Disusun oleh :
17.110.0275
YASA ANGGANA
GARUT
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas
segala karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “7 Pilar komunikasi bisnis” disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis yang dibimbing oleh Ibu Anisa Rosdiana, S.Par., MM
Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai 7 pilar komunikasi bisnis, kami
mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan
makalah ini.Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana membantu para mahasiswa dalam
memahami pembelajaran mengenai Komunikasi Bisnis
Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi bisnis terdiri dari 2 suku kata yaitu Komunikasi dan Bisnis. Seringkali kita
mengartikan komunikasi bisnis sebagai korespondensi dan periklanan.padahal sebenarnya
komunikasi bisnis tidak sekedar hal diatas tetapi mencakup semua aspek dari “bagaimana
menerima, mengekspresikan dan bertukar gagasan dalam bisnis. Apakah bisnis itu? Bisnis
adalah semua kegiatan manusia yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa untuk
memperoleh keuntungan. Agar semua dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan komunikasi
diantara pelaku-pelakunya. Tanpa ada komunikasi maka tidak ada bisnis.
PEMBAHASAN
Penggunaan pikiran komunikasi bisnis tidak selalu harus komunikasi massa kadang- kadang juga
bisa komunikasi persona atau komunikasi kelompok.
Sebagai komunikator kita harus mengontrol proses proses komunikasi dan feeling yang harus
diarahkan agar sesuai dengan jalur yang di tentukan, setelah mengontrol feeling kemudian
menciptakan logic and scienting lalu creative thingking.
Kejelasan pesan pesan komunikasi bisnis harus merupakan pesan yang dapat diterima dengan
baik dan jelas oleh komunikan oleh karena itu gunakan kalimat yang pendek, singkat dn
gamblang karena dengan kata kata yang panjang dan berbelit belit dapat menimbulkan persepsi
yang berbeda antara komunikator dan komunikan.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting dalam hidup
manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita
tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada
penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan
tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif
adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Dalam penyampaian komunikasi bisnis, dirasa amat penting menggunakan media. Media adalah
suatu alat bantu di dalam menyampaikan pesan kepada komunikan atau audiens. Berhasil
tidaknya pesan yang akan disampaikan oleh komunikator, penggunaan media mempunyai peran
amat besar. Dengan peningkatan media komunikasi hubungan kerjasama antar bangsa semakin
meningkat. Demikian juga dengan peningkatan kegiatan ragam organisasi, termasuk lembaga
dunia bisnis. Tidak sedikit manusia terbantu dengan pemakaian media dalam berkomunikasi.
Pada kegiatan bisnis, media yang dapat digunakan dalam membangun dan menjalin hubungan
dengan mitra pelanggan, seperti tayangan televisi, siaran radio, surat, telefon, media cetak dan
pengeras suara. Sekalipun saluran komunikasi di bangun secara lisan, tetapi mengingat
perkembangan komunitas manusia, media komunikasi tidak hanya digunakan pada penyampaian
pesan secara lisan saja juga secara tertulis. Alasannya, pesan harus disampaikan dengan segera.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan
berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang,
persepsi, budaya maupun hal lainnya. 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
a. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan
agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
b. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil
mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan
gagasannya.
c. Consideration (Pertimbangan)
d. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
e. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah
diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
f. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik
dalam komunikasi bisnis.
g. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan
dengan benar (formal atau resmi).
Penggunaan pikiran (good thingking) komunikasi bisnis tidak selalu harus komunikasi massa,
kadang-kadang bisa juga komunikasi personal atau komunikasi kelompok. Dalam komunikasi
sejak awal kita harus sudah berpikir think before communicate. Sebagai komunikator kita harus
mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur
yang telah ditentukan. Setelah mengontrol feelling kemudian ciptakan logic and scienting lalu
creative thingking.
3. Memahami bahasa.
Berkomunikasi dengan orang lain adalah rutinitas kita sehari- hari. Dalam berkomunikasi
tentunya kita menggunakan bahasa dalam penyampaiannya. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan
serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang
terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata
kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim
bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi
arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja
sama dan identifikasi diri. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan
bendanya. Bahasa memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan sesama manusia, alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia, alat untuk
mengidentifikasi diri. Pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya secara lisan,
tetapi juga menggunakan bahasa isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya.
Kejelasn pesan pesan dalam komunikan bisnis harus merupakan pesan yang dapat diterima
dengan baik dan jelas oleh komunikan oleh karena itu gunakan kalimat yang pendek, singkat dan
gamblang karena dengan kata-kata yang panjang dan berbelit-belit dapat menimbulkan persepsi
yang berbeda antara komunikator dan komunikan.
1. Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti
maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-
pesan yang akan disampiakan, dan slauran atau media yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan.
2. Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata,
kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata,
kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si
penerima pesan.
3. Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun paragraf perhatikan apakah kata-
kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum
sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga
apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.
Daya Persuasi (persuasiveness) adalah merupakan kebutuhan dasar dan komunikasi bisnis.
Seringkali kita menyebutnya dengan salesmanship, karena mempunyai kemampuan membujuk.
Persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara
membuat audiens ( pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuatn mereka
setuju.
1. Attention (perhatian) Pada fase ini komunikator harus segera dapat meyakinkan audiens
di bagian permulaan bahwa komunikator mempunyai sesuatu yang berguna untuk
disampaikan. Perkenalkan audiens dengan suatu masalah atau ide yang dapat membuat
mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan.
2. Interest (minat) Pada fase ini, komunikator menjelaskan relevansi pesan-pesan dengan
audiens. Pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama dikembangkan dengan
agak rinci. Tujuannya adalah bagaimana audiens mampu berpikir. Hubungkan atau
kaitkan pesan-pesan yang akan disampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat
dinikmati oleh audiens
3. Desire (hasrat) Di fase ini, komunikator membuat audiens untuk mengubah keinginanya
dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat
yang lebih baik bagi audiens. Pastikan bahwa apaun bukti akan digunakan untuk
membuktikan gagasan secara langsung relevan dengan pokok bahasannya.
4. Action (tindakan) Dalam fase ini komunikator menyarankan tindakan spesifik yang
diinginkan komunikator terhadap audiens, Selanjutnya perlu diingatkan kembali
bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang akan dilakukan
tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana mempermudah audiens untuk tindakan
tersebut
6. Kelengkapan pesan (Completeness)
Kelengkapan Pesan (Completeness) sampaikan pesan secara utuh dan lengkap, karena berbahaya
bagi seorang komunikator dalam dunia bisnis jika ia menyembunyikan sesuatu dari
komunikannya .
Kelengkapan diperlukan agar komunikasi clear dan effective. Dengan perkembangan teknologi
komunikasi dan komputer data dapat semakin banyak terkumpul dan didapatkan. Jangan
menahan atau menyembunyikan data atau essensial information sebab akan merusak seluruh
communication network.
Keinginan baik atau itikad baik (goodwill) dalam strategi pemasaran sosial market adalah
sesuatu yang sangat penting untuk diperlihatkan.
Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas,
dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan
dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan
membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di
kantor- kantor cabang yang ada.
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang
berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis
antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat
dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun
perusahaan asing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Maka dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa 7 pilar bisnis sangat berperan
penting dalam komunikasi bisnis, dengan menerapkan 7 pilar komunikasi bisnis maka
kita dapat menyampaikan pesan pada audiens yang kita sampaikan menjadi efektif .
DAFTAR PUSTAKA