Anda di halaman 1dari 21

Kewirausahaan:

Negosiasi
& Jaringan
Bisnis
Kelompok 4 | BS 5A
1. Farah Andini (2004411007)
2. Gita Maysianingrum (2004411028)
3. Tiara Nur Fitria (2004411006)
Table of Pengertian negosiasi dalam bisnis

Contents Faktor keberhasilan dan pelaku negosiasi bisnis

Points for discussion Tahapan negosiasi, strategi, dan negosiasi bisnis


Islam

Pengertian jaringan bisnis

Cara menciptakan prestise usaha dalam Islam

Penguatan posisi kompetitif perusahaan


Pengertian Negosiasi
dalam bisnis
negosiasi adalah proses tawar-
menawar dengan jalan berunding
untuk mencapai kesepakatan bersama
antara satu pihak dan pihak lain.

negosiasi bisnis adalah proses tawar-


menawar mengenai obyek bisnis
tertentu agar terjadi kesepakatan di
antara pihak-pihak yang terlibat
berupa kontrak atau perjanjian bisnis.
Faktor Keberhasilan
Negosiasi
Pokok Pihak-pihak yang Pihak-pihak yang
permasalahannya terlibat bersedia berunding harus
memang dapat menerima dan saling
dirundingkan atau mampu memercayai
tidak memberikan
sesuatu sebagai
pertukaran
PENGUSAHA DENGAN BANK

Pelaku
dalam hal persetujuan pembiayaan pinjaman atau
kredit.

Negosiasi PENGUSAHA DENGAN PEMASOK


dalam hal persetujuan syarat penyerahan barang

dalam Bisnis
dan potongan harga.

PENGUSAHA DENGAN PEMBELI/PELANGGAN


dalam hal persetujuan harga dan pelayanan
purnajual.

PENGUSAHA DENGAN PEMERINTAH


dalam hal keringanan pajak, proteksi, bantuan
pembinaan, dan lain-lain.

PENGUSAHA DENGAN KARYAWAN


Salim siagian dan dalam hal penetapan gaji, tunjangan, jam kerja, dan
Ashafani (1995) lain-lain.
Unsur-Unsur
Dasar dalam
Negosiasi
Para perunding harus melakukan
persiapan
a. Membuat berbagai asumsi atau dugaan terentu,
sejumlah asumsi harus benar-benar dikuasai
b. Mengenal secara tepat permasalahan yang akan
dibawa ke perundingan serta hasil yang ingin
dicapai
c. Menetapkan strategi dan taktik dalam
perundingan
Perundingan harus mengenal
dengan tepat tentang:

Kekuatan maupun kelemahan yang


dimiliki, di samping peluang dan
ancaman yang mungkin dihadapi
dalam negosiasi

Perhitungan perihal waktu,


keterbatasan dan tekanan waktu, serta
jangka waktu perundingan
Informasi yang perlu dikuasai, tentang
diri sendiri dan organisasi perusahaan
lain, serta informasi pihak lain
Tahapan Dalam
Negosiasi
1. Persiapan
2. Bersoal Jawab
3. Mengusulkan
4. Tawar-menawar
1. Persiapan 2. Bersoal Jawab
Hal yang perlu diperhitungkan

Penentuan sasaran : Prioritas Yang sebaiknya dihindarkan:


Apakah sasaran cukup realistis
Sasaran lainnya
Memotong pembicaraan
Sasaran pihak lain Menyerang pembicara pihak lain
Terlalu banyak bicara
Informasi : Permasalahan
sikap
Berbicara kasar
peserta negosiasi dan kepribadiannya
Asumsi-asumsi Yang sebaiiknya dilakukan:
informasi apa yang dapat diberikan
informasi yang diharapkan dari pihak lain
Mendengarkan
Ajukan pertanyaan untuk kejelasan
Konsensi Buat ringkasan permasalahan dan
Sederhana dan luwes
perundingan negosiator harus siap mental
berbicara sewajarnya
Cari lah informasi lebih tentang
Kelompok Perundingan (Negosiator) keinginan sasaran dari lawan berunding
Ketua tim
Anggota tim
Penasihat dan Peninjau

Pencatat (Notulen)
Penyusun ringkasan
3. Mengusulkan 4. Tawar-menawar
Hal yang perlu diperhitungkan :
Perhatikan selalu "sasaran"
Tentukan apa yang kita inginkan dengan memberikan
Ajukan suatu usulan atau rencana
sesuatu sebagai imbalan
usulan Buatlah daftar dan tempatkan tawaran dan yang
Gunakan kata dan kalimat aktif dan kita tawar di depan kita .
kuat
Ikuti usulan dan usahakan INGAT :
"tentative"
Sasaran
Persyaratan : 'Jika anda...maka saya..."
jangan berikan sesuatu tanpa persyaratan tertentu
kaitkan permasalahan dalam setiap negosiasi untuk
mencapai sasaran yang diinginkan
Strategi Solusi
Negosiasi
Thoha (2010), banyak cara untuk menyelesaikan masalah
negosiasi, misalnya membuka diri dan menerima umpan
balik.

a. Sama-sama merugi (lose-lose)


Pendekatan ini dapat dilakukan dengan beberapa bentuk
1. kompromi atau mengambil jalan tengah dari masalah yang dinegosiasikan
2. memberikan perhatian salah satu dari pihak pihak yang bernegosiasi
3. menggunakan pihak ketiga di luar pihak - pihak yang berunding
4. menggunakan aturan yang ada

Dalam empat cara pendekatan tersebut pada hakikatnya ke dua pihak yang bernegosiasi sama
-sama merugi
b. Kalah-menang (win-lose) C. Sama-sama beruntung (Menang-menang)

ciri - ciri dari situasi kalah- menang : Strategi ini sesuai dengan keinginan -
Terdapat perbedaan yang jelas antara "kami , keinginan manajer dan organisasi usahanya.
mereka" diantara pihak yang bernegosiasi Strategi ini banyak mengambil aspek - aspek
Pihak - pihak yang bernegosiasi langsung saling kebaikan dari strategi kalah menang yang
mengerahkan energinya fungsional
Pihak - pihak yang bernegosiasi melihat strategi menang - menang ini dihubungkan
masalah dari pandangnya masing - masing dengan pertimbangan - pertimbangan yang
Penekanan yang diutamakan ialah untuk baik, pengalaman -pengalaman organisasi
pemecahan masalah yang menguntungkan
Dalil negosiasi dalam Bisnis
Islam
Al-Mu’min Ayat 23

‫ي‬

‫َٰط‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫َن‬ ‫ِت‬ ‫َٰي‬‫ا‬ ‫َٔـ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫َن‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬ ‫ْد‬ ‫َق‬‫َل‬
‫َوُس ٍن ُّم ِب ٍن‬

‫ْر َس ُم َس ٰى ِب‬ ‫َو‬


"Dan sesungguhnya telah Kami utus
Musa dengan membawa ayat-

ayat Kami dan keterangan yang nyata"

Al-Mu’min Ayat 28

‫ٌب‬‫ا‬ ‫َّذ‬
‫َك‬ ‫ٌف‬‫َو ُم ْس ِر‬ ‫ُه‬ ‫ْن‬ ‫َم‬ ‫ِدى‬ ‫ْه‬‫َي‬ ‫اَل‬ ‫َه‬‫َّل‬‫ِإَّن ٱل‬

"Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi


pendusta"
Pengertian Jaringan Bisnis

Jaringan secara umum ialah sekelompok sel yang


memiliki struktur yang sama dan bertindak
bersama-sama untuk melakukan fungsi tertentu.

Jaringan bisnis/usaha menurut Valentino Dinsi, dkk


(2004) adalah proses dua arah yang benar di mana
berbagai sumber daya dibagikan dan diterima.
Alasan mengapa wirausahawan harus
memiliki jaringan bisnis

Seorang wirausahawan harus selalu membangun jaringan


bisnis dan sosial. Dalam suatu jaringan binis, terdapat
semangat saling berbagi informasi dengan mitra usaha.
Dengan membangun jaringan bisnis ini, wirausahawan juga
mendapat manfaat lainnya seperti:
1. mampu meningkatkan penjualan
2. menjadi solusi bagi persoalan bisnis
3. menambah wawasan atau memperluas pengetahuan
bisnis.
Pengertian Prestise usaha

Prestise atau citra adalah hasil dari suatu proses yang


berkelanjutan yang diarahkan untuk membangun reputasi dalam
rangka menumbuhkan perusahaan/usaha.

Prestise usaha adalah harga diri/reputasi/citra suatu usaha yang


tertancap di mata orang awam dan di mata dunia bisnis. Suatu
citra dapat membuat suatu perusahaan naik derajat dan juga
dapat sebaliknya.

Prestise usaha ini diperlukan saat perusahaan membutuhkan


bantuan atau tambahan dana. Dengan memiliki prestise yang
tinggi, perushaan juga dapat menciptakan kepercayaan pemilik
modal.
Cara menciptakan prestise usaha, baik
secara konvensional maupun islami
Menurut M. Tornisa dan Bambang Hartono (2001) terdapat
beberapa cara untuk menciptakan prestise sebagai berikut:
1. Menciptakan kesan bonifade
2. Menciptakan citra pribadi yang kuat
3. Berpikir besar
4. Bertindak besar
5. Berpenampilan bonafide
6. Bergaul dengan orang yang tepat
7. Membonceng status
8. Membentuk dewan direksi yang berwibawa
9. Memanfaatkan pengalaman sukses
10. Membangun status sambung-menyambung
Cara menciptakan prestise usaha, baik
secara konvensional maupun islami

Dalam islam juga terdapat cara menciptakan prestise usaha secara


islami. Berikut cara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam
mmebangun prestise atau citra positif dalam berusaha:
1. Adanya satu kesamaan visi antara hati, lisan dan perbuatan.
>> syarat tashdiq bil qalbi (dibenarkan hati), iqrar bil lisan
(diucapkan dengan lisan) dan amal bil arkan (diwujudkan dalam
amal perbuatan).
2. Personal/usaha brand yang benar-benar diterapkan dalam
aktivasi branding-nya.
Cara menciptakan prestise usaha, baik
secara konvensional maupun islami
Selain itu, untuk memperoleh kemuliaan / prestise baik dari Allah
SWT, maka hendaknya kita:
1. mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara meningkatkan
ibadah serta ketakwaan seperti mengerjakan shalat tahajud,
shalat sunah dhuha dan shalat sunah lainnya dengan penuh
kekhusyukan
2. Membaca Al-Qur'an dengan pemahaman dan oengamalan
firman-Nya
3. Mengucapkan istigfar dan memohon ampunan Allah SWT
4. Shalawat kepada Rasulullah SAW dan dzikir yang terus
menerus dilakukan sambil melaksanakan aktivitas bisnis
5. BIna dan tingkatkan hubungan silaturahmu secara eksternal
dengan para mitra kerja maupun internal dengan sesama staf
manajemen perusahaan
Penguatan posisi kompetitif
perusahaan
Posisi Kompetitif atau Competitive Position merupakan ukuran
kesuksesan perusahaan, dimana salah satu ukurannya adalah
dominasi relatif di pasar.

Pada penguatan keunggulan posisi kompetitif ini memiliki fungsi


penting yang ada yaitu tentang perusahaan, konsumen serta bagi
investor. Maka terdapat beberapa strategi penguatan posisi
kompetetif yaitu:
1. Strategi Biaya Rendah atau Strategi Cost Leadership.
2. Strategi Diferensiasi
3. Fokus Strategi
4. Strategi Inovasi
5. Strategi Pertumbuhan
6. Aliancy Strategy
Thank you!
Do you have any
questions?
Send it to us! We hope you learned something new.

Anda mungkin juga menyukai