Anda di halaman 1dari 2

MENULIS ULANG PESAN

Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa Tidak ada yang disebut menulis
yang ada hanya menulis ulang. Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan
kesalahan berikut (1) hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya,
(2) tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu, dan (3) mengirim
dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.
Telah disampaikan bahwa dokumen bisnis dapat meningkatkan citra perusahaan.
Dokumen yang ditulis ulang umumnya lebih mantap dan kuat. Namun, perhatian dan waktu
yang digunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya disesuaikan dengan
batasan waktu (dead line).
Ketika menulis ulang, perhatian ditujukan pada setiap kata yang memberikan
kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraf yang
bertalian secara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata
dan ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknya dihilangkan atau
dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya.
Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik, dokumen bisnis kemungkinan akan
menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap,
dan kuat.
MEMPRODUKSI PESAN
Setelah puas dengan isi pesan, organisasi, gaya, kemudahan dibaca, pilihan kata,
pengembangan paragraph, dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai.
Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis.
Pada masa sekarang ini, sebagaian besar dokumen bisnis diproduksi menggunakan
computer. Berbagai aplikasi bisa dipergunakan untuk mebuat desain agar pesan lebih
menarik. Misalnya, Ms.Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada pembaca dalam menyimak
seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang
menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.

Agar desain pesan bisnis efektif, perlu diperhatikan hal-hal berikut :

Konsistensi
Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain
yang muncul berulang-ulang. Misalnya, penggunaan marjin, jenis huruf, besar huruf,
spasi, dan garis.

Seimbang
Supaya desain terlihat menyenangkan, perlu dijaga keseimbangan ruang antar teks,
gambar dan ruang kosong.

Terkendali
Desain diusahakan sederhana. Terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak
sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.

Rincian
Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian
pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan memengaruhi desain.

REFERENSI

Dewi Sutrisna,2006, Komunikasi Bisnis, Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta


http://berdoauntukmati.blogspot.co.id/2013/06/revisi-pesan-bisnis.html, diakses pada Minggu
4 Oktober 2015 pukul 14.00 WITA.
http://henrich27.blogspot.co.id/2014/04/pesan-bisnis.html, diakses pada Minggu 4 Oktober
2015 pukul 15.00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai