a) Merumuskan visi
b) Merumuskan misi
c) Membuat kebijakan/aturan
d) Membuat tujuan
e) Membuat kegiatan
f) Menyusun sasaran/target
Jelaskan ringkas dan padat
2. Dalam implementasi strategi, jika terdapat strategi yang tidak dapat
direalisasikan (unrealized strategics) disebabkan oleh faktor perubahan dan
kejadian diluar kendali. Apa yang harus dilakukan manajemen
2. Komprehensif: Merupakan model yang terkenal dan juga paling luas dterima
dikalangan para pengkaji kebijakan publik. Pada dasarnya model ini terdiri dari
beberapa elemen yaitu :
1. Pembuat keputusan dihadapkan kepada masalah tertentu.
2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran-sasaran yang mengarahkan pembuat
keputusan dijelaskan dan disusun menurut arti pentingnya.
3. Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah perlu diselidiki.
4. Konsekwensi-konsekwensi (biaya dan keuntungan) yang timbul dari setiap
pemilihan alternatif diteliti.
5. Antara alternatif dengan konsekwensi yang menyertainya dapat dibandingkan
dengan alternatif lainnya.
d. Faktor Teknologi.
Apakah teknologi yang ada dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan, apabila
kebijakan tersebut kemudian diimplementasikan. Secara kenyataan teknologi yang ada
pada prinsipnya dapat mendukung kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah, tetapi
kadang kala permasalahan adalah yang mempergunakan teknologynya (SDM) tidak
siap dengan teknology yang ada, contoh sederhana perangkat komputer / laptop hanya
dipergunakan kebanyakan untuk mengetik, dan kalau dilihat kepada program-program
yang ada dalam perangkat tersebut mampu mengimplementasikan untuk kegiatan-
kegiatan/penciptaan lainnya tergantung kepada kesiapan SDA nya.
d) Membuat tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan
pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan
setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa
mendatang (Akdon, 2006:143). Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran,
kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena
itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.
Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi.
Tujuan adalah untuk menggambarkan arahan yang jelas bagi organisasi. Perumusan
tujuan akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu organisasi. Oleh
karena itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan:
Tujuan organisasi harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel (dapat
diukur)
Tujuan organisasi merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus
selaras dengan visi dan misi.
Tujuan organisasi menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan
kapan diselesaikannya.
Kriteria tujuan
Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai organisasi.
Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi,
program dan sub program organisasi.
Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran
lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.
Tujuan biasanya secara relatif berjangka panjang
Tujuan menggambarkan hasil program
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.
2. Pertumbuhan segmen
Setelah menentukan ukuran segmen, saatnya menganalisis pertumbuhan segmen.
Calon pebisnis perlu melakukan analisis pertumbuhan segmen sebelum menentukan
target konsumen. Perhatikan pertumbuhan segmen yang akan dituju untuk melihat
kemungkinan bisnis akan berkembang di masa yang akan datang.
3. Analisis situasi
Selanjutnya, lakukan analisis situasi dengan cermat sebelum menentukan target
pemasaran. Analisis situasi tersebut berhubungan dengan konsumen, pemasok, dan
distributor dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats).
4. Pertimbangkan sumber daya perusahaan
Sebelum menentukan target pemasaran, pertimbangkan juga dari mana perusahaan
memperoleh sumber dayanya. Apabila perusahaan mendapatkan sumber daya dari
kerja sama dengan pihak luar, maka kita harus berhati-hati. Calon pebisnis perlu
mempertimbangkan hal ini karena kamu dan pihak luar yang akan menanggung
keuntungan dan risiko.
5. Perhatikan dana yang tersedia
Terakhir, sebelum menentukan target pasar, perhatikan juga dana yang disediakan
perusahaan. Apabila perusahaan menyediakan dana yang sedikit, jangan mengambil
risiko untuk menentukan target yang besar. Usahakan keseimbangan antara dana dan
target yang menjadi sasaran tujuan.
Calon pengusaha juga harus menyesuaikan segmen target pasar dengan kegiatan
pemasaran perusahaan. Jika segmen yang dipilih ternyata tidak cocok, maka
sebaiknya calon pengusaha tidak perlu menggunakan segmen tersebut. Oleh sebab itu,
identifikasi mengenai segmen target yang akan dituju wajib dilakukan dengan sangat
teliti.
2. Yang harus dilakukan manajemen dalam unrealized strategies
Pengendalian strategi
Proses dari evaluasi strategi, perumusan strategi dan implementasi strategi
Difokuskan pada jalannya strategi yang dimplementasikan, mendeteksi setiap
masalah atau bidang masalah yang potensial dan membuat penyesuaian yang
diperlukan.
Pengendalian ini sering dikenal“pengendalian sistem kendali”
Pengendalian dan evaluasi sistem diperlukan untuk evaluasi penyimpangan &
tindakan koreksi jika kinerja aktual berbeda dengan strategi yang diharapkan dan hasil
yang direncanakan.
Proses pengendalian strategi
Meliputi enam langkah sebagai berikut :
Menentukan apa yang dikendalikan
Menetapkan standar
Mengukur kinerja
Membandingkan kinerja dengan standar
Mendeteksi penyimpangan
Melakukan tindakan koreksi
3. Mengendalikan strategi yang sedang berjalan adalah tanggung jawab sebuah manajer,
terutama dalam ; pencapaian tujuan (objectives) yang telah dicapai, sasaran (goals)
dengan indicator tertentu serta evaluasi menyuruh sebagai umpan balik pada tiap
tahapan yang akan dimasukkan lagi dalam rencana strategi (renstra) tahun berikutnya.
Jelaskan maksudnya
Adapun alasan melakukan pengendalian dalam suatu organisasi atau perusahaan
adalah:
Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.
Kemungkinan terjadinya kesalah fahaman pihak perencana dan pelaksana.
Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.
Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.
Pencapaian tujuan yang telah dicapai
Dalam mengembangkan sistem pengendalian manajemen, kita perlu menekankan
perbedaan antara tujuan dan sasaran. Tujuan dirumuskan tanpa mengacu kepada
periode waktu tertentu, sedangkan sasaran diharapkan akan tercapai pada tanggal atau
waktu tertentu. Jika tujuan dirumuskan dalam bentuk umum dan luas yang
memberikan pedoman bagi kegiatan-kegiatan organisasi, sasaran dirumuskan dalam
bentuk yang lebih spesifik, sebaiknya terukur, agar dapat ditentukan seberapa jauh ini
sudah tercapai.
Sasaran dengan indikator tertentu
Manajer merencanakan mengenai soal rencana bisnis, kebutuhan tenaga kerja, target
pertumbuhan, hingga penyusunan anggaran bersama timnya agar perusahaan dapat
berkembang dan tujuan perusahaan bisa tercapai.
Umpan balik untuk renstra selanjutnya
pengendali umpan balik beroperasi dengan pengukuran beberapa aspek proses
yang sedang dikendalikan dan perbaikan proses apabila ukuran menunjukan bahwa
proses menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Pengendalian ini memantau
operasi proses maupun masukan dalam suatu usaha untuk menerka penyimpangan
yang potensial agar tindakan perbaikan atas penyimpangan terjadi dapat dilakukan
guna mencegah permasalahan kompleks menimpa organisasi. Sistem pengendalian
umpan balik biasanya terdiri atas lima komponen berikut:
a.Proses operasi yang mengolah masukan menjadi keluaran.
b.Karakteristik proses yang merupakan subjek pengendalian.
c.Sistem pengukuran yang menentukan kondisi dan karakteristik
d.Serangkaian standar atau kriteria di mana kondisi proses yang diukur dengan standar
atau kriteria yang selanjutnya diadakan evaluasi.
e.Pengatur yang fungsinya untuk membandingkan standar karakteristik proses dengan
standar yang mengambil tindakan untuk adaptasi proses apabila perbandingan tersebut
menunjukkan terjadinya penyimpangan proses dari rencana yang telah ditetapkan.
4. 4 pilar perusahaan
Efisiensi
Efisiensi adalah ratiooutputs/inputs. Efisiensi ditentukan terutama oleh
produktivitas SDM yang biasanya diukur dari output per satuan pekerja. Produk
bermutu adalah produk yang berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Inovasi
Inovasi adalah menemukan sesuatu yang baru dalam operasi atau pembuatan
produk, meliputi kemajuan dalam pembuatan produk, system manajemen,
struktur organisasi, dll. Inovasi merupakan pilar keunggulan kompetitif paling
penting, karena menciptakan keunikan perusahaan.
Kualitas
Kualitas suatu produk atau jasa harus menjadi suatu daya tarik bagikonsumen,
selain semakin banyak konsumen yang akan datang, brand loyalty jugaakan
terbentuk apabila suatu perusahaan memiliki kualitas barang dan jasa yangbaik
dan dikenal banyak orang.
Respon terhadap pelanggan (Customer Responsiveness)
Customer responsiveness (CR) adalah kemampuan mengenali dan memuaskan
keinginan pelanggan. Superior quality dan inovasi adalah bagianintegral dari
superior customer responsiveness. Salah satu aspek penting dari CR ialah CR-
time yaitu waktu yang diperlukan untuk menyediakan/mengantar barangatau
melaksanakan servis. Aspek lain dari CR yang semakin berkembang
ialahcustomization, yaitu memproduksi barang sesuai keinginan individual
ataukelompok pelanggan.