ingin dicapai dari kegiatan rapat tersebut. Tuiuan ini perlu dibuat
tertulis, jelas, dan singkat, agar rapat tersebut terarah dan pada
akhir rapat dapat dievaluasi apakah tujuan rapat telah tercapai atau
belum. Contoh tujuan rapat Membuat program kerja dan anggaran
tahun 2004 (Januari sampai Desember).
What (Apa) yaitu menetapkan informasi dan data-data
pendukunq apa yang dibutuhkan dalam rapat tersebut. Infonnasi
dan data-data ini harus disiapkan dengan lengkap sebelumnya, agar
dapat dibuat keputusan rapat yang tepat. Misalnya: jika rapat
mengenai program kerja dan anggaran pertu Oisiapkan Peraturan
Perusahaan yang berkaitan dengan tarif-tarif (misalnya tarif kerja
lembur, biaya konsumsi, biaya dinas keluar kota, tunjangan
kesehatan karyawan dll) dan data-data yang dibutuhkan misalnya
mengenai ramalan atau perkiraan penjualan, data-data mengenai
program kerja dan anggaran tahun lalu beserta evaluasi
keberhasilannya, pendapatan dan biaya operasitahun lalu dll.
Who (siapa) yaitu menetapkan siapa saia orang yang akan
terlibat dalam rapat; misalnya Siapa yang akan memimpin rapat,
yang akan menjadi pembicara, yang akan menjadi peserta rapat
atau yang diundang rapat, yang akan menjadi notulis dan
menyiapkan segala keperluan pendukung rapat.
When (Bilamana) yaitu menentukan waktu rapat yang
paling tepat (meliputi tanggal, hari, dan jam pelaksanaan rapat, dan
lamanya rapat tersebut (berapa iam atau berapa hari).

4
Where (Dimana) yaitu menentukan tempat diadakannya
rapat. Dalam menentukan tempiat perlu diperhatikan pula acara
atau kegiatan rapat tersebut, jika rapat membutuhkan konsentrasi
yang tinggi dari para peserta rapat dan waktu yang cukup lama,
misalnya 2 hari penuh, maka dapat saja diadakan di lokasi khusus
misalnya di hotel di luar-kota, sehingga para peseda rapat tidak
diganggu oleh urusan lainnya. Hal lain yang perlu diperhatikan
yaitu banyaknya peserta rapat, karena akan menentukan ukuran.
ruano yang dibutuhkan dan bentuk tata-letak meja serta kursi yang
akan digunakan
How (Bagaimana) yaitu menentukan bagaimana cara
menginformasikan dan memimpin rapat tersebut.
cara menoinformasikan raoat sebaiknya adalah dengan
memberikan undangan rapat secara tertulis. Undangan sebaiknya
berisi informasi yang lengkap yaitu: agenda rapat, tempat, waktu,
susunan acara dan disertai dofumen pendukung agar peserta rapat
dapat membaca dan mempersiapkap diri sebelumnya.
Undangan rapat sebaiknya diberikan seminggu sebelumnya.
Undangan jangan diberikan dalam waktu yang terlalu singkat, agar
peserta rapat dapat merencanakan/mengatur kegiatannya dengan
baik, namun jangan terlalu jauh waktunya, karena dikhawatirkan
peserta rapat akan lupa. Untuk mencegah agar tidak lupa sebaiknya
pada saat kita menerima undangan rapat, kita selalu mencatat
dalam agenda kerja kita.
Merencanakan dan mempersiapkan rapat agar dapat
berjalan lancar bukanlah suatu hal yang mudah, harus ada beberapa
pihak yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan rapat
tersebut, sehingga rapat bisa terorganisir dengan baik. Selain
pemimpin rapat, notulen/sekretaris rapat juga sangat penting dalam
melancarkan proses berlangsungnya rapat. Adapun tanggungjawab
sekretaris dalam persiapan penyelenggaraan rapat yakni membuat
agenda rapat, membagikan undangan kepada peserta rapat,

5
membuat daftar hadir rapat, mempersiapkan bahan-bahan rapat,
dan mengatur ruangan rapat dan perlengkapannya6.
C. Pelakasanaan Rapat
Adapun tata cara pelaksanaan rapat,sehingga rapat dapat
berjalan dengan lancar yaitu sebagai berikut:
a) Mempersiapkan perlatan rapat
b) Mengucap salam
c) Membuka rapat oleh moderator
Setelah peserta rapat berkumpul, maka dapat dibuka
oleh pembawa acara rapat (MC/Moderator) denganucapan
terimakasih atas kehadiran peserta rapat sekaligus
membacakan susunan acara rapat dan tata tertib selama
rapat berlangsung. Setelah itu pembawa acara menyerahkan
rapat pada pimpinan rapat
d) Membaca daftar acara rapat
e) Menyampaikan maksud dan tujuan rapat
f) Membuka ruang diskusi
g) Menulis hasil rapat oleh notulen
h) Mengumumkan hasil rapat
i) Kata penutup7

D. Pengendalian Rapat
Unsur yang satu ini seolah menjadi kegiatan inti secara
fungsional dalam sebuah rapat. Namun, biasanya pengendalian
terkesan diabaikan begitu saja dan yang terjadi adalah seringkali
hasil rapat dibiarkan begitu saja secara berlarut-larut, tanpa ada
tindak lanjut, sehingga akhirnya terlupakan. Hasil akhirnya dapat
ditebak jika sebuah pembahasan panjang yang terkadang

6
Felicia Marsha and Imam Ghozali, “Pengaruh Ukuran Komite Audit, Audit Eksternal, Jumlah
Rapat Komite Audit, Jumlah Rapat Dewan Komisaris Dan Kepemilikan Institusional Terhadap
Manajemen Laba,” Diponegoro Journal of Economics 6, no. 2 (2017): 1–12.
7
Niat Ningsi Mbarasi Duha, dkk., Pengalaman Obeservasi di SMPN 2 Toma (J. M & dkk)
(Rosalin & dkk, 2020)

6
menghabiskan waktu dan biaya cukup banyak terlantar begitu saja
tanpa tindak lanjut yang final8.
Mengendalikan yaitu mengevaluasi keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuannya dan mengambil tindakan untuk
mempertahankan atau memperbaiki kinerja9.
E. Pemimpin Dan Kepemimpinan Rapat
Kepemimpinan disini berarti terdapat seorang pemimpin
yang memimpin dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan.
Memimpin rapat itu bagaikan seni dan ilmu pengetahuan10. Ilmu
pengetahuan yaitu terkait mengurus elemen-elemen penting yang
masuk ke dalam struktur rapat. Seni adalah cara kita berpikir
tentang merancang pertemuan, mengatur alokasi waktu rapat dan
mempromosikan keterlibatan positif bersama peserta. Keberhasilan
pemimpin rapat dalam membangun rapat yang partisipastif, yaitu
keterlibatan mampu mendorong anggota rapat untuk turut aktif
dalam menyampaikan informasi maupun pendapatnya.
Bagaimana rapat dibuka menandakan bagaimana anggota
yang terlibat melanjutkan. Pembukaan yang kuat dan jelas
mengatur rapat untuk sukses, sementara pembukaan yang lemah
mengundang pelepasan, kebingungan, dan gangguan. Sebagai
pemimpin rapat, sangat penting bahwa dengan ramah mengambil
kendali sejak awal. Orang perlu merasa bahwa mereka berada di
tangan yang kompeten dan bahwa pemimpin akan menggunakan
waktu mereka dengan baik. Ini adalah tugas pemimpin rapat.
Pembukaan rapat yang efektif harus mencakup:
1. Pembukaan, yaitu pemimpin rapat membuka rapat secara
resmi atau disesuaikan dengan konsentrasi rapat yang akan
dilakukan.

8
M. Yusuf “Manajemen Rapat, Teori dan Aplikasinya Dalam Pesantren”, Jurnal Pendidikan Islam
dan Studi Keislamaan, Vol 10, No. 2 (Agustus,2022) 158
9
Mochamad Arif Nurahman “Menciptakan Rapat yang Efektif Dalam Organisasi Kantor” Jurnal
Manjemen
10
George, J. M., & Hill, C. W. L. Jones, G. R “Contemporary management” Irwin/McGrawHill
Boston, MA.

7
2. Tujuan dan sasaran, yaitu pemimpin harus menyatakan
dengan jelas tujuan, sasaran, dan sasaran rapat. Terlalu
sering orang melewatkan bagian penting ini yang membuat
peserta menebak-nebak tujuan atau membawa agenda
mereka sendiri untuk ditanggung. Semua orang harus sangat
jelas tentang mengapa dan apa dari pertemuan ini.
3. Memotivasi dan menginspirasi, setelah pemimpin rapat
mengungkapkan tujuan, luangkan waktu sejenak untuk
memotivasi anggota yang terlibat itu untuk berpartisipasi.
Pemimpin memilih mereka karena suatu alasan. Beri tahu
mereka bahwa pemimpin membutuhkan keahlian, masukan,
dan kebijaksanaan mereka untuk mencapai tujuan. Biarkan
mereka tahu sejak awal bahwa mereka adalah orang yang
tepat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Berikan
mereka energi untuk berpartisipasi
4. Pendahuluan, yaitu pemimpin rapat mulai memperkenalkan
atau lebih menjelaskan kembali terkait topik apa saja yang
akan dibahas dalam rapat.
5. Pemimpin menuntaskan proses rapat berdasarkan
perencanaan dan manajemen waktu yang telah ditetapkan.
F. Macam-Macam Rapat
Rapat berdasarkan tujuannya dibagi menjadi 5 macam yaitu
(Zulkarnain & Sumarsono, 2018):
1. Rapat instruktif: rapat yang bertujuan untuk memberikan
perintah melalui pertemuan yang berisi petunjuk pelaksanaan
peraturan, kebijakan dan program baru yang harus dilaksanakan
oleh staf. Para anggota yang hadir hanya mendengarkan apa yang
disampaikan oleh pemimpin.
2. Rapat inkuisitif: rapat yang bertujuan untuk mendengarkan
pendapat para anggota staf tentang suatu hal. Pemimpin berusaha
menggali pendapat dan saran-saran dari peserta rapat.

8
3. Rapat informatif: rapat yang bertujuan untuk memberitahukan
sesuatu yang baru kepada anggota rapat sehingga wawasan dari
karyawan akan bertambah dan meningkatkan mutu kinerja.
4. Rapat progresif: rapat yang bertujuan untuk mencari jalan keluar
dalam mengembangkan instansi. Pemimpin sudah memiliki konsep
pengembangan tetapi perlu memperoleh masukan dari para staf
untuk mengembangkan usahanya.
5. Rapat kompromotif: rapat yang bertujuan untuk memadukan
pertentangan atau perbedaan sehingga memperoleh titik temu
tentang suatu kok permasalahan.
Efektif atau tidaknya penyelenggaraan rapat, tergantung
dari pemimpin rapat. Pemimpin rapat memegang peranan penting
dalam kegiatan rapat. Pemimpin rapat juga harus memahami tipe
peserta rapat agar dapat mengendalikan jalannya rapat.11
G. Tipe Rapat Dan Macam-Macamnya
a) Tipe Pemersatu
Tipe pemersatu adalah peserta rapat yang senang
mengusahakan pesartuan, ketika terjadi bentrokan -
bentrokan yang mengarah pada perpecahan. Rapat akan
berlangsung lebih baik dan beruntung bila di dalamnya
terdapat peserta tipe ini. Orang tipe pemersatu ini biasanya
dituakan dan memiliki pengalaman yang baik.

b) Tipe Perantara
Tipe perantara ini hampir sama dengan tipe pemersatu.
Hanya saja, titik berat kegiatannya adalah pada usaha-usaha
untuk memperjelas pendapat -pendapat peserta lain yang
kurang jelas. Tipe ini sangat cakap dalam menangkap arti
yang diuraikan para peserta.
c) Tipe Pendengar
Tipe peserta rapat ini bisa dikatakan kurang bermanfaat
dalam rapat. Sebab, ia tidak mempunyai sumbangan pikiran

11
Sovia Rosalin, dkk, “Komunikasi Bisnis” (Tim UB Pres:UB P (Suharsono & Dwiantara, 2012)res,
2020) hlm 122-123

9
dan pendapat. Tipe peserta rapat ini cenderung kurang aktif.
Ia hanya senang menjadi pendengar saja.
d) Tipe Pemberi Semangat
Ketika rapat berjalan sudah sangat lama, namun belum juga
ada hasilnya, maka biasanya ada kecenderungan rapat
menjadi jenuh dan loyo. Dalam suasana rapat yang seperti
ini, maka tipe pemberi semangan akan tampil untuk
memberikan dorongan dalam menyelesaikan tugas yang
sedang dirapatkan.
e) Tipe Inisiatif
Tipe inisiatif ini akan muncul ketika terjadi rapat macet
lantaran arahan yang kurang dipahami atau masalah yang
kurang dimengerti. Dalam hal ini, tipe inisiatif akan tampil
menjadi pemrakarsa di mana pembahasan harus dimulai.
f) Tipe Pemberi Informasi
Tipe pemberi informasi ini sering disebut golongan
“ensiklopedi” atau “kamus” karena mereka kaya akan
pengetahuan atau informasi -informasi sehingga dapat
menyumbangkan data yang sangat bermanfaat untuk
memecahkan persoalan yang ada dalam rapat.
g) Tipe Penyerang
Tipe penyerang akan merasa sangat senang ketika harus
menyerang atau mendebat peserta rapat lain, atau bahkan
pemimpin rapat. Dalam rapat, serang menyerang teman
diperkenankan. Tapi, hanya bila diperlukan saja dan juga
harus tanpa emosi. Jangan sampai tetap menyerang
argumentasi pihak lain, tanpa memandang apakah uraian
yang diberikan betul atau salah.
H. Notulen
Notulen merupakan tugas dari seorang notulis yang telah
ditunjuk pada setiap rapat dilaksanakan. Notulen atau juga sering
disebut notula merupakan catatan ringkas jalannya rapat dan atau
hasil rapat yang telah dilaksanakan. Notulen tidak lain adalah
laporan, dan oleh karena itu, notulen juga merupakan salah satu
produk aktivitas komunikasi bisnis. Notulen merupakan dokumen
penting bagi organisasi atau perusahaan. Pembuatan notula selain
dimaksudkan untuk di- jadikan acuan untuk rapat selanjutnya, juga
dapat digunakan untuk melihat perkembangan organisasi dari
waktu ke waktu. Melalui notulen sejarah dan perkembangan

10
organisasi yang sesungguhnya dapat diikuti melalui notulen yang
ada. Apabila gagasan-gagasan, permasalahan-permasalahan,
kebijakan- kebijakan, dan program-program perusahaan dari tahun
ke tahun selalu sama yang tertuang dalam notulen, boleh di-
ibaratkan perusahaan itu seperti halnya naik kuda kayu saja,
kelihatannya bergerak, tetapi jalan di tempat alias tidak ber- gerak
maju sama sekali. Oleh karena itu, notulen perlu disu- sun secara
benar.12

12
Drs. Suharsono, M.Si, Lukas Dwiantara, SIP, M.Si “Komunikasi Bisnis” (Depresan CT X, Gejayan,
Yogyakarta,2013) H 176

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen rapat adalah mencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengontrol rapat yang merupakan suatu kegiatan tatap
muka resmi yang telah diagendakan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang bertujuan untuk membahas suatu permasalahan, mencari jalan
keluarnya dan mengambil keputusannya agar mencapai tujuan.
Perencanaan adalah proses mengidentifikasi dan memilih tujuan
yang tepat dan langkah- langkah tindakan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Ada dua hal yang penting yaitu:

1.Menetapkan tujuan rapat

2.Menetapkan tindakan-tindakan yang dibutuhkan.

Untuk menetapkan 2 hal ini penulis selalu berpatokan pada 5W 1H, yaitu
Why, What, Who, When, Where, How.

Adapun tata cara pelaksanaan rapat,sehingga rapat dapat berjalan


dengan lancar yaitu sebagai berikut:
a) Mempersiapkan perlatan rapat
b) Mengucap salam
c) Membuka rapat oleh moderator

Notulen merupakan tugas dari seorang notulis yang telah ditunjuk


pada setiap rapat dilaksanakan. Notulen atau juga sering disebut notula
merupakan catatan ringkas jalannya rapat dan atau hasil rapat yang telah
dilaksanakan

B. Saran
Kami mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah yang kami buat menjadi lebih baik di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

Behori, A., & Alamin, B. (2018). ENotulen Rapat Di Pondok Pesantren Salafiyah Safi;iyah
Sukorejo Situbondo. Ilmiah Informatika, 199-205.

J. M, G., & dkk. (n.d.). Contemporary Management.

Mariati, M. (2004). Pemicara rapa selain GM, adalah Marketing Manager


Operation/Manajemen rapat yang efektif dan efisien. Bina Ekonomi, 1-76.

Marsha, F., & Ghozali, I. (2017). Pengaruh Ukuran Komite Audit, Audit Eksternal, Jumlah
Rapat Komite Audit, Jumlah Rpat Dewan Komisaris Dan Kepemilikan
Institusional Terhadap Manajemen Laba. Jurnal of Economis, 1-12.

Mbarasi, N. N., & dkk. (2022). Pengalam Observasi. In Catatan Harian Melakukan
Observasi Pada Ruang LIngkup Pendidikan Ekonomi. PM Publisher .

Nurahman, M. A. (n.d.). Menciptakan Rapat yang Efektif Dalam Organisasi Kantor.

Nurbaeti, H., & dkk. (2019). Sistem Informasi Agenda Rapat Di Kantor Pusat PT Kereta
Api Indonesia. Improve.

Rosalin, S., & dkk. (2020). Komunikasi Bisnis. Yogykarta: CAPS (Center Of Academic
Publishing Service).

Suharsono, & Dwiantara, L. (2012). Komunikas Bisnis Peran Komunikasi Interpersonal


Dalam Aktivitas Bisnis. Yogyakarta: Depresan CT X.

Yusuf, M. (2022). Manajemen Rapat, Teori Dan Aplikasinya Dalam Pesantren. Jurnal
Pendidikan Islam Dan Studi Keislamaan, 158.

Anda mungkin juga menyukai